NovelToon NovelToon
Ternyata Istriku Milioner

Ternyata Istriku Milioner

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Menantu Pria/matrilokal / Tamat
Popularitas:204.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Perjodohan antara Devendra dan Sabrina yang dilakukan oleh kakek Ardian menimbulkan polemik dalam rumah tangga keduanya.


Setelah melewati tiga tahun pernikahan, keduanya nampak akur dan mulai memperbaiki diri terutama Devendra.

Sejalannya waktu, cinta mereka dipertaruhkan, di mana Sabrina tertukar dengan wanita yang mirip dengannya yang merupakan tunangan tuan Gustaf.


Pertukaran pasangan ini menumbuhkan benih-benih cinta yang dirasakan tuan Gustaf pada Sabrina, apakah Sabrina jatuh cinta pada tunangan saudara kembarnya yaitu Sandrina. Yuk kita ikuti cerita dua pasangan ini!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Positif

Sabrina memencet tombol nurse call yang ada di kamar suaminya. Tidak lama kemudian, dua orang suster datang dan menanyakan keadaan Sabrina yang terduduk lesu di sofa yang ada ruang inap suaminya berada.

"Ada yang bisa kami bantu, Bu?" Tanya suster Rima.

"Maaf suster, saya merasa kurang sehat, apakah kalian bisa menunggu suamiku sebentar?" Pinta Sabrina lirih.

"Apakah anda perlu bantuan nyonya?" Apakah mau kami panggilkan dokter untuk memeriksa keadaan anda?" Tanya suster Rima.

"Tolong panggilkan dokter untuk saya suster!" Pinta Sabrina sambil memijit pelipisnya karena pandangannya makin kabur.

Suster memanggil dokter jaga untuk melakukan pertolongan pertama pada Sabrina yang terlihat makin lemah dan pucat.

"Apa yang anda rasakan, Bu?"

"Tadi saya merasakan pusing dan mual hingga saya muntah." Ucap Sabrina pada suster Ranti.

Tidak lama kemudian, dokter pun masuk ke kamar inap VVIP milik tuan Devendra. Keduanya terlibat obrolan serius dengan beberapa pertanyaan dan jawaban yang dibutuhkan oleh dokter pada pasiennya.

"Dari hasil pemeriksaan saya, saat ini nyonya Sabrina sedang hamil, tapi untuk lebih jelasnya, sebaiknya anda melakukan pemeriksaan ulang ke dokter spesialis kandungan untuk memastikan kebenarannya." Ucap dokter Kartika.

"Alhamdulillah, terimakasih dokter!" Akhirnya saya bisa hamil juga!" Sahut Sabrina dengan wajah berbinar.

"Selamat ya nyonya Sabrina! saya doakan semoga hasil diagnosa saya benar." Ucap dokter Kartika lalu meninggalkan kamar inap itu.

"Suster Rima, apakah saya boleh ke poli kandungan?" Tanya Sabrina karena ia harus meninggalkan suaminya.

"Oh, silahkan nyonya!" Biar saya dan teman saya yang menjaga suami anda." Ucap Rima dengan senang hati.

Sabrina menghampiri suaminya yang masih belum siuman. Ia membisikkan sesuatu kepada Devendra." Sayang! semoga apa yang dikatakan oleh dokter Kartika tentang kehamilanku benar adanya.

Walaupun bayi kita datang di saat keadaanmu sakit, tapi aku berharap kamu bisa siuman dan melihat pertumbuhannya selama masih ada di rahimku." Ucap Sabrina.

Sabrina pamit pada dua suster yang sedang menunggu suaminya.

Setibanya di ruang poli kandungan, Sabrina menceritakan keluhan yang dirasakan pada tubuhnya. Dokter Amanda melakukan pemeriksaan dengan menggunakan stik USG pada perutnya Sabrina yang masih kelihatan rata.

"Wah, selamat ya nyonya Sabrina!" Saat ini usia kandungan anda sudah memasuki tiga bulan. Saya akan menuliskan resep untuk anda konsumsi selama kehamilan dan rajin minum susu ibu hamil juga, hindari setress berlebihan karena itu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin." Ucap dokter Amanda.

Sabrina hanya mengangguk tanpa menanyakan perihal kehamilannya karena masih terlalu dini. Iapun kembali lagi ke kamar suaminya dan meminta pak Iwan untuk menebus obatnya di ruang apotik.

Sabrina menghubungi kakek Ardian mengabarkan kehamilannya dan kakek Ardian berjanji akan segera pulang ke tanah air jika diijinkan oleh dokternya.

"Hallo!" Assalamualaikum kakek!"

"Waalaikumuslam, nak Sabrina!" Bagaimana kabar Devendra?"

"Alhamdulillah, sudah lebih baik kakek. Oh iya, kapan kakek pulang ke Indonesia?" Apakah pengobatannya berjalan lancar?" Tanya Sabrina sekedar basa-basi.

"Begitu lah Sabrina, namanya juga sudah tua, onderdil dalamnya tidak sebagus masih segar di usia muda, sekalipun sudah servis berkali-kali." Ucap tuan Ardian dengan keluhannya.

"Kakek, Sabrina harap kakek cepat sembuh dan kuat karena Sabrina ingin melihat kakek, gendong cucu kakek." Ucap Sabrina terdengar geli.

"Apa....?" Maksud kamu, saat ini kamu sedang hamil?" Astaga!" Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku punya penerus dari cucuku Devendra.

Selamat ya Sabrina!" Tolong jaga kesehatan dan jangan terlalu meladeni suamimu yang tidak tahu diri itu. Maafkan kakek karena tidak berhasil mendidiknya dengan baik." Ujar kakek terdengar parau.

"Tidak apa, kakek!" Bukankah Sabrina sudah menanggung segala beban kakek yang gagal mendidik suami Sabrina.

"Mas Devendra butuh perhatian dan kasih sayang, butuh orang yang sabar menghadapinya. Sabrina akan terus mencoba bersabar atas perilaku mas Devendra pada Sabrina.

Bukankah buah kesabaran akan berbalas madu yang lezat dari Allah?" Ucap Sabrina menenangkan kakek Ardian di seberang telepon.

"Alhamdulillah, terimakasih Sabrina, harusnya Devendra bersyukur bisa mendapatkan kamu. Hanya saja keegoisan dan rasa gengsinya telah menutupi mata batinnya hingga ia tidak melihat besarnya ketulusan cintamu pada dirinya." Ucap tuan Ardian.

"Itu karena mas Devendra belum mengenal lebih dalam tentang Sabrina, insya Allah, suatu saat nanti Sabrina yakin, mas Devendra akan berubah akhlaknya." Ucap Sabrina lalu mengakhiri pembicaraannya dengan tuan Ardiansyah.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Sayang!" Ternyata aku benar-benar hamil. Harusnya kamu ada di sana juga saat dokter Amanda memperlihatkan calon janin kita yang masih sebesar biji kacang." Ucap Sabrina antara gembira maupun sedih.

Tok...tok...!" Assalamualaikum mbak Sabrina!" Sapa Indri yang baru datang bersama pak Iwan.

"Waalaikumuslam sayang!" Ucap Sabrina lalu memeluk adik iparnya itu.

"Apakah mas Dev belum sabar kak?" Tanya Indri sedih.

"Belum sayang!" Tapi aku punya kabar gembira untukmu."

"Kabar apa mbak Sabrina?"

"Sebentar lagi kamu akan menjadi Tante, karena saat ini aku sedang hamil Indri." Ucap Sabrina sambil merentangkan kedua tangannya ingin menyambut pelukan adik ipar kesayangannya.

"Wah!" Hebat, akhirnya aku punya status baru saat ini." Ucap Indri sambil terkekeh.

Tawa keduanya membuat tuan Devendra mulai menggerakkan tangannya secara perlahan.

Indri yang melihat langsung mengguncang lengan kakak iparnya sambil menunjuk ke arah brangkar yang ditiduri oleh Abangnya itu.

"Mbak Sabrina lihat! tangan mas Devendra bergerak." Ucap Indri terbata-bata.

"Astaga!"

Sabrina memencet tombol nurse call dengan perasaan girang.

"Dokter sepertinya suamiku sudah sadar, tapi dia belum mau membuka matanya." Ucap Sabrina tidak sabaran.

"Sebentar ya, nyonya!"

Sabrina mundur dari sisi suaminya dan membiarkan dokter memeriksa keadaan Devendra.

Devendra mengerjapkan matanya perlahan lalu melihat sekitarnya. Wajahnya tampak datar saat melihat istrinya Sabrina.

"Tuan Devendra!" Apakah anda bisa melihat saya?" Tanya dokter Kartika.

Devendra hanya mengangguk.

"Apa yang anda rasakan saat ini?" Tanya dokter lagi.

"Tidak ada!" Ujar tuan Devendra.

"Baiklah, kalau begitu anda harus makan dan minum seperti biasa dan juga mulai minum obat secara normal. Lakukan sesuai dengan petunjuk dokter, semoga cepat sembuh tuan Devendra. Kalau begitu saya permisi." Ucap dokter Kartika lalu meninggalkan kamar inap VVIP milik tuan Devendra.

Sabrina mengucapkan terimakasih kepada dokter lalu menghampiri suaminya." Alhamdulillah sayang, akhirnya Allah mengabulkan semua permohonan doaku. Kamu akhirnya sadar dan sekarang saat aku sedang....?"

"Mau menipuku lagi?" Tanya tuan Devendra dengan nada sinis.

"Astagfirullah!" Mas Dev!" Kamu baru siuman sayang, tolong jangan mulai lagi dengan amarah dan pertengkaran." Ucap Sabrina seraya mengusap wajah suaminya yang terlihat begitu pucat.

Tangan Sabrina ditepis dengan kasar." Singkirkan tanganmu itu dari wajahku, istri munafik!" Teriak Devendra dengan suara menggelegar membuat Indri ketakutan dan langsung kabur dari kamar inap abangnya.

"Mas Dev!" Kamu sudah membuat Indri ketakutan. Ada apa denganmu?" Apa tidak bisa kita membahas masalah kita secara baik-baik tanpa ada teriakan?" Ucap Sabrina sambil menenangkan suaminya yang terlihat sangat kacau.

"Hahaha!" Dasar wanita sialan!" Kamu bisa mengubahku menjadi malaikat dan iblis dalam waktu yang berbeda.

Kamu meniupkan angin surga kepadaku dengan ketulusan hatimu tapi kamu menyimpan sekam dihatimu hanya untuk membakarku hidup-hidup." Ujar tuan Devendra makin sinis dengan perkataannya.

"Apakah kamu mudah menerima semua kenyataan yang sebenarnya, jika aku dan kakekmu mengatakan lebih awal tentang siapa aku sebenarnya?" Bukankah sama saja dengan saat ini yang kamu rasakan bagaimana sakitnya mengetahui apa yang terlihat saat ini hanya ilusi bagimu?" Ucap Sabrina.

"Seumur hidupku, aku seperti sedang dipermainkan oleh takdir yang tidak memihak kepadaku. Memiliki kedua orangtua yang harus mengakhiri hidup mereka dengan tragis karena ulah manusia terkutuk dan sekarang memiliki istri berdasarkan perjodohan yang aku kira bisa mengubahku ke jalan yang benar malah aku dibuatnya menjadi seorang pecundang.

Jika pernikahan ini hanya sebuah alasan aku bisa memiliki semua harta warisan ayahmu, lebih baik aku hidup miskin daripada jadi pengemis dihadapan istriku sendiri!" Teriak tuan Devendra berapi-api hingga membuat ia terbatuk-batuk.

"Uhuk...uhuk!" Tuan Devendra membekap mulutnya sambil menahan rasa sakit pada dadanya dan iapun akhirnya muntah mengeluarkan darah segar.

"Mas Devendra!" Pekik Sabrina sambil memencet tombol nurse call lagi.

"Mas Devendra!" Kamu sedang sakit parah sayang. Kenapa harus memaksakan diri dengan meluapkan emosimu kepadaku?" Ucap Sabrina sambil menangis melihat keadaan suaminya.

1
iskandar kandar
Luar biasa
Sufiyanti _75
bangus ceritanya tp mulai apsode 74 sampe happy ending certanya ko agak kurang jelas mf ya... thor tetap semangat
Delita Nirayana
sabriana meninggal kenapa ya
masih tanda tanya
belum dijelaskn😴😴
Anik
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Oh Dewi
Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023
jhon teyeng
wah pect saja gustav, dia ternyata otaknya dr semua mslh ini
jhon teyeng
what...
jhon teyeng
jalan
jhon teyeng
scr tdk lgsng jiwa serakah meronta ronta🤪😜
jhon teyeng
mafianya kluar
jhon teyeng
sebegitunya deh
jhon teyeng
🤔🤪👻😳
jhon teyeng
wah byk pake topeng, repot sih kl musuh adalh org terdekat kita
jhon teyeng
bgmn ini kok jd bgni
jhon teyeng
kok bgtu sih km sabrin
jhon teyeng
biasa kl bagus bgni deh, tp mgkn jg ada yg baca tp gak mau koment sebab pasti gak terima kl sya nikah sm gustav. kira2
jhon teyeng
tuh kan bikin emosi naik turun😎😵😳
jhon teyeng
ada rasa gak trima jg baca ini, tp jgn marah ya kak, ini artinya aku yg baca ikut larut😄👍👍👍👍👍😋
jhon teyeng
nah🙄🤔😄
jhon teyeng
lho yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!