NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Berakhir

Ketika Cinta Berakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: lee Yana

Shenina Jean atau yang akrab disapa Nina adalah seorang wanita karir sekaligus istri dari lelaki bernama Argan Dio. mereka merupakan sepasang kekasih yang menikah atas dasar saling mencintai.

karena tak kunjung mendapatkan keturunan, Shenina memutuskan untuk meninggalkan dunia kerja dan melepaskan jabatan bersama mimpi-mimpinya. Agar bisa lebih fokus pada program kehamilan yang tengah ia jalani.

Namun setelah semua usaha yang ia lakukan, ternyata Shenina mendapati suami yang sangat dicintainya justru menjalin hubungan gelap dengan wanita lain merupakan orang terdekatnya.

Kenyataan pahit atas pengkhianatan tersebut membuatnya hancur berkeping-keping. hingga ia memutuskan untuk pergi sejauh mungkin. menghilang tanpa jejak, merombak dirinya secara keseluruhan lalu kembali dengan kehidupan dan identitas yang benar-benar baru.

Bagaimana kisah kelanjutannya....? apakah Shenina akan balas dendam ? Atau justru memulai cinta yang baru ? Nantikan kisahnya ya……..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Maut

Belum lama setelah kepergian Nina, Shendra sengaja memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah pribadinya. Namun ia berjanji akan sering mengunjungi ayah dan ibunya.

Rumah itu merupakan sebuah apartemen mewah pemberian orangtuanya, yang bergandengan langsung dengan milik Nina.

Namun selama menikah dengan Dio, rumah itu sengaja dibiarkan kosong. Nina lebih memilih tinggal bersama suaminya ketimbang menempati rumah pemberian keluarganya.

Begitu juga dengan milik Shendra, ia lebih memilih tinggal bersama di kediaman orangtuanya.

Lelaki itu perlu waktu untuk sendiri berharap agar bisa melupakan kejadian yang sudah ia alami.

Keputusan Shendra yang sangat tiba-tiba membuat kedua orang tuanya khawatir.

“Nak kamu baik-baik saja kan ?”

“Tidak bu, aku tidak baik-baik saja” sahutnya dengan jujur.

“Lantas apa alasanmu ingin pindah dari rumah ini ?”

Mendengar pertanyaan ibunya Shendra hanya terdiam. Ia hanya tidak ingin melihat bayang-bayang Nina saat berada disana.

Rumah itu terus mengingatkan Shendra pada momen saat-saat Nina berada dalam masa sulitnya. Bahkan suara tangisan yang memilukan itu masih terngiang dengan jelas di telinganya.

“Nak, kenapa diam saja ?? Kamu tidak akan berbuat hal yang aneh-aneh kan ??” Tanya sang ibu yang masih khawatir.

“Tentu saja tidak Bu, Ibu ini bicara apa”

Orangtuanya hanya ingin memastikan kalau anaknya tidak berbuat hal bodoh. Karena mereka tahu betapa sulitnya Shendra melalui semua yang telah terjadi.

Mereka tidak ingin kehilangan seseorang anak untuk yang kedua kalinya. Kepergian Nina sudah cukup membuat keduanya menderita dan menyisakan luka mendalam.

Namun terlepas dari semua itu, mereka percaya bahwa akan ada hikmah besar dibalik kejadian tersebut.

Sebelum berpamitan Shendra memutuskan untuk pergi melihat kamar Nina terlebih dahulu, lelaki itu tersenyum melihat foto kakak beradik yang ada di meja Nina.

Foto itu di ambil saat hari pertama Nina di adopsi oleh kedua orangtuanya. Saat itu Shendra nampak terpaksa ketika disuruh berfoto dengan Nina.

Awalnya Shendra sangat senang bisa berkenalan dengan Nina, karena beberapa hari sebelumnya mereka sudah sering bermain bersama.

Namun Shendra tidak menyangka kalau orangtuanya akan mengangkat Nina sebagai anak. Alhasil Shendra langsung menolaknya, ia tidak ingin menganggap Nina sebagai saudara.

Tuan Dehan sempat bingung dengan sikap putranya, karena sebelumnya Shendra terlihat baik sekali kepada Nina.

Beruntung saat itu mereka merberhasil membujuknya. Tetapi sampai saat ini belum ada yang tahu alasan yang sebenarnya ia bersikeras menolak Nina sebagai seorang adik.

Sungguh kenangan yang tidak bisa ia lupakan sekaligus diungkapkan oleh Shendra. Hal itulah yang menjadi sebab penyesalan terbesar dalam dirinya.

ia berencana membawa sebuah benda milik Nina yang akan selalu mengingatkan dirinya kepada sang adik.

Tapi anehnya setelah mencari kemana-mana Shendra tetap tidak menemukan keberadaan benda tersebut. Baju rajut dari benang merah buatan Nina yang berukuran kecil itu ikut menghilang bersama dengan pemiliknya.

Baju itu sengaja di siapkan oleh Nina untuk sang buah hati, namun siapa sangka keduanya berakhir dengan jalannya masing-masing.

Dari balik pintu seorang lelaki paruh baya mengetuk pintu kamar yang sedikit terbuka, perlahan lelaki itu berjalan mendekati putranya.

“Ayah…, sejak kapan ayah ada disitu ?” Tanya Shendra pada Tuan Dehan.

“Baru saja nak, ayah hanya sedikit cemas beberapa hari ini kamu kelihatan makin kurus” sahut sang ayah sembari duduk di samping Shendra.

“Aku hanya sedang sulit tidur dan tidak nafsu makan yah”

“Maafkan ayah ya nak, ayah harap suatu hari kamu bisa mengikhlaskan perasaanmu pada Nina”

“Bagaimana ayah bisa tahu ??”

“Aku ini ayahmu nak, tentu saja ayah tahu perasaanmu yang sesungguhnya. Bukan cuma ayah, bahkan semua orang bisa melihatnya hanya dari caramu memandang Nina” ucap Tuan Dehan yang menyadari perasaan Shendra.

Sebenarnya orangtua Shendra juga tidak pernah melarang atau menentang jika suatu saat anaknya jatuh cinta satu sama lain.

Karena mereka tahu satu dari banyaknya kemungkinan hal seperti itu mungkin akan terjadi. Lagipula mereka juga tidak punya hubungan darah.

Namun entah kenapa baik itu Shendra maupun Nina keduanya seperti saling menjaga batasan dan perasaannya masing-masing. Lebih tepatnya mereka tidak ingin jujur kepada hatinya sendiri.

“Hmmm…, sudahlah ayah yang lalu biarlah berlalu. Ini sama sekali bukan salah ayah, dan terimakasih karena sudah mengerti tentang perasaanku” sahutnya tersenyum sambil beranjak pergi.

Lelaki itu kemudian pamit pergi. Ia juga membawa dan merawat Orca kucing siberia milik Nina untuk tinggal bersamanya di apartemen.

“Bukankah kamu alergi bulu kucing ??” Tanya sang ibu pada Shendra.

“Tidak apa-apa bu, aku bisa mengatasinya” sahutnya sembari membelai kucing jantan berwarna hitam lembut, dengan sedikit warna putih di bagian mulut dan perutnya.

Setelah tiba di apartemen lelaki itu berniat pergi ke suatu tempat menemui seseorang, bersama Ken dan beberapa pengawal lainnya.

Mereka pergi ke sebuah gudang tua yang terletak cukup jauh di pinggir kota. Disana sudah ada Dio yang tengah pingsan dengan posisi terbalik. Kedua kakinya tergantung di atas, serta tangan yang terikat ke belakang.

Pagi itu saat ia hendak pergi ke kantor seseorang tiba-tiba memukulnya dari arah belakang. Tanpa sepengetahuan Yuri, mereka bergegas membawa Dio ke tempat yang sudah ditentukan sesuai perintah sekretaris Ken.

“Apa dia sudah mati ??” Tanya Shendra menatap ke arah Dio yang masih belum sadar.

“Belum Tuan, dia hanya pingsan” ucap salah seorang pria berbadan tinggi kekar.

“Bangunkan dia !!”

Orang-orang itu menurunkan tubuh Dio, lalu memasukkan kepalanya ke dalam ember besar yang berisi air es.

Seketika Dio tersadar dan langsung berteriak. Dengan posisi tubuh yang masih terbalik, lelaki itu melihat sekelilingnya sudah ada beberapa orang dan salah satunya tidak lain adalah Shendra.

Berkali-kali ia meminta tolong namun lelaki di hadapannya tetap tidak bergeming. Dio juga sangat menyesali perbuatannya dan memohon agar Shendra mau memaafkannya. Mantan suami Nina itu siap menerima segala macam tuntutan dari pihak Tuan Dehan.

“Daripada menjebloskanmu ke penjara, lebih baik aku sendiri yang turun tangan menghabisimu beserta kedua orangtua mu yang tidak tahu terimakasih itu !!”

“Ja…jangan Tuan, lebih baik anda bunuh saja saya, tapi tolong lepaskan keluarga saya”

“Hahahaha…., kau lucu sekali Dio. Memangnya dengan membunuhmu bisa mengembalikan hidup Nina huh ??? Seandainya bisa, dari awal pasti sudah ku ledakkan kepala bodohmu itu !!” Ucap Shendra tertawa kecut, matanya merah menatap tajam ke arah Dio.

“Tolong ampuni saya Tuan, turunkan saya dari sini. Saya berjanji akan melakukan apapun yang anda inginkan” ucap Dio lirih.

Nampaknya ia sudah tidak tahan dengan posisinya yang tergantung seharian. Kemudian Shendra memberikan isyarat pada salah seorang pengawal untuk menurunkan Dio.

“Tadi kau meminta supaya aku membunuhmu, sekarang saja kau sudah tidak tahan dengan posisimu !! Cih dasar pembohong…!!” Shendra berdiri menginjakkan sebelah kakinya di atas tubuh Dio yang sudah basah kuyup.

“Ampun Tuan ampuuunn….” Dengan tangan yang masih terikat lelaki itu berusaha bangun dan bersujud di hadapan Shendra.

“Sekarang katakan…!! Katakan semuanya padaku apa alasanmu sampai tega melakukan hal seperti itu pada Nina !!”

Perlahan Dio mulai mengatakan kejadian demi kejadian yang ia lakukan pada Nina. Dari awal perselingkuhannya dengan Yuri, semua kebohongan yang terus berulang.

Dio juga mengakui bahwa dirinya sudah lama bosan dengan Nina, karena perubahan fisiknya yang tidak secantik dulu.

Ia mengatakan kalau Yuri dengan sengaja meneror Nina di saat ia tahu kabar Nina hamil.

Dengan mengirimkan beberapa foto perselingkuhan mereka. Serta bukti tespek yang menunjukkan bahwa dirinya juga sedang hamil dan mengandung anak dari Dio.

Sampai akhirnya Dio mengaku bahwa mereka melakukan hubungan terlarang di hadapan Nina.

Mendengar pengakuan itu tanpa aba-aba Shendra langsung berdiri dan menendang Dio. Hanya dengan satu kali tendangan tubuh yang gemetar itu sudah terpental ke belakang.

Lelaki itu mulai kehilangan kesabarannya, wajahnya memerah dan tangannya mengepal kuat. Membuat Dio semakin ketakutan, ia bahkan menangis sambil terus memohon ampun.

“Lalu apa lagi huh ?? Apalagi yang kau lakukan padanya sampai dia berpikir untuk mengakhiri hidupnya ??”

Dio yang sudah kehilangan nyali untuk bicara hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia ragu Shendra akan membunuhnya jika ia mengatakannya.

“Oohh jadi kau masih tidak mau bicara ?? Baiklah kalau begitu kita lihat sampai kapan kau akan bertahan” ucapnya sambil tersenyum tipis.

“Ken…”

“Iya Tuan ??”

“Cabut kukunya dan patahkan jari-jarinya !!”

“Tidak Tuan…, tidak…, tidaakkkk aaaagggghhh aaaggggghhhhhhh”

Dio menjerit hebat saat satu kukunya nyaris terlepas dari tangannya, tanpa sadar lelaki itupun membasahi celananya. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, ia bahkan hampir kehilangan kesadarannya.

Samar-samar mulutnya mengatakan bahwa dirinyalah yang menginginkan kematian Nina.

“Apaaa…..!!!”

Bug….. satu pukulan tinju mendarat di wajah Dio, disusul satu pukulan lagi dan lagi sampai wajahnya babak belur.

“Keterlaluan dasar biadab…!!! Aaaakkkkkhhhhh kau benar-benar lelaki biadab Dio !!!”

Shendra berteriak sejadi-jadinya mencengkeram leher Dio. Lelaki itu menggila ditengah kesabarannya yang telah habis.

“Kau tahu apa yang paling membuatku kesal ?? Sejak awal Nina mengalami masalah, hingga akhir hidupnya dia tetap melindungimu Dio…!!

Mati-matian wanita malang itu melindungi dan membelamu di hadapanku…!!” Dan kami semua tidak akan pernah tahu kejadian yang sebenarnya jika bukan dari mulutmu sendiri !!”

Sekretaris Ken dan para pengawal yang ada disana pun tertunduk bercampur emosi. Mereka bisa merasakan betapa hancur dan kecewanya Shendra pada sebuah kenyataan yang baru saja diketahuinya.

“Ken…, sekarang kau gunduli kepala si biadab ini. Buat dia buruk rupa seperti sifat aslinya !!” Ucap Shendra melepaskan cengkeraman tangannya.

“Baik Tuan…”

“Dan kalian…,cepat seret wanita itu keluar !!”

“Siap Tuan…”

Dengan sigap para lelaki bertubuh kekar itu membawa satu orang lagi, dia tidak lain adalah Yuri.

Kedua tangannya di ikat dan mulutnya sengaja di tutup dengan kain. Wanita itu nampak sangat ketakutan, airmatanya tidak berhenti mengalir.

Mereka sengaja menempatkan Yuri di ruangan yang berbeda, namun wanita itu tetap bisa menyaksikan dan mendengar semuanya.

Ia berteriak sekuat tenaga ketika melihat Dio dihabisi, namun teriakannya tidak terdengar sedikitpun.

Kini keduanya sudah berada di hadapan Shendra. Dio yang sudah setengah sadar tidak bisa mengatakan apapun pada Yuri. Ia sendiri pun kaget saat melihat Yuri ada disana.

Sekretaris Ken menunjukkan beberapa foto di layar ponselnya. Foto itu adalah keluarga Dio dan keluarga Yuri, mereka sudah menandai dan akan selalu memantau setiap pergerakannya.

Ken juga menunjukkan bukti foto serta video, saat mereka melakukan hubungan terlarang yang di ambil dari ponsel Yuri.

Jika Dio ataupun Yuri masih berani macam-macam, maka semuanya akan hancur dalam sekejap.

Shendra akan melepaskan mereka dengan dua syarat, yang pertama Dio harus tetap bekerja di perusahaan agar selalu berada dalam pantauannya.

Yang kedua, Dia tidak ingin melihat wajah Yuri lagi. Jika sampai ia melihatnya maka kejadian serupa akan terulang lagi. Kedua orang itu pun mengangguk dan menyetujuinya.

“Ku peringatkan sekali lagi, kau laki-laki biadab dan kau perempuan tidak tahu malu…!! Kalian masih selamat itu bukan berarti sudah ku maafkan, tapi karena permintaan Nina untuk tidak menjebloskan kalian ke penjara…!!”

“Bahkan penjara pun tidak pantas untuk binatang seperti kalian….!!” Ucap Shendra menunjuk wajah keduanya sambil berlalu meninggalkan mereka.

Hari itu Dio dan Yuri bagaikan berhadapan dengan malaikat maut yang siap merenggut nyawanya kapan saja. Beruntung Dio masih hidup meski wajahnya sudah tidak berbentuk lagi.

Sesampainya di apartemen Shendra membaringkan tubuhnya di sofa. Lelaki itu nampak sedikit lega setelah menumpahkan kekesalannya.

Dari kejauhan Orca datang menghampirinya, kucing jantan berbulu lebat itu enggan mendekat karena ia memang hanya jinak pada Nina.

“Orca….?? Namamu di ambil dari Orcinus Orca si penguasa lautan. Warnamu juga persis seperti Orca, Tapi nyatanya kau bahkan tidak bisa membawa kembali babu mu dari dalamnya lautan”

“Meeeooooowww….”

Sesaat kemudian setelah sekian lama, lelaki itu akhirnya bisa tidur dengan tenang.

1
Mutiara Nisak
jgn mengumpat begitu,andai kan kamu tau siapa itu cewek yg kamu bilang gila,adalah adek yg selama ini kamu rindukan dan kamu cintai.....
Dewi Sri
Baru baca... novel ini bagus tp sepi komentar, mungkin blm byk yg baca.... semangat berkarya Author
Diyah Pamungkas Sari
yaaa makan tuh gorengan penyesalan tinggal sampel karma nya yg blm dtg. dan nikmati sm semua anggota keluargamu itu!! emosi aq.
Mundri Astuti
next thor
Mundri Astuti
seru ceritanya...
semoga shendra cepet tau penyebab Nina pisah dengan Dio, biar tau rasa si Dio dan Yuri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!