NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12.

langkah kecil itu berlari menembus tanah basah, napasnya memburu. Dari kejauhan, suara teriakan orang-orang terdengar, membawa obor dan senjata, mengejar tanpa henti.

“Teruslah lari… jangan berhenti…” suara seorang wanita lirih, namun penuh ketegasan. Jemarinya yang lemah menggenggam tangan sang bocah, matanya menyala dengan tekad yang anehnya lebih kuat daripada tubuhnya sendiri.

Tiba-tiba, di bawah cahaya bulan yang tertutup awan, langkah wanita itu terhenti. Dari balik jubahnya, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berukir. Di dalamnya, seuntai kalung pucat yang berkilau samar.

“Dengar, Nak…” suaranya bergetar, “Saat gerhana bulan total… pakailah ini. Jadilah manusia seutuhnya… jangan biarkan dirimu terikat oleh… sistem… atau para rubah itu…”

Bocah itu hanya mengangguk, air matanya terus jatuh. Ia tak sepenuhnya paham, hanya bisa menggenggam erat kalung itu, dingin sekaligus hangat di telapaknya.

“Sekarang… lari…” bisik sang ibu, mendorong tubuh kecil itu menjauh.

Anak itu menoleh sekali lagi. Dari balik pepohonan, sosok-sosok hitam kian dekat. Tubuh wanita itu ambruk ke tanah, suaranya tercekat.

“Ibu…” bibir mungil itu bergetar, menahan teriakannya.

Cahaya biru tiba-tiba meledak. Tubuh wanita itu bergetar, lalu bulu rubah putih menyelimuti wujudnya, sebelum akhirnya ambruk, tak bernyawa.

“Ambil kekuatannya! Jangan biarkan anak itu lolos, dia pewaris darah rubah!” suara orang-orang bergema, menusuk malam.

Air mata jatuh, namun bocah itu tetap berlari. Terhuyung, lututnya luka, tapi ia tak berhenti hingga roboh di jalan berbatu.

Di atas sana, bulan bergeser… perlahan memerah. Kalung di genggamannya bergetar hangat, lalu pandangannya mengabur, terputus dalam gelap.

Julian tersentak bangun. Keringat dingin menetes di pelipis, seluruh tubuhnya panas dan terasa sakit, napasnya memburu seakan masih berlari di dalam mimpi. Samar, bayangan hutan, suara lirih seorang wanita, dan cahaya kalung yang berdenyut, semua masih membekas.

Namun, semakin keras ia mencoba mengingat, semakin kabur gambaran itu.Hanya satu hal yang tertinggal jelas yaitu rasa kehilangan.

"Ke sini! aku butuh penawarnya!" Dia memanggil James melalui sambungan telepon. Malam yang sudah larut tentu saja hal itu menganggu.

Tak lama, pintu kamarnya di buka dari luar. James masuk membawa sesuatu yang entah apa. Dia menyerahkan kepada Julian untuk pria itu minum.

"Terjadi sesuatu?" tanyanya panik, karena melihat Julian yang menahan kesakitan.

"Mimpi buruk!" jawabnya singkat, kemudian bernafas lega saat sesuatu di dalam tubuhnya kembali normal.

"Apa?" kepo James yang belum juga beranjak.

"Ibu... hutan, dan liontin samar dalam mimpi itu," ujarnya menjelaskan.

James hanya mengangguk, "petunjuk?" tanyanya. Julian tak menjawab, hanya berpikir keras dengan hal tersebut.

"Tiga hati lagi aku akan ke kota A, kamu bekerja!" James hanya mengangguk paham. Malam itu, keduanya yak lagi bisa tertidur.

...----------------...

Beberapa hari kemudian, Julian nekat membawa dirinya ke Kota A, kota kecil di lereng pegunungan yang terkenal dengan orang-orang yang masih menjaga ilmu sihir kuno. Jalan-jalannya berlapis batu licin, dipenuhi aroma dupa dan bunga kering.

Di sebuah rumah tua dengan jendela kaca berwarna, ia duduk berhadapan dengan seorang pria berusia lanjut. Tatapan mata pria itu dalam, seakan mampu menembus isi kepala siapa pun.

“Aku… melihat sesuatu dalam mimpiku,” suara Julian berat, sedikit ragu. “Hutan, seorang wanita, dan sebuah kalung. Rasanya… aku pernah benar-benar ada di sana.”

Di dalam ruangan penuh aroma dupa itu, pria tua mendengarkan dengan seksama setiap kata Julian. Tatapannya tenang, tapi ada kegelisahan yang samar di sudut matanya, hanya saja Julian tak menyadarinya.

“Kalung itu…” gumam pria tua itu setelah lama terdiam. “Kau tidak salah. Itu kunci. Dan jika kau ingin tahu lebih banyak, ada satu tempat… tapi bukan untuk orang lemah.”

Julian mengangkat wajahnya, penasaran. “Tempat apa?”

Pria tua itu menatapnya, lalu berdiri perlahan menuju lemari kayu tua. Ia mengambil sebuah peta lusuh, membentangkannya di meja. Jemarinya menunjuk pada titik di pinggir kota, sebuah hutan gelap yang terkenal penuh dengan cerita mistis.

“Di sana, ada reruntuhan tua. Orang-orang bilang itu peninggalan zaman sebelum manusia sepenuhnya menguasai tanah ini. Banyak yang mencoba masuk, hanya sedikit yang kembali. Jika mimpimu benar… jawabannya ada di sana.”

Julian terdiam. Dadanya berdebar, seakan memang ada sesuatu yang memanggilnya ke arah tempat itu. “Kalau begitu… aku akan pergi.”

Pria tua itu menunduk, senyumnya tipis, tapi matanya meredup penuh beban. “Hati-hati. Ingatanmu… bisa saja membawamu pada hal-hal yang bahkan tidak ingin kau tahu.”

 

Begitu Julian pergi, keheningan menyelimuti ruangan. Pria tua itu menutup pintu dengan cepat, lalu dari balik meja ia mengeluarkan sebuah benda kecil, sejenis batu hitam berukir yang berdenyut samar. Ia menggenggamnya erat, lalu berbisik,

“Dia mulai mengingat. Dan dia sudah melihat kalung itu.” ujarnya memberitahu.

"Pastikan dia tidak pernah mencapai purnanya sebagai manusia!" suara berat menggema dari dalam batu itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
uni_riva
aku juga tak paham maksud nya bijimana /Shy/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aku pun/Proud/
total 1 replies
uni_riva
mna nih lanjutin nya thoorr /Cry/
uni_riva
si jae ini lawan atau kawan yaw
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Siapa lagi tuh si jaevan
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Masa calon pacar zora liatin na airin mulu 😅
total 2 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalo sama julian dia udah tue trus kan bukan manusia 🤔 kalo sama si kalron dia benalu parasit
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Sama yg pasti2 aja lah 😂
total 2 replies
uni_riva
jgn sampe nih Zora sama Nathan jadian jga ya /Facepalm//Slight//Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Julian sama Naina saja belum😂
total 1 replies
uni_riva
modus mu Julian /Facepalm//Facepalm/
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: Akal-akalan barat🤣
total 1 replies
uni_riva
naina gak bsa tegas apa sama si gorong2 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Naina: nge-tes hts🫦😂
total 1 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kebanyakan mikir ah julian mah /Proud/
uni_riva
knp gak saling mengungkapkan Klo kalian saling jatuh cinta /Shy/
uni_riva
jgn sampe naina kepincut lagi sama si gorong2 yaaa thoorr 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aaron: Naina hanya boleh untukku🫦
total 3 replies
uni_riva
knp blm up jga thoorr /Cry/
uni_riva: gak bisa saballllll aku lagi thoorr /Angry//Angry//Angry/
total 2 replies
uni_riva
dalam mimpi mu 😤
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalungna othor noh yg simpen 😅
uni_riva
turunkan tanganmu, bukan thoorr 😁
uni_riva
cih ternyata nih org gak pinter2 amat 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: itu pintarnya secuil, di urutan 25 dari bawah, berarti masih ada 25 orang di bawahnya🤣
total 3 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Waduh siapa tuh yg datang /Determined//Determined/
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: 😁😄 iya
total 5 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Bagus ceritana mantull 🤗🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!