menceritakan seorang guru yang ingin hidup sederhana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M syamsur Rizal (Rizal), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
palsu
"Bagus lah kalau anda suka"ujar Lena tersenyum.
Namun di sini lain Riyan tersenyum jahat menyimpan arti.
"Bagus, benaran lukisan sangat bagus, memang barang bagus Aku berterimakasih sama bu Lena, hahahaha" Ucap pak Fay tertawa
"Masalah kerja sama yang kita bahas sebelumnya, setelah acar ini selesai kita sudah bisa memasuki tahapan kontrak" Sambung PKa Fay.
Lena yang mendengarkan itu sangat bahagia
"Terimakasih Pak Fay. " Jawab Lena
Namun Riyan pun menghentikan mereka
"Tunggu Pak Fay, aku juga sangat suka karya handrama dan punya sedikit pengetahuan. Apa aku boleh lihat? Ucap Riyan
" Baiklah, kita sama sama lihat. "Jawab Pak Fay tertawa.
Mereka pun melihat lukisan yang di berikan Lena kepada Pak Fay, namun di sisi lain Riyan tersenyum menyembunyikan sesuatu.
" Hemmm, ada yang salah. "Ucap Riyan mengamati Lukas tersebut.
"Kenapa? " Tanya Pak Fay sedikit bingung
"Lukisan pemandangan handrama ini mungkin palsu. " Jawab Riyan memandang Pak Fay.
Pak Fay sedikit kaget mendengar ucapan Riyan, menurutnya ini nggak mungkin palsu.
"Aah, nggak mungkin?" Ucap Pak Fay
"Terlepas dari yang lain, dari lipatan di atas ini sudah sedikit putih, nggak sama dengan warna kertas nya, kalau penuaan secara alami, nggak bakal seperti ini, jadi... Lukisan ini imitasi" Ucap Riyan menghela nafas.
Lena yang mndengar kan ucapan Riyan sedikit terkejut, karena tidak akan memberikan barang palsu untuk seseorang yang penting.
"Mau seasli apa pun, tapi pada akhirnya palsu" Ucap Riyan menatap Lena
"Bagai manamungkin? Aku beli lelang seharga enam miliar" Ucap Lena membela dirinya.
"Meski seharga 60 miliar sekali pun ia juga palsu, kalau nggak percaya, Pak han juga di sini, kita bisa minta dia buat liat lukisan ini" Ucap Riyan
"PAK HAN, PAK HAN" teriak Riyan.
pak han ini adalah seorang ahli identifikasi barang antik
"Iya ada apa " Ucap pak han yang dari tadi cuma duduk memerhatikan mereka.
"Coba kau liat, lukisan ini asli atau palsu? " Tanya Riyan menyerah kan lukisan itu kepada pak han.
Pak han pun mengambil lukisan itu, dia mengamatinya setiap detail dengan teliti dan terus memperhatikan lukisan tersebut, namun benar saja.
Lena yang melihatnya pun mulai memegang, sedikit rasa panik.
"Keterampilan ini, nggak ada bedanya sama yang asli, tapi ia memang palsu" Ucap pak han.
"Apa? " Ucap Lena
"Gawat Lena dalam masalah, Aku akan coba membantunya" Gumam andre
Sebenarnya andre diam diam mengikuti Lena, karena dia ingin memastikan lena aman didalam acara ulang tahun Pak Fay.
Namun ternyata mendapatkan masalah, ia pun segera pergi untuk mengambil barang untuk menggantikannya.
"Yah sudah lah, aku pergi dulu. " Ucap pak han
Pak Fay langsung memandang Lena dengan dingin.
"Lena apa maksud mu sebenarnya? Kau mau pakai satu lukisan palsu buat mempermainkan aku " Tanya pak Fay dingin.
"Minta bisnismu yang sudah kerja sama dengan puluhan tahun, selain itu hari ini adalah ulang tahun ke 60 aku" Ucap pak Fay sangat marah
"Apa begini caramu mengucapkan selamat untukku"
"Pak Fey aku telfon sekretaris ku sekarang buat memastikan" Ucap Lena segera menghubungkan sekretaris nya.
Riyan memandang Lena dengan senyuman penuh kemenangan.
"Lena, aku sudah mengejarmu cukup lama,kau terus arogan terhadapku, aku diam diam menyogok sekretaris mu , hanya untuk menukar luksian ini, lihat bagaimana kau menangani masalah ini" Gumam Riyan tersenyum penuh kemenangan.