NovelToon NovelToon
A Husband's Regret

A Husband's Regret

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berondong / Poligami / Patahhati / Pengkhianatan
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ismi Kawai

Lamanya waktu bersama tidak menjamin sebuah ikatan langgeng dan bahagia. Bahkan meski hampir 20 tahun Elara Nasution menghabiskan hidupnya bersama sang suami Ares Dawson Atmaja. Semua terasa tidak berarti untuk pria itu. Ditambah dengan belum adanya buah hati di antara mereka membuat hubungan suami istri itu menjadi semakin renggang.
Kehadiran orang ketiga yang dibawa secara sadar oleh Ares menjadi awal dari keruntuhan rumah tangga yang telah susah payah Elara bangun. Elara pun menyerah, melepaskan cintanya yang telah mati dan tergantikan oleh sosok baru yang mengasihinya lebih dari siapa pun. Penyesalan selalu datang terlambat, dan itu semua dirasakan Ares saat Elara bukan lagi miliknya.

Apa yang akan dilakukan Ares untuk mendapatkan kembali cinta Elara?
Apakah Elara akan menerima Ares atau menjalin kasih dengan pria idaman lain ?

follow my ig @ismi_kawai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Kawai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Elara POV

Keesokan paginya Ares bersiap untuk pergi ke Jerman. Aku dan wanita itu melepas kepergiannya di teras rumah. Ares mengecup kening wanita itu dengan sayang di hadapanku setelah penolakanku pada dirinya yang ingin menciumku. Aku memandang mereka tanpa ekspresi, sungguh drama picisan yang indah. Aku tersenyum miris.

Wanita itu menampakkan wajah sedih memelas seolah tidak ingin Ares pergi. Hingga mobil yang membawa Ares tak terlihat aku baru berbalik untuk kembali memasuki rumah. Wanita itu sepertinya tidak kekurangan energy untuk mengusikku. Sambil melewatiku, dia berkata dengan lantang agar aku mendengarnya.

"Apa kau lihat barusan, Mona? Tuan menciumku dengan mesra, Tuan sangat menyayangiku,"

"Martha, sepertinya ada yang berbicara! Tapi tidak terlihat, sebaiknya kita pergi. Karena hantu pun ada pada siang hari," ucapanku membuat semua para pelayan terkikik geli. Termasuk Mona yang tersenyum tipis.

Aku berjalan anggun lebih dulu, karena wanita itu terdiam. Entah karena apa, antara malu atau marah mungkin.

"Nyonya menyebutku hantu?" wanita itu mencekal tanganku dengan wajah penuh amarah.

Mataku menajam melihat tangannya yang lancang, dirinya tidak bergeming. Sepertinya dirinya sudah tidak takut lagi padaku, apa karena sikap Ares yang terang terangan membuatnya besar kepala?

"Lepaskan tanganmu!" aku mendesis dengan wajah datar.

Awalnya dia masih tidak ingin melepaskan, tapi karena tatapan intimidasiku membuat dirinya ciut. Akhirnya dia melepaskan cekalannya.

"Aku seorang Nasution, kau tau kan sebesar apa pengaruh keluargaku? Jika aku mau, dengan mudah aku membuatmu menjadi abu," ucapku penuh penekanan.

Aku melihatnya yang gemetaran, ekpresi ketakutannya sungguh pemandangan yang menyenangkan hatiku.

"Nyonya mengancamku?"

"Kau terlalu memandang tinggi dirimu, dan... jangan terlalu sering marah-marah. Aku melihat keriput di sudut matamu," aku menyeringai dan meninggalkannya.

Aku mendengar suara sesuatu yang pecah dibelakangku, pot bunga yang jauh-jauh Ares beli dari Perancis dengan mudah ia hancurkan. Andai Ares melihat tingkahnya, mungkin wanita itu sudah ditendangnya dari rumah ini. Aku tidak perduli, aku hanya menoleh sekilas lalu kembali melangkah menuju kamarku. Lebih baik aku pergi ke luar, mencari udara yang segar. Berbagi udara dengan wanita itu membuat kesehatan jantungku menurun.

Aku merasa 5 tahun lebih tua dari usiaku, ini tidak bisa dibiarkan.

"Nyonya sangat hebat! Bagaimana caranya anda mengatur emosi agar tidak menjambak rambutnya hingga botak? Aku saja tadi ingin menerjangnya jika tidak ada Mona, wanita itu cukup mahir beladiri." Martha berceloteh sambil memasangkan resleting dressku.

Aku tersenyum tipis, andai kau tau Martha jika selama ini aku menangis diam-diam di kamarku, meratapi suamiku yang sepertinya menikmati kehidupannya beristri 2. Apakah pria memang tidak cukup dengan 1 wanita dalam hidupnya?

Andai Ares mau berbagi masalah itu, kami mungkin bisa mencari jalan keluar tanpa harus menikahi wanita itu. Kenyataan akan pernikahannya yang di sembunyikan, dan jarak antara kabar dan kejadian yang jauh membuatku semakin merasa terkhianati.

Ares seolah menganggap hal itu tidak terlalu penting, ucapan maaf pun terdengar hanya saat wanita itu sampai rumah ini. Dan kini dengan mudahnya ia memintaku merawat dan mangadopsi anak mereka berdua, membuatku bingung kemana hatimu Ares?

"Nyonya, anda melamun?" Martha menegurku.

Aku terhenyak sesaat. "Ah aku sepertinya kurang minum air putih," ucapku sambil duduk di ranjang. "Bisa kau ambilkan?" pintaku.

Martha tampak khawatir. "Nyonya yakin hanya itu? Apa ingin sekalian aku panggilkan Dokter Marni?"

Alisku mengerut. "Dokter Marni? Kemana Dokter Gilang?"

"Nyonya tidak tau? Dokter Gilang meninggal dunia! Kemarin saat Tuan Ares memanggilnya untuk memeriksa rubah itu, yang datang malah Dokter Marni. Lalu aku bertanya pada pelayan yang bertugas malam itu, dia mendengar percakapan Tuan dengan Dokter Marni perihal meninggalnya Dokter Gilang," jelas Martha panjang lebar.

Aku lupa jika tembok di rumah ini punya telinga, setiap pelayan tidak bisa berhenti untuk bergosip. Bahkan berita semacam ini aku dengar dari pelayan, ada bagusnya tapi juga peringatan untukku agar selalu waspada dalam berucap. Tapi kali ini, kabar yang aku dengar sangat mengejutkan. Dokter keluarga Atmaja meninggal dunia, dan digantikan oleh Dokter Marni. Ada yang aneh.

Aku tertegun lalu beralih pada Martha. "Terima kasih Martha atas infonya, sebaiknya kau ambilkan aku air putih."

"Baik Nyonya!"

Aku mengambil ponselku dan menghubungi seseorang ketika Martha telah keluar dari kamar. Aku tidak ingin Martha tau, bukan karena tidak percaya. Tapi akan lebih baik jika dia tidak tahu apa-apa. Masalah ini terlalu serius.

[Halo, Nyonya?]

[Kau sudah dapat kabar tentang yang kemarin aku perintahkan?]

[Sudah Nyonya, saya akan mengirimkannya lewat Email.]

[Baik, terima kasih. Dan apakah benar Dokter Gilang meninggal dunia?]

[Nyonya tahu dari mana?]

[Jawab saja!]

[Maaf Nyonya benar, Dokter Gilang meninggal dunia.]

[Kapan?]

[Seminggu yang lalu, agak sedikit aneh karena acara pemakamannya dilakukan tertutup. Saya juga baru tau kemarin Nyonya, itu pun dari Romi.]

Romi pria itu, pria yang menjadi orang kepercayaan Ares. Aku memutar memori, ada keganjalan yang mengusikku. Dari pernyataan Ares jika rahimku bermasalah, dan kini Dokter Gilang meninggal dunia, hanya pria itu yang tau.

[Dimana Romi? Apakah ada di kantor sekarang?]

[Sejujurnya akhir-akhir ini Romi sering keluar kantor, saya juga sulit untuk menemuinya. Padahal saya ingin mengorek informasi simpanan Tuan Ares padanya. Karena saat kejadian malam itu, malam dimana Tuan bermalam dengan simpanannya, Romi juga bersamanya. Pria itu selalu berada di sisi Tuan, Nyonya pasti lebih tau,]

Ya, selalu di sisi Ares melebihi diriku yang istrinya sendiri. Ares begitu mempercayai pria itu, hanya karena pria itu pernah menolong Ares saat dirinya hampir tertabrak mobil dan Romi sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu. Lalu hal yang sama pula ku dengar jika wanita itu menolong Ares saat ada peluru nyasar mengarah padanya namun malah mengenai wanita itu.

Aku malah berharap wanita itu tidak selamat. Sejak kejadian 3 bulan lalu, ternyata Ares sering mengunjunginya dan akhirnya bermain belakang hingga wanita itu berakhir di rumahku.

Aku akui semua hal yang membuat Ares berhutang nyawa membuatnya buta. Hingga menikmatinya dengan alasan balas budi, kepalaku sakit memikirkannya.

[Aku minta, mulai hari ini kau awasi Romi. Cari informasi dari kejadian kecelakaan Tuan hingga sekarang, aku merasakan banyak hal ganjil.]

[Baik Nyonya!]

Bersamaan telponku yang terputus Martha sampai ke kamarku dengan membawa segelas air putih, susu dan orange jus. Aku menikkan alis melihat 3 gelas yang berada di nampan.

"Aku hanya minta air putih, Martha," ujarku sambil meraih gelas berisi air putih.

"Sebaiknya anda minum semuanya Nyonya, ini pesan dari Tuan Ares. Barusan beliau menelpon lewat telpon rumah," perkataan Martha membuatku tersedak air putih.

"Uhuk, uhuk, uhuk!"

"Nyonya! Anda tidak apa-apa?" Martha menaruh nampan diatas meja rias lalu mengusap punggungku panik.

Aku mengangguk. "Tidak apa-apa Martha, aku hanya tersedak. Ada angin apa Tuanmu menyuruhku meminum banyak air itu?" aku menyodorkan gelas kosong pada Martha.

Martha menggeleng tidak mengerti, namun hatinya bersorak karena Tuannya perhatian pada majikannya, bukankah itu bagus?

"Mungkin Tuan hanya ingin menunjukkan perhatiannya pada Nyonya,"

Aku berdecih. "Aku bukan bocah yang bisa disogok dengan susu dan jus jeruk, kau saja yang minum. Aku ingin pergi keluar," aku mengambil tasku dan berjalan ke arah pintu.

"Nyonya, minumlah meski sedikit!" Martha berusaha mengejarku dengan 2 gelas di tangannya.

"Kau saja, ini perintah!"

Please rate, vote dan likenya yach!

Sertakan comment kalian agar aku lebih baik lagi, Enjoy!

Romi biangnya neh, terus enaknya diapain?

Pada mau Elara cere nih? Gak mau damai2 adja neh sama Ares?

1
Safa Almira
suka
Ismi Kawai: mksh kak udah mampir, jgn lupa lanjut ke pengantin Ares ya
total 1 replies
3sna
kok critanya sm kyk yg ono ya,,
Ismi Kawai: jauh atuh kak, mungkin temanya sama. tapi di jamin beda kak, baca sampe ending deh klo gak percaya.
3sna: jangan salahkan aku selingkuh
total 3 replies
Badai Kecik
sumpah ini novel yg paling aku sukai. penulisan dan pemilihan katanya sungguh luar biasa.
alur ceritanya jg Ter atur. love u thor 🥰🥰🫰
Ismi Kawai: mksh kak sudah mampir... yuk dilanjut ke kisahnya Ares
total 1 replies
Nic
armada " buka hatimu..... "
gita " tapi malu... "
Ismi Kawai: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nic
wkwkw disogok action figure dong 🤣, curiga nih januar suka jejepangan
Nic: terverifikasi yah thor 🤣
Ismi Kawai: dia wibuuu
total 2 replies
Nic
mantap mama mertua, gercep. soalnya ara wanita limited edition
Ismi Kawai: hihihi, takut diambil orang
total 1 replies
Nur Aqilah
Lumayan
Ismi Kawai: mksh kak... mampir yuk ke sequelnya yg berjudul pengantin ares
total 1 replies
Naomy
bego si elara..knp masih mau bertahan dlm rmh itu
Ismi Kawai: lanjut dulu kak biar elaranya gak bodoh lagi. 🤭
total 1 replies
Nic
pucuk di cinta wulan pun tiba
Ismi Kawai: hohohoho
total 1 replies
Nic
padahal bisa saja nanti elana menujukkan sikap manja nya, elu nya aja yg kurang perhatiin
Ismi Kawai: iya kak, Aresnya kurang perhatian. ngarep diperhatiin, dianya adja es
total 1 replies
Yuiko23
mengulang membaca ini. biar inget kembali dengan ares. soalnya mau lanjut ke cerita Ares sendiri
Ismi Kawai: mksh banyak udah mampir... 🥰
total 1 replies
Rafinsa
ara ceroboh.. udah di ingatkan bawa bodyguard tapi ngeyel
Ismi Kawai: gemez ya kak jadinya
total 1 replies
Rafinsa
padan muka
Rafinsa
terbalik Bambang...🤣🤣🤣
Ismi Kawai: hihihi
total 1 replies
Rafinsa
bagus .. cerai aja .biar tau rasa si Ares.
Ismi Kawai: semua orang senang di bab ini
total 1 replies
Rafinsa
Luar biasa
Ismi Kawai: makasih KK
total 1 replies
Rafinsa
bener dugaanku Romi pengkhianat . yg menghadirkan Shopie diantara suami istri yg merupakan bosnya sendiri
Ismi Kawai: Emang romy kurang adjar!
total 1 replies
Rafinsa
kayak ya Romi yg jadi dalangnya Ares selingkuh deh
Ismi Kawai: hayo tebak
total 1 replies
Rafinsa
siapakah yg jadi genknya Sophie?? apa bawahan yg memalsukan hasil lab suami elara?? yg bilang justru elara yg mandul..
Ismi Kawai: kira2 siapa?
total 1 replies
Rafinsa
kno harus pake POV banyak thor . jadi ribet dan gak fokus ceritanya . 🙏
Ismi Kawai: biar jelas dari sudut pandang siapa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!