Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.
Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.
Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.
Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.
Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semuanya Berakhir
Tidak ingin menunggu terlalu lama, papi Agam membawa istri dan kedua anaknya datang ke rumah keluarga Juanda dengan pakaian formal dan sikap mereka pun tidak sesantai biasanya.
Reno pun sudah diminta hadir malam itu oleh papa Robert yang sudah bisa menduga maksud kedatangan sahabatnya.
“Ini apa, Sea ?”
Papi Robert mengerutkan dahi saat melihat Chelsea meletakkan satu kotak hitam di atas meja. Bukannya tidak tahu apa yang ada di dalam kotak itu, tapi tidak menyangka kalau Chelsea akan mengambil keputusan secepat ini.
“Aku tidak ingin berbasa-basi lagi, Bert. Cincin itu Chelsea kembalikan karena putriku tidak mau ada ikatan apapun dengan pemberinya. Jadi pertunangan Reno dan Chelsea batal dan tidak akan pernah dilanjutkan lagi.”
Reno hanya tertunduk dan tidak berani membantah.
“Tolong beri waktu dulu, Gam, jangan terburu-buru memutuskan pertunangan ini,” pinta papa Robert dengan wajah memohon.
“Putriku sudah terlalu banyak disakiti oleh Reno dan selama ini sebagai orangtua kami selalu mencoba memahaminya karena Chelsea selalu berhasil meyakinkan kalau dia masih bisa mengatasinya dan menunggu Reno akan berubah. Tapi kali ini sudah kelewat batas, Bert.”
Papi Agam mengambil amplop dan mengeluarkan isinya. Mama Siska hanya bisa menangis sementara papa Robert dan Reno tampak terkejut saat melihat foto-foto yang dijejer oleh papi Agam.
“Aku sudah mendengar cerita Chelsea soal sandiwara Reno tidur dengan perempuan lain hanya demi membuat Chelsea sakit hati dan membatalkan perjodohannya , tapi aku tidak menyangka kalau Reno akan setega ini dan sengaja mengirimkan foto-foto ini untuk membuat Chelsea datang menemuinya sore itu di hotel.”
“Papi dapat darimana foto-foto ini ?” Chelsea juga sama terkejutnya dengan papa Robert dan Reno.
“Dari handphone kamu, dan supaya kamu tahu, Sea, nomor yang mengirimkan foto-foto ini adalah milik Reno, bukan nomor orang lain. Bukan begitu Reno ?”
“Iya, Pi, saya yang mengirimkan foto-foto ini dengan nomor lain.”
“Jangan panggil saya papi dengan mulut busukmu itu !” Agam menggebrak meja membuat semua yang ada di situ terkejut karena belum pernah Agam semarah ini.
“Saya sudah punya firasat kalau Chelsea melihatmu berselingkuh di hotel tempo hari. Kamu sengsja memamerkan bekas ciuman perempuan lain biar Chelsea sakit hati ? Sungguh saya tidak menyangka kamu sampai tega berbuat sejauh ini.”
Papi Agam mengambil satu foto Reno dan Sherly yang sedang tidur berpelukan dengan bahu terekspos dan dilemparnya dengan kasar kepada Reno.
“Saya tidak melakukan apapun dengan Sherly hari itu, Om. Saya memang ingin membuat Chelsea sakit hati dan akhirnya mundur dari perjodohan, tapi sungguh saya tidak pernah tidur dengan Sherly atau wanita manapun. Hari itu Sherly masih berpakaian lengkap dan saya juga masih mengenakan celana panjang lengkap.”
“Apa kamu pikir Chelsea berpikiran yang sama waktu itu ? Kamu adalah cinta pertamanya, dia berikan semua hatinya untukmu sekalipun kamu menolak dan menyakitinya berkali-kali.
Untuk gadis seusianya yang baru mengenal cinta apa kamu pikir Chelsea berani menarik selimut yang menutupi tubuhmu ?
Bisa saya bayangkan bagaimana takutnya putri saya membayangakan apa yang terjadi di kamar hotel itu tapi dia tetap menutupinya dan membelamu di depan kami semua.
Sebagai lelaki yang lebih dewasa, apa kamu tidak berpikir lebih jauh kalau kelakuanmu itu membuat Chelsea sangat terluka dan bisa membuatnya trauma terhadap laki-laki ?”
“Maafkan saya, Om, saya tidak berpikir sejauh itu.” ujar Reno dengan penuh penyesalan.
“Dasar laki-laki pengecut !” papi Agam berdiri dan mencengkram baju Reno.
“Mas Agam !”
“Papi !”
Papa Robert memberi isyarat untuk membiarkan papi Agam melampiaskan kekesalannya pada Reno.
“Kalau memang kamu menolak perjodohan itu bilang secara tegas pada papamu, jangan menjadikan anak saya pelampiasan. Kamu takut ? Takut dibuang dan tidak diakui sebagai anak papamu lagi ? Takut jadi orang miskin karena tidak bisa menempati jabatan sebagai anak pemilik perusahaan ?l
“Saya benar-benar minta maaf, Om,” ujar Reno dengan wajah serius.
“Kalau tidak ingat kamu anak Robert sudah saya habisi kamu ! Dan mulai sekarang saya pastikan kalau Chelsea tidak akan pernah mengganggu hidupmu lagi. Pengecut !”
“Maafkan saya Om Agam.”
Papi Agam melepaskan cengkramannya dengan kasar hingga Reno terhuyung ke belakang.
“Aku akan membawa keluargaku pindah rumah,” papi Agam menatap papi Robert yang tampak kaget mendengar keputusan sahabatnya itu.
“Tidak perlu begitu, Gam. Aku akan memastikan Reno tidak akan menyakiti Chelsea lagi.”
“Kamu kira semudah itu ?” Papi Agam tersenyum sinis.
“Seumur hidupnya Sea hanya memusatkan hidupnya pada Reno dan akhirnya tersakiti dengan cara yang sungguh membuat aku menyesali ide perjodohan ini. Aku tidak ingin membuat Sea mengingat kejadian buruk itu seumur hidupnya karena masih bertemu dengan anakmu.
Semua ini tidak akan menganggu hubungan bisnis kita tapi aku tidak akan pernah mengijinkan Sea menginjakkan kakinya di rumah ini lagi.”
“Papi,” Chelsea terkejut mendengar keputusan papi Agam. “Papa dan mama nggak bersalah, Pi. Kenapa…”
“Tidak ada bantahan Sea ! Selama ini papi mencoba mengikuti keyakinanmu kalau Reno akan berubah dan bisa mencintaimu, tapi nyatanya bertahun-tahun kamu terus disakiti olehnya. Kali ini papi yang ambil keputusan dan tidak boleh ada bantahan !”
“Sea,” Reno mencoba mendekati Chelsea namun ditahan oleh papi Agam.
“Sudah saya bilang kalau Chelsea akan berhenti menganggumu, jadi jangan coba-coba mengganggunya juga.”
“Saya hanya mau minta maaf pada Sea, Om,” pinta Reno dengan wajah sendu.
“Permintaan maafmu tidak bisa menghapus apa yang sudah kamu torehkan dalam ingatan dan hati Chelsea. Putri saya sudah tidak membutuhkan semua itu lagi.”
“Maafkan kami yang sudah gagal mendidik anak, Gam,” lirih mama Siska di sela isak tangisnya.
“Aku hanya minta pada kalian supaya Reno berhenti menyakiti Chelsea lagi. Kami pamit dulu.”
Papi Agam langsung menarik lengan Chelsea hingga gadis itu terseok karena tidak siap dan kesulitan mengikuti langkah papi Agam yang lebar-lebar.
“Ingat Sea, semua yang papi lakukan ini untuk kebaikanmu bukan demi kepentingan papi dan mami,” tegas papi Agam setelah mereka kembali ke rumah.
“Berusahalah melepaskan Reno dan buang jauh-jauh dari hidupmu. Jangan simpan bebanmu sendirian. Papi dan mami akan selalu ada kapanpun kamu membutuhkan kami.”
Chelsea menghambur ke dalam pelukan papi Agam dan terisak. Mata papi Agam sendiri mulai berkaca-kaca, tangannya membeiai lembut kepala Chelsea dengan penuh kasih sayang.
Carmila dan mami Nina yang baru saja masuk ikut merasakan kesedihan Chelsea dan akhirnya bergabung memeluk gadis belia itu bersama papi Agam.
“Terima kasih karena sudah menyayangi Sea,” lirih Chelsea di sela isak tangisnya.
Mami Nina menghapus sudut matanya yang basah, begitu juga dengan Carmila.
“Papi beneran mau pindah rumah ?” Chelsea melerai pelukannya setelah mami dan Carmila melepaskan pelukan mereka.
“Iya papi akan pindah ke tempat lain. Papi tidak ingin Sea tambah terluka dan papi sendiri tidak bisa menahan emosi setiap kali melihat Reno.”
“Apapun keputusan papi, Sea akan ikut.”
Chelsea tersenyum dan merasa hatinya lebih tenang saat melihat papi Agam tersenyum juga. Dikecupnya putri kesayangannya dan dipeluknya kembali, seolah ingin memberi kekuatan baru untuk Chelsea.
***
Reno berdiri di depan jendela kamarnya yang berhadapan dengan kamar Chelsea di lantai 2.
Setelah keluarga Agam pergi, tidak ada makan malam bersama di rumah Reno. Papa dan mama memilih langsung masuk ke kamar, enggan berbicara dengan Reno.
Revan sendiri belum pulang ke rumah seminggu terakhir ini. Selalu pekerjaan yang menjadi alasannya.
Jendela kamar gadis pengganggu itu tertutup tirai sepenuhnya, padahal di hari-hari sebelumnya, Chelsea belum menutup tirai sampai sekitar jam 10 malam.
“Biar gampang ngintipin Reno.”
Itu jawaban yang selalu Chelsea berikan saat diledek Revan atau mama Siska.
Reno tersenyum kalau mengingat semua tingkah Chelsea yang sering absurd di rumah ini. Rumah kedua bagi gadis itu.
Tanpa malu-malu Chelsea sering bilang kalau Reno adalah calon suami idamannya.
Sampai detik Reno yakin hatinya belum merasakan cinta untuk Chelsea, namun ia juga tidak bermaksud melukai Chelsea begitu dalam.
Apa yang dilakukan Sherly sungguh di luar dugaan dan membuat Reno merasa hidup menanggung karma karena sudah bersikap jahat pada gadis sepolos dan setulus Chelsea.
Reno menutup tirai kamarnya dan memilih menyegarkan tubuhnya yang terasa penat.
Bibirnya yang luka dan wajahnya yang masih sedikit lebam belum sembuh benar, kadang-kadang masih terasa perih dan ngilu.
Reno tidak berpikir kalau luka di hati Chelsea lebih sakit dan perih karena tidak bisa diobati dengan salep apapun.
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦♀️