Cintaku Tak Seindah Novel

Yeay ... ahirnya yg ditunggu pun tiba. Waktu keberangkatan untuk perkemahan telah siap. Rombongan pun berangkat jam 07.00 WIB. Semua siswa sudah masuk ke dalam bus dan bus pun melaju dengan cepat dan alhamdulillah perjalanan berjalan lancar.

Di sepanjang perjalanan para siswa disuguhkan dengan pemandangan indah khas pegunungan. Dan untungnya langit hari ini begitu cerah, secerah hati Rya dan para siswa lainnya.

Dan ahirnya sampailah di tempat yg dituju. Bus Pariwisata yg mereka tumpangi berhenti di tepi jalan. Dan untuk menuju lokasi perkemahan diperlukan perjalanan sekitar 20 menit.

Para siswa pun turun dengan riang. Begitu turun pemandangan yg didapati mereka adalah sedikit rumah penduduk dengan jalan setapak di depan mereka. Selanjutnya mereka disuguhi dengan perkebunan strawberry di tanah milik penduduk.

Hmm manis sekali ... tumbuhan hijau dengan pucuknya ada strawberry kecil maupun besar ... dan satu lagi udara yg begitu sejuk bebas mereka nikmati, dan tentunya itu tidak mereka dapati di area sekolah.

Setelah hamparan kebun strawberry mereka lewati, mereka akan mulai memasuki hutan dan disitulah mereka akan berkemah.

Setelah sampai anak-anak segera membuat tenda, agar mereka bisa segera istirahat sebelum kegiatan Pramuka di mulai. Dan tentunya untuk menghindari hujan yg akan turun tiba-tiba. Karena kondisi pegunungan itu cuacanya bisa berubah-ubah kapanpun. Bisa cerah bisa juga gerimis datang secara tiba-tiba.

Sementara kaum lelaki mendirikan tenda, kaum perempuan mulai memasak untuk menyiapkan menu makan siang. Maklum di daerah seperti ini sangat jarang pedagang atau warung untuk menjual makanan. Beda cerita kalau perkemahannya masih di tengah kota yg akan banyak pedagang di sekitar lokasi perkemahan.

Oh ya ... dalam anggota Penegak BANTARA ada juga anggota wanita yg satu kelas dengan kak Revano, namanya Kak Sinta. Dia juga berhijab tapi dia memang agak tomboy dan tegas. Rya memang tidak terlalu akrab dengannya tapi Rya menghormatinya sebagai kakak kelas sekaligus seniornya di Pramuka.

Anggota lainnya ada 2 wanita dari seangkatan Rya yaitu teman sekelas Rya di kelas 1 dulu yaitu Icha dan Rena teman sekelas Selly. Icha itu gadis berkacamata seperti Selly tapi dia berhijab dan kalau berbicara suka terburu-buru. Icha kalo tidak pake kacamata maka akan terlihat sekali matanya yg sipit itu.

Kalo Rena itu gadis slengekan, dia tidak berhijab dan suka bicara ceplas ceplos, tetapi dia itu gadis ceria, dan cocok sekali kalo ngobrol dengan Deo si anak titisan dukun ... Ckckckckck.

Oh ya karena ajakan Deo pula ... si Bobi anak cowok yg lemah gemulai dan si emaknya Hilmy pun ikut menjadi anggota BANTARA.

Tapi sifatnya akan berubah menjadi tegas kalo sudah berurusan dengan tugas-tugas BANTARA, begitupula saat di depan anak-anak kelas 1. Tapi sifatnya itu akan menjadi gemulai kembali saat ia berada di tenda.

Jadi setidaknya di kegiatan ini akan banyak menjadi cerita dan kenangan saat sudah lulus dari seragam PUTIH ABU-ABU nanti.

Setelah makan siang, upacara pembukaan Kegiatan Pramuka pun dilaksanakan dengan hikmat. Semua peserta mengikuti dan menyimak satu persatu yg disampaikan Pembina Pramuka.

Dan para ketua regu sudah mendapatkan jadwal kegiatan yg akan dilakukan nantinya.

Hari pertama kegiatan tidak terlalu padat karena seluruh peserta diminta istirahat untuk mempersiapkan diri untuk kegiatan esok hari yg cukup padat.

Di sekitar tenda, ada aliran sungai kecil dan beberapa toilet yg disediakan warga bila ada kegiatan seperti ini, ada juga Musholla disana. Tapi yg namanya anak muda apalagi cowok kalo kebelet buang air kecil pastinya akan cari tempat yg sekiranya bisa dipake buat itu, padahal jelas-jelas sudah disediakan toilet, tapi tetap saja ada yg melanggar dan buang aìr kecil di sembarang tempat.

Sebenarnya dimanapun kita berada harus menjaga adat kesopanan dan menghormati setiap norma-norma yg berlaku disana. Begitu pula dengan kehidupan alam lain, kita harus saling menghormatinya juga.

Jika ada sebab pasti ada akibat yg akan di terima sebagai konsekuensinya.

Pagi pun tiba dengan cuaca yg cukup cerah dan sepertinya cuacanya mendukung untuk semua kegiatan hari ini. Hari ini rencananya akan diadakan trekking sekaligus mencari jejak.

Memulai aktivitas pagi dengan trekking menyusuri pegunungan di sekitar perkemahan sangatlah menyenangkan. Merasakan segarnya udara pegunungan di pagi hari yang jarang didapat di kota dapat merefresh sejenak pikiran kita dan menjadikan kita sedikit melupakan beban hidup.

Dan pagi ini sesudah apel pagi, para siswa sudah siap. Dalam team penegak BANTARA daru 10 siswa siswi akan dibagi menjadi 5 pos dan disetiap pos akan dijaga dengan 2 orang. Kali ini Rya akan berpatner dengan juniornya. Sebut saja Ken.

Perjalanan dimulai dengan keluar dari lokasi perkemahan dan mendaki area pegunungan. Rya dan Ken akan menjaga pos ke 2, letaknya setelah melewati area pemakaman penduduk. Bukan seperti pemakaman biasa, karena hanya ada balok kayu kecil yg menancap di beberapa tanah.

Para siswa pun sudah diminta jangan sampai memasuki area pemakaman, dikarenakan makam tersebut termasuk makam yg sudah lama dan masih tradisional, tidak ada batu nisan ataupun gundukan tanah yg terlihat. Yg ada hanya hamparan tanah diselingi rumput dan banyak sekali kayu kecil yg menancap, sebagai pertanda bahwa ada jenazah yg dimakamkan disitu.

Dan beberapa pohon kamboja yg tumbuh liar disana semakin menambah kesan mistis.

Mungkin kalau siang hari akan terlihat biasa, tapi belum tentu kalo malam hari, yg jelas aura mistis akan lebih terasa nantinya. Rya yg notabene mempunyai sedikit "six sens" sudah bisa menebak seperti apa kondisi tempat itu kalau malam.

Pemakaman tersebut amat angker menurut penduduk sekitar, oleh karena itu dilarang orang luar untuk memasuki area pemakaman tersebut. Para siswa dipersilahkan untuk melewati area pemakaman tersebut, tetapi melewati jalan di samping makam.

Rya dan rombongan mematuhi anjuran para penduduk, tapi belum tentu dengan para siswa lain. Bukankah setiap siswa kadang ada yg penurut dan ada yg sedikit melanggar peraturan. Kita buktikan saja nanti ya 😜.

Beberapa ketua regu dan rombongan sudah melewati pos Rya dan Ken. Tibalah rombongan yg kelima, kok ada yg aneh ya batin Rya dan Ken.

"Ken kamu lihat ga rombongan barusan, kok mereka diikuti rombongan lalat ya? apa mereka belom mandi?" Tanyaku pada Ken.

"Kok aku punya firasat jelek ya kak?" Balas Ken padaku.

"Jangan-jangan mereka masuk area pemakaman ya Ken?" Tanyaku seakan ingat nasehat salah satu penduduk.

"Entahlah kak, coba nanti kita tanyai mereka."

Dan rombongan keenam pun kembali datang dan setelah berhasil menjawab pertanyaan dari Ken dan Rya, mereka melanjutkan ke pos berikutnya, tapi rombongan barusan baik-baik saja tanpa ada iring-iringan lalat.

Rombongan ketujuh kembali datang dan kondisi mereka hampir sama dengan rombongan kelima tadi.

Dan ahirnya sebelum Rya memberi tugas kepada rombongan itu, Rya bertanya pada ketua regu.

"Maaf ini di luar tugas yg kakak berikan, kakak mau tanya apa tadi kalian memasuki area pemakaman terlarang?" Tanyaku tegas pada ketua regu.

Mereka saling pandang satu sama lain dan ahirnya ketua regu mewakili mereka menjawab,

"Maaf iya kak, karena terburu-buru kami sampe memasuki area pemakaman, karena kami tidak melihat batu nisan ya kami asal lewat saja."

"Wah kalian sungguh pemberani ya, sudah dilarang malah dilanggar sekalian ... wkwkwkwk." Seruku menimpali ucapan ketua regu.

"Ya sudah kalo terjadi apa-apa, kalian tanggung sendiri resikonya ya gaess!" Terangku dengan sangat tegas.

"Ya sudah itu saja yg mau aku tanya, dan bersiaplah dengan tugas yg akan kakak berikan pada kalian." Lalu aku pun memberikan pertanyaan pada mereka, dan sesudah berhasil menjawab, mereka pun segera berlalu.

Dan dari ke 18 rombongan memang nyatanya ada 3-4 rombongan yg diiringi lalat. Dan itu sudah cukup menjadi bukti bahwa mereka memang melanggarnya aturan dari warga sekitar.

Setelah tugas jaga pos selesai, Rya segera mengikuti rombongan terakhir untuk bergabung bersama petugas lainnya.

Disaat tugas sekolah selesai seperti ini, Rya akan kembali teringat Revano, "Andaikan saja dia ada disini atau dia ikut manjadi anggota Penegak BANTARA, pasti bisa sekalian jalan-jalan berdua ... he ... he ...." Kekeh Rya dan itupun tak luput dari pandangan Ken yg masih ada di sisinya.

"Kak Rya, kakak 'ga ikutan kesambet kan? kok senyum-senyum sendiri?"

Rya tersadar, "He ... he ... engga kok Ken, tenang aja aku cuma teringat pacar aja, kangen tau! andai dia ada disini kan seru jadinya."

Ken pun sedikit terkejut, pasalnya Rya selama ini jarang terlihat berpacaran.

"Emang kak Rya punya pacar?" Tanya Ken sedikit terkejut dengan penuturan Rya.

"Ada dong, malah dia satu sekolah ama kita lho!he ... he ... tapi kamu 'ga perlu tau Ken, kamu sekolah aja yg bener baru boleh pacaran." Ucap Rya sambil berlalu.