Tragedi menimpa Kenanga, dia yang akan ikut suaminya ke kota setelah menikah, justru mengalami kejadian mengerikan.
Kenanga mengalami pelecehan yang di lakukan tujuh orang di sebuah air terjun kampung yang bernama kampung Dara.
Setelah di lecehkan, dia di buang begitu saja ke dalam air terjun dalam keadaan sekarat bersama suaminya yang juga di tusuk di tempat itu, hingga sosoknya terus muncul untuk menuntut balas kepada para pelaku di kampung itu.
Mampukah sosok Kenanga membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sigit tahu sesuatu
Sigit sudah berada di pasar untuk membeli pakaian Kenanga, entah kenapa dia membeli hanya warna putih saja karena menurutnya Kenanga yang sekarang terlihat lebih cantik dengan warna putih, sama seperti saat hari pernikahannya bersama Dirga, Kenanga terlihat begitu berbeda dan cantik.
"Kalung yang saya pesan dulu, apa bisa di buatkan lagi pak?" tanya Sigit
"Bisa den, memangnya yang kemarin kemana?" tanya pemilik toko mas itu
"Kalung itu hilang dan di temukan warga, saya tidak enak hati untuk memintanya kembali karena di pakai anaknya, biarkan saja itu hadiah untuknya" jawab Sigit
"Aden terlalu baik, tapi semoga mendapatkan jodoh yang baik juga" ucap orang itu
"Aamiin, terima kasih do'anya pak, saya memang sedang mendekati dia lagi, setelah dia kembali lagi pada saya" jawab Sigit
"Pasti neng Zainab senang sekali mendapatkan hadiah ini dari den Sigit" ungkap orang itu menyerahkan gelang yang di beli Sigit untuk Zainab
"Semoga ya pak" jawab Sigit lalu pamit dari sana setelah pemilik toko mas itu mengatakan, pesanan Sigit akan jadi satu minggu lagi.
Sigit tidak pulang ke rumahnya langsung, dia yang sudah membawa banyak barang dengan motor miliknya pergi ke rumah lama Kenanga karena Kenanga akan pindah ke sana malam ini. Sigit membersihkan seluruh rumah panggung yang masih kokoh itu, bahkan kasurnya juga sudah dia ganti karena Sigit juga memesan kasur baru dan peralatan masak yang baru, tapi di pesan atas nama orang lain agar warga di sana tidak ada yang bertanya pada Wisnu.
"Sudah rapi, Kenanga bisa tinggal kembali di sini, aku juga sudah siapkan golok dan pisau untuk berjaga jaga kalau aku tidak bisa menemani Kenanga di sini" ungkap Sigit yang bajunya sudah basah oleh keringat karena membersihkan rumah itu sendirian.
"Kita dulu sering bermain di sini dengan Mbah Putri Kenanga, hanya kita saat itu, belum ada Dirga, andai waktu bisa di putar, aku ingin menukar posisiku dengan Dirga agar jadi lelaki yang kamu cintai" ungkap Sigit menitikkan air matanya
Hidupnya sudah di atur Wisnu sejak awal, siapa saja yang boleh dia dekati, kemana saja dia pergi, bahkan untuk urusan sekolah juga Sigit tidak bisa memilih tempat yang dia mau, semuanya harus dengan persetujuan Wisnu. Yang terakhir ini membuat hati Sigit semakin sakit, masalah jodoh, Sigit yang mengutarakan keinginannya untuk menikahi Kenanga justru malah mendapatkan tamparan dari Wisnu.
"Mbah, jaga Kenanga ya Mbah, Sigit tidak bisa bersamanya setiap saat tapi Sigit tahu Mbah selalu mendampingi Kenanga" gumam Sigit
Wuss.
Angin sejuk tiba tiba saja menerpa wajah Sigit di sertai wangi mawar yang sangat di kenali Sigit. Sebuah tangan tiba tiba saja melingkar di perut Sigit membuatnya tersenyum bahagia. Dia usap tangan itu lalu dia kecup.
"Kenanga kenapa menyusul ku kemari?" tanya Sigit
"Kenanga takut di sana, ada juragan dan algojonya" jawab Kenanga
"Hahaha.. Itu pak Burhan, masa kamu panggil algojo" gemas Sigit mencubit pipi Kenanga yang saat itu memakai pakaian Sigit yang kebesaran.
"Ini sudah sore, aku sudah menyiapkan makanan untuk kamu di dalam, lampu juga sudah aku ganti dengan yang baru dan minyak tanah ada di jirigen di dapur" ucap Sigit
"Terima kasih karena membantu Kenanga, dan maaf Kenanga tidak bisa bersama mas Sigit" ungkap Kenanga
"Kenapa tidak bisa? Aku akan melakukan apapun agar bisa bersama dengan kamu Kenanga" ucap Sigit
"Apapun?" tanya Kenanga dan Sigit mengangguk
"Termasuk kematian?" tanya Kenanga lagi dan Sigit mengangguk kembali dengan yakin.
"Terbuat dari apa hati mas Sigit? Padahal juragan begitu jahat" celetuk Kenanga
"Terbuat dari rasa sakit Kenanga, aku sudah tidak peduli apapun lagi, kamu sudah ada di hadapanku dan aku tidak akan melepaskan kamu lagi, cukup Dirga yang membuat kita tidak bisa bersama, tidak dengan ayahku untuk yang kedua kali, kali ini aku akan memperjuangkan kamu" ungkap Sigit memeluk Kenanga
Sigit pulang, nanti malam dia akan kembali ke rumah Kenanga untuk menemaninya secara diam diam, bahkan Sigit sengaja membawa baju ganti supaya Wisnu tidak curiga padanya dan membungkus gelang untuk Zainab menggunakan kertas kado yang bagus.
"Kamu lama sekali beli hadiah untuk Zainabnya, bapak sampai menunggu sejak siang" ucap Wisnu
"Maaf pak, tadi Sigit bingung mau memberikan apa untuk Zainab, jadi Sigit beli gelang emas saja, semoga Zainab suka" jawab Sigit memberikan hadiah itu pada Wisnu karena Wisnu akan ke rumah Zainab tapi tidak bersama Sigit dan Dasih dengan alasan pekerjaan.
Tapi Sigit tahu, bukan urusan perkejaan Wisnu pergi ke kampung itu, ada urusan lain yang Sigit tahu sejak lama dan Wisnu tidak tahu kalau Sigit mengetahui rahasianya.
"Mas akan pulang pukul berapa?" tanya Dasih
"Mungkin pukul sepuluh malam, kamu tidur saja duluan, jangan menunggu ku nanti kamu sakit lagi" jawab Wisnu mengecup kening Dasih dan juga mengusap rambut Sigit lalu pergi dari sana
"Bu, apa menurut ibu bapak benar benar menyayangi kita?" tanya Sigit menatap Wisnu yang sudah masuk ke dalam mobil bersama Burhan.
"Kamu itu bicara apa sih nak, tentu saja bapak kamu menyayangi kita, kalau tidak dia tidak akan memanjakan kita" ucap Dasih terkekeh lalu pergi ke kamarnya.
"Jika iya, kenapa bapak meminta Zainab menikah dengan Sigit, padahal Zainab itu selingkuhan bapak" gumam Sigit mengepalkan tangannya.
Sigit mungkin diam, tapi di balik diamnya itu dia tahu banyak hal tentang Wisnu, bahkan tentang Zainab, Zainab adalah selingkuhan Wisnu yang tidak bisa dia nikahi karena reputasinya sebagai juragan terpandang dan setia pada istrinya, tapi dia juga menginginkan Zainab yang saat ini sedang hamil anak Wisnu, dan muncullah niat licik di hati Wisnu untuk menikahkan Zainab dengan Sigit.
Bagaimana Sigit bisa tahu semua itu? Itu karena Sigit pernah melihat keduanya sedang bermandi peluh di kamar Wisnu tepat saat Sigit akan mengambil kalung hadiah untuk Kenanga, dari sana dia tidak percaya lagi pada Wisnu bahkan berniat membongkar perselingkuhan mereka tepat di hari pernikahannya dengan Zainab.
"Nikmati kebahagiaan bapak, karena Sigit akan membuat bapak mendapatkan dua serangan sekaligus" batin Sigit lalu masuk ke dalam kamarnya
Sigit akan bersiap untuk menemui Kenanga nanti malam, dia tidak tahu kalau Kenanga sudah menunggu di depan rumah Tarno karena malam nanti adalah giliran Tarno untuk mendapatkan balasan dari Kenanga.
kenanga tutut blasa mu aq mah hayok
menarik di awal bab