TAHAP REVISI/PERBAIKAN!
No Sensor !.!.!Area Dewasa,Bocil Harap Minggir !❌❌❌
Cerita ini bisa membuat emosi tinggi,gregetan,dan juga marah,bisa spot jantung dan bikin ketawa!
No hujat,yang tidak suka boleh skip ! 😘 boleh dukung Kita lewat vote dan beri hadiah 😘
Seorang gadis kecil di nikahkan dengan Pria dewasa yang berusia 28 tahun,berbeda 10 tahun dengan dirinya,sementara gadis itu dengan nama lengkap Dinda Kanya Dewi,seorang siswa yang belum lulus SMA,di nikahkan dengan Pria dewasa bernama lengkap Bara Rastafara Ardiansyah.
Bara tidak pernah mencintai Dinda,bahkan Bara memiliki kekasih lain di luar sana yang berprofesi sebagai Pramugari,Bara memutuskan hubungan dengan ke kasih nya karena Ayah nya memaksa ia menikah dengan Anak dari sopir mereka.
Seorang pilot menikah dengan gadis kecil bahkan belum lulus SMA,sikap nya seperti Anak kecil apa mampu menaklukan Pria dewasa seperti Bara,yang dingin dan juga kejam ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Golok minta di asah
Mendengar Bara mengucap lantas Dinda membuka mata nya.
"Ada apa ?"
Tanya Dinda yang masih memeluk Bara.
"Tidak apa-apa,Kamu tidur saja,Aku akan ke kamar mandi!"
Bara melepaskan tangan Dinda dengan terpaksa,ia segera berlari ke kamar mandi yang ada di kamar Dinda.
Mr.p Bara sudah tegak di dalam sarung,untung saja Dinda tidak melihat nya,ia tidak tahu kalau sampai Dinda melihat nya pasti Dinda akan mikir macam-macam.
Bara melepaskan sarung nya,ia masih mengenakan boxer di dalam sana.
Bara masih terbayang-bayang rasa lembut sentuhan payu dara Dinda di pa ha nya.Sehingga tanpa sadar membuat Bara bergelora dengan Mr.P di kamar mandi.
"Aah..eeem..."
Suara hasil dari maju mundur tangan Bara, terdengar di dalam kamar mandi.Itu membuat Dinda penasaran kenapa Bara begitu lama di kamar mandi.
"Uuhh...eeemm...!"
Bara begitu lembut melepaskan ha srat yang ia pendam selama ini.Tanpa sadar Bara membayangkan seseorang di dalam ingatan,wajah sang mantan menari-nari di ingatan Bara.
"Ai...Ra...Aaahh!"
Gumam Bara tanpa sadar,seakan -akan mereka sedang bermain di atas ranjang.
"Aira..Aira...Aaaahhh!"
Tangan Bara meng ocok Mr.p dengan begitu lembut,merasa akan pada puncak nya,Bara segera mempercepat nya.
"Aaaahh.."
Tok...tok..tok...
"Bar,apa semua baik-baik saja?"
Suara Dinda mengagetkan Bara.
'Aduuhh,Aku lupa kalau ini masih di kamar Dinda!'
Bara segera menyelesaikan fantasi nya,ia segera membersihkan tangan dan Mr.p,agar Dinda tidak curiga.
Ceklek !
"Bara,wajah Lo kenapa berkeringat?Lo sakit ?"
Dinda ingin menyentuh dahi Bara,namun Pria ini menghindarinya.
"Aku ke kamar dulu,ini juga sudah pagi,Aku mau mandi dulu!"
Bara buru-buru pergi dari kamar Dinda, agar Gadis ini tidak bertanya lebih banyak lagi pada nya.
Dinda segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Tepat jam 7:00 Wib,Dinda sudah berada di meja makan,namun Bara belum terlihat juga.
"Bi,dimana Tuan ?"
"Aku disini !"
Sahut Bara yang baru saja datang ke ruang makan,Pria ini menggenakan kaos hitam nya dengan celana jeans panjang,membuat nya semakin tampan.
'SuamiKu,Kamu tampan sekali !'
Dinda menatap Bara dengan begitu intens,sehingga membuat bubur di sendok menjadi dingin.
"Jangan liat Aku begitu,habiskan dulu bubur nya,Ayah menyuruh Kita pulang,karena ia tau Kamu sedang libur sekolah !"
Bara menarik kursi yang ada di depan Dinda.
"Eemm..setelah sarapan langsung pulang aja,Gue juga kangen sama Mereka!"
Jawab Dinda,dengan posisi bubur yang penuh di dalam mulut.
"Saat sedang makan tidak boleh bicara,Dinda..!"
"Eemm!"
Dinda menatap ke arah Bara,menaikan satu alisnya.
"Berhenti bicara Lo Gue,Bara tidak suka mendengar Dinda berbicara begitu,tidak terlihat seperti perempuan cantik !"
Saran Bara,Dinda mengerucutkan bi birnya.
"Oke...oke..fine!mulai sekarang Aku akan merubah cara bicara,ini semua demi Kamu !"
Jawab Dinda begitu antusias.
"Aku panggil Bara dengan sebutan Aa...bagaimana ?"
"Aa..?"
Bara menatap Dinda dengan tajam."Nama itu terlalu tua !"Protes Bara.
"Tinggal pilih,mau Aku panggil honey,apa Aa...?"
Dinda sengaja membuat dua pilihan yang sulit di pilih oleh Bara,namun pria ini lebih memilih dengan sebutan Aa saja.
"Nama aja lebih enak,tapi Mama kemaren udah ingatin,jangan panggil nama lagi!"
Mereka berdua menghabiskan sarapan nya.
"Aku panggil Aa saja !tapi cukup di depan keluarga,kalau berdua Aku enak manggil Bara !"
"Up to you!"
Jawab Bara singkat,setelah minum,Bara segera berdiri,dengan di susul oleh Dinda.
"Apa perlu mengajak sopir ?"
Dinda bertanya saat melihat Bara sudah berjalan ke arah pintu utama.
"Tidak perlu,Aku akan menyetir!"
Dinda mengangguk nya,ia segera menyusul Bara yang sudah masuk dalam mobil.
"Aa...tunggu !"
Panggil Dinda dengan manja,namun wajah Bara sudah merona mendengar panggilan Aa dari bi bir Dinda.
Blam !
Pintu mobil kembali tertutup,Dinda mengambil ponsel nya ada pesan masuk dari Nadia.
[Lo jadi ikut kerja lapangan ini hari?]
[Paman Gue ambil cuti,Gue temani ia pulang ke rumah besar!]
[Jadi bagaimana tugas Lo?]
[Nanti Aku pikirkan !]
Dinda mengakhiri chattingan dengan Nadia.
"Siapa ?"
Bara terlihat begitu penasaran yang melihat Dinda sibuk dengan ponsel.
"Nadia!"
Jawab Nya singkat,namun Bara segera merebut ponsel di tangan Dinda,dan memeriksa sendiri isi nya.
"Eeeh...Bar,apa yang mau Lo lakukan?"
Dinda berusaha merebut kembali handpone nya ,namun ia kesulitan karena Bara sedang menyetir,ia takut melakukan kesalahan saat Bara sedang menyetir,ia takut kecelakaan.
Setelah Bara membaca sendiri,ia kembalikan ponsel kepada Dinda.
"Ingat,sampai disana Kami enggak boleh asal bicara,kalau mama maksa untuk nginap,sebisa mungkin Kamu nolak Nya!"
"Siap Bos !"
Dinda mengangkat satu tangan nya kepada Bara,ia menghormat sang suami.
"Sudah sampai,celah turun !"Titah Bara,yang sudah mematikan mobil.Dinda segera menurunkan kaki nya dari dalam mobil.
Ceklek !
"Kenapa sepi sekali!"Gumam Dinda yang sudah berdiri di depan mobil.
"Kenapa belum masuk ?"Tanya Bara yang melihat Dinda kebingungan.
"Ayooo masuk sama-sama !"Saran Bara,lalu mengandeng tangan Dinda.
"Didepan Ayah sebaik mungkin harus bisa bersikap normal,dan lebih saling mencintai "
Bisik Bara.Dinda menganggukkan kepalanya.
"Tuan,selamat datang kembali !
Sapa pelayan rumah Ardiansyah.
"Non Dinda !"
Kedua nya tersenyum,langsung berjalan ke arah ruang tamu.
"Mama Ratih !"
Sapa Dinda berlari ke arah Nyonya Ratih,ia segera memeluknya.
Bugh !
"Sayang,hati-hati!"
Seru Nyonya Ratih yang menerima pelukan Dinda.
"Ada apa ?kenapa bersedih?"
Nyonya Ratih melihat raut wajah Dinda yang sedih.
"Dinda kangen suasana disini,disana tidak enak,tiap hari Dinda kenak marah!"
Cetus Dinda dengan manja.
Bara menggelengkan kepala nya melihat sang istri yang tukang ngadu.
"Bara,kenapa Kamu marahin Dinda?"
Nyonya Ratih menatap tajam ke arah Bara,Dinda berdiri di samping Nyonya Ratih tersenyum mengejek.
"Weeekk...."
Dinda menjulurkan li dah kearah Bara.Raut wajah Bara berubah menjadi merah.
"Dia tiap hari bikin ulah,Aku baru masuk kerja sudah kembali hanya untuk mengurus masalah Dia,kapan Dia bisa dewasa dan belajar menjaga sikap!"
Cetus Bara dengan kesal,melipatkan ke dua tangan nya di dada.
"Bagus ya"
"Mah sakit mah !"
Nyonya Ratih menarik daun telinga Bara,
"Sekarang udah berani marahin mantu mama,itu tugas Kamu memang mengajari Dinda!"
"Iya tapi sampai kapan,Dia tidak akan berubah,sampai tua tetap sikap nya seperti anak-anak menyebalkan !"Cibir Bara.
"Dinda Sayang....!"
Panggil Rayhan yang baru saja pulang dari studi nya,Rayhan berlari ke arah Dinda melewati Bara yang berdiri di depan Dinda.
Bugh !
Rayhan memeluk Dinda dengan erat,membuat Dinda sesak nafas,bahkan tatapan Bara memancarkan aura pembunuh.
"Uuhkkk...Ray...!"
Dinda memegang bahu Rayhan,berusaha untuk melepaskan nya.
Hallo readers sayang,jangan lupa fav + like dan juga Beri Gift ya,salam hangat 😘dari Author acak kadul 🤣😂