Aulia seorang gadis cantik yang di khianati oleh pasangannya.
tetapi nasib sialnya bukan cuma sampai disitu saja dia juga di jebak oleh saudara angkatnya yang ingin memberikan dia kepada mantan tunangannya tersebut
dia berhasil pergi dari tempat yang di pesan oleh tunangannya tetapi sialnya dia malah harus bermalam dengan seorang mafia yang terkenal dengan kekejamannya
hingga malam itupun tidak bisa untuk di hindari lagi
sang mafia sampai frustasi mencari keberadaan Aulia katena memang semua jejaknya sudah di hilangkan oleh sahabatnya makanya yidak bisa menemukan jejaknya sama sekali
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Esti R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
...Kini Jean malah di buat bengong dengan porsi makan Aulia yang kini sangatlah naik dengan drastis. padahal dulu Aulia adalah sosok pemilih makanan...
..." Lia, kamu serius telah menghabiskan semua makanan yang ada di atas meja?" tanya Jean yang kini tercengang saat melihat meja telah bersih dari makanan padahal dia tadi baru saja mengambil sedikit saja tetapi kini semuanya sudah ludes tak tersisa sedikitpun....
...Kini Jean jadi heran sendiri pasalnya menang selama ini Aulia memang tidak pernah mempunyai nafsu makan yang sangat besar seperti itu bahkan dia juga sangan menjaga pola makannya selama ini dan Aulia juga gak pernah makan berlebihan...
..." entahlah Jean sebenarnya ada apa dengan ku , rasanya aku sangat ingin makan semua makanan yang sering aku makan dan utu rasanya sungguh dangat enak sekali sehingga tanpa sadar aku telah menghabiskan makannya. Maaf ya Jean " ucap Aulia sambil nyengir kuda dengan kedua jarinya terangkat membentuk huruf V...
...Jean kini hanya bisa mengernyitkan dahinya sambil menatap wajah Aulia dengan lekat. Tapi di detik berikutnya dia membulatkan matanya...
...Kini Jean langsung saja bangkit dari duduknya dan mulai mendekati Aulia yang masih duduk dengan santainya. Dan dengan tiba-tiba pipi Aulia di tangkubnya oleh Jean hal itu membuat Aulia terkejut seketika dengan perlakukan spontan yang di lakukan oleh Jean...
..." ada apa Jean, kenapa kamu menatap aku seperti itu???" tanya Aulia di sela terkejutnya...
..." Lia, kamu pasti mengingat tentang malam itu bukan??? Yah walaupun kamu di beri obat perangsang pasti sedikit-sedikit juga masih ada yang kamu ingat bukan?" tanya Jean yang kini mulai serius...
...Mendengar apa yang ditanyakan oleh Jean membuat Aulia langsung menganggukan kepalanya. Yah... Aulia bukan orang yang bodoh dalam mencerna perkataan dari Jean. Jadi tentunya dia tahi apa yang di maksud oleh sahabatnya tersebut...
..." hm.... Aku masih sedikit mengingatnya walaupun gak terlalu jelas. Tetapi apa yang membuat kamu menanyakan hal seperti itu kepadaku???" tanya Aulia sambil mengernyitkan dahinya...
...Mendengar itu Jean langsung memajukan kepalanya mendekat ke arah Aulia sambil membisikkan sesuatu...
..." apa waktu itu saat kamu melakukannya dengan laki-laki itu. Dia menggunakan pengaman???" tanya Jean dengan penuh penekanan di setiap katanya...
...Aulia kini langsung mencerna pertanyaan yang di sampaikan oleh Jean tersebut dan di detik berikutnya dia langsung melebarkan matanya karena terkejut saat mengingat jelas bagaimana mereka bercinta pada malam itu dengan pria yang baru saja dia kenal tersebut...
..." sial..... Kenapa kamu ini bodoh sejali sih !!!! " maki Jean saat melihat ekspresi yang di tampilkan oleh wajah Aulia yang sudah bisa menjawab semuanya...
...Kini Aulia rasanya sungguh ingin sekali menangis karena kebodohannya...
...kini terlihat dua wanita itu sedang sama-sama frustasi...
..." sepertinya gak mungkin deh kalo aku ini hamil orang aku melakukannya juga cuma malam itu kan gak mungkin kalo bisa langsung tek dung gitu aja. Apalagi katanya dia itu impoten bukan???" gumam Aulia dalam hati untuk meyakinkan dirinya...
...Tapi entah kenapa sekuat apapun dia meyakinkan dirinya tetapi hatinya malah semakin ragu dengan itu semua...
...****...
...Pagi harinya kini Aulia sudah bersiap untuk pergi ke kampus tetapi tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat pusing , badannya juga terasa sangat lemas bahkan untuk berdiri saja seperti tidak bisa, perutnya seperti sedang diaduk-aduk....
..." apakah penyakit maag aku kambuh lagi ya atau ada hal lainnya. Apa jangan-jangan dugaan jean memang benar ?" ucap Aulia dalam hati...
..." kalo begitu nanti sepulang sari kampus aku harus mampir ke apotik terlebih dahulu " gumamnya...
..." kenapa sih ini harus sekarang banget padahal saat ini aku lagi buru-buru karena ada pelajaran penting hari ini" gumamnya sambil terus menahan rasa mual dan pusing yang datang secara tiba-tiba...
...Ting tong...
...Ting tong...
...Suara bel apartemennya terdengar di indra pendengarannya....
...Aulia segera pergi untuk membukakan pintu apartemennya dengan semua sisa tenaga yang dia miliki saat ini. Sebelum membuka pintunya dia lebih dulu mengintip dari lubang pintunya untuk mengetahui siapa yang datang kerumahnya....
...Setelah di lihatnya ternyata dia adalah sahabatnya Jean yang sedang berdiri di depan pintu...
...Setelah mengetahui jika yang datang ke apartemennya adalah sahabatnya maka Aulia segera membukakan pintu apartemennya...
...Sebenarnya Aulia memang sangat hati-hati dalam menerima tamu karena sejak saat dia tinggal sendiri dia selalu waspada jika ada orang jahat yang ingin menyakitinya...
...Ceklek...
..." Lia, kamu kenapa??? Kenapa mukamu pucat sekali???" tanya Jean dengan khawatir saat melihat wajah Aulia yang memang sangat pucat...
..." ayo lebih baik kita ke dalam dulu" ajak jean sambil memapah tubuh Aulia yang kini semakin lemas...
...Jean menyuruh Aulia untuk duduk di sofa terlebih dahulu. Sementara Jean dia segera menuju ke dapur untuk membuat teh hangat untuk Aulia dia berharap dengan meminum teh hangat tersebut bisa mengurangi rasa mual nya...
..." ini lebih baik kamu minum dulu" ucap Jean sambil menyodorkan teh nanis tersebut di depan Aulia....
...Melihat itu Aulia segera meraih gelas tersebut dan mulai meminumnya...
..." makasih banget ya Jean, kamu memang sahabat terbaikku" ucap Aulia yang kini merasa terharu dengan perhatian yang selalu sahabatnya ini berikan kepadanya...
..." udah gak usah seperti itu deh Lia, kayak sama siapa aja bukannya kamu juga sudah menganggap aku ini sebagai saudaramu?" tanya Jean sambil tersenyum tulus ke arah Aulia...
..." Lia, kamu sudah sarapan belum?" tanya Jean....
..." ya belum lah kan kamu tahu sendiri aku ini gak bisa masak dan bisa-bisanya kamu tanya aku sudah sarapan apa belum" sewot Aulia...
...Untung saja tadi Jean memutuskan untuk berangkat bareng Aulia karena memang jadwal kuliah mereka juga barengan. Coba kalo dia gak kesini pasti dia gak tahu kalo sahabatnya itu sedang tidak enak badan...
..." ya udah deh yuk mending kita pergi ke rumah sakit aja untuk berobat, lihat tuh wajahny udah kayak mayat hidup kayak gitu. Masalah kuliah kamu tenang aja nantikan kota visa izin" ucap Jean dengan nada khawatir...
..." kita ke kampus aja deh gak papa lagian aku juga udah mendingan kok hadi kamu gak usah lebay deh " ucap Aulia sambil tersenyum manis ke arah Jean yang kini masih khawatir dengan keadaan Aulia saat ini...
..." ya udah deh kalo itu memang mau mu. Tapi ingat aku gak mau kamu repot kan. Ngerti gak?" canda Jean sambil menggandeng tangan sahabatnya itu untuk keluar dari apartemen milik Aulia...
...Mereka berangkat ke kampus bersama karena Jean tidak tega untuk meninggalkan Aulia dalam keadaan seperti itu...
...****...
...Segini dulu ya gay's...
...jangan lupa dukungannya 👌👌👌...