Di khianati kekasihnya hingga dirinya di jebak oleh ibu tirinya di hari di mana pertunangan kekasihnya dengan adik tirinya untuk diberikan ke pria hidung belang.
Membuat dirinya melarikan diri hingga tangannya tiba-tiba di tarik ke dalam kamar oleh seorang pria.
Gadis itu pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut. Di saat dirinya dihina oleh keluarganya pria tersebut menolongnya.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Ikuti yuk novelku yang ke 43.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Saja Yang Ikut
Mereka serempak menghentikan perkelahian kemudian menatap ke arah Leo, Arsene dan Arsenal.
"Kalian bertiga, kenapa bikin keributan?" Tanya Leo sambil menunjuk ke tiga gadis tersebut.
"Maafkan putriku Rina dan ke dua temannya yang membuat keributan di sini." Ucap Tante Angel.
"Aku bukan putrimu karena Ibuku sudah meninggal karena ulahmu begitu pula dengan Ayahku. Kamu wanita paling jahat yang pernah aku lihat dan betapa bod*h nya Daddy mau menikah dengan wanita ular." Ucap Rina sambil menunjuk - nunjuk ke arah wajah Tante Angel.
Plak
Angela yang sangat kesal dengan apa yang dilakukan oleh Rina membuat Angela menampar pipi kanan Rina dengan sekuat tenaga. Hal itu membuat sudut bibir kanannya mengeluarkan darah segar.
"Kenapa Tante marah? Buka mata Tante lebar-lebar kalau Kakak Tante adalah wanita paling jahat begitu pula dengan Ibunya Jovanka yang juga sama-sama jahat dan suka merebut suami orang." Ucap Rina.
Plak
"Jangan pernah menjelekkan Mommy Ku, asal kamu tahu yang jahat adalah Tante temanmu yang merebut Ayahku." Ucap Jovanka sambil menunjuk ke arah temannya Rina kemudian menampar pipi Rina.
"Jangan menghina Tante ..." Ucapan gadis tersebut terpotong oleh suara Leo.
"Kalian bertiga keluar dari sini atau aku buat kalian bertiga menyesal." Ancam Leo.
"Kak Leo, sadarlah dia tidak pantas menjadi istri Kak Leo karena yang pantas adalah aku." Ucap Rina penuh percaya diri.
"Pffftttttttttt ... Hahahaha... " Tawa pecah Leo.
"Kini aku tahu kenapa kamu mau datang ke sini bersama ke dua temanmu karena kamu ingin mendekatiku dan menjelekkan istriku." Ucap Leo dengan nada dingin.
Grep
"Asal kamu tahu dan semua orang harus tahu kalau Aku Leo sangat mencintai istriku. Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan ataupun orang lain katakan karena aku lebih percaya dengan istriku." Sambung Leo sambil memeluk Jovanka dari arah samping.
"Kak Leo akan menyesal jika percaya dengan wanita ular itu." Ucap Rina.
"Rina!" Bentak Tante Angel dan Tante Angela bersamaan.
"Selama ini aku selalu menyayangimu dengan tulus dan sudah menganggap dirimu seperti putriku tapi apakah ini balasanmu?" Tanya Tante Angel dengan perasaan kecewa dan terluka.
"Kalau memang menyayangi diriku dengan tulus, Aku minta agar Tante meminta Jovanka untuk menceraikan suaminya dan menikah denganku." Jawab Rina.
"Tante tidak menyangka kamu ingin merebut suami kakakmu, kamu sangat jahat. Sampai kapanpun Tante tidak akan melakukannya, jika kamu ingin pergi maka pergilah." Ucap Tante Angel dengan perasaan kecewa.
"Baik, aku akan pergi dan mulai sekarang kita tidak ada hubungan apapun." Ucap Rina sambil membalikkan badannya.
"Ayo teman-teman kita pergi dari sini." Sambung Rina sambil berjalan meninggalkan mansion milik Leo.
"Baik." Jawab ke dua temannya bersamaan sambil ikut membalikkan badannya dan berjalan menyusul Rina.
"Sampai kapan pun aku melarang mu atau teman-temanmu untuk datang ke sini." Ucap Leo dengan nada dingin.
Rina dan ke dua temannya hanya terdiam sambil menggenggam erat ke dua tangannya untuk menahan amarahnya.
"Maaf." Ucap Tante Angel, Tante Angela dan Jovanka bersamaan.
"Maaf kenapa?" Tanya Leo dengan wajah terkejut.
"Kami merasa tidak enak karena ucapan Rina seperti itu." Jawab Tante Angela.
"Santai saja." Jawab Leo.
"Oh ya mulai besok Tante Angel akan di temani Hero sedangkan Tante Angela akan di temani Arsene. Untuk istriku kamu akan pergi denganku, Aku melakukan ini karena tidak ingin kalian terluka." Sambung Leo.
"Tapi ..." Ucapan Jovanka terpotong oleh Leo.
"Tidak ada penolakan karena aku tidak suka penolakan." Ucap Leo sambil berjalan ke arah ruangan kamar kepala pelayan diikuti oleh Arsene dan Arsenal.
"Mau kemana?" Tanya Jovanka tanpa menjawab ucapan suaminya.
"Ada yang ingin kami kerjakan, kalian istirahatlah dan jangan pergi kemana - mana." Ucap Leo.
"Ok." Jawab ke tiga wanita tersebut bersamaan.
"Kita lebih mengobrol di kamar Tante, ada yang ingin Tante katakan." Ucap Tante Angel dengan wajah serius setelah tidak melihat ke tiga pria tersebut.
"Baik Kak / Tante." Jawab Tante Angela dan Jovanka bersamaan.
Mereka bertiga berjalan ke arah kamar Tante Angel hingga akhirnya mereka sudah sampai di kamarnya.
"Kita bicara di balkon sambil menikmati udara siang hati yang tidak begitu panas." Ucap Tante Angel sambil berjalan ke arah balkon.
"Ok." Jawab ke duanya bersamaan sambil mengikuti Tante Angel.
"Sekarang duduklah." Ucap Tante Angel sambil duduk di sofa balkon.
"Ok." Jawab ke duanya bersamaan sambil duduk di sofa balkon.
"Jovanka, Aku adalah pengganti Ibumu jadi Tante minta sama Kamu turuti apapun yang di minta oleh suamimu dan jangan banyak bertanya ataupun protes." Ucap Tante Angel sambil menatap ke arah Jovanka dengan perasaan sayang seperti perasaan seorang ibu terhadap putri kandungnya.
"Tante mengatakan ini karena Tante merasakan kalau Leo adalah pria yang sangat baik dan bertanggung jawab. Sangat berbeda dengan Ayah kandungmu dan suamiku yang hanya memikirkan harta terlebih tidak pernah menghargai seorang wanita yang sangat tulus mencintainya." Sambung Tante Angel dengan mata berkaca-kaca.
"Sebentar Kak, jadi selama ini Kak Angel juga menderita sama seperti Kak Amber?" Tanya Tante Angela dengan wajah terkejut.
Amber adalah Ibu kandungnya Jovanka yang sudah meninggal dunia.
"Ya, selama kami menikah ternyata suamiku hanya ingin agar putrinya ada yang mengurusnya terlebih putrinya lebih dekat denganku padahal aku sangat tulus mencintainya. Suamiku tidak pernah menyentuhku setiap aku tanya katanya lelah pulang kerja." Jawab Tante Angel dengan mata berkaca-kaca.
"Aku yang sangat kecewa memintanya untuk berpisah tapi suamiku tidak mengijinkannya dan mengancam akan menyakiti Jovanka ponakanku yang tersayang. Aku terpaksa menerima apapun keputusannya tapi dengan satu syarat aku ingin bekerja." Sambung Tante Angel.
"Suamiku tidak setuju dengan alasan putrinya masih membutuhkan kasih sayang seorang Ibu, suamiku mengatakan Aku boleh bekerja jika Rina sudah dewasa." Sambung Tante Angel lagi.
Tes
Tes
Tes
Grep
Grep
Tante Angel yang tidak bisa menahan kesedihannya akhirnya mengeluarkan air mata membuat Tante Angela dan Jovanka memeluk Tante Angel agar mengurangi kesedihannya.
"Jovanka, Tante ingin kamu bahagia bersama suamimu karena itu merupakan kebahagiaan Tante dan juga kebahagiaan Mommymu. Waktu Mommy masih hidup, Mommy memintaku dan juga meminta Tante Angela untuk melindungimu dan menjaga hingga kamu menikah dengan pria yang tepat." Ucap Tante Angel.
"Maafkan kami, waktu itu kami gagal melindungimu dari orang yang berniat jahat padamu." Ucap Tante Angela yang sejak tadi terdiam dengan wajah sangat bersalah karena telah gagal melindungi keponakannya.
"Apa yang dikatakan Tante benar, kami gagal melindungimu karena itu maafkanlah kami." Ucap Tante Angel yang merasa ikut sangat bersalah karena telah gagal melindungi keponakannya.
"Tante Angel dan Tante Angela, lupakan apa yang telah terjadi. Terima kasih atas kasih sayang tulus yang Tante berikan padaku dan aku akan ingat dengan pesan Tante untuk menuruti apapun yang di minta oleh suamiku tanpa banyak protes." Ucap Jovanka.
"Terima kasih kamu mau mendengarkan pesan Tante." Ucap Tante Angel.
"Oh ya, kamu harus berhati-hati dengan Rina karena Tante merasakan kalau Rina ingin sekali memiliki Leo." Ucap Tante Angela.
"Benar yang dikatakan oleh Tante Angela, kamu harus berhati-hati. Tante saja yang menemaninya selama bertahun - tahun tidak bisa menebak isi hatinya." Ucap Tante Angel.
"Padahal Tante sangat tulus menyayangi dirinya tapi malah menuduh Tante penyebab kematian orang tuanya." Sambung Tante Angel dengan wajah sedih.
"Tante yang sabar dan semoga Tante menemukan seseorang yang tulus menyayangi Tante dan aku akan selalu ingat dengan pesan Tante." Ucap Jovanka.
"Amin." Jawab Tante Angel dan Tante Angela bersamaan.
"Tapi saat ini Tante tidak ingin berhubungan dengan pria lain karena hati Tante masih sakit." Ucap Tante Angel.
Tante Angel sebenarnya mencintai suaminya namun sayang cintanya bertepuk sebelah tangan hal itulah membuatnya trauma untuk berdekatan dengan pria lain.
"Tante harus kuat dan melupakan luka di hati Tante walau sulit Tante harus bisa melupakannya. Mungkin seiring berjalannya waktu Tante bisa melupakannya dan menemukan kebahagiaan." Ucap Jovanka sambil tersenyum.
"Selain itu Jovanka juga ingin Tante Angela juga menemukan seseorang yang sangat tulus mencintainya Tante dan akhirnya bahagia. Lebih tepatnya lagi kita bertiga bahagia bersama pasangan masing-masing." Sambung Jovanka.
"Amin." Jawab mereka bersamaan.
"Tapi Tante melihat pernikahan ke dua Kakakku, di mana Kak Amber yang di khianati suaminya dan Kak Angel cintanya bertepuk sebelah tangan padahal Kak Angel sangat tulus mencintai suaminya dan menyayangi putrinya di tambah Kakak Ipar mengancam Kak Angel membuatku trauma untuk menyukai seorang pria." Ucap Tante Angela.
"Tidak semua pria jahat Tante, buktinya suamiku mau bertanggung jawab menikah denganku. Aku sangat yakin suatu saat nanti ada seorang pria yang sangat tulus mencintai Tante." Ucap Jovanka.
"Semoga saja, oh ya aku ingin memasak dan membuat kue. Apakah ada yang mau ikut?" Tanya Tante Angel.
"Boleh." Jawab Tante Angela dan Jovanka bersamaan.
"Ayo." Ucap Tante Angel.
Ketiga wanita tersebut keluar meninggalkan kamar Tante Angel menuju ke arah dapur sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Leo, Arsene dan Arsenal berada di kamar kepala pelayan.
"Paman, apakah benar Paman bekerja sama untuk mengkhianati aku?" Tanya Leo dengan nada dingin.
Bruk
"Maafkan Aku Tuan, Aku terpaksa melakukannya karena putriku satu-satunya di culik oleh mereka." Ucap kepala pelayan yang tidak punya pilihan lain sambil berlutut dihadapan Leo.
"Kenapa kamu tidak cerita padaku? Aku dan keluargaku pasti akan menolong putrimu dari tangan penculik." Ucap Leo.
"Maaf, saat itu Aku sangat panik melihat putriku di culik dan mereka mem foto di mana putriku ke dua tangan dan ke dua kakinya di ikat serta mulutnya di lakban." Jawab kepala pelayan.
"Aku dan keluarga besarku akan membebaskan putrimu tapi aku minta jangan ulang kesalahan yang sama." Ucap Leo.
"Baik Tuan, Aku berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama." Ucap Kepala pelayan.
Leo hanya menganggukkan kepalanya kemudian Leo meminta Arsene dan Arsenal untuk ke ruang kerjanya.
"Arsene, hubungi Hero untuk datang ke sini!" Perintah Leo sambil berjalan ke arah ruang kerjanya dengan diikuti oleh Arsene dan Arsenal.
"Baik Tuan." Jawab Arsene patuh sambil mengeluarkan ponselnya.
Leo hanya menganggukkan kepalanya kemudian Leo mengambil ponselnya dari saku jasnya untuk menghubungi keluarga besarnya untuk datang ke mansion.
Skip
Kini keluarga besar Leo sudah datang dan berkumpul di aula milik Leo untuk membicarakan apa yang telah terjadi.
"Kalau begitu sebagian para pria dan anak buah kita menyelamatkan putri kepala pelayan sedangkan yang lainnya tinggal di mansion ini. Untuk berjaga - jaga kalau ada musuh datang." Ucap Daddy Raka.
"Siapa saja yang ikut Dad?" Tanya Daddy Rico.