Wheel Of Love

Viona mondar mandir di kamar Reza sambil memijat kepala nya, dia berusaha memahami apa yang telah terjadi barusan, dia tidak berbuat apapun tapi sudah seperti tersangka yang tertangkap polisi. Tak lama kemudian ceklek... pintu kamar terbuka, lalu masuk lah Reza sambil menenteng paperbag di tangannya. Reza berjalan menuju sofa yang ada di dekat ranjang dan mendaratkan tubuhnya disana. Kemudian Viona buru-buru menghampiri nya.

"Mas gimana?apa tante Salma marah?" tanya Viona sambil menatap Reza.

Reza menyunggingkan bibirnya "sepertinya kita akan segera dinikahkan."

Viona terkejut mendengar jawaban Reza "APAA??DI NIKAHKAN?"

"Ganti bajumu sekarang, orangtuamu akan datang sebentar lagi." Perintah Reza kepada Viona. Namun Viona masih tercengang mendengar orangtua nya akan datang. Bayangan kemarahan papanya terngiang di kepala nya, pacaran saja di larang keras apalagi sekarang dia berada di kamar seorang pria. "haaaaahhh" Viona mengusap wajahnya dengan frustasi, kemudian dia beranjak menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya.

"Mau kemana kamu?" tanya Reza.

"ganti baju lah" jawab Viona dengan sinis.

"Ngapain ganti di kamar mandi, ganti di sini aja kan enak, aku bisa melihatnya" goda Reza sambil melipat tangannya ke belakang kepala.

"Dasar cowok mesum" sarkas Viona sambil terus berjalan ke kamar mandi.

***

Di ruang tamu, keluarga pak Danu dan pak Surya sedang berkumpul. Reza duduk di sebelah Viona, sedangkan orangtuanya dan orangtua Viona duduk di depannya. Mereka berdua seperti tersangka yang sedang di sidang. Viona menundukkan kepala nya, dia tidak berani memandang orangtuanya sedangkan Reza hanya diam menatap lurus ke depan, entah apa yang dipikirkan nya.

Para orang tua sedang diskusi mengenai putra putri nya, setelah lama diskusi akhirnya pak Danu berkata "Reza... papa dan om Surya sudah memutuskan tentang hal ini, papa ingin kamu menikahi Viona tepat saat pertunangan kalian"

"Pa, apa keputusannya tidak bisa di rubah pa?"tanya Reza.

"Tidak bisa Reza, om tidak mau terjadi sesuatu pada kalian."ucap pak Surya.

"Ini terlalu cepat om, Reza perlu menyiapkan semua ini om." ujar Reza.

"Kamu jangan khawatir za... mama dan tante Yuni yang akan mempersiapkan semua ini." ucap bu Salma kepada Reza.

"pa... jangan secepat itu pa, Viona sebentar lagi akan Skripsi pa, tunggu sampai Viona wisuda saja ya pa nikahnya?" pinta Viona.

"Tidak bisa Vio, wisuda kamu masih lama". jawab pak Surya dengan tatapan yang tajam ke arah Viona.

"Sudah... begini saja, kalian tetap akan menikah saat tunangan bulan depan, resepsinya nunggu viona lulus, bagaimana sur apa kamu setuju?" tanya pak danu.

"baiklah kalau begitu aku setuju, yang penting kalian Akad nikah dulu." ucap pak Surya.

Reza dan Viona hanya diam tidak membantah keputusan orangtuanya, tidak ada guna nya membantah mereka, mata Viona sudah berkaca- kaca siap untuk meleleh, sementara Reza menyadarkan tangan nya di bantalan sofa.

Keluarga pak Surya pamit pulang karena hari sudah malam, Viona ikut pulang bersama orangtua nya, dia menolak untuk di antar Reza pulang.

Sesampainya di rumah, Viona langsung berjalan ke kamar nya, mengabaikan orangtuanya yang masih di mobil, bu Yuni tau putri nya itu sedang menahan gejolak di hatinya, sebenarnya bu Yuni kasian melihat putri nya seperti itu, tapi apalah daya, bu Yuni tidak seberani itu menentang keputusan pak Surya.

Di dalam kamar nya Viona menangis tersedu memikirkan nasib nya yang di anggap kurang beruntung ini. Bayangan Husein terus terngiang di fikiran nya. "kak Husein... kenapa kakak pergi sih kak, seandainya saja kakak mau berjuang untukku, maka aku akan jadi wanita paling bahagia di dunia ini". gumam Viona dalam hati sambil terus memandang potret diri nya dengan Husein.

hay kak..jangan lupa vote,like dan komennya yaa😉