Menyesal?
Itulah yang dirasakan oleh Denis Arkana pria berumur 27 tahun yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nomor 1 di Asia.
Tapi itu semua hanya tinggal nama saja karena baru saja dikhianati oleh sahabat dan kekasihnya sendiri. Apa lagi ia dituduh sebagai tersangka pembunuh ibu kandungnya sendiri dan dijatuhi hukuman mati.
Denis sangat menyesal saat akan menjalani hukuman mati mengingat kelakuannya selama ini karena sudah durhaka kepads ibunya. Jika saja ia diberi kesempatan kedua maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatam itu.
Apakah ia akan diberi kesempatan kedua untuk mengubah takdirnya?? Ikuti kisah penuh konfliknya disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HeavenGirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAD | BAB 13
Denis menatap Kenzo dengan tajam, tak suka mendengar ucapannya barusan yang menghina pekerjaan ibunya Sandro dan ia baru tahu kalau selama ini ia menyesal sudah bersahabat dengan Kenzo.
"Memang apa salahnya jadi tukang cuci?" tanya Denis dengan suara dingin.
"Kamu tanya salahnya dimana dude? Pekerjaan mereka itu membuktikan kalau mereka itu manusia rendahan dan hina yang tak pantas hidup di muka bumi ini" hardik Kenzo dengan suara menggelegar.
"Jangan hina pekerjaan ibu aku bangsat" maki Sandro sudah tak kuasa menahan emosi.
"Hehh! Kenyataannya kalau kalian itu hanya manusia hina dan kotor. Jadi dimana salahnya kalau aku beritahu lebih jelas posisi kamu!" bentak Kenzo dengan mata melotot.
"Bajingan kamu Kenzo! Hanya karena derajat orang tuamu lebih tinggi kamu bisa seenaknya menghina aku!" bentak Sandro.
"Cih! Manusia sampah. Kamu itu pantas dihina karena kamu itu hanya anak tamatan SMP dan tidak bisa dibandingkan dengan aku yang berkuliah di kampus ternama" hina Kenzo dengan merendahkan.
"Berengsek kamu" teriak Sandro yang ingin memukul Kenzo tapi langsung dihadang Ando.
"Lepaskan aku sialan. Biar aku beri pelajaran ke manusia sombong itu!" bentak Sandro.
"Jaga ucapanmu ke bos aku bangsat!" bentak Ando dengan tatapan tajam.
"Bos an**g bangsat" maki Sandro dengan emosi.
Bugh.............
Kenzo menendang Sandro tak terima dimaki oleh manusia rendahan seperti Sandro. Denis yang melihat hal itu dengan cepat bangun dan langsung menendang Kenzo.
Bugh..............brak.........
Kenzo menghantam pot bunga milik tante Amira dibelakangnya saat Denis menendangnya dengan kuat. Ia meringis sakit di bagian perut tak menyangka akan mendapat tendangan dari Denis.
"Denis" ucap Kenzo dengan tak percaya.
"Pergi kamu dari rumah aku! Mulai sekarang kamu dilarang datang ke rumahku" teriak Denis dengan suara menggelegar.
Karena teriakannya yang kuat Arsen yang berada didalam rumah bergegas keluar mencari tahu apa yang terjadi, beruntung tante Amira sedang tertidur pulas setelah minum obat.
Sampainya diluar Arsen kaget bukan melihat Kenzo yang terduduk di tanah dengan tatapan seakan tak percaya melihat ke arah Denis.
"Kamu ngusir aku dude?" tanya Kenzo dengan kaget.
"Pendengaran kamu masih bagus kan" jawab Denis dengan tatapan tajam.
"Hanya karena manusia rendahan seperti dia kamu ngusir sahabat kamu" ucap Kenzo dengan tatapan berkilat tajam.
"Kalau iya emang kenapa" balas Dengan santai.
Denis bersedekap tangan di dada sambil menatap Kenzo dengan tatapan dingin dan datar, tak ada senyum di bibirnya atau ekspresi apapun di wajahnya itu.
Melihat hal itu Kenzo semakin mengepal kedua tangannya menatap Sandro seakan ingin menelannya hidup-hidup.
Gila itu tatapan kayak mau menelan aku aja, batin Sandro bergidik ngeri.
"Pergi kamu dari sini! Bukannya tadi kamu bilang tidak sudi berteman dengan orang hina" ucap Denis dengan suara dingin.
"Ya memang mereka itu hina. Tidak sepantasnya kita berhubungan dengan orang hina seperti mereka" ucap Kenzo dengan lantang sambil menatap Sandro dengan tatapan jijik.
"Pergi kamu dari rumah aku sekarang juga bangsat. Seperti yang kamu bilang tidak pantas berteman dengan orang hina hanya karena pekerjaan orang tua mereka. Lalu kalau pekerjaan mama aku apa itu juga termasuk hina dan kotor untukmu?" tanya Denis dengan suara menggelegar.
Duar................
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
Tubuh Kenzo bagai disambar petir mendengar ucapan Denis barusan, dan ia baru sadar jika pekerjaan mamanya Denis itu seorang tukang sapu jalan dan ia menganggap pekerjaan itu adalah pekerjaan paling hina menurutnya.
Sial! Aku lupa kalau perempuan tua itu seorang tukang sapu jalan dan itu berbeda kasta dengan aku, batin Kenzo dengan kesal.
"Sekarang juga kamu pergi dari rumahku an***g" hardik Denis dengan suara menggelegar.
"Kamu bilang aku an***g?" tanya Kenzo dengan tatapan berkilat tajam.
"Karena hanya anj**g yang jika diusir tidak akan pergi dengan ucapan saja beda dengan manusia" jawab Denis sambil tersenyum menyeringai.
"Aku akan balas semua penghinaan kamu hari ini bangsat" hardik Kenzo dengan emosi.
"Silahkan. Aku tunggu" balas Denis acuh.
Tatapan mata Kenzo berkilat tajam menatap Denis, Sandro, dan Arsen bergantian menaruh dendam dalam hatinya, karena sudah mempermalukan namanya di sini dan juga menyamakannya dengan binatang.
Rahangnya mengeras hingga urat-uratnya kelihatan saat berlalu di depan Denis yang menatapnya dengan wajah datar dan dingin.
Saat hendak naik mobil Kenzo berbalik menatap Denis hingga mata keduanya saling bertatapan satu sama lain.
"MULAI DETIK INI KAMU BUKAN LAGI SAHABAT AKU BANGSAT" ucap Kenzo dengan lantang.
"Oke" balas Denis santai.
Brak...............
Sandro dan Arsen kaget bukan main saat mendengar pintu mobil Kenzo yang dibanting dengan kuat beberapa detik yang lalu.
Sedangkan Denis ia bersedekap tangan di dada menatap kepergian Kenzo dengan wajah datar, tapi dalam hatinya ia sangat senang karena Kenzolah yang memutus tali persahabatan mereka lebih dulu.
Kita memang tidak bersahabat lagi tapi bukan berarti kamu akan lolos dari pembalasanku! Karena luka yang kamu torehkan di kehidupanku yang sebelumnya, batin Denis dengan tatapan berkilat tajam.
2 Hari kemudian
Pagi-pagi sekali Denis sudah bersiap untuk pergi melihat kantornya yang sudah selesai direnovasi dan tinggal digunakan saja.
Setelah sarapan Denis bergegas pergi sebelum itu ia membantu mamanya untuk minum obat dan tak lupa menyuruh mamanya untuk tidak terlalu beraktifitas.
~ DA Investment ~
Denis turun dari motor trailnya dan berdiri di depan halaman kantor miliknya. Matanya memandang sekeliling bagaimana hasil renovasi kantornya dan itu semua sesuai keinginannya.
"Gimana bos?" tanya Sandro.
"Memuaskan" jawab Denis dengan singkat.
"Bos pasti akan lebih suka bagian dalamnya" ucap Sandro dengan menggebu-gebu.
"Heemm"
Keduanya segera masuk ke dalam untuk melihat bagian dalamnya dan sesuai perkataan Sandro barusan ternyata bagian dalamnya sangat menakjubkan.
Desain dan interior yang modern dan terkesan mewah, membuat siapa saja tidak akan pernah bosan untuk berlama-lama disana.
"Bos selamat ya untuk pembukaan kantor bos" ucap Sandro dan Arsen serentak.
"Thank's"
"Jadi bagaimana kedepannya bos?" tanya Sandro.
"Besok buat pesta pembukaan kecil-kecilan dan lusa barulah kita mulai merekrut pegawai sebelum kita menjalankan kantor investasi ini" papar Denis dengan suara dingin sambil menatap keduanya dengan tajam.
"Berapa banyak yang akan kita rekrut bos?" tanya Sandro.
"10 orang" jawab Denis.
"Bos bagaimana kalau 8 orang saja karena menurutku 8 orang cukup untuk menghendel pekerjaan awal kita" ucap Arsen.
"2 orang lainnya untuk posisi satpam dan cleaning service"
"Oh iya bos aku lupa tentang itu"
Denis lalu melihat sekeliling kantornya untuk mengecek apa saja yang harus ditambah dalam kantor ini.
Ia sudah tidak sabar untuk membangun perusahaannya sendiri agar kedepannya ia tidak diinjak-injak oleh orang lain.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
To be continue............
sekali dikeluarkan dr maxssimo family, maka selamanya bgtu