NovelToon NovelToon
Perfect Love Revenge

Perfect Love Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Rania, seorang gadis desa yang lembut, harus menanggung getirnya hidup ketika Karmin, suami dari tantenya, berulang kali mencoba merenggut kehormatannya. Belum selesai dari satu penderitaan, nasib kembali mempermainkannya. Karmin yang tenggelam dalam utang menjadikan Rania sebagai pelunasan, menyerahkannya kepada Albert, pemilik sebuah klub malam terkenal karena kelamnya.

Di tempat itu, Rania dipaksa menerima kenyataan pahit, ia dijadikan “barang dagangan” untuk memuaskan para pelanggan Albert. Diberi obat hingga tak sadarkan diri, Dania terbangun hanya untuk menemukan bahwa kesuciannya telah hilang di tangan seorang pria asing.

Dalam keputusasaan dan air mata yang terus mengalir, Rania memohon kepada pria itu, satu-satunya orang yang mungkin memberinya harapan, agar mau membawanya pergi dari neraka yang disebut klub malam tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 2

Di dalam mobil yang melaju kencang, Rania masih meronta-ronta sekuat tenaga. Kedua tangannya dipegang erat oleh dua pria bertubuh besar yang duduk mengapitnya di kursi belakang. Nafasnya terengah, dadanya sesak, air mata terus mengalir tanpa henti.

“Tolong… lepaskan saya. Saya mohon…” pintanya dengan suara bergetar, nyaris tak terdengar di antara deru mesin mobil.

Namun permohonannya hanya disambut tawa sinis.

“Sampai kamu nangis darah pun, kamu nggak bakal saya lepas,” ucap Albert dingin dari kursi depan, duduk santai di samping sopir seolah tak ada yang salah dengan apa yang sedang terjadi.

Rania terisak. Tubuhnya gemetar hebat. Dalam hati ia terus berdoa, memohon perlindungan Tuhan. Ia tak tahu ke mana ia dibawa, tapi firasat buruk terus menghantuinya. Perasaan takut itu semakin menyesakkan ketika mobil akhirnya berhenti di depan sebuah bangunan dengan lampu-lampu terang menyilaukan, dentuman musik keras terdengar bahkan dari luar.

Klub malam.

Hatinya seakan runtuh seketika.

“Turun!” salah satu bawahan Albert menarik lengannya dengan kasar.

Rania mencoba menahan diri, kakinya gemetar tak mampu menopang tubuhnya sendiri. Namun mereka tak peduli. Ia diseret masuk ke dalam klub, melewati kerumunan orang-orang yang tertawa, menari, mabuk oleh gemerlap malam. Tak satu pun dari mereka peduli pada gadis malang yang sedang diseret dengan wajah penuh ketakutan.

“Bawa dia ke kamar,” perintah Albert dingin.

“Kasih minuman yang bisa bikin dia melayang.”

Rania menatap Albert dengan mata penuh harap, berharap masih ada sedikit belas kasihan di wajah pria itu. Namun yang ia dapati hanyalah sorot mata kosong dan kejam.

Albert kemudian berlalu, meninggalkan Rania bersama dua anak buahnya.

“Saya mohon… lepaskan saya…” tangis Rania terdengar lirih, nyaris seperti bisikan.

“Percuma kamu mohon-mohon, bos mah tidak ada belas kasihan nya.” Kata salah satu bawahan Albert yang bertubuh besar dan botak.

“Percuma kamu mohon-mohon,” kata bawahan Albert yang botak dengan suara berat. “Bos kami nggak punya hati. Jadi nggak guna.”

Rania terduduk lemas di sudut kamar. Kepalanya tertunduk, air mata menetes ke lantai. Hidupnya terasa begitu kejam. Seakan cobaan datang bertubi-tubi tanpa memberinya kesempatan untuk bernafas.

Sementara itu, di ruang utama klub, Albert menyambut seorang pria tampan yang baru saja masuk.

“Tuan Airon, apa kabar?” sapa Albert dengan senyum licik.

“Akan lebih baik kalau kamu punya barang baru,” jawab pria itu datar, jelas bukan pertama kalinya ia datang ke tempat tersebut.

Albert terkekeh pelan. “Tentu, tuan. Yang ini masih fresh. Belum pernah dipakai.”

Airon mengangguk, matanya berbinar penuh minat.

“Siapkan sekarang,” ucapnya singkat.

Albert segera memberi isyarat pada bawahannya.

“Tapi bos, kalau dia nggak mau?” tanya si botak ragu.

“Paksa,” jawab Albert tanpa ekspresi. “Kalau perlu, bikin dia mabuk.”

Perintah itu dijalankan tanpa bantahan.

Kedua bawahan kembali ke kamar tempat Rania dikurung.

“Kamu harus kerja,” kata salah satu dari mereka.

“Kerja?” Rania mengangkat wajahnya pelan. “Kerja apa?”

“Ya… melayani tamu!” bentak pria itu.

Rania menelan ludah. “Maksudnya… saya jadi pelayan?”

Pria itu tertawa kasar. “Kamu di sini sebagai pelacur. Jadi kamu harus melakukan tugas seorang pelacur!”

Kata itu menghantam Rania seperti petir. Matanya membulat, wajahnya pucat pasi. Tubuhnya gemetar hebat.

“Tidak… tidak mungkin…” bisiknya.

Dengan sisa tenaga yang ada, Rania berusaha berlari ke pintu. Namun baru beberapa langkah, ia kembali ditangkap. Ia melawan, menjerit, namun tenaganya kalah jauh.

Sebuah gelas disodorkan paksa ke bibirnya.

Segera Rania mencoba untuk melarikan diri namun di cegat oleh kedua bawahan Albert, Rania mencoba melawan namun tenaganya tak cukup untuk melakukan itu.

Seseorang memutar gagang pintu kamar dimana Rania berada, dan ternyata orang itu adalah Airon pelanggan tetap Albert.

Dengan langkahnya Airon mendekati Rania yang tengah tertidur pulas, mungkin karena alkohol yang di minum Rania sudah bekerja membuat Rania tidak mulai hilang kesadaran.

Airon membelai wajah Rania lembut, dirinya sudah di penuhi gairah saat melihat tubuh terlentang Rania yang menurutnya begitu nikmat untuk dia jelajahi. Pertama-kalinya dia merasa gairahnya memuncak hebat. Dan, pertama-kalinya juga Airon mau menyentuh wanita malam. Biasanya, saat di tawari dia dengan cepat menolak. Tapi entah kenapa malam ini dia merasa ingin.

Rania terbangun dengan sekujur tubuhnya yang terasa sakit, apalagi di bahagian bawahnya terasa begitu nyeri.

“Kamu sudah bangun,” Suara Airon menyadarkan Rania bahwa dia tidak sendiri di kamar itu.

Rania yang masih tak sepenuhnya sadar begitu kaget saat mendapati tubuhnya hanya di lapisi oleh selimut, dan di bawah selimut tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun.

“Ini bayaran kamu. Saya tambah dari jumlah yang seharusnya.” Airon meletakkan dengan kasar sejumlah uang ke atas kasur di mana Rania masih berbaring lemah.

“Ka…kamu apa kan saya?” Tanya Rania meskipun mungkin dia telah sadar apa yang terjadi.

“Jangan pura-pura bodoh, kamu tau apa yang terjadi antara kamu dan saya, dasar pelacur!” Kata Airon tersenyum sinis, mengira Rania sedang berpura-pura dan pasti meminta bayaran yang lebih lagi.

Deg!

Kini Rania telah benar-benar mengerti dan tahu apa yang terjadi, laki-laki itu pasti sudah merenggut kesuciannya.

Rania menangis sejadi-jadinya tak bisa menerima kenyataan bahwa mahkota yang ia jaga telah hilang tanpa ia sadar, dan laki-laki yang merenggutnya tak ia kenal.

Airon yang masih berdiri mengancingkan bajunya satu persatu itu tak peduli pada tangisan Rania, Airon hanya menyangka bahwa itu adalah sandiwara yang di mainkan oleh Rania hanya untuk mendapatkan rasa kasihan dari Airon, agar Airon memberinya lebih banyak lagi uang.

“Ini saya tambah lagi. Tapi bukan karena akting menangis kamu. Kamu benar-benar memuaskan saya.” kata Airon yang membuat hati Rania yang terluka menjadi tambah sakit.

“Saya bukan pelacur, saya bukan perempuan yang seperti itu,” Tangis Rania menepis tuduhan yang Airon lontarkan padanya.

“Terserah !” Ujar Airon balik badan dan bersiap meninggalkan Rania yang masih dengan tangisannya.

“Tolong, saya mohon jangan tinggalkan saya di tempat ini.” Rania meraih kaki Airon memohon agar Airon tak meninggalkan dia, dia tak ingin berada di tempat terkutuk itu dan di jajah oleh banyak laki-laki.

Baginya cukuplah hanya Airon, laki-laki pertama yang menjajah tubuhnya.

“Saya mohon dengan sangat, tuan mau membawa saya, biar-lah saya rela menjadi wanita anda.” Mohon Rania tersedu-sedu.

Rania dengan rela menjadi wanita simpanan Airon daripada dia tinggal dan menjadi santapan laki-laki untuk menjadi pemuas nafsu. Lebih baik hanya Airon satu-satunya laki-laki, meskipun Rania merasa berdosa dan kotor namun dia sudah tak punya pilihan lain selain meminta Airon membawanya meskipun harus menjadi simpanan dan boneka Airon.

“Dasar perempuan murahan,” Airon menepis Rania dengan kasar, tak peduli meskipun Rania sudah bersujud-sujud di kakinya.

Airon tanpa perasaan meninggalkan Rania yang tersungkur tak berdaya dengan hanya selimut menutupi tubuhnya.

Rania dengan kehancuran hati menangis sejadi-jadinya, dia meratapi kepedihannya.

Kesuciannya telah hilang dan kini mungkin akan banyak laki-laki yang akan menjamah tubuhnya.

Namun di dalam keterpurukan itu Rania masih mengingat Tuhan, dan masih mempercayakan hidupnya pada Tuhan. Berharap Tuhan akan membantunya dan melindungi dirinya.

Rania dengan keyakinannya begitu percaya bahwa apa yang terjadi pasti karena ada keindahan di dalamnya. Rania sangat yakin akan itu.

Tiba-tiba mata Rania menangkap pintu yang masih terbuka lebar, dengan cepat Rania mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Memakainya lalu berlari keluar mengejar sosok Airon laki-laki yang merenggut kesuciannya, meskipun dia harus menahan sakit di bawahnya.

1
Bintang Nabila
bagus sih ini. kita kayak nonton drama, aku bisa bayangin adengannya. untuk author keren sih
Lingga Ganesa
mantappuuuuuu thorrrrrrr
Ririn Wati
Good novel thor
Syifa Nabila
Keren sih ini
Bestreetg
karya author is the best
Lela Alela
🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
partini
ya kalau dah merasa kamu sebagai asisten ya harus menjaga dong ,be smart don't be stupid lah Edgar
masa tangan kanan ga punya rencana 🤦🤦
Ariany Sudjana
apapun yang terjadi Rania, tetap percaya sama Airon, apalagi sudah ada calon pelakor hadir di kantor
Ariany Sudjana
puji Tuhan, hubungan Rania dan Airon sudah lebih baik dan mereka saling mencintai 😄
partini
ko sama Thor
Ariany Sudjana
ini gimana sih penulisnya, bab 21 dan 22, kok sama isinya? hanya sedikit beda di akhir
Ariany Sudjana
semoga Rania tetap sabar yah mendampingi Airon, apalagi sekarang pelakor murahan sudah muncul, pasti akan selalu meneror Riana
Ariany Sudjana
foto itu foto masa kecil Airon dan Rania yah?
partini
ini Casanova patah hati karena wanita weleh 😂😂😂😂
partini
apa Arion Suka lobang sana sini yah 🙄agak lupa TK kira dia frustasi Karnena di tinggal cewenya
partini
pawangnya di temukan kuntinya berdatangan 😂😂😂
Mayya
Best sih menurut aku
Delila
Good banget ceritanya Thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!