ANAK KEMBAR JENIUS

Evan yang memperhatikan Bosnya itu sangat heran, dalam batinnya dia berkata. “ Apakah bosnya tertarik pada Bella?”

“ Eeehhh… tidak… tidak… tidak mungkin,” Evan menggelengkan kepala dia menepis semua yang ada di kepalanya.

“ Mengingat bagaimana sifat Nelson terhadap wanita yang selalu mencoba mendekatinya, akan berakhir seperti apa? Uuhhh. Membayangkannya saja sudah membuatku begidik sendiri,” batinnya.

Hari ini Bela harus bekerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dia terlambat pulang hingga tertinggal bus terakhir, Bella menelepon putranya bahwa dia tertinggal bus terakhir.

“ Sayang, mungkin ibu akan terlambat pulang. Ibu tertinggal bus terakhir, ibu akan pulang naik taksi jadi jangan khawatirkan ibu ya sayang. Makan malamlah bersama Dean ya sayang,” ucapnya.

“ Apakah ibu bekerja lembur?” Dion bertanya karena belakangan ini ibunya terlihat sibuk.

“ Ya. Pekerjaan ibu cukup banyak belakangan ini. Ya, sudah ibu hanya ingin memberitahu kalian itu saja, ibu tutup ya. Ibu sayang kalian,” telepon pun terputus.

Saat Bella menunggu taksi tiba-tiba saja turun hujan sangat deras, tidak ada tempat untuk berteduh. Ketika Bella berlari, dia merasa kalau air hujannya tidak terkena kepalanya.

Bella menengadahkan kepalanya seketika itu juga, dia menatap sepasang mata yang sangat memesona.

“ Ternyata tuan Evan juga sangat tampan,” batinnya.

Cukup lama Bella terlena akan kehadiran Evan. Dia tak bisa bereaksi sedikit pun, Evan yang melindunginya dari air hujan dengan payungnya.

Bella berpikir. “ Apakah ini sekretaris presdir? Kenapa dia ada di sini? Seharusnya dia sudah pulang sedari tadi,” banyak pertanyaan yang terlintas dalam benaknya hingga suara yang lembut dan tegas itu menyadarkannya.

“ Nona Bella, apakah Anda perlu tumpangan?”

“ Di jam seperti ini sudah tidak ada bus lagi,” Evan mengingatkan Bella.

“ Tidak perlu tuan Evan. Saya bisa menunggu taksi di sini, lagi pula saya tidak ingin merepotkan Anda,” ucap Bella dengan sopan dan lembut.

“ Hujannya sangat deras Nona, akan sulit mendapatkan taksi, tolong pertimbangkan lagi tawaran saya,” imbuhnya.

“ Baiklah tuan Evan,” setelah melewati banyak pertimbangan dan mengingat kondisinya saat ini, dengan pakaian yang basah kuyup dia pun menyetujuinya.

Evan membawa Bella menuju mobil yang terparkir di belakangnya, membukakan pintu mobil agar Bella bisa masuk ke dalam mobil. Dan betapa kagetnya Bella saat melihat Presdir yang sedang duduk di kursi belakang.

“ Ah. Maaf Presdir,” ucap Bella.

Nelson tidak mengatakan apa pun, bahkan dia memalingkan wajahnya dari Bella.

Tiba-tiba saja Nelson berkata. “ Masuklah,” seru Nelson.

Suaranya lembut namun tegas seperti memerintah. Dirinya pun dengan canggung duduk di sebelah presdir. Nelson yang melihat pakaian Bella basah, dengan perlahan melepaskan jasnya. Kemudian memasangkannya pada tubuh Bella agar tidak kedinginan.

Bella bisa merasakan sedikit kehangatan yang diberikan presdir padanya. Walaupun di dalam mobil sangat hening. Namun Bella merasa ada sesuatu yang aneh terjadi padanya.

Wajahnya merona, jantungnya berdegup kencang. Dia merasakan sedikit kebahagiaan karena dipedulikan orang lain. Terlebih orang itu adalah Nelson. Presdir di perusahaan tempatnya bekerja.

Dalam batinnya dia berkata. “ Apakah aku beruntung hari ini? Di luaran sana banyak wanita yang menginginkannya walau hanya sekedar duduk bersama dengannya.

Evan bertanya. “ Nona Bella, di mana alamat rumah Anda?”

“ Di gedung apartemen Garden tuan Evan,” ucapnya.

Mobil pun melaju pesat menuju apartemen Bella. Nelson hanya diam saja, dia tidak mengatakan apa pun. Namun sesekali dia menatap wajah cantik Bella, meskipun dia terlihat berantakan namun Bella tetaplah cantik.

Like, vote, dan komen ya guys. Terima kasih🙏🥰🌹

Bersambung

“