Aku Bisa Tanpamu

    Saat hendak meraih handuk dibelakang pintu,Dira terkejut melihat Fathir yang melihat dirinya mandi tanpa sehelai benangpun.

  Woi kamu ngapain lihat aku begitu, dasar mesum, keluar sana.

   Kamu aneh ya,tadi pas diangkat kemari biasa aja, kenapa sekarang berubah.

  Tapi jangan lihatnya begitu juga dong.

 Mau keluar atau mandi lagi.fathir berhasil membungkam mulut Dira.sebentar ya baru kita makan.belum lagi Dira selesai berpakaian Fathir sudah selesai mandi,dia memang cepat mandi karena tidak tahan berada di air.

   Masih sakit, membawa istrinya masuk kedalam dada nya yang bidang, maafin aku jika membuat kamu tidak nyaman,dan terimakasih untuk sajiannya,Dira semakin tidak bisa mengangkat wajahnya lagi.yuk kita makan sudah lapar banget nih.

  Makanan yang tersedia habis, karena kalori yang mereka keluarkan malam tadi sangat membuat tubuh mereka seperti tubuh tanpa tulang, tidak bertenaga.belum lagi siang Fathir turun mengambil sendiri buah roti dan makan siang mereka.mbok sri tersenyum melihat kelakuan tuan mudanya itu.

  Kan bisa mbok bawa naik den.

  Gak papa mbok,jangan cerita pada mami ya mbok masalah tadi.baik den.

  Ay nih, meletakkan nampan dengan makanan penuh.

Maksudnya apa ini,kita kan bisa makan dibawah, kaki kamu kan sudah sembuh.aku kan malu diginiin apa lagi kalo mami tau,bisa semakin marah dia padaku.

  Ia nanti kalo tidak perih lagi kita makan dibawah.tidak sakit lagi kan.

  Tidak.

 Ahh jadi gak sabar nungguin malam.

Maksudnya apa ya,mata dira membesar melihat kearah Fathir, disusul tawanya yang khas.suami kutub nya ternyata punya selera humor juga.

  Kamu ada rencana untuk kuliah,les komputer atu mungkin kursus memasak?

 Boleh?Dira menatap suaminya, disambut anggukkan.aku kursus tata boga saja, kemarin kan sudah sering masak sama mbak sri mana tau aku bisa buka toko seperti bibi.

 Aku punya kenalan yang buka tempat kursus,nanti kita ketempat nya.terimakasih dira memeluk suaminya dan duduk dipangkuan lelaki itu.

  Aku lihat kerjaan sebentar, padahal Fathir sangat ingin mengulang kegiatan tadi tapi mengingat istrinya berdarah timbul rasa iba.dan sabar menunggu malam atau mungkin besok.jadi dia memilih menghindar dari kontak fisik sementara.

  Melihat Fathir masih sibuk bekerja,dira turun berniat membuat kan kopi' untuk menemani suaminya kerja.

 Mbak buat apa?eh non sudah baikkan.

 Ia Mbak,ini mbak buat kan makanan kesukaan juragan.

 Mami sudah pulang ya!

 Sudah non.mereka dibelakang.dira memilih menemui mertuanya meski hanya sesaat.

Pi,mi.menyalami mertuanya bergantian.mereka ngobrol sampai Fathir datang menyusul istrinya turun.

 Fathir sepertinya kamu harus ke Lombok untuk pengerjaan akhir hotel kita,adikmu lagi sibuk mengurus skripsi nya,dia tidak bisa mengawasi disana kalo Nayla mana bisa.

  baik lah pi.berapa lama kira kira?

  Papi kurang tau,kan kamu arsitek nya, seharusnya kamu lebih paham.

Kamu ikut ay.

Pergilah kalian,mana tau pulang dari sana bisa kasih mami cucu.dira kembali' menunduk jika sudah berurusan dengan hal itu.

  Ini perjalanan Dira yang pertama, cemas dan deg degan.perjalan mereka yang melelahkan terbayar lunas dengan keindahan yang disuguhkan disana,pantai berpasir putih memanjakan mata,

Dira berlari kecil sambil memegang tangan suaminya.kamu harus membayar mahal ini semua bisik Fathir.

  itu hotel kita.semoga semuanya berjalan lancar, Amin ucap Dira.

Dira tidak mau diajak Fathir ikut menemani relasinya, takutnya mereka akan menanyakan pendidikan sehingga membuat Fathir minder atau direndahkan oleh kolega nya yang lain.

  Berjalan, memasuki toko,pasar tradisional

mencicipi makanan tradisional.nanti aku ajak Fathir kemari lagi ucap dira.dia tidak tau bahwa suaminya bertemu dengan sang mantan yang membuat suaminya hampir gila.

  Pertemuan yang tidak sengaja kali ini membuat darah Fathir ingin membawa perempuan itu melayang.perempuan Yang selalu membangun gejolak didada setiap bertemu.

 pria itu tidak bisa berkonsentrasi saat mengikuti seminar.semakin perempuan itu tersenyum Fathir semakin ingin mendekat dan memeluk gadis itu.

 Saat ponselnya bergetar dan melihat wajah dira di sana Fathir mengusap wajahnya.

  Dira Fathir tersenyum dan mencoba mengalihkan perhatian dari Lily,

  kak,kamu kenapa? mereka berpelukan sesaat.kamu apa kabar baik kak.mana Kaka iparku kata mami kalian berdua kemari.

 Baik.dia di hotel,dia tidak mau diajak ketempat yang formal begini.yuk kita ke hotel sebentar nanti aku kenalin.

 Aduh maaf kak aku gak bisa,ini haru terbang ke kampus secepatnya lain kali kita bertemu.bisa coret jadi mahasiswa terbaik di kampus aku.

 Sakti.lily mendekat.dari gaya berjalan saja sudah membuat jantung para lelaki mau copot.

 Hai kamu apa kabar?

 Baik ly.

  Kak aku berangkat ya sudah ditunggu dibawah,sakti memeluk kakaknya dan berlari,bay ly.

Sukses ya sakit.kita bisa bicara sebentar,lily menyentuh lengan Fathir.

 Lain kali ya,aku masih ada pertemuan diatas.fathir menekan tombol untuk naik dan meninggalkan lily disana.tapi saat kekamar Dira tidak disana sehingga keinginan nya tidak langsung tersalurkan.

  Hei kamu dah pulang, melihat Fathir gelisah membuat diri heran, memeluk dan mengusap wajahnya berulang kali baru Fathir membawa dira terbang.sampai lelaki itu kembali tenang dan tidur sampai malam.

jalan jalan saat malam, menyusuri jalan berdua dibawah lampu yang temaram.makan dipinggir jalan, mencicipi makanan seperti keinginan dira, ini malam terakhir mereka disini,besok akan kembali lagi setelah tiga hari.padahal dijadwalkan mereka akan seminggu disana.tapi pertemuannya dengan Lily mengubah jadwal kepulangan mereka.

  membeli oleh oleh buat dimas dan orang tuanya, buat mami tidak usah ay,mami itu susah banget.

  Singgah sebentar mengantar oleh oleh kerumah orang tuanya baru malam kembali kerumah juragan.perubahan sikap mami juga membuat dira kembali bersemangat.apa lagi dia akan pergi kursus ketempat teman Fathir.tiga kali dalam seminggu.saat dirumah akan dia praktek kan bersama mbak sri dan juga mami.

  Fathir kini juga lebih banyak waktu bersama kedua orang tuanya,jika dulu selalu menghabiskan waktu diluar.kini dengan kedua orangtuanya, sekedar membahas mengenai proyek, perkebunan dan kue buatan Dira.

   Pi sepertinya kita sudah bisa pensiun ya, biarkan mereka mengurus semuanya.kita tinggal menikmati masa tua, duduk dengan cucu sambil melihat mereka bermain.

 Jangan dong mi,kami kan juga mau menghabiskan waktu bersama, katanya mau cucu tapi disuruh kerja terus.gimana sih ya gak ay.bibir dira berubah memanjang mendengar ucapan suaminya.

  Dira ini buat kamu,mami memberikan paper bag,

Apa ini mi?

hadiah kecil dari papi dan mami karena bisa merubah lelaki ini menjadi lebih baik.

Mi ini bukan kecil,ini besar banget, pasti mahal.dira sangat terharu dan memeluk mertua perempuannya dan mencium punggung tangan mertua lelakinya.