NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Badboy / Balas Dendam
Popularitas:278.5k
Nilai: 5
Nama Author: yadah elek

Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.

bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?

jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesakitan

suara adzan berkumandang membangunkan seorang insang yang tengah terlelap dari tidurnya. Dita langsung terduduk saat mengingat apa yang tengah terjadi,dia mencari sosok suaminya,tetapi tidak ada. dia bernafas lega karena sang suami tidak ada di kamarnya sungguh ia belum siap untuk bertemu dengan suaminya setelah apa yang di lakukan oleh suaminya itu.

padahal dia sudah menjelaskan apa yang terjadi,tetapi sang suami tak mau mendengarkan bahkan suaminya dengan tega menyiksa dirinya,bahkan suaminya melakukan itu dengan sangat kasar. Dita melihat banyak luka lebam di tubuhnya dan beberapa luka gigitan ulah suaminya.

"apakah dia vampir, seharusnya dia mau mendengarkan penjelasan ku bukan malah membuatku seperti ini." grutu Dita.

Dita ingin beranjak dari kasurnya,tetapi ia merasakan keram yang luar biasa di area perut bawahnya.

"akkhhh...." teriak Dita sambil memegangi perutnya.

perlahan ia memaksa untuk bangun,tetapi perutnya semakin melilit dan tak terhankan.akhirnya Dita memilih untuk membaringkan tubuhnya kembali dan tak lama ia tertidur dengan dahi yang mulai mengeluarkan keringat dingin sambil memeluk dirinya sendiri dan mencengkram perutnya yang semakin mencengkram sungguh ia merasa perutnya seperti ada yang meremat dengan kuat hingga ia tak sadarkan diri.

🥀🥀🥀🥀🥀

Azka masih berkutat dengan berkas-berkasnya di jam makan siang ini,seakan ia tengah lupa kalau sudah waktunya makan siang.

tok...tok...

suara ketukan pintu mengalihkannya dari berkas yang harus ia pelajari dan tanda tangani,

"ada apa?" tanya Azka setelah mempersilahkan sekertaris nya masuk.

"pak, anda ingin makan siang apa pak?" tanya Windi sang sekertaris

"oh...sudah waktunya makan siang ya? tolong pesankan ayam geprek saja dan es jeruk." ucapnya

"baik pak." ucap Windi lalu pergi meninggalkan bosnya untuk melanjutkan aktifitasnya.

sejenak Azka teringat dengan Dita,apakah istrinya itu sudah makan siang?" gumamnya dalam hati.

"sudahlah nanti aku akan pulang lebih awal untuk melihat kondisinya."

dan Azka lebih memilih berkutat dengan berkas-berkasnya ia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar ia bisa pulang lebih awal.

detik berganti menit,menit berganti jam dan matahari mulai mengakhiri tugasnya untuk menyinari bumi,kini giliran bulan yang menggantikan matahari menyinari bumi di malam hari.

Azka merenggangkan ototnya yang terasa kaku,ia melihat jam yang melingkar di tanganya,ternyata jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.saking banyaknya pekerjaan membuat ia lupa dengan kondisi sang istri. hingga akhirnya ia memutuskan untuk segera pulang dan melihat keadaan sang istri. kini cukup baginya untuk menenangkan pikiranya dengan bekerja seharian dan mencoba mengesampingkan perasaanya yang memang sudah merasa tidak enak sejak tadi pagi.

Azka keluar dari kantornya dan menuju dimana mobilnya terparkir. ia melajukan mobilnya segera perlahan karena padatnya lalu lintas yang memang sudah waktunya untuk pulang kerumah.

butuh waktu tiga puluh menit ia sampai dirumah. saat kakinya memasuki rumahnya ia melihat kesekeliling mencari istrinya tetapi ia tak dapat menemukan nya.

"aneh...biasanya Dita akan menyambutku tetapi ini tidak ada,apa dia belum pulang dari kampus ya?" monolognya.

"BI,bibi .."panggil Azka kepada Artnya.

"iya den..."

"BI mana Dita?apa dia belum pulang dari kampus?" tanya Azka

"maaf den,non Dita dari tadi pagi tidak keluar kamar Den,saya sudah ketuk-ketuk tapi katanya nanti akan turun untuk makan,tetapi dari tadi pagi non Dita tidak ada turun sama sekali.ini bibi baru dari kamarnya tetapi non Dita tak menyahut Den,bibi takut terjadi apa-apa sama non Dita,baru saja bibi mau hubungin Aden tapi adenya sudah pulang duluan."

"ya sudah bi,biar Azka saja yang lihat keadaan Dita,bibi siapin makan malam aja ya."

"iya den."

dengan langkah lebar Azka berjalan menuju kamarnya,sesampainya dikamar semuanya gelap Azka mencari saklar untuk menyalakan lampu. Azka terkejut melihat kamar yang berantakan baju-baju masih berserakan,tidak biasanya kamarnya seperti kapal pecah. matanya mencari sosok sang istri seketika tubuh Azka mematung melihat Dita yang masih meringkuk dibawah selimut memunggi pintu. di dekatinya Dita dan Azka menarik selimut yang menutupi tubuh Dita. seketika matanya melotot melihat keadaan Dita yang berlumur darah di bagian bawahnya dan tubuhnya masih telanjang,sungguh Azka merasa hancur melihat Dita yang lemah seperti ini,didekatinya tubuh polos Dita dan dibawanya kepelukanya,

"hei...sayang kamu kenapa?sayang kamu denger mas kan?" ucap Azka lembut sambil menepuk pelan pipi Dita. sungguh hatinya sakit melihat wajah pucat Dita dan tubuhnya terasa dingin.

Dita membuka matanya pelan,

"mas...kamu sudah pulang?" tanya Dita

"iya mas sudah pulang sayang,kamu kenapa?"

"perutku sakit mas,Dita gak bisa bangun." ucap Dita sambil tersenyum, see disaat seperti ini Dita masih bisa tersenyum.

"mas,aku melihat ayah dan ibu di belakang mas sedang melambaikan tangan ke arah Dita mas,mereka mengajak Dita untuk pergi."

"gak..gak sayang kamu gakan kemana-mana,kamu akan tetap disini bersama mas,kamu harus janji akan tetap bersama mas."

"tapi Dita ngantuk mas,Dita sudah tidak taha..." seketika Dita tak sadarkan diri.

Azka terus memanggil Dita, berharap sang istri merespon.

"mas mohon jangan tinggalin mas sayang,mas minta maaf."

ucap Azka sambil menangis,dengan segera ia melilit tubuh Dita dengan selimut yang sudah dipenuhi oleh noda darah yang sebagian sudah mengering, dan segera membawanya ke rumah sakit.

ia berjalan dengan tergesa-gesa,"mang Deden cepat siapkan mobil,kita kerumah sakit sekarang." teriak Azka dengan sangat panik.

saat sampai di depan pintu ia berpapasan dengan papa dan mamanya,

"Azka apa yang terjadi?" tanya sang papa saat melihat putranya yang begitu kawatir sambil menggendong istriya yang sudah memucat.

"nanti saja Azka ceritain pa,yang penting sekarang Azka harus membawanya kerumah sakit." ucap Azka dan berlalu meninggalkan papa dan mamanya yang masih kebingungan.

"cepat jalan mang,kalau bisa ngebut."

"baik den..."

Azka terus mengecup kening istrinya yang sudah mulai terasa dingin,sungguh ini semua karena kebodohannya,seandainya ia tak pergi meninggalkan Dita hanya ingin menenangkan pikirannya ini semua pasti tidak akan terjadi.

"maaf sayang,maaf...mas mohon bertahanlah. mas janji tidak akan kasar lagi denganmu sayang,kamu bertahan ya..." ucap Azka sambil terisak.

Azka terus merutuki kebodohanya yang telah mengabaikan istrinya setelah ia memperlakukan istrinya dengan kasar sampai istrinya seperti ini. sekarang ia hanya bisa berharap sang istri akan baik-baik saja

mobil yang di kendarai Azka sampai di rumah sakit,Azka dengan tergesa memasuki rumah sakit sambil berteriak-teriak.

"dokter....suster...cepat selamatkan istri saya ."

dengan cepat dokter dan suster membawa tubuh lemah Tiara ke UGD untuk dintindak lanjuti.

Azka berjalan mondar-mandir sambil menunggu Dita yang sedang di tangani.

"kalau terjadi sesuatu denganmu aku tidak akan memaafkan diriku sendiri,jadi tetaplah bertahan disisiku." monolog Azka

1
Murtini
Luar biasa
Murtini
Semoga Dita bs menemukan bukti .
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
Nadira Market
kasih taunya ke thor ny bang/Silent//Grin/...
Murtini
dendam pada ibunya Dita
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada
mama yogi
Luar biasa
Tata google
🩵
Nadira Market
ky nya seru neh...
Rafanda 2018
sampai sini aja saya baca novel klo mertuanya jahat jd mls,,maaf
Siska Sutartini
dosanya mama Azka berlipat-lipat nih. pertama mau balas dendam, trus mau pisahin suami istri dg cara adu domba. ini azkanya juga parah. anak orang itu woii, itu sudah termasuk KDRT terlepas apapun alasannya. emangnya rumah orang kaya ga ada CCTV gitu. kan bisa dicek kejadian sebenarnya spt apa.
Siska Sutartini
masa lebih percaya perkataan orang asing daripada temen sendiri ? harusnya selidiki dulu siapa dalang sebenarnya yg ingin menghancurkan masa depanmu irina. ini selidiki nggak main tuduh dan benci aja. kalo pada jaman itu ga ada CCTV-nya kan bisa tanya petugas hotel. gimana sih
Febri Ana
sukses dan tetap semangat terus thor mantaaapppp
Febri Ana
mantaapp lanjuutt thor
Febri Ana
biar tau rasa kerjain terus Abi
Febri Ana
semangat terus kakak dan sukses slalu
Febri Ana
lanjuuttt
Febri Ana
Dita sama yg lain aja thor sebel aku sama suaminya
Febri Ana
jangan bodoh Dita tinggalin aja cari laki yg baik
Febri Ana
jangan mau Dita tinggalin aja cowok kayak gitu
Siti Norsham
👍 thumbs up thor...moga ke depan nya thor diberikan ide yang top untuk berkarya.
d
lanjut part 2 dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!