Tanpa Audy tahu, ia sudah masuk dalam jebakan Bibi dan sepupunya, hingga berakhir menghabiskan malam panas bersama seorang pria asing. Padahal Bibi dan sepupunya tahu bahwa Audy telah memiliki kekasih, tapi tetap saja tak menghalangi niat mereka sengaja merencanakan hal jahat pada Audy.
Belakangan baru Audy tahu, ternyata pria asing yang menghabiskan malam panas bersamanya adalah Arion ayah dari Alex. Ternyata Alex kekasih Audy, diam menjalin hubungan dengan sahabat Audy.
Ketika Arion tahu bahwa Audy adalah wanita yang menghabiskan malam panas dengannya, pria itu tanpa ragu meminang Audy.
Dilema melanda Audy, Apakah ia akan menerima pinangan Arion? Padahal niatnya hanya demi membalaskan sakit hatinya. Ternyata tidak begitu sulit menumbuhkan cinta di hati Audy untuk Arion.
Bagaimana reaksi Arion setelah tahu niat Audy menerima pinangannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Ibu Mertua
Setelah kejadian penangkapan Elsa dan juga Lordes, kini Audy fokus terhadap acara resepsi pernikahan yang sebentar lagi akan segera di laksanakan, Arion sudah menyewa Wedding organizer untuk mengurus semuanya, sedangkan Audy hanya ikut memantau, Arion tidak mau Audy kelelahan karena ikut mengurus acara resepsi pernikahan mereka.
"Sayang, aku ingin mengajakmu ke Rumah sakit, kebetulan ibuku ingin bertemu denganmu!" Arion berbicara dengan nada lembut.
Sedangkan Audy, ia tampaknya belum siap untuk bertemu dengan ibu mertuanya, namun mau tidak mau ia harus menerima permintaan dari suaminya.
"Baiklah, kapan kita akan ke rumah sakit?" tanyanya untuk memastikan.
" Nanti sore setelah aku selesai bekerja, nanti aku jemput kamu! " jawabnya
Audy pun mengangguk patuh atas jawaban dari Arion.
.
.
Menjelang sore, Audy terus saja bercermin, ia tidak percaya diri dengan penampilannya.
"Apakah berdandan seperti ini tidak terlalu kemudaan ya? Aih... Aku harus berpenampilan seperti apa?" kemudian Audy mengganti lagi pakainya yang ia pikir cocok dan bisa mengimbangi suaminya yang usianya terpaut jauh dengannya, Ia pun tak menyangka akan menikah dengan Arion, pria dewasa dan juga kelewat matang 😂😂😂, untung tidak busuk, aih... Lanjut.
Merasa penampilannya kali ini ia rasa sudah sangat cocok, akhirnya Audy bergegas menunggu suaminya di lantai satu.
Tak lama Arion datang, kali ini ada yang berbeda dari penampilan Audy. Arion sampai menatap dalam dirinya.
Sedangkan Audy, ditatap seperti itu ia malah menjadi salah tingkah.
Setibanya di Rumah Sakit, Audy tampak gugup kala suaminya membuka pintu kamar pasien secara perlahan.
Dilihatnya sosok wanita sekitar usia diatas tujuh puluh tahun sedang duduk di atas kursi roda menghadap ke arah jendela kaca rumah sakit.
"Selamat sore Bu!" Sapa Arion yang kemudian di susul oleh Audy, sambil menggandeng tangan suaminya, Audy benar-benar gugup di buatnya.
Lalu Nyonya Dewi menoleh sejenak dan ia memutarkan kursi roda miliknya, tatapannya malah tajam dan menusuk ke arah Audy, senyum tipis ia tunjukan padanya.
"Siapa wanita muda yang ada di sebelah mu itu, Arion! " tanyanya sampai mengernyitkan kening, bahwasanya Nyonya Dewi tak akan pernah menyangka kalau wanita muda yang berada di samping putranya adalah istrinya.
Kemudian Arion mendekat dan melepaskan secara lembut tangan Audy yang sedang menggandeng tangannya.
"Ibu, ini adalah Audy... Emmhh... Dia istriku!"
" Apa? Jadi wanita muda yang sepertinya seumuran dengan Alex itu adalah istrimu? Kau tidak salah menikahi wanita yang masih muda belia, Arion? Kau tidak sadar usiamu sudah menginjak kepala empat, hem? " Nyonya Dewi tampak kecewa akan pilihan dari Arion, pikirnya wanita yang dinikahi oleh putranya tak memiliki usia yang terpaut tidak begitu jauh, ia sampai mendesah kasar.
Sedangkan Audy yang mendengar protes dari ibu mertuanya, ia semakin tidak percaya diri dan merasa tersudutkan.
"Bu, sudahlah.. Ibu tak usah membahas soal usia, aku mencintai Audy!" Arion seraya memohon kepada ibunya agar merestui hubungannya.
"Lantas bagaimana dengan wanita itu hah? Apakah dia juga mencintaimu, Arion? Kau jangan menjadi pria yang bodoh, berharap mendapatkan cinta yang tulus dari wanita seperti dia!" tunjuknya ke arah Audy.
Sementara itu, Audy merasa sangat terpukul atas perkataan serta tuduhan yang tidak-tidak dari ibu mertuanya.
Perlahan Audy mencoba untuk mundur, dan rasanya ia ingin pergi dari tempat ini, tubuhnya bergetar dan tangannya ia kepal.
Sementara itu, Arion berusaha memberikan pengertian kepada ibunya agar tak berpikiran yang tidak-tidak tentang istrinya.
"Terserah kau saja Arion, yang jelas Ibu kurang setuju dengan pilihanmu, ibu tetap akan datang ke acara resepsi pernikahanmu, jadi kau tidak perlu khawatir! " jawabnya sambil menunjukan wajahnya yang angkuh.
Arion hanya bisa pasrah menerima kenyataan, pikirnya ibunya tak akan bersikap seperti ini dan mau menerima kehadiran Audy, wanita pilihannya, namun nyatanya itu semua tak sesuai dengan harapan.
Akhirnya Arion membawa Audy pergi dari Rumah Sakit, ia tak mau sampai ibunya mengeluarkan kata-kata pedasnya yang bisa menyinggung perasaan istrinya.
"Tolong maafkan ibuku, Audy! Aku tak tahu bakalan seperti ini kejadiannya!" Arion sampai merasa tidak enak terhadap istrinya.
Kini keduanya sudah berada di parkiran rumah sakit.
"Tidak apa-apa, tapi apa yang dikatakan oleh ibumu adalah benar, wanita sepertiku belum tentu bisa mencintaimu dengan tulus, apalagi usia kita terpaut cukup...!"
Seketika Arion membekap mulut istrinya dengan cara menciumnya.
"lepas! Kau jangan gila... Ini adalah tempat umum!" Audy sampai menutup mulutnya dengan tangannya agar Arion tak sembarang menciumnya.
"Jangan pernah kau membahas masalah usia lagi, aku tulus mencintaimu Audy, aku tak peduli dengan banyaknya perbedaan pada kita, semoga kau pun merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan saat ini!" kemudian Arion malah memeluknya dengan erat, ia tak mau membuat Audy bersedih dan Arion sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan selalu membahagiakannya.
Kini keduanya memutuskan untuk pulang, namun sebelum mereka tiba di apartemen, Arion mengajak Audy untuk makan malam di salah satu restoran di pinggir jalan, awalnya Audy menolak namun setelah Arion bercerita bahwa dirinya belum makan sedari siang, akhirnya Audy mengikuti ajakan Suaminya.
Saat keduanya makan malam bersama, kali ini Audy bersikap tak seperti biasanya, ia masih kepikiran soal kejadian tadi sore di Rumah Sakit, dan sempat berpikir apakah mungkin dirinya tak pantas bersanding dengan Arion? apalagi sampai saat ini ia belum bisa mencintainya seperti rasa cintanya terhadap Alex, namun untuk saat ini Audy merasa nyaman berada di dekatnya karena bersama dengan Arion, ia merasa terlindungi dan mendapatkan banyak cinta serta kasih sayang yang tulus.
'Semoga akupun bisa memiliki perasaan yang sama padamu, Suamiku! Maaf jika aku menerima pernikahan ini untuk misi balas dendam ku terhadap putramu! 'gumamnya dalam hati.
Selesai makan malam bersama, Audy merasakan lelah di tubuhnya, ia tak menyangka sudah dua hari ini merasakan sesuatu yang aneh, biasanya ia tak pernah seperti ini, tubuhnya selalu energik.
Sedangkan Arion sendiri, ia malah merasa khawatir terhadap istrinya, semenjak kepulangannya dari kota Batam, Audy seperti tak bersemangat, entahlah apa yang terjadi dengan dirinya, Arion pun semakin khawatir akan kondisi kesehatannya, ditambah kejadian tadi sore, pasti ia semakin sedih dan kecewa.
Selama dalam perjalanan pulang, Audy mengedarkan pandangannya ke arah kaca jendela mobil dan ia melihat para pedagang kaki lima mulai menjajakan dagangannya di sana.
Kondisi jalan pun mulai padat merayap, tiba-tiba Audy menelan ludah saat melihat penjual kerak telor yang di kerumuni para pembeli.
"Bisakah kita berhenti sejenak?" pintanya tanpa menoleh ke arah Arion, pandangannya malah fokus ke arah penjual kerak telor.
"Memangnya kenapa Audy, apakah ada sesuatu di luar sana?" tanya sampai mengerutkan kedua alisnya.
"Aku ingin membeli itu!" tunjuknya ke arah penjual kerak telor.
Lalu Arion menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan.
"Kamu yakin ingin membeli itu? Bukankah kita baru saja selesai makan malam, apa kau masih belum kenyang juga?" Arion malah menatap heran istrinya.
Sedangkan Audy tak menggubris pertanyaan dari Arion dan ia lebih fokus ke arah penjual kerak telor.
'Kenapa aku begitu menginginkan makan itu? padahal aku tidak begitu menyukainya, huft... Aneh! ' batinnya heran.
Bersambung...
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
apakah arion junior sdh ada di rahim audy,,jd penasaran,,,lanjut kak othor 😘
lanjut kak othor quh,,💪😍