NovelToon NovelToon
Benang Merah Takdir

Benang Merah Takdir

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Teman lama bertemu kembali / Tamat
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pena_Senja🧚‍♀️

Dua bulan sebelum menikah. Dia bertemu dengan wanita di masa lalunya. Ternyata selama ini alasannya enggan menikah karena masih tidak terima ditinggal mantan pacarnya begitu saja.
Dia ingin membalas dendam, tapi cinta masa lalu kembali menjeratnya.
Lalu bagaimana nasib pernikahannya?
Akankah dia akan tetap menikah atau kembali kepada masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Senja🧚‍♀️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Bab 13

Sore hari sepulang dari kantor. Samuel mengajak Alenka ke apartemen yang baru saja ia beli. Dia ingin mengajak Alenka pindah dan tinggal bersama dengannya.

Samuel menutup mata Alenka saat memasuki apartemen barunya. Dia ingin membuat kejutan untuk Alenka. "Kenapa harus ditutup segala sih?" protes Alenka.

"Muel, aku nggak bisa lihat.."

"Bentar lagi sampai, udah kamu nurut aja!"

"Satu, dua, tiga.." Samuel membuka penutup matanya.

"Ini?" mulut Alenka menganga, dia terkejut dengan apa yang ia lihat. Sebuah apartemen mewah dengan nuansa klasik.

"Ini?" tanyanya lagi masih tidak percaya.

"Ini tempat tinggal kita." jawab Samuel sembari memeluk Alenka dari belakang.

"Kamu suka nggak?" Alenka menganggukan kepalanya cepat dengan mata berkaca-kaca.

"Kita akan tinggal bersama disini. Kita akan menjadi keluarga yang bahagia dengan anak-anak yang akan melengkapi kebahagiaan kita." kata Samuel yang membuat Alenka tak kuat menahan haru.

"Mulai sekarang, kamu tidak lagi seorang diri. Aku akan selalu ada buat kamu. Aku keluarga kamu." imbuh Samuel.

Dia membalikan badannya kemudian memeluk Samuel dengan erat. "Terima kasih, aku cinta sama kamu." katanya semakin erat memeluk Samuel.

Alenka bahkan berinisiatif mencium bibir Samuel lebih dulu. Tentu saja Samuel tak mau kalah. Dia membalas ciuman tersebut bahkan mendominasi.

Samuel mengangkat Alenka ke dalam kamar. Mereka lalu menumpahkan hasrat mereka sampai lupa waktu.

Pada pukul delapan malam. Alenka terbangun karena merasa lapar. Dia mencari sesuatu di kulkas yang bisa diolah. Ternyata, Samuel sudah mempersiapkan semuanya. Kulkas penuh dengan bahan makanan.

Alenka pun langsung mengeksekusi bahan makanan tersebut. Karena terbiasa mandiri, keterampilan memasak Alenka tidak perlu diragukan lagi.

"La..la..la..hm.." sembari bersenandung Alenka menyiapkan makan malam untuk dirinya dan juga untuk Samuel.

Setelah semua siap. Dia membangunkan Samuel yang masih terlelap. "Muel.. Muel.. Bangun yuk! Kita makan!" katanya pelan. Dia tidak ingin mengagetkan Samuel jadi dia hanya menoel-noel lengan Samuel.

"Um.." Samuel membuka matanya perlahan.

"Ayo makan!"

"Makan kamu?" Alenka membulatkan matanya.

"Makan malam, aku udah masak." katanya.

"Em.. Kirain makan kamu.." Samuel mulai membuka matanya lebar.

"Ish.. Buruan bangun, aku mau mandi dulu." Alenka berjalan menuju kamar mandi. Namun, dengan langkah cepat Samuel menyusulnya.

"Mandi bareng biar cepet!" kata Samuel.

Setengah jam kemudian.

Alenka mengeringkan rambutnya dengan sedikit mengomel. Dia juga kesulitan berjalan. "Gara-gara kamu makanan jadi dingin kan!" omelnya.

Sementara Samuel hanya tersenyum mendengar omelan Alenka. "Jalannya biasa aja bisa nggak?" tanyanya dengan tersenyum lebar.

"Kampret emang kamu. Semua kan karena kamu.." Alenka melempar Samuel dengan handuknya.

Kemudian Alenka berjalan menuju dapur dengan perlahan. Karena dia menahan rasa sakit. "Lain kali bisa pelan-pelan nggak?" katanya dengan kesal.

"Iya maaf, habisnya kamu ngegemesin banget sih.." jawab Samuel.

"Ini semua kamu yang masak?"

"Siapa lagi."

"Em.. Istriku emang top banget deh. Bisa nyenengin suami banget. Masalah perut oke, masalah ranjang hebat." kata Samuel ceplas ceplos.

Alenka memejamkan matanya sembari menepuk jidatnya. Apa harus dijelasin seperti itu juga. Alenka tak habis pikir dengan lelaki konyol itu.

"Aku benar-benar puas dengan pelayanan kamu, istri.." imbuh Samuel.

"Kalau gitu dihabisin dong!"

"Emang masih kuat? Takutnya besok kamu nggak bisa jalan." jawab Samuel nyeleneh.

"Makanannya yang dihabisin!" seru Alenka sembari melotot.

Samuel bukannya takut malah terbahak melihat Alenka yang kesal tapi wajahnya memerah. "Mulai malam ini dan seterusnya, tidur kamu nyenyak atau nggak itu tergantung aku, suami kamu." tutur Samuel.

Sedangkan Alenka hanya memutar bola matanya. Dia tak menyangka jika Samuel akan semes*m itu. Tapi, entah kenapa dia justru suka.

****

Hari berikutnya.

Sore hari, seperti biasa Samuel menjemput Alenka di jalan dekat kantornya. Dengan hati-hati Alenka memperhatikan keadaan sekitar sebelum ia masuk ke dalam mobil Samuel.

Mereka pulang ke apartemen bersama. Samuel telah meminta orang untuk memindahkan barang-barang milik Alenka ke apartemen mereka.

Selepas berganti pakaian. Alenka mulai memasak untuk makan malam. Akan tetapi dia tidak masak banyak. Karena Samuel bilang ada acara diluar jadi dia memasak untuk dirinya sendiri.

"Kamu nggak apa-apa di rumah sendirian?" tanya Samuel yang nampak khawatir.

"Nggak apa. Kamu pulang atau nggak?" tanya Alenka balik.

"Aku cuma mau ambil bajuku di rumah, lalu aku kesini lagi." Samuel tidak mengatakan yang sebenarnya bahwa ia pulang karena makan malam bersama calon mertuanya.

"Nggak usah nunggu aku. Tidur aja kalau capek!" kata Samuel sembari memeluk Alenka yang sedang sibuk memasak.

"Iya. Akhirnya bisa tidur nyenyak.." ucap Alenka.

Tiba-tiba Samuel mematikan kompor lalu mengangkat Alenka ke meja makan. Dia mulai menc*mbu Alenka. Dan melakukan di dapur itu juga. "Muel kamu ih..." Alenka kesal karena Samuel seolah tak lelah melakukan hal tersebut.

"Nanti malam kamu bisa tidur nyenyak." katanya dengan tersenyum kecil.

Alenka pun mendengus.

Sementara dia melanjutkan memasak. Samuel mandi dan bersiap pulang ke rumah. Dia telah berjanji kepada mamanya akan pulang untuk bertemu calon mertuanya.

"Al, aku pergi dulu ya! Kamu hati-hati dirumah! Kalau ada apa-apa telepon aku!" katanya saat berpamitan. Samuel mengecup kening Alenka dengan lembut.

Mereka berdua sudah seperti suami istru sungguhan. "Hati-hati!" ucap Alenka.

"Iya.." Samuel gantian mengecup bibir Alenka.

****

Sekitar setengah jam, Samuel baru sampai di rumahnya. Jalanan agak macet yang membuatnya agak lama nyampainya.

Kedatangan Samuel tersebut disambut bahagia oleh neneknya. "Muel, kamu tidak pulang dari kemarin, kamu tinggal di kantor? Kata mama kamu, kamu tinggal di kantor karena pekerjaa kamu banyak?" tanya neneknya Samuel.

"Iya nek, untuk sementara aku tinggal di kantor, habis gimana kerjaanku banyak banget." jawab Samuel juga sangat senang bertemu dengan neneknya.

"Iya nggak apa-apa, tapi kamu harus jaga kesehatan kamu!"

"Iya nek.."

"Kak Samuel nginep di kantor?" Arya mendekati Samuel dan neneknya.

"Iya."

Lalu tepat pukul tujuh malam. Orang tua Rea tiba dirumah Samuel. Mereka disambut bahagia oleh mamanya Samuel.

"Mari, mari kita makan!" ucap mamanya Samuel.

"Om, Tante.." sapa Samuel.

"Akhirnya kita bisa ketemu. Pekerjaan kamu udah selesai?" tanya papanya Rea.

"Belum sih om, ini aja aku sampai nginep di kantor. Tapi karena om dan tante disini ya aku tinggal dulu." jawab Samuel membuat orang tua Rea menjadi senang karena jawaban Samuel.

"Om juga sama, Sam. Sebenarnya kerjaan om banyak, tapi kalau nggak om longgarin waktu kapan lagi, pernikahan kamu dan Rea tinggal satu setengah bulan lagi."

"Makanya om, aku beresin semua sekarang, agar nanti bisa puas cutinya." papanya Rea tertawa kecil mendengar perkataan Samuel.

Dia juga pengusaha, jadi paham seperti apa kesibukan Samuel. Dia sudah merasa senang saat Samuel meluangkan waktu untuk bertemu dengannya dan istrinya.

"Jadi kapan Rea akan pulang?" tanya mamanya Samuel.

"Sepuluh hari sebelum hari H. Karena dia harus selesaiin tugas akhirnya dulu." jawab mamanya Rea.

"Ya, aku harap dengan pernikahan ini, kerja sama kita akan semakin kokoh." ucap papanya Rea.

Tujuan pernikahan tersebut memang untuk menguatkan hubungan kerja sama antar kedua keluarga tersebut.

Selama jamuan makan malam tersebut Samuel lebih banyak diam sembari membalas chat Alenka. Dia bahkan tidak terlalu fokus dengan apa yang dibahas oleh mama dan calon mertuanya tersebut.

1
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Patrick Khan
.kak lm bgt up nya
Pena_Senja🧚‍♀️: mksh kak
jg akan ada judul baru kak😁
tp msh thap persiapan
Patrick Khan: .gws bwt sodara kak ya 😊
.q tunggu up nya 😊🤗
total 3 replies
Nur Qomariyah
asyik banget cerita nya.
Patrick Khan
.q ngerasa kyk e arya yg gantiin posisi muel 🤔🤔🤔
Novi Vita
samuel bner" ye🤬
Patrick Khan
,lanjut kak
Patrick Khan
.bikin alenka hamidun kak..😁
Patrick Khan
.wah entar reonian ketemu sm samuel nie
Patrick Khan
.lanjut kak
Novi Vita
waow
Patrick Khan
.lanjut kak
Patrick Khan
,mampir kak 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!