NovelToon NovelToon
Cinta Di Kota Kecil

Cinta Di Kota Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Irh Djuanda

Kevin Darmawan pria berusia 32 tahun, ia seorang pengusaha muda yang sangat sukses di ibukota. Kevin sangat berwibawa dan dingin ,namun sikapnya tersebut membuat para wanita cantik sangat terpesona dengan kegagahan dan ketampanannya. Banyak wanita yang mendekatinya namun tidak sekalipun Kevin mau menggubris mereka.

Suatu hari Kevin terpaksa kembali ke kampung halamannya karena mendapat kabar jika kakeknya sedang sakit. Dengan setengah hati, Kevin Darmawan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, Desa Melati, sebuah tempat kecil yang penuh kenangan masa kecilnya. Sudah hampir sepuluh tahun ia meninggalkan desa itu, fokus mengejar karier dan membangun bisnisnya hingga menjadi salah satu pengusaha muda yang diperhitungkan di ibukota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Janji

Kevin Darmawan pria berusia 32 tahun, ia seorang pengusaha muda yang sangat sukses di ibukota. Kevin sangat berwibawa dan dingin ,namun sikapnya tersebut membuat para wanita cantik sangat terpesona dengan kegagahan dan ketampanannya. Banyak wanita yang mendekatinya namun tidak sekalipun Kevin mau menggubris mereka.

Suatu hari Kevin terpaksa kembali ke kampung halamannya karena mendapat kabar jika kakeknya sedang sakit. Dengan setengah hati, Kevin Darmawan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, Desa Melati, sebuah tempat kecil yang penuh kenangan masa kecilnya. Sudah hampir sepuluh tahun ia meninggalkan desa itu, fokus mengejar karier dan membangun bisnisnya hingga menjadi salah satu pengusaha muda yang diperhitungkan di ibukota.

Mobil hitam mewahnya melaju pelan di jalanan desa yang masih berlumpur dan sempit. Pemandangan sawah, rumah-rumah kayu, dan aroma tanah basah membawa Kevin kembali pada masa-masa yang hampir ia lupakan. Meski tampak tenang, hatinya berdebar. Ia tahu, ini bukan sekadar kunjungan singkat. Ada tanggung jawab besar yang menantinya.

Setibanya di rumah tua bercat putih yang sederhana, Kevin disambut oleh bibinya, Bu Ratna, dengan mata sembab.

"Kakek sudah menunggumu, Kevin," katanya lirih.

Di kamar sederhana di ujung rumah, Kevin melihat kakeknya terbaring lemah. Sosok tua yang dulu kuat dan penuh semangat itu kini tampak rapuh. Seketika, ada perasaan bersalah menyergap hatinya. Ia telah terlalu lama meninggalkan keluarga demi ambisinya.

"Kau datang?." ucap Daniel lirih.

Kevin langsung menghampiri sang kakek,menggapai tangan renta yang sudah keriput.

"Sebaiknya kita ke dokter ." kata Kevin,dengan nada datar namun memiliki kecemasan yang luar biasa.

Sejak kecil hanya kakeknya yang Kevin miliki. Semenjak kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang Kevin hanya dibesarkan oleh Daniel yang kini sedang tidak baik-baik saja.

Daniel menggeleng cepat,ia tahu waktunya tidak banyak tersisa. Daniel memegang erat tangan Kevin ,menatap wajah tampannya yang kian tegas.

"Nak, mungkin umurku sudah tidak lama lagi..,Aku hanya ingin kau memenuhi sebuah janji yang telah ku buat." ucap Daniel sedikit tersengal.

Kevin mengerutkan dahinya mendengar ucapan sang kakek yang terkesan memohon kepadanya. Namun belum sempat Daniel melanjutkan dari luar seorang gadis masuk bersama Ratna menghampiri mereka. Mata Daniel langsung beralih menatap mereka.

"Kemari lah Alya,," panggil Daniel.

Alya melangkah ragu,sementara Kevin menatap datar gadis polos yang kini duduk di dekatnya. Alya duduk di sisi ranjang, tepat di seberang Kevin. Gadis itu menunduk sopan, berusaha menyembunyikan kegugupan yang jelas tergambar di wajahnya.

Sesekali ia melirik Kevin — sosok asing yang selama ini hanya ia dengar dari cerita Bu Ratna dan kakek Daniel.Daniel menggenggam tangan Alya dengan lemah. Suaranya bergetar saat ia berbicara,

"Nak, ini Alya... gadis yang selama ini membantu menjaga kakek. Dia sudah seperti keluarga sendiri."

Kevin hanya mengangguk kecil tanpa ekspresi. Matanya tajam menilai gadis itu — sederhana, jauh dari tipe wanita glamor yang biasa ia lihat di sekelilingnya. Alya mengenakan dress polos berwarna pastel, rambutnya dikepang sederhana, wajahnya bersih tanpa riasan berlebihan. Ada ketulusan di matanya, namun Kevin terlalu terbiasa membangun tembok tinggi di sekeliling hatinya untuk langsung mempercayai orang lain.

"Aku ingin kau berjanji, Kevin... jaga Alya." ucap Daniel kembali berbicara.

Ucapan itu membuat Kevin terkejut. Alisnya bertaut dalam, tak percaya dengan permintaan kakeknya.

"Kakek... ini berlebihan. Aku—" Kevin berhenti sejenak, menahan emosinya.

"Aku bahkan tidak mengenalnya,"lanjutnya pelan namun tegas.

Alya menunduk semakin dalam, merasa canggung berada di tengah percakapan yang berat itu. Daniel tersenyum lemah.

"Aku tahu ini berat... Tapi dia tak punya siapa-siapa lagi, Kevin. Kau harus melunasi janjiku pada kedua orang tuanya. Aku ingin ada seseorang yang menjaga dan melindunginya. Bukan karena terpaksa, tapi karena kau tahu apa artinya kehilangan."

Kevin menghela napas panjang. Ia merasa terjebak antara rasa hormat pada kakeknya dan ketidaknyamanan terhadap permintaan yang mendadak ini. Ia menatap Alya yang masih diam, seperti menunggu penolakan darinya.

"Baik," kata Kevin akhirnya, suaranya berat.

"Aku akan menjaga gadis ini... seperti yang kakek minta."lanjutnya dengan nada terpaksa.

Mata Daniel berkaca-kaca mendengar janji itu. Ia menepuk pelan tangan Kevin sebelum akhirnya tertidur kembali, kelelahan. Ruangan itu menjadi sunyi, hanya terdengar napas berat Daniel dan desiran angin dari jendela yang terbuka.

Alya perlahan berdiri, membungkukkan badan kecilnya kepada Kevin.

"Terima kasih, Tuan," ucapnya lirih sebelum beranjak pergi.

Kevin hanya diam, memandang punggung Alya yang menjauh. Di sudut hatinya, ia tahu... kehidupannya tidak akan pernah sama lagi setelah hari ini.

"Kakek,kalau boleh aku tahu dimana keluarganya?." tanya Kevin penasaran.

Namun belum sempat Daniel bercerita tiba-tiba saja nafasnya tersengal dan beberapa detik kemudian Daniel menghembuskan nafas terakhirnya. Tubuh Kevin menegang. Ia segera mengguncang pelan bahu kakeknya.

"Kakek... Kakek!" panggilnya panik.

Namun tubuh Daniel tetap diam, wajahnya yang tadi dipenuhi senyum damai kini tampak tenang — selamanya. Bu Ratna bergegas masuk ke kamar setelah mendengar teriakan Kevin. Ia menutup mulutnya, menahan isak, lalu mendekat.

"Kevin... kakekmu sudah pergi," ucapnya dengan suara gemetar.

Kevin mematung. Tangannya mengepal kuat di samping tubuhnya. Ia ingin menyangkal, ingin berteriak, tetapi sebagai pria dewasa yang sudah terbiasa menyimpan emosinya, Kevin hanya diam. Menahan segalanya di dalam dada yang kini terasa sesak.

Beberapa saat kemudian, dari pintu kamar, Alya berdiri terpaku. Matanya membesar, wajahnya pucat pasi melihat tubuh Daniel yang tak lagi bergerak. Perlahan, air mata jatuh membasahi pipinya. Ia berbalik, berlari keluar rumah, menutupi mulutnya agar tak terdengar menangis.

Kevin memejamkan matanya sejenak, mencoba menguasai diri. Ia membungkuk, mencium punggung tangan Daniel dengan penuh penghormatan.

"Selamat jalan, Kek," bisiknya serak.

Suasana rumah tua itu berubah menjadi duka. Warga Desa Melati berdatangan untuk melayat, membawa karangan bunga dan makanan seadanya. Kevin, dengan setelan serba hitamnya, berdiri kaku di sudut ruangan, menerima ucapan belasungkawa satu per satu. Namun pikirannya jauh melayang — pada janji yang baru saja ia buat, dan pada gadis asing bernama Alya.

Menjelang malam, setelah semua tamu pulang, Kevin menemukan Alya duduk sendirian di bale-bale kayu di belakang rumah. Gadis itu memeluk lututnya, wajahnya sembab. Suasana sunyi hanya diisi oleh suara jangkrik dan tiupan angin malam. Kevin mendekat, berdiri beberapa langkah di belakang Alya.

"Kau tidak punya keluarga di sini?" tanyanya dingin, tanpa basa-basi.

Alya mendongak perlahan, menatap Kevin dengan mata merah.

"Ayah dan ibu saya sudah lama meninggal, Tuan. Saya dibesarkan oleh kakek saya... yang bersahabat dengan Kakek Daniel," jawab Alya pelan.

Kevin mengangguk pelan, menahan helaan napas.

Kini semuanya jelas. Ia mengerti mengapa Daniel begitu memohon padanya.

"Mulai besok, kau ikut denganku," ujar Kevin tiba-tiba.

"I-Ikut, Tuan?"sahut Alya menatapnya bingung

Kevin mengangguk tegas.

"Kau akan tinggal di rumah ku. Aku akan memenuhi janjiku pada Kakek. Tapi ada syarat."

Alya menggigit bibirnya, menunggu dengan gugup.

"Jangan pernah berpikir hubungan kita akan lebih dari sekadar kewajiban," tegas Kevin, sorot matanya tajam.

"Aku hanya melindungi mu karena aku sudah berjanji. Tidak lebih." tambahnya.

Alya menunduk, menahan luka di hatinya, lalu mengangguk patuh.

"Baik, Tuan."

Dalam hati, Kevin merasa lega karena sudah mengatur segalanya dengan jelas. Tapi tanpa ia sadari, malam itu — di bawah langit desa yang penuh bintang — takdir perlahan mulai mengubah garis hidup mereka berdua.

1
Al Fatih
Qta ikuti sj terus Mak...,, bingung juga mau komen ap
Irh Djuanda: emang kenapa kak?
total 1 replies
Al Fatih
Aq deg degan ...,, entah apa yg apa yg akan terjadi kedepannya....,, melihat Alya dan Andi....,, tuan Kevin....,, koq kamu jadi jahat sih...,, padahal perasaannya ku mengatakan sebenarnya kau orang baik, hanya saja.....
Irh Djuanda: hehehe /Smile/
Al Fatih: Bukan aq yg bilang yaaa 😅
total 3 replies
Al Fatih
Penasaran dgn kelanjutannya
Al Fatih
Tuan Kevin....,, tak sadarkah dirimu...,, apa yang kau lakukan itu semakin menambah luka d hatinya Alya. Dan rencana2 licikmu ini malah akan semakin membuat Alya dan Andy semakin terikat....
Al Fatih
Lho ...,, tuan Kevin ..,,koq jadi begitu dirimu....,, sebenarnya dirimu benar2 cinta dan sayang sama Alya.... atwkah hanya obsesimu semata.
Cinta datang tanpa qta sadari,, dia tumbuh d dlm hati dlm kelembutan dan kasih sayang...,, bila kau memaksanya utk tumbuh dan d sertai dgn ancaman atwpun kebohongan ,, cinta itu akan berbalik menjauhimu.... Jangan lakukan sesuatu yang akan semakin membuatmu menyesal lebih dalam lagi tuan Kevin.
Al Fatih
Ceritanya bagus,, alurnya perlahan tapi pasti....,, pasti bikin penasaran d bab selanjutnya
Irh Djuanda: hahaha gimana makannya?yang ada martabaknya hancur
Al Fatih: Emang ga enak lho Kaka d kejar sama waktu,, yg enaknya aq mengejar mu sambil bawa martabak manis yuuuuk makan bareng 🤭😅
total 3 replies
Al Fatih
Apa .....,, apa maksudnya ini....,, apakah Alya malah membuka hatinya utk Andi ...,, Sebenarnya ga ap2 sih...,, Andi seperti nya orang yang baik ...,, hanya sj...,, walaupun kaku,, dingin dan agak gengsian gitu...,, aq maunya Alya sama tuan Kevin...,, coba sj kalo aq masih sendiri,, aq mau koq sama tuan Kevin...,, hanya sj skrg aq sudah punya soulmate,, udah punya buntut 4 lagi...,, kan ga mqkn...,, walaupun alasan sebenarnya apa mau juga tuan Kevin sama aq....,, qta kan beda dunia 🤣🤣🤣.
Tapi,, ga ap2 sih biarlah semua mengalir apa adanya,, biar waktu yg akan mengajarkan kedewasaan,, kebijaksanaan dan kesabaran serta keikhlasan utk Alya dan tuan Kevin. Karna aq yakin...,, mau kemana pun kaki melangkah,, dia tetap tau dimana rumahnya,, kemana pun hati akan berselancar,, dia akan tetap tau dimana rumah utk kembali.
Irh Djuanda: tunggu aja kak, tiap hari bakal up ya kak
Al Fatih: iya Kaka othor,, habisnya aq ga punya pilihan lain selain menunggu mu utk update 😊😉
total 3 replies
Al Fatih
Itulah definisi mulutmu harimaumu tuan Kevin. Sungguh kata2 mu kmrn ketika Alya hendak pergi dari rumahmu itu bagaikan silet yg menghujam jantung nya Alya....,, sakit..,, Jadi,, tolong kasih waktu yg lebih lama buat Alya menyembuhkan hatinya.
Al Fatih
Itulah definisi mulutmu harimaumu tuan Kevin. Sungguh kata2 mu kmrn ketika Alya hendak pergi dari rumahmu itu bagaikan silet yg menghujam jantung nya Alya....,, sakit..,, Jadi,, tolong kasih waktu yg lebih lama buat Alya menyembuhkan hatinya.
Irh Djuanda: /Facepalm/
total 1 replies
Al Fatih
Alya ..,, gadis yg baik,, semoga selalu d kelilingi sama orang2 baik. Nah orang jahat seperti sora2 harus terpental jauh dari hidupnya Alya. Nah...,, Rio dirimu masuk kelompok yg mana nih....,, yg akan slalu merasa nyaman d sekitar Alya,, atw harus terpental jauh k planet mars.
Al Fatih
Ketika tuan Kevin sudah tidak mengawasi Alya lagi,, Soraya malah mulai menebar ancaman. Banyak praduga,, perkiraan,, kira2 si sora2 mau ngapain...,, tapi pada akhirnya harus bersabar menunggu part selanjutnya 🤭
Al Fatih: okay Kaka othor
Irh Djuanda: iya sabar ya kakak /Good//Ok/
total 2 replies
Al Fatih
Apakah nanti akan ad drama cinta segitiga 😅. Tapi apapun itu tuan Kevin,, tak acungin jempol utkmu yg sudah berani mengutarakan isi hati....,, nanti apapun hasilnya,, d terima yaaa,, jangan marah ya tuan Kevin. Btw,, tuan Kevin berhati hatilah....,, Soraya sedang mempersiapkan rencana jahatnya utkmu,, aq berdoa semoga dirimu terlindungi oleh Kaka othor dari segala niat jahat bin licikny Soraya dan si Rio....
Irh Djuanda: /Kiss/
Al Fatih: Jangan gitu lah Kaka,, aq kan jadi malu ahaiiiii🤭.
Aq nulis perasaan ku setelah membaca bab nya Kaka,, apa yg aq rasa,, itu yg aq tulis. Jadi benar2 aq baca itu d waktu yg para bocil ga d sampingku ,, jadi ketika aq menuliskan curahan hatiq ga rebutan hp qta nya 🤣
total 3 replies
Al Fatih
Tuan Kevin.....,, sabar....,, jangan macam2 lho yaa,, kalo mau deketin Alya....,, minta maaf dulu,, kmrn tuh mulutnya terlalu lemes omongannya,, trus sikapmu juga kayak kulkas 16 pintu,, duingin bngt.
Trus,, pelan2 dekati alyanya...,, jangan maksa2....,, ntar Alya kabur lagi.
Irh Djuanda: hehehe
total 1 replies
Al Fatih
Apa yg akan d lakukan sama si sora2 yaa,, Jangan smpe hal yg mengerikan utk Alya yaa Kaka othor....,, walaupun kayaknya memang sora2 pengen berbuat jahat sama Alya 😭
Irh Djuanda: /Facepalm/
Al Fatih: aq sabar lho Kaka,, in syaa Allah....,, saking sabarnya aq jadi subur 🤣
total 5 replies
Al Fatih
Hati2 sj tuan Kevin.....,, Soraya sudah mengeluarkan pesan2 utk "perang" tuh.....,, Soraya mqkn ga akan menyakiti mu,, tapi dia pasti akan menyakiti Alya. Jaga Alya baik2 meskipun dari jauh.
Al Fatih: Kebetulan pas lagi bisa komen Kaka 😅
Irh Djuanda: hehehe
total 2 replies
Al Fatih
Tuan Kevin....,, apakah kau menyesalinya....,, atwkah hanya perasaan bersalah yg hanya bersifat sementara,, Krn tuan Kevin kan blm ketemu si sora2....,, sapa tau ketemu Soraya....,, Alya d lupakan lagi....
Al Fatih
Maumu itu sebenarnya apa sih tuan Kevin. Pengen Alya menjauh dari hidupmu....,, tapi....,,tanpa kau sadari,, kau malah penasaran dgn segala hal yg berhubungan dgn Alya.
Al Fatih
Koq sudah abis sj sih ceritanya Kaka.....,, boleh nambah lagi ga....
Tapi,, Alya jangan mau d ajak pulang sama tuan Kevin yaaa,, Krn masih ad si ular Soraya d rumah.
Irh Djuanda: /Good//Heart/
Al Fatih: maafkan aq kaka....,, penasaran akunya....
total 3 replies
Al Fatih
haish......,, sudah pergi jauh2 malah ketemuan lagi. Jangan mau kalo d ajak pulang yaa Alya.
Al Fatih
Semangat Alya.....,, kamu pasti bisa....,, bukankah dulu dirimu baik2 saja kan sebelum ketemu bang Kevin. Jadi penasaran isi suratnya kakek Daniel itu apa yaaa🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!