Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.
Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari bahagia berujung duka
Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba,,, pesta besar-besaran diadakan di kekaisaran angin. Kaisar mengundang kekaisaran-kekaisaran tetangga yang berkerabat dekat dan berhubungan baik dengan kekaisaran angin.
Suara alunan musik terdengar di sepanjang daerah kekaisaran angin, tanda bahwa rakyat begitu bahagia dengan lahirnya keturunan permaisuri dan kaisar.
Banyak yang menyukai dan banyak pula yang tidak senang dengan lahirnya keturunan kaisar dari permaisurinya. Bagi mereka yang iri, mereka berusaha mencari cara untuk mencelakakan bayi permaisuri tepat di hari penamaan mereka, yaitu hari ini.
Segala niat jahat telah disusun dan di rencanakan di hari sebelumnya, agar yang mulia kaisar tidak berdaya dengan keputusan yang telah di ambil oleh kebanyakan dari kabinet menterinya.
"Yang mulia kaisar,,,,yang mulia permaisuri telah tiba,,,,,," teriak seorang kepala Kasim.
Semua mata tertuju kepada kaisar dan permaisuri yang baru datang. Setelah kaisar duduk di singgasananya, semua orang secara bergantian memberi hormat kepadanya. Mereka juga memberi beberapa hadiah untuk kelahiran sang putri kembar.
"Terimakasih telah datang atas undangan yang kami berikan, hari ini adalah hari yang kaisar ini tunggu-tunggu, yaitu kelahiran kedua tuan putri,,, kaisar ini harap kalian semua menikmati kebahagiaan ini bersama-sama,,,," ucap bangga kaisar sambil mengangkat satu tangannya isyarat acara segera di mulai.
Seiring berjalannya waktu,, acara yang awalnya bermula sangat meriah,, sedikit demi sedikit menjadi acara yang penuh duka bagi keluarga kekaisaran angin.
Namun, bagi permaisuri hari itu juga menjadi hari yang paling sakit yang pernah ia rasakan, karena hari itu, beberapa menteri mengajukan keberatan tentang salah satu bayi permaisuri yang terlihat tidak normal. Karena baru saja lahir, dia telah memiliki rambut yang begitu tebal dan dia juga memiliki taring.
Mereka juga membuat alasan yang banyak. Salah satunya tentang keadaan alam sebelum kelahiran para putri. Dengan begitu banyaknya rencana dan alasan,, semua anggota keluarga kekaisaran angin tidak berdaya, karena keputusan sang kaisar yang memutuskan untuk membuang putrinya ke dalam jurang kematian.
°°°°°Jurang kematian yaitu jurang dimana tak satupun orang yang jatuh kesana tak pernah kembali lagi ke keluarganya, karena jurang itu sangat curam. Hingga orang-orang memberi nama jurang kematian°°°°°
Kaisar tidak berdaya, karena mereka yang tidak suka dengan putri adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk melakukan pemberontakan. Demi menghindari hal itu, kaisar memutuskan membuang putrinya. Namun, kaisar akan melakukannya apabila sehari setelah acara pemberian nama. Dia meminta agar permaisurinya diberi waktu untuk menyusui putrinya dan tidur bersama putrinya untuk terakhir kalinya. Tentu saja, mau tidak mau permintaan kaisar itu disetujui banyak orang.
Saat ini permaisuri sedang berada di kamarnya bersama dengan kedua putrinya, dia terus-menerus menangis meratapi nasib salah satu bayinya. Karena ini adalah malam terakhir bagi ketiganya untuk bertemu.
"Permaisuriku,,, rencana apa lagi yang bisa kita lakukan,,,,heekkk,,,huhu,, agar sang putri tidak dibuang,,huhu,,," Sendu Meimei sambil melihat ke arah kedua bayi yang berada di gendongan permaisuri.
"Ibu macam apa diriku,,hu,,hu,,,,,
bahkan untuk melindungi anak-anakku sendiri aku tidak bisa,,, jika aku membantah keputusan kaisar,,,,hek,,,hu,,hu
maka taruhannya lebih banyak nyawa yang akan terluka,,,,hu,,hu" sedih permaisuri sambil menutup matanya yang mulai perih karena dia terus menangis.
"Permaisuriku,,,kita telah menyelamatkan satu tuan putri,,,, tapi ternyata putri lainnya dalam bahaya,,, hamba ini akan menyelamatkan tuan putri meskipun taruhannya adalah nyawa hamba sendiri,,," ucap tegas Sinsin, membuat permaisuri dan Meimei melihat ke arahnya.
"Rencana apa lagi yang kau miliki untuk menyelamatkan putriku,,,," tanya permaisuri dengan sedikit harapan. Karena Sinsin adalah dayang permaisuri yang pintar dalam menyusun rencana. Sinsin jugalah yang telah mengirim putrinya ke temannya yang memiliki warna kulit yang hampir sama dengan putri permaisuri. Supaya putri permaisuri dianggap cocok menjadi bagian dari keluarga teman Sinsin.
"Yang mulia,,,, maafkan hamba. Tapi, hamba takut dinding akan memiliki telinga,,," ujar Sinsin sambil menatap ke arah pintu kamar permaisuri.
Epilog
°°°° Sinsin adalah gadis lima tahun yang yatim piatu yang di selamatkan permaisuri saat permaisuri berusia 15 tahun. Permaisuri menyelamatkan dirinya dari penjual budak. Jadi, Sinsin membalas kebaikan permaisuri berlatih banyak ilmu agar ia bisa melindungi permaisuri dari segala hal buruk,,,,,,°°°