NovelToon NovelToon
LIKU-LIKU SANG MANTAN

LIKU-LIKU SANG MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Niara yang sangat percaya dengan cinta dan kesetiaan kekasihnya Reino, sangat terkejut ketika mendapati kabar jika kekasihnya akan menikahi wanita lain. Kata putus yang selalu jadi ucapan Niara ketika keduanya bertengkar, menjadi boomerang untuk dirinya sendiri. Reino yang di paksa nikah, ternyata masih sangat mencintai Niara.

Sedangkan, Niara menerima lamaran seorang Pria yang sudah ia kenal sejak lama untuk melupakan Reino. Namun, sebuah tragedi terjadi ketika Reino datang ke acara pernikahan Niara. Reino menunjukkan beberapa video tak pantas saat menjalin hubungan bersama Niara di masa lalu. Bahkan, mengancam akan bunuh diri di tempat Pernikahan.

Akankah calon suami Niara masih mempertahankan pernikahan ini?

🍁jangan lupa like, coment, vote dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Rasanya ingin mati saja, ketika orang yang selama ini kita percayai berubah menjadi ancaman. Aku lekas menghapus semua foto itu. Dering ponselku, membuatku seakan diteror habis-habisan. Apa yang sebenarnya diinginkan dari Reino, aku tidak bisa menerkanya. Dia yang meninggalkanku dan menikahi wanita lain. Namun aku yang terlihat bersalah di matanya. Aku yang baru melangkah mencoba melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru, terbelenggu dengan mantan yang enggan melepaskan.

BAB 20 ( Semua Orang Tahu)

Aku memblokir nomor telepon baru dari Reino lagi. Tidak ingin membahasnya untuk membuang-buang waktuku. Aku terlalu lelah dengan kisah hidupku. Semuanya tidak ada yang berjalan sesuai keinginanku.

Takut jika Reino mendatangi kosku, aku langsung berniat pindah. Sementara aku ingin tinggal di rumah kedua orang tuaku. Karena sepertinya lebih aman.

“Tumben bawa koper,” tanya Ibuku, yang membuka pintu. Wajahnya cemberut, seakan tak mengharapkan kehadiranku.

“Aku mau tidur disini sementara,” ucapku. Menarik koper menaiki tangga, menuju kamarku.

“Bagaimana hubunganmu dengan Ridwan?” tanya Ibuku, kali ini suaranya terdengar lembut ketika berkaitan dengan Pak Ridwan.

“Entahlah,” jawabku.

“Kalian jadi menikah, kan?” Ibuku mengikuti langkahku ke kamar.

“Aku tidak tahu. Aku capek, Bu,” “besok saja kita membahasnya,” balasku. Aku mendorong perlahan pundak ibuku, agar keluar dari kamar. Kemudian mengunci pintu kamarku.

‘Apa yang harus aku lakukan? Apakah menikah bisa merubah semuanya?’ batinku, membicarakan masa depan.

Aku menatap langit-langit atap kamarku. Mencoba mencari apa yang sebenarnya aku inginkan. Jika masih mencintai Reino pun, dia takkan mungkin menjadi milikku. Dia sudah beristri, lagipula berdamai dengan ibunya Reino adalah hal termustahil. Berbaik hati dengan orang yang dari awal sudah membenci kehadiran kita, adalah hal yang sia-sia.

Mataku perlahan terpejam, berharap esok akan baik-baik saja, berharap esok hidupku bahagia.

Pagi harinya, kekosongan ini kembali ada. Aku pergi menuju Pabrik dengan taksi, bukan dijemput oleh Pangeran dinginku seperti sebelumnya. Setibanya di pabrik, mata kami saling bertatapan dari jauh. Aku melihat Pak Ridwan yang berjalan menuju ruang kerjanya. Aku hanya menundukkan kepala seperti biasa, caraku menghormatinya sebagai atasanku.

“Hey, wah apa ini?” celetuk Vira yang tiba-tiba datang dari belakang, menarik tangan kiriku. Matanya terpaku pada cincin yang melingkar di jariku. ‘astaga aku lupa melepasnya,’ aku lekas menyembunyikan tanganku kedalam saku celana.

“Kamu dilamar?” suara Vira yang keras, membuat kehebohan pagi di Pabrik. Beberapa temanku datang mendekat, menanyakan kebenaran itu. Aku hanya tersenyum, melarikan diri dengan langkah cepat ku menuju ruang kerja.

Aku menatap cincin itu. Rasanya hatiku terombang-ambing. “Haruskah aku mengembalikannya?” gumamku.

Bel berbunyi, aku menata hatiku. Focus dengan pekerjaanku hari ini. Aku masih enggan melepas cincin itu. Entahlah, karena cincin itu sangat cantik atau karena aku menyukai orang yang memberikannya.

Seperti biasa, aku menuju tempat produksi. Mulai mengecek barang. Namun, aku dikejutkan dengan kehadiran Reino yang sudah mulai berangkat kerja. Dia menatapku dan tersenyum. Aku lekas menundukkan kepalaku, berjalan ke arah sebaliknya. Aku mencoba menghindarinya.

“Aku dengar kamu di lamar, Ra,” seorang temanku di line mengatakan hal itu dengan keras, hingga teman yang lainnya ikut menoleh. Aku memberikan isyarat kepada temanku untuk diam, karena Pak Septo sang manajer yang suka memaki sedang berkeliling. Jika ada kehebohan, pasti aku yang akan dicaci.

Hari ini lumayan senggang, aku masih bisa berleha-leha di dalam ruang kerjaku. Aku mulai mengaktifkan ponselku. Dan seperti dugaanku, nomor yang tidak aku kenal memenuhi WhatsApp. Beberapa foto lainnya di masa lalu juga dikirim Reino padaku.

Jari-jari ku maju mundur ingin mengirim pesan pada Pak Ridwan. Aku ingin tahu, dia makan siang dimana, dengan apa dan apakah pulang kita bisa bersama? Semua keingintahuanku yang belum pernah aku utarakan sebelumnya. Karena terlalu lama memilih kalimat, akhirnya emoji menangis tanpa aku sadari ke kirim ke nomor Pak Ridwan. Sontak, aku langsung bangkit dari tempat dudukku. “Astaga, gimana ini? mana sudah centang biru dua,” aku kelabakan.

‘kenapa?’ sebuah balasan pesan masuk dari Pak Ridwan. Aku kembali duduk, dan memilih kalimat lagi yang tepat. “Apa ya? Apa bilang salah kirim ya? nanti dia pikir tanya harusnya kirim kemana?” gumamku.

Ahhhhhh, aku berteriak kecil. Bingung harus menjawabnya.

‘Aku merindukanmu’ untuk pertama kalinya aku memberanikan diri mengirim kalimat itu padanya. Namun, setelah lima menit menunggu, Pak Ridwan tak kunjung mengirim balasan. Aku langsung frustasi, dan menepuk kepala berulang kali. Aku terlihat bodoh saat ini.

Gara-gara mengirim pesan itu, aku tidak bisa focus bekerja. Mataku selalu mencari Pak Ridwan di manapun saat berada di tempat produksi. Jendela ruang kerjanya gelap, tertutup gorden.

“Ra, pulang kerja aku mau bicara,” Reino mendekat ke arahku, berkata lirih di dekat telingaku. Aku melihat semua tatapan teman-temanku yang penasaran. Aku hanya diam, tidak meyahutinya. Setelah Reino pergi dari hadapanku, Vira mendekat.

“Kamu masih ada hubungan sama Reino?” tanya Vira. Aku menggeleng tegas.

“Ingat dia sudah menikah. Kamu nggak akan nekat jadi selingkuhannya kan, Ra?” ujar Vira, aku mengernyit kesal. Seakan aku serendah itu di mata Vira.

“Aku sudah memiliki orang lain,” jawabku ketus.

“Syukurlah, aku hanya tidak mau kamu jadi omongan teman yang lainnya Ra. Apalagi dengar-dengar semua orang tahu istrinya datang ke Pabrik dan menceritakan keburukanmu yang masih menemui Reino,” ujar Vira.

Aku mengabaikan ucapan Vira dan pergi.

Aku mendengus kesal, ternyata Abel lebih menjengkelkan daripada Ibunya Reino. Padahal, Reino lah yang datang padaku malam itu.

Bel pulang kerja berbunyi, tepatnya pukul 6 sore. Aku melihat ponselku dan melihat satu pesan.

‘Aku taruh kunci mobil di laci kerjamu, nanti tunggu di mobil’

Senyumku langsung mengembang ketika mendapatkan balasan dari Pak Ridwan.

Aku mengambil kunci mobil, dan berlenggang dengan bahagia keluar dari ruang kerja.

Saat menuruni tangga, Reino terus mengikuti langkahku dari belakang.

“Ra, ayo bicara bentar,” ucap Reino lirih. Aku hanya diam, mengabaikannya. Tetapi, dia masih terus mengikutiku hingga di tempat parkir. Aku merasa cemas sekaligus kesal. Aku tidak mau ketahuan jika aku masuk kedalam mobil Pak Ridwan.

“Kamu kenapa sih? Aku cape! Jangan ikuti aku!” gertakku.

“Ra, aku tahu kamu sayang kan sama aku. Ayo, kita bicara!” Reino memaksaku, menarik tasku.

“Bicara apa lagi, udahlah Rei! hubungan kita sudah berakhir, aku juga sudah kasih uang kompensasi Abel 100 juta. Apa lagi?!” gertakku dengan keras, hingga semua karyawan yang lalu lalang menyorot ke arahku dan Reino. Reino, mencoba menyentuh tanganku, aku segera mengelak.

“Aku akan ceraikan Abel, kita bisa memulai lagi,” ucap Reino, menarik tanganku.

“Plis, Rei. Kamu sudah menikah, ijinkan aku juga untuk memulai lembaran baru. Kamu pikir mudah bagiku bangkit setelah kamu meninggalkan aku!”

“Karena itu, aku akan berpisah dengan Abel. Kita bisa memulainya dari awal,” Langkahku mundur, menjauh dari Reino

Reino menarik tanganku dengan kuat, hingga pergelangan tanganku kesakitan.

“Apa yang kau lakukan?!” Suara gertakan dari jauh, membuatku menoleh. Aku melihat Pak Ridwan mempercepat langkah kakinya. Aku kebingungan harus berkata apalagi kepada Pak Ridwan untuk menjelaskan situasi ini. Sedang Reino, berhasil menarikku ke dalam pelukannya. Pak Ridwan mendekat, menarikku dari Reino. Kemudian meninju pipi kanan Reino dengan keras, hingga tersungkur.

“Jangan sentuh calon istriku!” gertak Pak Ridwan. Suaranya lantang, sehingga semua karyawan menatap ke arah kami.

1
Violette_lunlun
gak kapok banget Reino ini Ama polisi. aku yakin polisi pun capek
Noveria_MawarViani: em, terlalu cinta. "polisi pun akan aku lalui asal bersamamu" kata Reino
total 1 replies
Violette_lunlun
wait? whaatttt?!
Noveria_MawarViani: kangen kaya gitu si Reino
total 1 replies
Violette_lunlun
kalau bisa pilih dua kenapa harus satu?
Noveria_MawarViani: Niara berkata "maaf aku sudah berubah, aku hanya cinta dengan mas duda"
total 1 replies
iqbal nasution
kerenn
Violette_lunlun
olahraga apa itu? aku kasian sama si kasur. jadi saksi bisu:)
Violette_lunlun
aku gak liat kok...aku gak liat:^
Violette_lunlun
heh! anak kecil minggir! minggir!
Violette_lunlun
suami sendiri pake handuk diliatin doang?
mana main!!!!

tarik atuh!
Violette_lunlun
Gayanya sok keras.
nanti giliran di tinggal istri baru sesak nafas.
Noveria_MawarViani: junho kaya gitu juga pasti nantinya 😂
total 1 replies
Violette_lunlun
No...Chika tak terluka.
Kau yang lebih terluka.
Noveria_MawarViani
/Sob/ ketemua terus berpelukan aja yuk
Violette_lunlun
sedih aku....
gak bisa diginiin:(
bunga for you nael
Noveria_MawarViani: 😭 kejamnya dunia
total 1 replies
Violette_lunlun
Violette: "malam pertama bukannya dimanja malah jadi kacang. kita sama, ya."

btw bikin Reno mati atuh Thor
Violette_lunlun
apa?! anak sekecil itu mati?!
Thor...bawa reoni kesini!!

gak bisa gak bisa!
apaan baru baca udah ada yang mati:>
✧༺▓✠ Cahaya ✠ ▓ ༻✧
bagus bget tulisan nya
Anyelir
keren kak
Violette_lunlun
Reino kalau mau mati, mati sendiri aja!!.
ihh pengen cubit ginjal nya
Violette_lunlun
samawa ya!!!
jujuu ZuBaidah
pernikahan berdarah.sungguh tragis.

thor cerita mu tak bisa d tebak.
kerenn bangeettt 👍👍👍
Noveria_MawarViani: terimakasih kak,

stay tuned 🌟🌟🌟🌟🌟
total 1 replies
iqbal nasution
semoga sukses
Noveria_MawarViani: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!