NovelToon NovelToon
Sang Pewaris

Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: EgaSri

Gavin Mackenzie Sebastian
Saudara kembar Gianna Mackenzia Sebastian. Pewaris tahta dari Sebastian group. Liar, nakal dan tidak tahu aturan.

Karena kesalahan yang terus ia ulang dan perbuat membuat ia di usir dari rumah. Hidup terlunta-lunta tanpa uang dan harus membiayai kuliahnya sendiri sebagai syarat untuk dia mewarisi perusahaan Sebastian group.

Tanpa uang di luaran sana ia di hina dan direndahkan. Semua orang merendahkan dia, dan kekasihnya pun menghianati cintanya.

Lalu, apakah nanti Gavin bisa menyelesaikan hukuman dari sang Papa, dan membalaskan semua perlakuan menyakitkan dari teman-temannya?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EgaSri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SP 13

Gavin dan Kaylee masuk kedalam tempat itu. Penuh dengan bingar lampu warna warni.

Di setiap sudut tempat ada wanita yang memakai baju kurang bahan bersama dengan pria masing-masing.

"Pengen, Lo?" tanya Kaylee yang membuat Gavin menggeleng.

"Gue maunya sama Lo aja. Kalau mereka mah, udah gak sempit!" ucap Gavin acuh, Kaylee memukul lengan Gavin.

"Sialan!" umpat Kaylee. Kenapa Gavin ini terlalu frontal?

"Kalian mau apa?"

Seorang pria berbadan besar menghadang langkah Gavin dan Kaylee.

"Kami mau bertemu dengan madam Melly!" jawab Gavin.

Laki-laki itu menilai penampilan Gavin dari atas sampai bawah, kemudian ia mengangguk.

"Ikut saya!" ujar laki-laki berbadan besar itu.

Gavin dan Kaylee mengikuti langkah laki-laki tersebut.

Bangunan yang tadinya terlihat kecil di luar itu ternyata sangat besar saat semakin masuk ke dalamnya. Terlebih tempat itu juga mewah.

Laki-laki itu membawa Gavin dan Kaylee masuk ke dalam sebuah ruangan yang besar dan paling mewah di sana.

"Duduk dulu!" Perintah laki-laki tadi.

Gavin dan Kaylee hanya menurut saja.

Laki-laki tadi pergi dari sana, mungkin untuk memanggil Madam Melly seperti yang diminta oleh Kaylee tadi.

Gavin dan Kaylee melihat seorang perempuan yang bergaya menor mendekat ke arah mereka.

Wajahnya sangat mirip dengan perempuan yang ada di dalam foto tersebut. Walaupun saat ini sedikit tertutupi oleh make up-nya yang tebal.

"Ada apa kalian mencariku?" tanya Madam Melly. Ia duduk di sofa tunggal yang ada di depan Gavin dan Kaylee.

"Wow, tampan sekali," ucap Madam Melly ketika ia melihat Gavin yang duduk di depannya.

"Memang kenyataan, Madam," jawab Gavin sembari memperbaiki rambutnya.

Kaylee mendesah pasrah saat melihat tingkah Gavin yang menyebalkan.

"Jadi ... Kalian mau apa kemari? Cantik, kau mau melamar pekerjaan disini?" Madam Melly menatap Kaylee dari atas sampai bawah.

Tubuh yang proporsional, wajah yang cantik sangat terlihat jelas kalau ia bule. Dan juga dada yang menantang.

"Kalau kau mau bekerja disini, harga jualmu pasti tinggi!" ucap Madam Melly yang membuat Kaylee mengepalkan tangannya.

Hari yang semakin malam membuat tempat itu juga semakin ramai. Gavin dan Kaylee tahu, tempat ini tidak memiliki izin atau ilegal.

"Bukan, saya bukan ingin bekerja disini," jawab Kaylee yang membuat madam Melly mengerutkan keningnya.

"Lalu mau apa?" tanya wanita itu.

Gavin dan Kaylee saling melirik satu sama lain. Kemudian Gavin mengeluarkan kertas yang berisikan fotonya itu bersama dengan madam tersebut.

"Apa ini?" tanya Madam Melly saat ia menerima kertas dari Gavin.

"Itu juga yang ingin saya tanyakan pada Madam, siapa laki-laki yang tidur bersama madam ini?" tanya Gavin.

Madam Melly mengerutkan keningnya, "Kenapa wajahnya berubah menjadi wajahmu?" tanya Madam Melly, sedikit terkejut.

"Itulah, ada orang iseng yang ingin membuat saya dikeluarkan dari kampus. Dia memfitnah saya dan mengganti wajah orang ini dengan wajah saya,"

Kini Gavin menatap madam Melly dengan tatapan yang serius. Wanita menor itu sedikit takut saat Gavin menatapnya seperti itu.

"Aku tahu, ini memang bukan dirimu." Ucap Madam Melly yang membuat Gavin dan Kaylee saling lirik.

Dengan hati-hati, Kaylee mengeluarkan ponselnya ketika Gavin dan Madam Melly berbincang. Untung hanya ada mereka bertiga di sana. Kaylee lalu merekam pembicaraan tersebut supaya nanti dia memiliki bukti.

"Jadi ... Siapa sebenarnya orang yang ada di foto ini, Madam?" tanya Gavin. Ia sangat berharap kalau masalah ini cepat di selesaikan. Gavin tidak ingin di skors terlalu lama dan berdampak pada nilainya.

"Aku tahu, tapi aku tidak ingin memberitahu," ucap Madam Melly yang membuat Gavin mengerutkan keningnya. Kesal karena sepertinya wanita dengan dandanan yang menor itu akan memanfaatkan dirinya atau Kaylee.

"Katakan siapa dia, Madam!" ucap Gavin.

Madam Melly menggeleng, "Akan aku katakan kalau kau mau tidur denganku!" ucap Madam Melly dengan nada genit. Gavin dan Kaylee saling lirik. Merinding dengan apa yang wanita itu katakan.

"Maaf, Madam. Tapi saya masih suci, belum tersentuh. Bukannya menolak rezeki, tapi saya gak minat sama barang bekas," ucap Gavin yang membuat Kaylee hampir saya menyemburkan tawanya.

Madan Melly ternganga mendengar ucapan Gavin yang terlalu spontan.

"Beraninya kamu," ucap Madam Melly menggelengkan kepalanya.

"Ayolah, Madam. Katakan siapa dia. Biar saya gak di DO dari kampus," Gavin memelas pada Madam Melly.

"Tidak mau!" Madam Melly masih kekeh dengan apa yang tadi ia katakan.

"Kenapa?" tanya Kaylee.

"Dia lelakiku, jadi aku tidak ingin memberitahu siapa dia," ucap Madam Melly.

Gavin dan Kaylee terdiam.

"Ayolah, Madam! Nanti saya di keluarkan dari kampus, terus gak jadi dapat warisan," ucap Gavin.

"Gak mau! Saya mau ngasih tau kamu, kalau salah satu dari kalian bekerja disini. Kau yang menjadi priaku, atau di yang menjadi penghibur disini," madam Melly menatap Kaylee. Ia tau kalau nilai jual Kaylee pasti akan tinggi nantinya.

"Sialan!" umpat Kaylee kesal.

Gavin juga sudah mulai kesal dan muak dengan wanita tua tidak tahu diri di depan ini.

"Bagaimana? Ada salah satu yang kalian setujui?" tanya Madam Melly dengan senyuman liciknya.

Kaylee kemudian tertawa kecil, membuat Gavin menatap aneh ke arahnya.

Kaylee lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda yang membuat Gavin serta Madam Melly terkejut.

"Katakan atau aku tembak kepalamu!" tegas Kaylee yang membuat wanita tua itu mengangkat tangannya.

"Ka-kau ... Kau membawa senjata?" Madam Melly terkejut, sangat terkejut. Ia bicara tergagap. Tidak menyangka kalau Kaylee membawa senjata api.

"Iya, supaya aku bisa menembak kepalamu itu agar kau tidak banyak membual lagi!" tegas Kaylee.

Gavin sangat terkejut dengan fakta yang ia ketahui saat ini. Berarti sedari tadi, ia pergi kemana-mana bersama dengan seorang wanita yang membawa senjata api.

Ya Tuhan, Untung saja tadi tidak ada razia. Kalau tidak, pasti ia dan juga Kaylee akan tertangkap.

"Turunkan senjatamu itu!" ucap Madam Melly yang benar-benar ketakutan. Kemudian ia berteriak, hingga anak buahnya berlari masuk ke dalam ruangan itu.

"Berdiri di sana atau aku tembak kalian?" tegas Kaylee yang membuat mereka menegang.

"Keli, lu kenapa gak bilang kalau tadi bawa pistol? Padahal bisa gue pakai buat gaya-gayaan!" ucap Gavin yang membuat Kaylee mendengus.

"Lap ingusmu, baru pegang senjataku!" Ucap Kaylee sarkas yang membuat Gavin mendecih.

"Sombong amat!" kesal Gavin.

Kaylee mengabaikan apa yang Gavin katakan, kemudian ia kembali menatap ke arah madam Melly yang ketakutan. Anak buah wanita itu tidak berani mendekat, karena mereka takut dengan senjata yang Kaylee pakai.

"Kalian kenapa diam aja!! Cepat tangkap dia!" bentak Madam Melly yang membuat Kaylee tertawa.

"Sungguh ingin menangkapku?" tantang Kaylee yang membuat mereka semua terdiam.

"Katakan siapa pria itu atau kau mati di tanganku sekarang juga!" tegas Kaylee. Matanya menatap tajam ke arah Madam Melly membuat wanita tua itu ketakutan.

"Cepat katakan!" Kaylee memandang aneh ke arah Gavin yang sok berani.

Gavin tertawa kecil. Dalam hati ia takjub dengan gadis bule itu. Gavin jadi tidak perlu bersusah payah untuk mengeluarkan tenaganya. Gavin yang suka cengengesan dan pecicilan itu sebenarnya adalah laki-laki yang licik!

"Akan aku katakan! Sungguh! Akan aku katakan! Lepaskan dulu senjatamu itu!!"

***

1
Elis elis
Luar biasa
Muhamad Herudin
anjay di ulti
Muhamad Herudin
bjirrrr lah! undangan aje dari emas dan berlian.sangat luar binasa
Kamal Udin
bagus .
sakura
...
Yan Sofian
😉😉😉😉
Anonymous
keren
Yan Sofian
axel??? bukannya arsene???
Dewi Nurlela
dasar ga tau malu Emily
Yan Sofian
buuuuaaaakaaaakaaaaakaaaaaakaaaaaaaa.....!!!!
Yan Sofian
Mantap,,, jangan menyerah.. babat habis org 2 gak setia kawan itu
Juna Dong
luar biasa
Bagus Handoko
Lumayan
Ngukuri Ginting
👍👍👍
Muhamad Herudin
karyawan nya minta di tampol ni
Hadimulya Mulya
crita mu gk masuk akal,makanya gk terlalu banyak yg baca,masak matanya rabun gk bisa bedain istrinya sendiri,jadi gk seru kayak berlebihan ngarang nya
mobilbutut11
Luar biasa
azizan zizan
udah di sini sudah malas untuk aku teruskan.. sudah nampak watak mc yang ATHOR buat tidak tegas pendiriannya lagi satu cakap tidak seberapa bikin.. masa di majlis kau cakap isterinya satu2nya wanita sampai akhir hayat sekarang sudah jadi goblok kembali kahmcnya apa athornya sudah lupa apa yang dia tulis... cukup sampai di sini aja gua baca... cisss rugi data aku.. udah lah setiap kali aku bukak pakay data bukan gratis.. pukimak punya novel anjing...
Muhamad Herudin
niat ngisengin eh malah kesel.keyle keyle😅
Hadimulya Mulya
penguasa bodo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!