Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Di hari ini begitu banyak kejadian yang telah terjadi bahkan di luar dugaan sekalipun baru juga tadi siang Nafisha bermanja dengan Devano dan siang itu juga dunia Nafisha runtuh dan hancur hingga Nafisha memutuskan untuk pergi meninggalkan Devano yang brengsek itu, Nafisha memilih lebih baik menghindar dari Devano dari pada bersamanya yang membuat sakit hati Nafisha begitu dalam.

Pernikahan mereka baru berjalan satu bulan setengah bahkan masih seumur jagung, Nafisha kira dia sudah bisa meluluhkan hati Devano akan tetapi dia salah bahkan dia terlalu gegabah untuk menyimpulkan bahwa Devano itu sudah luluh dan berubah.

Namun, kenyataan di siang hari tadi seakan menampar Nafisha bahwa Devano tidaklah sebaik yang Nafisha kira.

Sedangkan di Indonesia setelah kepergian Nafisha mama Arini langsung mengajak Hazel dan Suami nya untuk pulang ke mansion Alexander, untuk meminta penjelasan kepada Hazel tentang permintaan Nafisha untuk pergi secara tiba-tiba bahkan dirinya tidak mau pamit kepada suaminya sendiri.

Mama Arini dan papa Dion diam seribu bahasa mereka sedang fokus dengan fikirannya masing-masing, sehingga membuat Hazel menjadi canggung dan serba salah.

Sesampainya Di mansion Alexander, Mama Arini dan Papa Dion langsung masuk kedalam diikuti dengan Hazel di belakang mereka.

"Hazel kamu ikut keruangan kerja papa sekarang," ucap papa Dion.

"Iya pa," jawabnya sambil tertunduk lesu.

Ceklek

Setelah pintu nya di buka mereka langsung masuk dan mengambil tempat duduk yang nyaman di sana tak lupa juga papa Dion mengunci pintu ruangan tersebut supaya tidak ada yang mendengar ucapan mereka.

"Hazel coba jelaskan apa yang telah terjadi?" tanya mama Arini.

"Jadi setelah waktu istirahat semua orang masuk kembali kepada kelas masing-masing, sedangkan aku dan Nafisha karena baru selesai menjalankan Ujian dan Aku jadi pengawasnya maka aku dan Nafisha berniat untuk pergi ke ruang UKS untuk istirahat sampai waktu pulang," ucap Hazel menjelaskan dengan perlahan .

"Trus setelah itu,"

"Setelah itu disaat kami sudah mendekati pintu Ruang UKS Nafisha mendengar suara aneh yang mencurigakan, bahkan Nafisha sempat berbisik kepada Hazel untuk diam dan jangan berisik, Hiks." Hazel tak kuasa melanjutkan ucapannya saat dirinya membayangkan apa yang baru saja Nafisha lihat.

"Sudah nak jangan Nangis kamu harus kuat," ucap papa Dion menenangkan calon mantunya.

"Karena Nafisha dan Hazel penasaran akhirnya kita berdua terus mendekatkan telinga kita kedaun pintu UKS dan di situlah masalahnya terjadi." Hazel menghela napas dengan berat untuk melanjutkan ucapannya.

"Apa yang terjadi,???" tanya mama Arini penasaran.

" Maaf ma aku nggak sanggup untuk menceritakannya, silahkan mama dengar rekaman ini," Ucap Hazel sambil menyodorkan Handphone nya kepada Mama Arini.

Sedangkan mama Arini yang sudah penasaran langsung saja memutar suara rekaman tersebut.

Mereka mendengarkan dengan saksama bahkan mama dan papa mertuanya juga terkejut dengan apa yang baru saja di dengannya.

Kecewa itu pasti bahkan mama Arini terasa terpukul setelah mengetahui kebenarannya bahkan mama Arini menyalahkan dirinya sendiri yang sudah gagal mendidik anaknya.

"Mama sudah gagal mendidik Devano dan Arjuna hingga mereka terjun kedalam dunia bebas," ucap Mama Arini dengan Nada sendu.

"Maaf ma aku melihat kejadian itu di lubang kecil pintu itu tapi Arjuna tidak ada di sana," ucap Hazel kepada Mama Arini.

"Mama akan meminta Devano untuk menceraikan Nafisha, karena maa tidak mau Devano akan terus menyakitinya." Tutur mama Arini.

"Namun sayangnya Mama tidak bisa melakukan itu," jawab Hazel.

"Kenapa kamu bilang begitu apakah kamu tidak sayang pada sahabat kamu Zel??" tanya papa Dion.

"Karena Nafisha sudah tak perawan lagi, bahkan waktu itu Devano di jebak dengan obat perangsang oleh Vania, untung saja waktu itu aku Arjuna dan anak-anak lainnya menyusulnya hingga akhirnya Devano selamat dari jebakan itu, akan tetapi Nafisha lah yang menjadi obat Devano, Bahkan aku sendiri yang mengantarkan Devano ke apartemennya bersama Arjuna," tutur Hazel mengatakan yang sebenarnya.

"Apa?"

"Kenapa kami tidak pernah tahu hal itu?"

"Karena kami sengaja tidak memberitahukan mama ataupun papa, supaya tidak mengkhawatirkan mereka kalian berdua,"

"Hiks hiks mama akan mendukung semua keputusan Nafisha , karena disini bukan dia yang salah tapi Devano anak mama." Pecah sudah tangisan mama Arini. Sungguh Arini sangat kecewa kepada Devano bisa-bisanya dia mempunyai anak seberengsek Devano yang tidak punya hati.

"Hazel fikir,biarkan lah dulu Nafisha di sana untuk menenangkan dirinya, dan jangan beritahukan keberadaan Nafisha kepada Arjuna maupun Devano cukup kita yang tahu masalah ini," kata Hazel kepada mertuanya.

"Biarlah ini menjadi pelajaran untuk Devano," sambung Hazel.

"Ya mama dan papa setuju," jawab mereka berdua bersamaan.

Sedangkan Devano setelah pertemuan tadi siang dengan Nafisha di kantin, dia tidak melihat lagi keberadaan Nafisha.

"Kamu kenapa Dev?" tanya Arjuna kepada Adiknya.

"Kenapa ya perasaan aku nggak enak Jun, bahkan dari tadi aku nggak melihat keberadaan Nafisha di mana pun," ucap Devano.

"Coba kamu hubungi gih siapa tahu sudah ada di Apartemen," kata Arjuna memberi saran.

"Sudah tapi tidak di angkat," jawab Devano sambil meraup wajahnya dengan Frustasi.

"Kenapa sih lo bos gelisah amat cuman gak ketemu sehari aja dengan Nafisha?" tanya Aldino dengan Heran.

"Iya Nafisha kan cuman pacar lo Dev bukan tunangan atau istri, sebegitu khawatirnya lo pada dia," ucap Deren dengan ceplas ceplos.

"Emang dia Bini Gue bangsat,"kata Devano dengan Nada tinggi bahkan tangannya pun sudah terkepal kuat.

"Hahaha lo jangan halu Dev ,segitu bucinnya lo pada Nafisha bahkan gue jamin Nafisha tak mau di sentuh kecuali suaminya," jawab Aldino sambil tertawa begitu juga dengan Deren sedangkan Devan hanya diam saja memperhatikan interaksikan mereka.

"Bahkan gue yang pertama yang udah memperawaninya bangsat, jaga ucapan lo anjing," kata Devano yang sudah murka karena mereka yang telah meremehkan Nafisha.

"Lo fikir ngapain Nafisha menolong gue disaat gue di keroyok geng kapak merah hah, gue nanya sama lo pada?" tanya Devano dengan Nada yang sudah murka dan juga dengan mata yang sudah penuh dengan Bara api.

"Diam kalian, jangan menyulut emosi Devano," ucap Arjuna menengahi.

"Iya Emang Nafisha adik ipar gue bahkan gue sendiri yang mengantarkan Devano ke apartemennya disaat Devano di jebak oleh Vania dengan obat perangsang," lanjut Arjuna.

Duar

"Hah lo serius Jun?" tanya Devan yang dari tadi hanya diam saja.

"Iya jika lo gak percaya lo bisa tanyakan pada tunangan gue, bahkan dia yang jadi saksi perjalanan cinta Devano dan Nafisha ,dimana Nafisha selalu menahan sakit hati ketika Devano berpacaran dengan Vania," tutur Arjuna.

"Dan lo Devano, lo orang yang paling bangsat di antara yang terbangsat," tunjuk Arjuna kepada Devano.

Semua orang hanya diam tak bersuara setelah mendengar kejujuran Devano dan Arjuna bahkan mereka sangat syok dan pastinya sangat terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar.

" Jadi Nafisha ternaya benar-benar istri lo bos?"