"30 juta sebulan ,"!! kata seorang laki laki dewasa, berwajah tampan ,namun sorot matanya tajam, wajahnya datar auranya sedingin es di kutup Utara.
mata Elisha terbelalak sempurna dengan nominal yang di ucapkan laki laki di hadapannya itu. meskipun ragu tapi gaji 30 juta sebulan begitu menggiurkan bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PSB12
Masih di malam yang sama , Irfan datang Kembali dengan beberapa makanan di tanganya ,bodohnya laki laki itu kenapa tidak pesan online saja ,dan harus capek capek keluar untuk membeli makanan, itu karena irfan memang sengaja agar boss nya bisa lebih dekat dengan wanita yang di bawanya saat ini, tapi sayang saat Irfan kembali melihat Diana duduk sendirian di sofa yang sama sebelum dirinya pergi tadi .
"Nona dimana tuan Exel "! Tanya Irfan matanya menyapu keseluruh ruangan tersebut tapi tidak ada boss nya.
"Tidur kali"! Jawab Elisha sambil menatap ke arah kamar yang masih tertutup.
"CK, sudah ku duga, bagaimana tidak jomblo kalau kayak gini, sudah jelas ada mangsa hangat kenapa di biarkan terbengkalai coba"! Geruntu Irfan ,meletakan makanan yang sejak tadi di wajahnya lalu mengetuk pintu kamar Exel. .
Aroma makanan yang begitu sedap pun tercium oleh indra penciuman Elisha ,membuat cacing di perutnya semakin meronta ronta ingin di beri makan.
"Orang kaya makanannya mah beda ,kalau aku paling juga makan nya nasi kuning, nasi pecel ,ya seperti itu lah"! Gumam elisha seakan air liur nya sudah akan menetes detik itu juga.
Tok.tok.tok.
Pintu kamar tersebut di ketuk oleh Irfan dari luar, Exel yang baru saja selesai mandi pun membuka pintu kamar tersebut ,dengan handuk putih yang melilit pinggangnya.
"Glek"!!
Elisha menelan ludah kasar saat melihat penampilan Exel yang begitu menggoda di matanya .
"Edan, dada bidang nya ,perut kotak kotak ,dan pasti "! Elisha mengigit bibir bawahnya matanya tertuju pada sesuatu yang berada di dalam balutan handuk tersebut .
"Arrg, otak ku,, bisa bisa nya aku mesum di saat yang tidak tepat, jangan sampai anuku berkedut kedut di sini ya"! Elisa segera memalingkan wajahnya ,Exel melirik sekilas ,terlihat rona merah pada pipi elisha. Lalu menatap ke arah irfan.
"Boss, mari makan malam"! Ajak irfan,.
"Hem"! Jawab Exel lalu melangkah masuk kedalam kamar nya untuk mengganti pakaian.
"Tuhan, kalau setiap hari disuguhi pemandangan seperti ini bisa ampun DJ aku, padahal di pinggir pantai banyak sekali bule yang telanjang dada ,tapi kali ini auranya sangat berbeda, mampu menggugah staminaku sebagai wanita normal"; lagi lagi elisha bergumam dalam hati.
Nona"!! Panggil Irfan sambil menepuk pundak Elisha ,dan dengan gerakan cepat Diana pun menarik tangan Irfan dan memelintir nya.
"Aau,aau,aau, nona lepaskan"! Teriak Irfan , mendengar itu Exel segera berjalan keluar setelah berganti pakaian melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Hehe,,maaf tuan refleks"! Jawab Elisa tanpa dosa lalu melepaskan cengkraman tanganya pada lengan Irfan .
Lagi lagi Exel menyunggingkan senyum nya tipis kala melihat tingkah bar bar Elisha ,baru kali ini melihat wanita sekuat itu ,dulu Zoya yang selalu lemah lembut dan selalu nya Exel yang melindungi wanita itu, tapi kali ini sepertinya berbeda .ya mungkin Irfan tidak tahu saja jika Elisha adalah pemegang sabuk hitam taekwondo,bahkan dirumahnya medali nya sudah tidak bisa dihitung lagi sangking banyaknya .
"Anda benar benar nya, gadis apa preman sebenernya"! Gumam Irfan sambil mengusap lenganya yang masih terasa sakit .
"Tergantung situasi dan kondisi ,tuan"; jawab Diana yang masih berani menjawab meskipun salah.
Irfan pun kembali duduk dan mengeluarkan 3 box makanan serta satu box ayam yang sudah di panggang.
"Silahkan boss, nona Elisha "! Kata Irfan sambil meletakan box tersebut di depan Exel dan juga Elisha .
"Terimaksih tuan"! Jawab Elisha lalu segera meraih box tersebut dan mulai membukanya .melihat menu makanan yang ada di tanganya akan ribet jika pakai sendok dan garpu, apalagi ada ayam panggang di depanya juga , elisha pun beranjak dari duduknya dan menuju wastafel yang masih bisa di jangkau oleh matanya, lalu segera mencuci tanganya ,dan kembali duduk , tingkah diana pun tak lepas dari sorot mata dua laki laki yang saat ini sedang bersamanya .
Elisha langsung saja mengunakan tanganya untuk memakan nasi di dalam box tersebut, meraih ayam panggang dan tak lupa sambal cabai hijau yang berada di sebuah mika ,memakan nya tanpa takut aka rasa pedas yang mungkin bisa membakar mulutnya.
"Gadis ini benar benar apa adanya"! Sekilas ucapan tersebut terucap dalam hati exel saat melihat cara makan elisha ,tidak di buat buat seperti wanita lain yang bergaya anggun di depanya padahal itu hanya topeng mereka. Ada sentuhan tersendiri di dalam hati kecilnya,ya sosok Zoya sedikit melekat pada cara Elisha makan, tidak pilih pilih dan selalu menerima apa yang ada di depanya .
Tak butuh waktu lama Elisha meletakan kotak yang sudah kosong di tanganya lalu kembali mencuci tangan nya dan duduk kembali sambil menikmati air minum yang di berikan Irfan sebelumnya .Elisha hanya geleng gelang kepala melihat cara makan dua laki laki di depanya sangat lama .
"Tuan apa masih lama, sepetinya Aku sudah sangat mengantuk, apalagi besok saya juga harus bekerja "! Tanya Elisha sambil melihat jam yang berada di layar ponselnya.
"Apa anda tidak lihat saya sedang makan nona"! Jawab Irfan menatap ke arah Elisha.
"Hah, lama sekali"! Geruntu Elisha menyandarkan kepalanya pada sofa tersebut dan mulai memejamkan matanya,niatnya hanya untuk menunggu irfan selesai makan, bukankah Irfan yang sudah berjanji akan mengantarkannya ke caffe Laguna lagi untuk mengambil mobilnya yang masih terparkir disana. Irfan dan Exel tidak perduli dengan Elisha Meraka masih enak makan sambil sesekali berbicara masalah pekerjaan .
Hingga sebuah dengkuran halus ,membuat irfan dan Exel saling pandang.
"Apa dia tidur"! Tanya Exel . Membuat Irfan mengangak bahunya tanda tidak tahu. Irfan dan Exel pun telah selesai dengan makan malamnya dan keduanya menatap ke arah elisha yang sudah memejamkan matanya .
"Boss , sepetinya nona Elisha tidur ,apa perlu aku menggendongnya untuk mengantarkanya pulang"! Tanya Irfan meminta usul.
"Hem "!! Jawab Exel singkat ,lagian tidak mungkin jika Exel membiarakan wanita lain berada di apartemen nya bukan .
Saat Irfan beranjak dari duduknya ,barulah dia sadar jika dirinya tidak tahu dimana tempat tinggal elisha selama ini.
"Tapi boss"!!
"Apa "! Sahut Exel menatap heran ke arah Asisten nya itu.
"Saya tidak tahu dimana dia tinggal saat ini"! Jawab Irfan .membuat Exel melotot tajam kearah asisten nya itu.
"Bodoh, lalu dari mana kau kenal gadis ini ,jangan bilang kau kenal dia dari aplikasi online ya"; tanya Exel sorot matanya kini sudah mengintimidasi ke arah Irfan .
"Jadi anda lupa siapa nona Elisha sebenarnya "! Jawab Irfan mencoba mengingatkan boss nya itu.
"Maksud mu"!
"Dia adalah gadis yang menabrak anda di plaza hotel lusa siang itu boss, dan membuat jas anda terkena tumpahan kopi,"! Exel terdiam mencoba mengingat kejadian tersebut , ya tapi Exel masih ragu , bukankah gadis itu berpenampilan tomboy dan seperti seorang preman, tapi ini yang di depanya ini bahkan sangat cantik dan terlihat lebih anggun dari sebelumnya.