NovelToon NovelToon
One Day In London

One Day In London

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga
Popularitas:46.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

London, sebuah tempat yang menyisakan kenangan termanis dalam hidup Orion Brox. Dalam satu hari di musim panas, ia menghabiskan waktu bersama gadis cantik yang tak ia ketahui namanya. Namun, rupa dan tutur sapanya melekat kuat dalam ingatan Orion, menjelma rindu yang tak luntur dalam beberapa tahun berlalu.

Akan tetapi, dunia seakan mengajak bercanda. Jalan dan langkah yang digariskan takdir mempertemukan mereka dalam titik yang berseberangan. Taraliza Morvion, gadis musim panas yang menjadi tambatan hati Orion, hadir kembali sebagai sosok yang nyaris tak bisa dimiliki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

One Day In London 13

Dalam suasana yang masih tidak nyaman, Orion membuang puntung rokok yang masih tersisa setengah. Lantas, kembali ke kamar dan melihat ponselnya. Iseng-iseng dia melihat-lihat story dari teman kontaknya, dan tak sengaja melihat story milik Olliver.

Sebuah foto tangan yang saling menggenggam. Satu tangan laki-laki jelas milik Olliver, sedangkan tangan wanitanya pasti milik Tara. Di bawah foto tersebut tertulis kalimat 'cinta pertama dan terakhir'.

"Mulus juga jalan percintaan Olliver, nggak berliku-liku seperti aku dan Sunny," gumam Orion sembari meletakkan kembali ponselnya. Sedikit pun tak ada niat untuk meninggalkan komentar, meski satu kata saja.

Akan tetapi, niat untuk diam dan menikmati ketenangan—dalam keresahan, gagal seketika karena tiba-tiba pintu kamar diketuk dari luar. Bukan suara pelayan, melainkan suara ibunya. Jadi, mau tidak mau Orion bangkit dan membuka pintu.

"Ada apa, Ma?" tanya Orion.

Dengan antusias, Vale menunjukkan ponselnya, yang kala itu sedang menampilkan story milik Olliver.

"Lihat, jalan asmaranya adikmu, lancar banget. Cintanya diterima oleh Tara. Orion, kamu nggak pengin kayak gini? Bawa menantu untuk Mama? Ayolah, cepat cari Sunny-mu dan kenalkan ke Mama."

Orion tersenyum kecut. Tidak perlu diingatkan, kalau memang ada jalannya, sekarang pun dia akan membawa Sunny ke hadapan Vale. Namun, apa bisa dikata jika segenap usaha sudah dilakukan, tetapi masih jalan buntu yang didapatkan.

"Kapan kamu akan menemukan Sunny-mu, hmm?"

Pertanyaan Vale kembali membuyarkan lamunan Orion, membuatnya mende-sah panjang karena tak punya jawaban yang tepat.

"Kalau memang nggak ada harapan lagi, wanita lain masih banyak, Orion. Kalau kamu mau membuka hati, pelan-pelan pasti bisa lepas dari masa lalumu," lanjut Vale dengan ekspresi masam. Bohong jika dia tidak khawatir, melihat anaknya jatuh cinta pada sosok yang entah. Bagaimana jika sampai tua Orion terus terpaku seperti itu? Bukankah termasuk bencana?

"Iya, Ma." Akhirnya, jawaban lirih terucap dari bibir Orion, selaras dengan raut muka yang meredup seperti orang yang kehilangan gai-rah hidup.

Bahkan, saat Vale berlalu dari hadapannya, Orion hanya terdiam sembari menyenderkan tubuhnya di dinding, memandang kosong pada ibunda yang makin menjauh dari pandangan.

_______

Pagi ini menjadi pagi yang berbeda sepanjang hidup Olliver, mungkin inilah pagi terindah yang pernah ia lalui selama ini.

Setelah semalam cintanya mendapat sambutan baik dari sang pujaan. Bahkan, status sebelumnya yang sekadar teman, sekarang bisa dikatakan tunangan. Lantas pagi ini, dia bisa memasak berdua dengan Tara.

Dalam balutan dress selutut dan rambut yang digulung asal-asalan, Tara tampak cantik di mata Olliver. Menatapnya jauh lebih menarik, dibanding menatap wortel yang sedang dia iris.

"Yang fokus, awas nanti tangannya kena," tegur Tara sambil tertawa.

"Kan ada kamu yang bisa bantu ngobatin." Bukannya menuruti kata-kata Tara, Olliver malah mengajak bercanda. Bahkan, kini tatapannya justru lebih lekat, membuat Tara tersipu hingga akhirnya mengalihkan perhatian pada daun bawang yang sedang dia cuci.

Melihat hal itu, Olliver makin gemas. Dengan perasaan yang menggebu-gebu, dia meninggalkan sejenak pisaunya dan mendekati Tara dari belakang.

"Sayang," panggilnya dengan lirih.

Tara tak menjawab, tetapi bibirnya mengulum senyum tipis. Untuk pertama kalinya dia mendengar sebutan itu dari Olliver.

"Sayang." Olliver mengulangi panggilannya.

Tanpa menoleh, Tara menyahut, "Udah buruan masak, jangan kebanyakan bercanda. Katanya nanti mau jalan-jalan."

Mendengar jawaban Tara, Olliver kembali teringat dengan rencana mereka hari ini, yakni jalan-jalan. Karena hal itu, niat Olliver untuk lanjut menggoda Tara jadi gagal. Dia lebih memilih melanjutkan masakan yang belum matang, sembari berpikir, 'nanti masih ada banyak waktu untuk bersamanya'.

Benar saja, usai menyantap sarapan, Olliver dan Tara langsung pergi bersama, dengan menggunakan mobil milik Tara. Banyak tempat yang mereka kunjungi, mulai dari pusat perbelanjaan, taman kota, tempat kuliner, dan yang terakhir ... pantai.

Sekitar jam empat sore Tara dan Olliver tiba di pantai. Semilir angin langsung menerpa mereka, seolah memberikan sambutan hangat pasa sepasang kekasih yang baru hitungan jam menjalin hubungan itu.

Sambil bergandengan tangan, Tara dan Olliver menyusuri dermaga. Menantang angin yang tak henti berembus, juga memamerkan kemesraan pada debur ombak yang terus berkejaran di bawah sana.

"Lihat deh, mataharinya cantik banget," ujar Tara seraya menunjuk matahari yang condong ke arah barat, seakan-akan siap tenggelam di balik bentangan laut luas.

"Cantikan kamu." Jawaban yang cukup singkat, tetapi sukses membuat Tara tersipu malu.

Namun, Olliver tidak bohong. Saat itu Tara memang terlihat cantik. Dengan mengenakan celana selutut yang dipadu dengan kaus abu-abu pendek, kulit putih Tara makin terpancar. Sementara rambutnya dikuncir tinggi-tinggi dengan sedikit anak rambut dibiarkan terurai, dan sekarang meriap dipermainkan angin. Dengan penampilan seperti itu, Tara tak terlihat seperti wanita 28 tahunan. Andai mengaku berusia 18 tahunan, pasti banyak orang yang percaya.

"Kamu suka nggombal," celetuk Tara setelah semu merah di pipinya mulai berkurang.

"Aku serius, Sayang."

Ahh, dasar Olliver, sangat pintar membuat tersipu. Lagi-lagi dia memanggil dengan sebutan 'sayang', tidak tahu apa jika selama ini Tara sangat asing dengan sebutan itu.

Layaknya pasangan kekasih yang selaras satu sama lain, begitu pun Tara dan Olliver. Meski tak ada ajakan dari bibir masing-masing, tetapi langkah kaki mereka kompak menuju gazebo yang ada di ujung dermaga. Keduanya pun duduk di sana, menikmati deru angin yang terus berpadu dengan debur ombak. Seperti lagu romansa yang mengantar alunan cinta mereka di tengah birunya laut, putihnya pasir, dan hangatnya sinar mentari.

"Sayang."

Ketiga kalinya Olliver memanggil Tara dengan sebutan 'sayang', sepertinya sampai ke depan nanti panggilan itu akan abadi.

"Hmmm," jawab Tara. Lidahnya masih canggung untuk ikut memanggil 'sayang'.

"Mmm, boleh tahu nggak, sebelum aku ... udah pernah pacaran belum? Atau ... jatuh cinta doang gitu? Bukan apa-apa kok, cuma pengin tahu aja," kata Olliver. Meski dia sudang mendengar dari ibunya tentang perjalanan Tara yang konon katanya tak pernah kenal cinta, tetapi Olliver ingin mendengar langsung dari Tara sendiri.

"Aku sibuk kerja, nggak sempat mikir cinta. Mama aja sampai berulang kali kasih nasihat, nyuruh aku nyari pacar. Takut keburu tua katanya." Tara menjawab sambil tertawa renyah. Agak aneh juga jika dipikir-pikir, zaman sekarang tidak kenal cinta sampai 28 tahun.

"Berarti ... aku yang pertama ya?"

"Heem." Tara mengangguk.

"Kamu juga cinta dan pacar pertamaku. Ahh, pertama dan terakhir lebih tepatnya," ujar Olliver sambil menatap Tara. "Meski aku pernah bilang punya beberapa teman perempuan, tapi nggak ada yang bikin aku jatuh cinta. Ya ... cuma temenan aja. Malah kebanyakan karena mereka manfaatin aku, untuk mendekati Orion. Jenny itu salah satunya, yang pernah aku ceritain ke kamu. Dari lama dia suka sama Orion dan aku yang dititipi ini itu."

Tara mangut-mangut. Kemudian berkata, "Dilihat dari fotonya, Jenny itu cantik loh. Kok Orion nggak mau?"

Olliver mengedikkan bahu sembari menarik napas panjang. "Katanya sih dia punya pujaan sendiri. Udah dari beberapa tahun lalu malah. Ketemu sebentar sama cewek, terus jatuh cinta sampai sekarang. Tapi, tuh cewek nggak tahu keberadaannya di mana. Udah nikah atau belum, nggak tahu. Bahkan, nama aslinya aja nggak tahu siapa. Tapi, Orion mati-matian nunggu dia. Mama kadang sampai heran, sehebat apa cewek itu, kok bisa-bisanya bikin Orion jadi bego."

Meski tidak banyak komentar, tetapi Tara merekam jawaban tersebut. Sekarang dia jadi tahu alasan Orion tidak menemuinya malam itu, pasti karena ada hati yang masih dikejar. Ya ... meski menurut Tara itu bentuk kebodohan yang hakiki, bisa-bisanya jatuh cinta dengan orang yang tak dikenal. Mengingat dirinya sendiri sangat anti dengan orang asing.

"Memang ketemunya di mana?" Iseng, Tara melayangkan pertanyaan daripada diam.

Bersambung...

1
Caecilia Krist
end
IG👉Salsabilagresya: Belum kak🙂🙂
total 1 replies
Nix Ajh
awal mula tidak bisa terlepas, atau jangan-jangan ini taktik Orion?
semoga happy ending
Iges Satria
Nanti Tara klepek² deh, malah balik ngejar Orion /Heart/
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
dan semoga kali ini jadi selamanya. bisa gak ya?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apa pintamu orion?
Uba Muhammad Al-varo
berharap Tara dan Arion bersatu walaupun akan ada rintangan yang dihadapi oleh mereka berdua.
Lembayung Senja
lanjut..double up kak
ken darsihk
Dan kenangan satu hari itu tak kan bisa di lupakan , cinta yng rumit membuat mereka tidak bisa bersatu
Tapi semua nya terserah tangan author nya , author yng punya kuasa 🤭🤭😍😍
Sahna Yulianto
bagus
Sleepyhead
Serendipity
Apriyanti
lanjut thor 🙏
ken darsihk
koq ya bersambung 🤦‍♀️🤦‍♀️
Apa ya yng di minta Orion
Uba Muhammad Al-varo
apa begitu menyakitkan cinta Arion dan Tara, bicarakan baik' cari jalan keluarnya yang terbaik.
yellya
keputusan yg tepat Tara 👍🏻👍🏻👍🏻
Apriyanti
pagi² Uda ikutan nangis nyesek bgt
lanjut thor 🙏
ken darsihk
Syedih 🤗🤗
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
tara sudah mengakui cinta & juga perasaannya. selanjutnya apa?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah Adamson orang baik?
ken darsihk
Siapa Adamson semoga nya dia orang baik dan tidak mempunyai maksud yng modus
Dan Tara prilaku mu mencerminkan hati yng sdng galau , kenapa juga harus mengingkari hati yng sebenarnya Tara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!