Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
" Nanti malam clubbing yuk!? Kayaknya genk kita udah lama banget gak nongkrong bareng! " Ucap Cecilia kepada semua anggota genk nya.
Beberapa anggota tampak bersemangat, begitu pula dengan Yuriko. Namun berbanding terbalik dengan Briella yang justru tampak tidak tertarik. Gadis itu justru terlihat sibuk dengan handphone nya karena tengah berkirim pesan dengan Aarav.
Pria itu sedang membujuk nya untuk tetap tenang dalam menyikapi segala macam sikap Yuriko, yang mungkin terkadang memprovokasi nya. Pada akhirnya pria itu tetap meyakinkan Briella, bahwa kelak hanya diri nya lah yang akan menjadi Nyonya Anderson di masa depan.
" Gimana, Brie? Lo mau ikut kan clubbing sama kita? " Tanya Cecilia.
Briella mengangkat wajah nya dan menatap Cecilia " Atur aja! " Jawab nya.
" Oke. Nanti jam 11 malam, kita semua kumpul di Club xxx ya. Buat yang harus punya alasan buat keluar, bilang aja kalau kita ada kerja kelompok dan menginap di rumah Yuriko. "
" Kenapa harus disana? "
" Kedua orang tua nya lagi pergi, jadi kita bisa buat alasan menginap di sana. Para orang tua pasti tidak akan curiga, karena Yuriko sendiri sudah membuat alasan yang sama pada orang tua nya! "
Briella berdecak kesal. Sebenar nya dia merasa malas harus bergaul dengan Yuriko lagi, tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena posisi gadis itu di genk ini cukup berpengaruh. Gadis itu bahkan bisa membuatnya dimusuhi oleh semua orang tanpa alasan yang jelas, dan hal itu harus membuat nya lebih berhati - hati dalam menghadapi nya.
Dia harus bermain cantik, agar bisa mengalahkan Yuriko dengan cara yang elegan. Semua orang harus tau, kalau Yuriko adalah gadis murahan yang memaksa Aarav untuk bertunangan dengan nya.
Saat pulang sekolah, Cecilia kembali mengingatkan akan rencana mereka nanti malam. Briella hanya menjawab singkat, sebelum akhirnya pergi dengan mobil Mini Cooper nya.
Cecilia menatap kepergian Briella dengan sebuah seringai di wajah nya. Dia harus memastikan gadis itu datang ke club nanti malam, sehingga Yuriko bisa merealisasikan rencana jahat nya terhadap gadis itu.
Di tempat lain...
Aarav mendesah lelah, karena harus terjebak dalam situasi rumit yang dibuat oleh diri nya sendiri. Dia sudah resmi bertunangan dengan Yuriko, karena gadis itu gagal membujuk orang tua nya untuk membatalkan kerja sama ini. Rupanya ada kesepakatan lain yang dibuat oleh para orang tua, selain untuk kepentingan bisnis.
Ancaman yang dia lakukan pada gadis itu pun menguap begitu saja, karena rupa nya kedua orang tua Yuriko memang mengetahui kenakalan yang dilakukan oleh anak nya. Mereka berpikir selama anak mereka tidak melakukan nya secara berlebihan, dan tidak juga merusak nama baik keluarga, maka semua itu masih aman dan bisa dimaklumi. Sebuah pemikiran gila, yang entah bagaimana bisa dipikirkan oleh orang tua yang kata nya pejabat itu.
Sekarang apa yang harus Aarav lakukan?
Dia juga mendapatkan tekanan dari Briella yang terus mengingatkan diri nya akan tanggung jawab. Dimana hal itu pasti akan dia lakukan, namun tidak dengan sekarang. Terlalu banyak masalah yang dihadapi nya, sehingga membuatnya tidak bisa berpikiran jernih untuk mencari solusi yang terbaik tanpa harus mengorbankan apapun.
Tok... Tok... Tok...
Aarav menoleh ka arah pintu ruangan nya, yang diketuk oleh seseorang. Dengan suara yang cukup keras dia mempersilahkan orang itu masuk ke dalam ruangan nya.
" Ada apa, Smith? " Tanya nya.
" Sebuah informasi yang mengejutkan masuk dari salah satu anak buah mu, yang bertugas untuk mengawasi Yuriko! " Jawab Smith.
Pria itu menyodorkan tablet milik nya, untuk memperlihatkan isi laporan terhadap Aarav. " Ada pergerakan mencurigakan yang dilakukan oleh Yuriko. Nanti malam dia diduga akan membuat sebuah pesta narkoba dan alkohol di ruangan VIP club xxx. Yang ikut adalah anggota genk sekolah nya, namun dia juga mengundang banyak siswa berandalan dari sekolah lain. Pergerakan ini cukup mirip dengan apa yang pernah terjadi ketika Roseanne dirundung dulu! " Jelas nya.
" Lalu? "
" Ini hanya asumsi ku saja. Tapi melihat situasi yang terjadi antara kau, Yuriko, dan Briella, seperti nya gadis mu itu lah yang akan menjadi sasaran berikut nya dari kegilaan genk itu! "
Astaga!
Aarav memijat pelipis nya yang berdenyut. Masalah kembali datang, dan kali ini bahkan jauh lebih parah. Walaupun semua laporan Smith belum tentu terbukti benar, tapi tetap saja tidak bisa dia abaikan begitu saja.
Dia harus turun tangan, dan mencegah tragedi itu terulang kembali. Bagaimana pun dia sudah merusak Briella dulu, dan dia tidak bisa membiarkan gadis itu lebih hancur karena ulah gila tunangan nya.
Dia tidak bisa membiarkan Briella terluka!
***
" Selamat pagi, Drake! "
Drake tersenyum tipis ketika melihat Brianna yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk nya. Gadis itu tampak ceria dan bersemangat, hingga membuat hari nya terasa jauh lebih baik hanya karena bisa melihat senyum gadis itu.
" Kenapa kau yang menyiapkan semua ini? Bukankah ada pelayan lain yang bertugas melakukan nya!? " Tanya Drake.
" Aku juga salah satu pelayan di sini, kan!? Semula aku minta ditempatkan di area dapur, tapi kepala pelayan justru meminta ku untuk membantu mu menyiapkan semua kebutuhan pribadi mu. Dan menyiapkan sarapan adalah salah satu bagian dari job deks ku saat ini! " Jelas Brianna.
Gadis itu melakukan nya dengan sangat telaten seolah memang terbiasa melayani seseorang dalam hidup nya. Hal itu membuat sudut bibit Drake berkedut, karena sejak tadi dia berusaha keras untuk menahan senyum nya.
" Tapi jika dibandingkan pelayan, bukan lah aku jadi lebih mirip sebagai personal asisten mu!? Kepala pelayan hanya memerintahkan ku untuk mengurusi mu, dan tidak memperbolehkan ku untuk mengerjakan pekerjaan lain nya. Aku takut jika hal itu akan menjadi sumber kecemburuan untuk pelayan lain nya! " Keluh nya.
" Menjadi Personal Asisten bukan lah pekerjaan yang mudah, Anna. Karena itulah kau dituntut fokus hanya pada job deks mu saja. Dan jangan khawatir jika pekerjaan mu itu akan membuat cemburu pelayan lain nya, toh tidak ada satupun dari mereka yang akan sanggup melakukan nya! "
" Kenapa seperti itu? "
" Karena aku bukan orang yang mudah untuk dilayani. Kau pun pasti akan merasakan sendiri bagaimana sulit nya, melayani semua kebutuhan pribadi ku nanti nya. Jadi bersiaplah, Anna! "
Brianna bergidik ngeri saat membayangkan betapa kejam nya Drake terhadap para pekerja nya. Apakah nanti dia akan menghadapi drama teraniaya oleh bos tampan seperti dalam cerita novel!? Jika iya, pasti semua itu akan menjadi pengalaman paling mengerikan untuk nya.
" Hari ini kau ikut aku keluar. Kita akan berbelanja semua kebutuhan mu, sesuai dengan yang aku janjikan kemarin! " Ucap Drake.
" Pelayan sudah memberiku beberapa pakaian, yang bisa ku gunakan untuk sehari - hari. Jadi kurasa kau tidak perlu repot membuang waktu dan juga uang mu untuk membelikan ku lagi semua itu! " Tolak Brianna, " Aku tidak mau menambah hutang budi ku padamu, Drake. Aku takut tidak bisa membayar nya suatu hari nanti! "
Astaga...
Drake menggeleng pelan, mendengar alasan konyol yang diucapkan oleh Brianna. Tampak nya gadis itu punya krisis kepercayaan terhadap orang lain, sehingga selalu dilanda rasa takut ketika mendapatkan kebaikan yang terasa asing bagi nya. Sebenar nya separah apa kehidupan nya dulu saat di Indonesia?
" Kau tidak perlu membayar apapun pada ku, Brianna. Kau cukup mengikuti arahan ku dengan baik, agar bisa tumbuh menjadi gadis yang pintar dan cerdas. Setelah kau sukses nanti, barulah kau bisa membayar kebaikan hati ku saat ini! " Ucap Drake dengan lembut.
Brianna terkekeh pelan, " Kau yakin ingin menunggu ku hingga sukses? Kurasa kau harus menunggu waktu yang sangat lama, agar bisa melihat ku meraih nya. "
" Kau tidak percaya diri? "
" Aku mencoba bersikap realistis, Drake. Saat ini hidup ku sedang dilanda kekacauan, dan entah kapan aku bisa membuat nya kembali stabil seperti dulu. Sekolah ku berhenti, dan aku kehilangan semau barang - barang terpenting ku hingga sulit untuk melakukan apapun. Aku sanksi bisa meraih kesuksesan yang kudambakan, jika situasi nya seperti ini! "
" Aku akan membantu mu! "
" No. Aku tidak bisa menerima bantuan apapun lagi dari mu. Sudah cukup banyak aku merepotkan mu, hingga hutang budi ku menumpuk! "
Ck... Hutang budi!?
Drake jengah dengan kata - kata itu. Mengapa Brianna tidak bisa menerima bantuan nya, tanpa harus mengaitkan nya dengan hutang budi!? Apakah gadis ini tidak pernah bertemu dengan orang tulus seumur hidup nya? Apakah kebaikan yang selalu didapatkan oleh nya selalu dituntut dengan sebuah pembayaran?
Gila!
" Aku tidak suka dibantah. Sekarang kau ikut aku ke luar, dan aku tidak mau mendengar sedikitpun protes dari mu! " Ucap Drake dengan tegas.
Dia harus bisa membuat Brianna bergantung pada nya dalam segala aspek, dengan begitu tidak akan ada celah untuk gadis itu pergi meninggalkan nya.
Apakah sikap nya ini jahat? Mungkin iya. Tapi dia sendiri tidak bisa mengendalikan perasaan aneh yang baru kali ini dia rasakan pada seorang gadis. Dia tidak memikirkan dampak dari perbuatan nya nanti, yang bisa saja membuat gadis itu terluka karena tertekan oleh obsesi nya.
Yang dia inginkan hanya lah Anna...
***
Dereen pergi ke hotel xxx tempat diri nya bertemu dengan Brianna kemarin. Dia tetap datang dengan outfit andalan nya, yang mampu membuat identitas nya tersamarkan. Semua karena dia tidak ingin menarik perhatian dari para penggemar nya, yang sering kali berbuat gila jika melihat nya.
Dia pergi ke bagian keamanan dan meminta untuk diperlihatkan rekaman CCTV saat pertama kali dia bertemu dengan Brianna, hingga jam terakhir ketika gadis itu Check out dari sana. Dia bisa mendapatkan nya dengan mudah, karena semua orang mengenali dirinya sebagai salah satu keturunan Rodrigues, yang memiliki hotel ini.
Rupa nya Brianna tidak menginap semalaman di Hotel ini. Gadis itu keluar sekitar pukul 8 malam, bersama dengan seorang pria yang terlihat familiar di mata nya.
" Bisa kau perbesar video nya? Aku ingin melihat gadis itu pergi dengan siapa! " Perintah nya kepada operator keamanan.
" Baik, Tuan! "
Video itu diperbesar, dan resolusi nya ditingkatkan. Dengan begitu Dareen bisa melihat dengan jelas pria yang datang ke kamar Brianna, dan membawa nya pergi dari sana.
Drake?
" Mata ku yang rusak, atau pria itu memang Drake kakak ku? " Tanya Dereen pada operator keamanan itu.
" Penglihatan anda masih bagus, dan apa yang Anda lihat itu benar, Tuan. Yang menjemput Gadis itu adalah Tuan Drake dan mereka pergi tak lama setelah kedatangan nya ke hotel ini! " Jawab operator itu.
Astaga!
Dareen mengutuk keras kakak pertama nya itu, yang ternyata diam - diam menghanyutkan. Kakak nya itu sudah mengenal Brianna dengan baik, bahkan mereka berdua terlihat sangat akrab di kamera. Tapi dengan licik nya, Drake berpura - pura tidak tahu akan keberadaan Brianna, dan malah menyembunyikan gadis itu untuk dirinya sendiri.
Kenapa Drake melakukan itu?
Otak Dareen mencoba untuk memikirkan banyak hal, yang mungkin menjadi alasan utama mengapa Drake melakukan nya. Bisa saja kakak nya itu sengaja melakukan nya, agar membuat Laurent menderita. Karena dibanding kan dengan anggota keluarga Rodrigues lain nya, Drake adalah orang yang paling terang - terangan menunjukan kebencian nya terhadap wanita tua itu.
Tapi apakah harus sampai Drake turun tangan sendiri untuk mengurus Brianna!? Rasa nya semua itu tidak masuk akal, karena Drake bukan lah tipe manusia yang mau direpotkan oleh orang lain. Mungkin ada alasan lain yang membuat nya bertindak berlebihan seperti itu.
Drake suka pada Brianna?
Dareen tertawa keras karena merasa geli dengan pikiran nya sendiri. Hal itu adalah sesuatu yang paling tidak mungkin terjadi. Manusia berhati beku seperti Drake tidak mungkin bisa menyukai seorang gadis, karena yang dia sukai di dunia ini hanyalah uang semata.
" Apa kau sudah gila? "
Deg.
Dareen berbelik cepat, dan terkejut ketika melihat saudara kembar nya yang sudah berdiri tepat di belakang nya.
Bagaimana bisa Dexter bisa ada di sini?
" Sikap mu itu sangat mencurigakan, Dareen. Kukira kau menyembunyikan masalah yang besar, tapi ternyata kau menyembunyikan fakta mengenai keberadaan Brianna! " Ucap Dexter sambil menyeringai.
" Bukan aku yang menyembunyikan gadis itu, tapi justru Drake lah yang melakukan nya! " Sahut Dareen dengan ekspresi kesal. Dia tidak suka dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan nya.
" Bagaimana Drake bisa mengenal gadis itu? "
" Entahlah. Kau tanyakan saja langsung pada orang nya. Itupun jika kau bisa membuka mulut nya yang selalu tertutup rapat itu! "
" Aku jadi penasaran. Bagaimana jika kita pergi ke rumah nya!? Mungkin kita bisa menemukan gadis itu di sana! "
Dareen terdiam dan menimbang usulan Dexter. Jika Brianna benar - benar ada di rumah Drake, maka mungkin itu adalah petanda jika hati pria itu sudah mulai mencair.
Menarik!