Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰
Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.
Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??
Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab acak
Hari demi hari sudah terlewati begitu saja, saat ini Sonia sudah mulai berdamai dengan dirinya sendiri, bahkan wanita paruh baya itu mulai bisa melupakan pria yang selama dua puluh tahun ini mengisi kehidupannya dengan cinta dan kasih sayang, ikhlas dan sabar itu kunci yang bisa menguatkan hati Sonia dan tanpa terasa sudah tiga bulan ini dirinya menikmati kesendiriannya, dengan perut yang mulai menyembul.
"Anakku, kau sudah mulai terlihat di perut Mama, kau tahu gak meskipun kau hadir di saat usia Mama yang sudah tidak muda lagi, tapi Mama akan mengusahakan semua untuk kebaikanmu," ujar Sonia sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit menyembul.
*******
Di tempat lain saat ini Anya mulai mendesak Dion untuk segera menikahinya, dengan alasan dirinya saat ini tengah mengandung anak dari Dion akan tetapi Dion saat ini tengah bingung dikarenakan dia masih belum bisa menggugat cerai istri sahnya dikarenakan Sonia juga sedang mengandung, dan hal itu tentunya tidak bisa di lakukan sekarang.
"Pak, aku sekarang tengah mengandung, dan aku tidak tahu harus membawanya kemana, sedangkan aku tidak mau kalau sampai kedua orang tuaku tahu tentang kehamilanku ini," ucap Anya dengan wajah yang begitu ketakutan.
Sedangkan saat ini Dion mulai gelisah dia tidak tahu harus berbuat apa, selama satu tahun ini dirinya memang sering berhubungan badan dengan gadis muda itu tanpa mengenakan pengaman sekalipun.
"Sudah kau tenang dulu, aku pasti bertanggung jawab, tapi tunggu dulu aku bercerai dari istriku," sahut Dion.
"Tidak bisa Pak, perutku akan menyembul kalau nunggu Bapak menceraikan istri Bapak, mending kita nikah dulu aja, bukannya pria bisa menikah lebih dari satu, apalagi saat ini hubungan Bapak dan istri sudah merenggang, jadi tidak ada alasan untuk Bapak tidak menikahi ku," ungkap Anya.
Dion pun merasa terdesak dengan pertanyaan Anya, karena memang untuk saat ini Dion begitu terjerat dengan pesona daun muda itu sampai-sampai dia lupa dengan istrinya yang menemani dirinya mulai dari nol.
"Bagaimana Pak, jangan diam saja aku harap Bapak, tidak menyia-nyiakan anak yang sekarang tengah aku kandung ini," ujar Anya.
"Baiklah aku akan segera menikahimu," ucap Dion.
Anya merasa menang atas ucapan Dion yang mengiyakan keinginannya untuk menikah dengan dirinya itu, sebagai seorang gadis yang berhasil menyembuhkan Dion dari impoten yang di deritanya oleh pria itu, Anya merasa terbang keatas awan, padahal tanpa dia sadari kekasihnya itu sudah tidur dengan istrinya sendiri hingga menghasilkan sebuah anak.
'Yes sebentar lagi posisiku kuat, akan aku kuasai semua yang kau punya Dion Wiratama, karena itulah tujuanku mendapatkan pria tua, kalau tidak hartanya yang banyak,' batin Anya.
Saat ini Anya mulai keluar dari ruangan CEO, semenjak kejadian itu Anya begitu menyendiri apalagi para karyawan selalu merendahkannya gara-gara kejadian tiga bulan itu, dan saat ini dirinya akan membuktikan hinaan itu menjadi pencapaiannya yang sebentar lagi akan di nikahi oleh Dion.
"Tunggu saja kalian yang sudah menghinaku bentar lagi kalian akan berlutut di kakiku, lihat saja," seringai Anya.
********
Malam harinya saat ini Dion sudah pulang di rumahnya, suasana begitu sepi seperti ada yang berbeda, semenjak tiga bulan ini dia tidak pernah melihat putranya itu makan di tempat meja, bahkan putra pertamanya itu terlihat sedang menghindari dirinya, setiap kali dia berpapasan dengan putranya maka saat itu pula akan ada seribu alasan untuk Kenzi menghindari ayahnya itu .
Seperti saat ini padahal Kenzi sedang menikmati makanannya di tempat makan, tapi berhubung ada bayangan dari ayahnya dia langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya tanpa drama dan hal itu membuat sang nenek menegur dirinya akan tetapi tak sedikit pun ucapan Neneknya dia dengan sama sekali.
"Ken, kok main kabur saja makananmu masih banyak loh," tegur Retno.
"Perut aku mendadak kenyang," sahut Kenzi dengan nada datarnya.
Kenzi pun karena tahu di situ ada ayahnya yang baru saja ingin bergabung untuk makan malam bersama dia dan juga neneknya akan tetapi rasa sakit hati remaja itu teramat besar sehingga tidak bisa memaafkan ayahnya begitu saja.
Dion pun merasakan perubahan putra pertamanya itu yang membuat harinya sedikit tersayat, meskipun saat ini dirinya berpisah dengan ibunya akan tetapi rasa sayang dia kepada Kenzi begitu besar, sehingga di saat anaknya itu berubah sikap kehidupannya seperti hilang separuh.
"Ma Kenzi tadi sudah makan?" tanya Dion.
"Cuma sedikit, anak itu berubah ketika kau berpisah dengan ibunya," sahut Retno.
Tapi Ma, Sonia sudah mengkhianati ku," ujar Dion sambil mengusap kepalanya dengan kasar.
"Tapi kata Kenzi ibunya tidak berselingkuh, dan anak yang di kandung Sonia itu merupakan anakmu, aku sih percaya dengan Kenzi karena anakmu itu tidak pernah berbohong, aku sih cuma takut kau menyesal di kemudian hari Nak," ujar Retno yang sudah mulai melunak meskipun sikapnya suka ngeselin, akan tetapi wanita sepuh itu lebih percaya ucapan Kenzi dari pada gosip yang beredar.
"Aku gak tahu Ma, ini saja aku sedang di desak oleh Anya untuk segera menikahinya karena saat ini dia sedang mengandung anakku," ujar Dion sambil memijat pelipisnya yang sedang pusing.
"Itu sih masalah yang kamu buat sendiri, aku harap kau bisa menyelesaikan masalahmu satu-satu, masalahmu sama Kenzi selesaikan dulu baru kamu memikirkan masalah selanjutnya," ujar Retno.
"Aku tidak tahu lagi untuk menghadapi Kenzi seperti apa anak itu sungguh keras kepala, dia masih belum tahu masalah orang dewasa serumit apa, aku sama Sonia sudah benar-benar sakit hati kesalahan Sonia sudah termasuk fatal," jelas Dion.
"Masalah Sonia mana yang fatal, kan yang ngejebak Sonia hamil anakmu sendiri, dan itupun kamu yang melakukannya, ayolah Dion aku tidak mau kau malah menyesal di kemudian hari," pinta Retno yang memang sudah dikasih tahu semua tentang rahasia itu sama cucunya akan tetapi memang pada dasarnya Dion tidak pernah mau mempercayai itu.
"Aku tidak percaya Ma, hal itu hanya akal-akalan Sonia saja untuk menyuruh Kenzi agar semua orang mau percaya dengan ide konyolnya," tegas Dion.
Tanpa mereka berdua sadari ternyata Kenzi masih bersembunyi di belakang tembok sana, anak itu begitu dendam terhadap ayahnya, karena menganggap kejujurannya itu sebagai kekonyolon semata.
"Aku akan buktikan suatu saat nanti kecurangan wanita yang saat ini tengah kau bangga-banggakan itu," gumam Kenzi lalu mulai berjalan ke dalam kamarnya.
Saat ini Kenzi mulai menghubungi orang kepercayaannya itu mengenai kabar Anya yang saat ini tengah hamil, akan tetapi di situ ada sesuatu yang membuat orang kepercayaannya itu tercengang.
"Apa sedang hamil," ucap pria itu di dalam panggilan teleponnya.
"Iya perempuan itu mengandung sama papaku, kalau saat ini dia tengah hamil," sahut Kenzi.
"Oh baiklah kalau begitu besok akan ku selidiki lebih lanjutnya lagi Tuan," ujar pria yang bernama firman itu.
"Baiklah, aku ingin sekali menemukan data kehamilan perempuan itu, dan akan ku umumkan bukti itu di momen yang tepat, kita tunggu saja tanggal mainnya," pungkas Kenzi.
Bersambung ....
semangat thor...