FIRST LOVE LAST LOVE (Sekuel MENJADI YANG KEDUA)

DUKUNG FLLL DENGAN KIRIM VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA 🙏

Waktu bergulir, sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh. Brian dan Almira sudah tiba di kediaman sahabat baik mereka Kevin dan Naura. Sudah puluhan tahun hubungan dua keluarga itu dekat. Bahkan anak-anak mereka pun begitu dekat. Brian Almira memiliki dua putra yang selisih hanya satu tahun saja. Sementara Kevin Naura memiliki dua putri kembar.

Saat ini dua pasangan yang terlihat selalu harmonis itu berbincang dengan akrab di ruang keluarga. Brian dan Kevin jika sudah bertemu seperti itu lupa akan usia, mereka masih sama seperti dulu saling ledek dan berujung dengan tertawa.

Seperti saat ini, Brian meledek sahabatnya itu sudah lemah, karena sering sakit. Sementara dirinya masih sangat kuat dan sehat. Siapa pun yang mendengar obrolan dua laki-laki bersahabat baik itu pasti akan menggeleng-gelengkan kepala. Namun bagi Almira dan Naura itu sudah biasa.

"Oh ya Nau, mana calon mantu ku kenapa tidak kelihatan", ucap Almira berbincang berdua dengan Naura. Sementara Brian dan Kevin sudah berbicara tentang bisnis.

"Ada di kamarnya. Arianna baru saja datang jadi membersihkan tubuhnya dulu. Dan aku memintanya berdandan yang cantik", jawab Naura setengah berbisik.

"Sementara Brianna masih dalam perjalanan kemari. Begitu lah anak-anak ku sudah tinggal di apartemen masing-masing".

"Aku juga berdua saja dengan Brian di mansion kami, kau tahu sendiri Garffin sudah lama tinggal di apartemen. Harapan ku saat Axel memutuskan menetap di Jakarta ia mau tinggal bersama kami, ternyata ia memilih tinggal di apartemen juga seperti Garffin".

"Selamat malam".

"Nah panjang umur, yang kita bicarakan sudah datang", ucap Naura melihat kedatangan Garffin. "Kau semakin tampan saja sayang", ucap Naura saat garffin memeluk nya.

Menit berikutnya..

Terlihat Arianna menuruni tangga lengkung. Gadis itu benar-benar terlihat cantik dan anggun. Ia menggunakan dress model sabrina yang memperlihatkan bahunya putih mulus seperti susu. Tidak ada noda sedikitpun di kulitnya. Sementara rambut panjangnya di biarkan tergerai menyamping ke sebelah kanan bahunya. Wajah Arianna terlihat segar dengan riasan tipis saja. Gadis itu selalu saja mempesona.

"Arianna apakah ini kau sayang, bibi sampai pangling melihat mu nak. Kau cantik sekali", ucap Almira memeluk tubuh Arianna yang juga memeluknya

"Aku sangat merindukan bibi. Bibi Almira juga selalu membuat ku kagum", balas Almira sambil duduk di tengah antara Almira dan mamanya. Tentu saja sebelumnya ia memberikan salam kepada Brian juga garffin teman akrabnya. Keduanya sangat dekat sebagai sahabat, bahkan komunikasi keduanya tetap terjaga dengan baik walaupun tempat tinggal berjauhan. Begitupun dengan Brianna, Garffin juga sangat dekat.

Berbeda dengan Arianna dan Axel, keduanya tidak ada berkomunikasi sama sekali. Malah yang ada hanyalah permusuhan hingga sampai sekarang. Arianna sama sekali tidak berminat menanyakan bagaimana kabar Axel di London saat ini. "Syukurlah laki-laki menyebalkan itu berada jauh di London, jadi hidup ku tenang tinggal di Jakarta", batin Arianna tersenyum bahagia.

"Kenapa kau melihat ku terus dari tadi Garffin", ketus Arianna menatap tajam Garffin yang duduk di single sofa di sisi sebelah kiri.

"Kau cantik...tapi sayang tidak ada pacar", seloroh Garffin.

"Brengsek k..

"Selamat malam, apa aku sudah melewatkan obrolan keluarga?", suara bariton menghentikan berbincang semuanya di ruang keluarga.

"Axel...masuk nak", ujar Kevin.

Degg. Jantung Arianna berpacu dengan cepat. "Axel? Apakah benar laki-laki itu ada di sini saat ini? Ahh...ada yang tidak beres ini, pasti mama sudah merencanakan sesuatu", batin Arianna tanpa menolehkan kepalanya sedikit pun pada Axel yang ada dibelakangnya.

Jika mungkin, lebih baik ia pergi menjauh dari pada harus menghadapi laki-laki yang paling menyebalkan di muka bumi ini.

"Bi..", Saat hendak menghampiri Naura tiba-tiba pandangan mata Axel terpaut pada gadis yang duduk di antara mommy nya dan Naura.

Axel menatap tajam gadis yang tertunduk itu, "Kau! apakah kau Brianna?", ucap Axel tidak mampu menutupi rasa terkejutnya dan kaget saat melihat gadis yang beberapa hari ini selalu ditemuinya. Bahkan beberapa saat yang lalu keduanya mengalami kejadian terjebak berdua di dalam lift.

Seketika Arianna mengangkat wajahnya, menatap laki-laki yang sedang menatap tajam kepadanya. Betapa terkejutnya Arianna begitu melihat wajah itu. Seketika Arianna berdiri. "K-kau..

Membuat semua yang ada di ruangan itu menatap keduanya.

"Selamat malam", suara lembut menyapa semuanya.

"Brianna, ayo masuk sayang", ucap Naura dengan suara lembut.

Axel menatap kearah gadis yang baru masuk. "Brianna? Jadi kau Arianna?", tanya Axel terpana. Masih dengan wajah terkejut melihat Arianna. Gadis yang membawa handbag miliknya, gadis yang menuduhnya sebagai pencuri, gadis yang sudah berani melukai wajahnya.

"Ayo, duduk dulu sayang", ucap Naura menghentikan lamunan panjang Arianna dan Axel dengan pikiran masing-masing.

Axel menganggukkan kepalanya, duduk di single sofa di sisi kanan. Sementara Brianna duduk di single sofa sebelah Garffin.

"Jadi itu Brianna yang duduk di sebelah adikmu, sedangkan ini putri bibi Arianna", ucap Naura menjelaskan pada Axel yang tak henti menatap Arianna sambil mengusap dagunya. Sementara Arianna membalas tatapan Axel dengan tatapan tajam dan dingin.

Garffin dan Brianna yang menyaksikan raut wajah Axel dan Arianna jadi menggelengkan kepala mereka berbarengan. Tersenyum penuh arti. Begitupun Brian dan Kevin.

"Kalian berdua sudah dewasa nak, masak masih bermusuhan seperti anak-anak saja", ucap Kevin.

Almira dan Naura tersenyum mendengarnya. Namun di balik itu semua dua wanita paruh baya itu tersenyum bahagia, karena sudah berhasil mempertemukan Axel dan Arianna. Kalau melihat gesture tubuh keduanya Almira yakin tidak perlu waktu yang lama mendekatkan keduanya. Namun untuk selanjutnya ia sebagai mommy Axel tidak akan memaksakan kehendak. Setelah ini ia akan mengikuti proses saja. Begitu pun Naura, keduanya sudah berjanji akan menerima apapun yang menjadi pilihan anak-anak mereka. Jika memang jodoh takkan kemana. Tugas mereka hanya mempertemukan keduanya saja. Karena sudah lama sekali Arianna dan Axel tidak bertemu, siapa tahu setelah bertemu keduanya bisa lebih dekat lagi.

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

SERPIHAN HATI ELLENA

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT