******
Pada malam Kirana melihat kekasihnya tidur dengan sahabatnya, Kirana melakukan hal gila dengan mengajak pria yang tidak ia kenal untuk bermalam dengannya.
Malam itu mengubah seluruh kehidupannya. Kirana hamil dan diusir dari rumahnya sehingga harus berjuang demi menghidupi dirinya dan anak yang dikandungnya.
Anak yang Kirana lahirkan ternyata bukanlah anak biasa. Dylan, memiliki kecerdasan yang sangat menakjubkan, yang membuat kehidupan Kirana lambat laun membaik.
Di usianya yang ke tiga tahun, Dylan bahkan berhasil membobol keamanan sebuah perusahaan besar di Asia yang menyebabkan Kirana menjadi target sang pemilik perusahaan yang ternyata adalah pria asing yang telah tidur dengannya empat tahun lalu.
Bagaimanakah perjalanan hidup mereka selanjutnya? Ikuti terus kisahnya dalam novel ini.
--------------
Terima kasih sudah mampir di novel terbaruku.
Jangan lupa jadikan favorit ya supaya tidak ketinggalan update bab-bab baru lainnya.
Dukung juga novelku dengan memberi like dan vote supaya aku tambah semangat menulis.
🙏🙏😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tugas Baru
Hanya dalam waktu dua hari nama Dylan terus mencuat. Seperti prediksi Adrian, wajah Dylan sudah mulai banyak terpampang di media sosial dan berbagai koran dan majalah.
Selain kegeniusannya, Dylan memang memiliki wajah yang sangat tampan dengan wajah asing yang sangat kental.
Adrian menawarkan sebuah acara yang akan Dylan bawakan sendiri yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan keahlian khusus yang Dylan miliki. Dylan menyetujui acara itu dengan syarat pengambilan gambar hanya akan dilakukan bila Kirana bisa mendampinginya.
Sejak Dylan mulai terkenal, para tetangga yang sebelumnya mengucilkan Kirana karena memiliki anak di luar nikah pun tiba-tiba menjadi ramah dan baik padanya. Teman-teman Dylan yang menganggap Dylan aneh pun mulai mengajaknya bermain.
Kirana menyadari bagaimana orang bisa begitu cepat berubah karena harta dan ketenaran. Dulu Kirana pun merasakan bagaimana ia ditinggalkan teman-temannya saat ia membutuhkan bantuan dan hanya Mbok Inah yang berdiri di sebelahnya hingga hari ini.
“Sayang, Mama pergi dulu, ya?” Kirana mengecup kening Dylan seusai mereka sarapan bersama. Dylan sedang asyik menyelesaikan buku sudoku yang Bagas berikan padanya.
“Ma, hari ini Dylan boleh ke taman?” tanya Dylan sebelum Kirana melangkah keluar.
“Boleh, tetapi harus bersama Mbok Inah, ya? Tidak boleh sendiri,” pesan Kirana. “Dan tidak boleh keluar dari taman tanpa Mbok Inah.”
“Iya, Ma,” jawab Dylan.
“Kamu juga harus hati-hati karena wajah kamu sudah mulai dikenal,” tambah Kirana lagi.
“Siap Mamaku yang cantik.” Dylan pun mengecup pipi Kirana dengan mata berbinar.”
Hari ini Kirana berangkat seorang diri, Bagas sedang ada tugas di luar kota untuk beberapa hari ke depan, tetapi walaupun begitu, Bagas tetap saja mengirimkan taxi online untuk mengantarkan Kirana bekerja.
“Kirana!” Tiba-tiba saja seseorang menarik tangan Kirana ketika ia baru saja akan memencet tombol lift untuk naik ke lantai atas. Kirana terpaksa mengikuti langkah kaki orang yang menariknya sampai ke lorong yang agak sepi.
“Dinda? Ada apa?” tanya Kirana bingung.
Dinda adalah teman baru Kirana di tempat ia bekerja sekarang. Mereka akhirnya berteman setelah Kirana membela Dinda yang sedang di rudung oleh karyawan lain sesama cleaning service. Dan hasilnya kini Kirana pun ikut dikucilkan di tempat ia bekerja.
“Gawat! Aku dengar pagi ini kamu akan ditugaskan untuk membersihkan ruangan presdir di lantai paling atas,” ucap Dinda dengan mata membulat. Terlihat jelas kekhawatiran di wajah Dinda.
“Ruangan presdir? Memang kenapa? Apakah ada sesuatu yang aneh?” Kirana tidak mengerti mengapa Dinda begitu khawatir.
Kenapa Dinda terlihat begitu khawatir? Memang presdir yang ia sebutkan begitu mengerikan?
“Sudah menjadi rahasia umum kalau tidak ada satu pun yang tahan lama bekerja setelah ditugaskan di ruangan itu.” Dinda melihat ke sekeliling memastikan tidak ada orang di sekitar mereka. “Biasanya mereka akan dipecat sehari atau dua hari setelah presdir melihat hasil kerja mereka.”
Kening Kirana mengerut. “Dipecat?”
“Iya. Dipecat. Katanya Tuan Damian itu benar-benar kejam dan dingin. Walau gosipnya dia memang sangat tampan, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menatapnya tanpa izin.” Bahu Dinda bergidik. Walau sebenarnya Dinda sendiri belum pernah membuktikan kebenaran kabar burung tersebut.
“Tuan Damian?” Kirana kembali bertanya.
“Astaga Kirana!” Dinda berujar gemas. “Itu nama presdir kita! Damian Smith! Apakah kamu tidak tahu?” Ingin rasanya Dinda mencubit Kirana saat ini.
Kirana menggelengkan kepala. “Apakah dia terkenal? Aku tidak pernah mendengar namanya.” Kirana mengangkat kedua bahunya tanda tidak terlalu peduli.
Dinda menepuk dahinya. “Aduh, kamu tahu tidak, dia itu orang yang harus kamu takuti di sini. Hanya dengan menjentikkan jari tangannya, dia bisa membuat kamu menderita seumur hidup. Seumur hidup, Kirana!” Dinda menekankan kembali kata-katanya.
Menderita seumur hidup? Hidupku sudah terpuruk karena kebodohanku dan seorang pria yang bahkan tidak bisa aku ingat. Tidak mungkin orang yang Dinda bicarakan ini bisa membuatku lebih menderita.
“Sudahlah, kamu tidak perlu khawatir. Toh dia tidak ada di sini kan sekarang?” Kirana menarik tangan Dinda berjalan ke arah lift. “Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah kita sudah hampir terlambat dan masalah kita adalah Bu Sisca.”
Dinda dan Kirana segara menuju ke ruang ganti untuk memakai seragam dan menghadap ke Bu Sisca untuk mengisi absen.
“Kirana, saya mau bicara sebentar,” ujar Bu Sisca ketika Kirana selesai mengisi absen bersama Dinda. “Dinda, kamu bisa langsung bekerja.”
“Baik, Bu.” Dinda pun melangkah keluar meninggalkan Kirana dan Bu Sisca di ruangan.
Kirana berdiri di hadapan Bu Sisca. Menunggu apa yang akan Bu Sisca katakan padanya.
“Mulai hari ini kamu akan ditugaskan untuk membersihkan ruangan Tuan Damian. Kamu akan membersihkannya setiap pagi bila Tuan Damian tidak berada di sini.” Bu Sisca berhenti berbicara lalu senyum sinis muncul di wajahnya.
“Tetapi bila Tuan Damian ada di sini, kamu harus selesai membersihkan ruangan itu sebelum jam tujuh pagi dan kamu harus selalu siap setiap kali Tuan Damian membutuhkanmu di ruangannya.”
“Baik, Bu. Apa yang harus saya ketahui sebelum saya mulai bekerja?”
Kirana berpikir mungkin saja ada hal-hal yang tidak boleh ia sentuh atau terlarang di dalam ruangan itu.
“Tidak ada. Saya hanya akan mengucapkan semoga kamu bisa bertahan.”
Cara Bu Sisca mengucapkan kata-kata itu jelas terbersit kalau Bu Sisca berharap Kirana akan gagal dalam menjalankan tugasnya ini.
“Terima kasih, Bu. Kalau begitu saya akan mulai bekerja sekarang.”
Bu Sisca hanya mengangguk dan menatap kepergian Kirana dengan wajah puas. Tidak ada yang pernah berhasil bekerja di ruangan presdir mereka dan Kirana pun akan bernasib sama seperti mereka.
Perlahan Kirana membuka ruangan baru tempatnya bertugas sekarang. Tidak ada yang aneh dari ruangan yang didominasi warna gelap dan terlihat sangat mewah dan nyaman itu.
“Ruangan ini besar sekali, dan aku harus membersihkannya seorang diri?” Kirana melangkah masuk dan mulai mengelilingi ruangan itu. “Aku harus datang subuh kalau Tuan Damian ada di sini supaya aku bisa selesai sebelum jam tujuh pagi untuk membersihkan ruangan ini.”
Kirana mulai membersihkan ruangan itu dengan hati-hati. Setiap barang yang ada di ruangan itu terlihat lebih mahal dari hidupnya.
“Aneh … di ruangan sebesar ini tidak ada satu pun foto yang dipajang. Bahkan foto dirinya sendiri pun tidak ada.” Kirana bergumam sambil terus membersihkan ruangan itu.
“Damian smith,” ucap Kirana sambil membersihkan ukiran nama yang berada di atas meja kerja besar itu. “Aku ingin tahu apakah Tuan memang menakutkan seperti apa yang Dinda katakan.”
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai, selamat datang di novel terbaruku. Semoga kalian suka, ya?
Jangan lupa tinggalin jejak dengan komen, vote atau jadikan novel ini favorite kalian ya supaya ga ketinggalan update bab barunya.
Mampir juga ke cerita Chat Storyku yuks, judulnya : UNCLE REI
Enjoy!
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Karya Author ini udah sekelas dengan author yg levelnya Diamond meski author Masi di level gold, bahkan ada karya author lain yg level platinum dgn genre tentang ONS, lari saat hamil dan anak genius sperti karya author ini tapi alur ceritanya ga sebagus author punya loh dan penulisannya ber Belit Belit, sdangkan author Masih level gold tapi udah menciptakan karya sebagus bahkan udah perfect menurut ku thorr, konflik yg penuh plot twist nya keren, penggunaan tanda baca jga tepat, typonya dikit. Thorr aku udah ga bisa ber kata² lgi deh utk memuji karya ini, intinya Lanjutkan dong thorr, rugi banget kalo harus digantung bertahun-tahun dgn kisah semenarik ini bahkan ini bisa di buat Sequelnya loh utk kisah cintanya Dylan yg genius. Tapi itu terserah author aku ga berharap sequel, aku hanya berharap ini jangan digantung dan harus dilanjutkan Thorr!!! PLISSSS😭🙏🥺🥹 Fokusin aja tamatin ini karya thorr🙏😭 jangan pindah ke novel author yg lain, lanjutkan cerita novel yg ini dlu plisss😭🙏🥺🥹🫶