PENDEKAR NAGA BINTANG SURGAWI

Di malam yang cerah, langit penuh bintang kelap kelip bertaburan di angkasa, di atas atap sebuah bangunan seorang gadis termenung di dalam dinginnya angin malam.

"Apakah aku sedang jatuh cinta, tapi aku baru mengenal dia," batin putri Mey Ling sambil perlahan mendongakkan kepalanya keatas menatap ribuan bintang bintang yang banyak bertaburan di sana.

Putri Mey Ling menarik nafas dalam-dalam sekedar mengisi rongga udara di dalam paru parunya dan mengeluarkannya secara perlahan lahan.

Putri Mey Ling merebahkan tubuhnya, mengingat kembali janji yang Xiohuan dan dirinya sepakati di rumah bibi

Lian.

"Oh mengapa aku lupa menanyakan nama pemuda itu," bisik putri Mey Ling.

"Aku akan menanyakannya besok," batinnya.

Sementara itu di rumah bibi Lian mereka bertiga sedang bersantap makan malam.

"Xio er, Tong er, turnamen beladiri di benua awan biru dalam 5 bulan lagi akan segera di laksanakan" ucap bibi Lian.

"Maksudnya bibi Lian, aku enggak ngerti," tanya Xiohuan.

Bibi Lian tersenyum kepada Xiohuan dan berkata "Setiap sekte akan mencari 15 murid yang terpilih untuk mewakili sekte itu dalam kompetisi di daratan awan biru bagian timur," ucapnya.

"Sekte itu akan memilih 5 murid terbaik di masing masing ranah tingkatan, masing masing sekte nanti akan membawa 15 murid terpilih mereka, ke tempat raja kota untuk berkompetisi kembali termasuk sekte es abadi," ucapnya kembali.

"Dari semua sekte yang berada di benua Awan Timur, akan terpilih 15 murid gabungan semua sekte yang mewakili ranah tingkatan, yaitu awal 5 murid, menengah 5 murid dan tinggi 5 murid, untuk berkompetisi kembali," timpal bibi Lian.

"15 murid terpilih ini yang akan bertanding mewakili kerajaan Awan timur, yang nantinya akan berhadapan dengan murid terpilih di kerajaan Awan Barat, tujuan dari kompetisi itu sendiri adalah untuk mempererat tali persaudaraan antara raja kota daratan timur dan raja kota daratan barat, agar tidak mudah terpecah belah oleh para siluman yang ada di pedalaman hutan inti surgawi," ucap bibi Lian menjelaskan.

"Bibi akan mendaftarkan nama kalian di buku pendaftaran para murid terpilih, sebagai perwakilan dari murid balai pengobatan es abadi, semua ini bertujuan agar kalian berdua bisa mengasah kemampuan kalian agar lebih baik lagi," ucap bibi Lian."

"Xio er simpan lencana ini sebagai tanda pengenal mu, lencana ini merupakan lencana anggota balai pengobatan sekte es abadi.

"Terimakasih bibi Lian," ucap Xiohuan.

"Adik, temani aku bertemu dengan putri Mey ling siang nanti," ucap Xiohuan di suatu pagi yang cerah di selang waktu santai mereka berdua.

"Maaf kakak Xio, aku tidak bisa menemani, aku harus berlatih, waktu turnamen tinggal sebentar lagi," jawab Tong mu.

Tong mu sengaja tidak mau menemani Xiohuan agar Xiohuan bisa berduaan dengan putri Mey Ling.

Di depan gerbang sekte es abadi putri Mey Ling sedang menunggu kedatangan Xiohuan. Dia duduk di bawah sebuah pohon yang sangat rindang, sambil matanya tak henti hentinya memandangi gerbang sekte.

Xiohuan berjalan menuju ke arah gerbang sekte, di tengah perjalanan Xiohuan bertemu dengan kelompok Chang yi.

"Ha...ha...ha..., akhirnya aku menemukan mu bocah busuk, tak sia sia aku mencari mu," ucap Chang yi penuh dengan amarah.

"Apa mau mu," tanya Xiohuan

"Kau tanya apa mau ku?" kamu telah menggagalkan kencan pertamaku di rumah makan kemarin, setelah sekian lama aku mencoba mendekati putri Mey ling, dengan mudahnya kamu menghancurkan semua nya," jawab Chang yi kesal.

"Aku juga akan menghancurkan mu," teriak Chang yi.

Chang yi mengeluarkan sebuah pedang dari cincin penyimpanannya.

Chang yi langsung mengeluarkan Ilmu pedang tingkat tinggi miliknya, yaitu ilmu pedang mengguncang langit tingkat pertama.

Chang yi mulai menyerang Xiohuan dengan sangat cepat.

Xiohuan jatuh bangun, pontang panting menyelamatkan diri dari setiap terjangan dan serangan Chang yi.

Xiohuan mengeluarkan pedang naga bintang dari dalam cincin penyimpanannya.

Pertarungan berlanjut dengan sangat berimbang. Trang.. Trang..., suara pedang yang saling beradu di udara membuat suara yang memekakkan telinga.

Murid penjaga gerbang hanya diam tak melakukan apa apa, di karenakan ada dua orang wanita yang mengisyaratkan agar pertarungan itu tidak boleh di ganggu.

Kedua perempuan itu adalah Yun he, petinggi sekte es abadi dan muridnya Hyun mi cha.

"Tak ku sangka kau mampu menghindari setiap serangan ku," ucap Chang yi.

"Sekarang terima serangan ku, pedang mengguncang langit," Chang yi mengeluarkan Ilmu pedang mengguncang langit tingkat akhir.

Tubuh Chang yi mengeluarkan aura biru yang menindas, pedangnya bergerak menebas dan menusuk ke segala arah, membuat pola serangan yang sangat mematikan.

Xiohuan mengeluarkan Ilmu tarian naga bintang, cahaya emas perlahan keluar dari tubuh Xiohuan, walaupun ada perbedaan ranah tingkatan, Xiohuan masih mampu mengimbangi permainan pedang Chang yi.

Putri Mey ling yang telah bosan menunggu kedatangan Xiohuan sayup-sayup mendengar suara pertarungan.

"Suara pertarungan ini kan berasal dari dalam gerbang sekte, mengapa para murid penjaga gerbang tidak menghentikan pertarungan, bukankah mereka semua adalah kultivator ranah tingkat puncak langit, jangan jangan..dia," ucap putri Mey ling.

Putri Mey ling segera melesat kearah datangnya suara pertarungan.

"Pedang penghancur langit," teriak Chang yi dengan mengerahkan semua energi di dalam tubuhnya menuju ke arah pedang yang ia genggam.

Cahaya biru pekat menghiasi 5 meter di area sekitar tubuhnya.

"Pedang naga bintang membelah semesta bisik Xiohuan, perlahan seekor naga emas berputar putar mengikuti gerakan pedang Xiohuan. "Hia.......!!!" kedua petarung itu berteriak secara bersama sama dan melepaskan ilmu pedang mereka.

Sinar biru terang seperti bulan sabit yang berbentuk silang menuju ke arah Xiohuan, dan sinar emas membentuk sebuah sosok seekor ular naga emas menuju ke arah Chang yi.

"Ini tidak boleh dibiarkan," ucap Yun he lalu melesat ke tengah tengah pertarungan.

Putri Mey ling yang yang sudah tiba lokasi pertarungan membelalakkan matanya menyaksikan pertarungan itu.

Hyun mi cha harap harap cemas dengan keberadaan gurunya di tengah tengah pertarungan itu. Duar...Duar...Duar...tiga kali ledakan yang sangat dasyat membuat tubuh Chang yi terpental beberapa meter dan memuntahkan darah segar.

Sementara Xiohuan mundur beberapa langkah kebelakang, darah segar keluar di sela sela bibir nya.

Yun he memusatkan energi tubuhnya ke arah tangan kanannya yang mati rasa, Yun he melirik ke arah Xiohuan "tak ku sangka ilmu pedang anak ini begitu mengerikan, aku yang berada di tingkat legenda bisa dilukainya," batin Yun he.

Kaibo , Ye lie dan beberapa penjaga gerbang menuju ke arah Chang yi yang terluka parah,

Hyun mi cha mendatangi gurunya, sedangkan putri Mey ling melesat ke arah Xiohuan.

"Bawa Chang yi ke balai pengobatan segera," ucap Yun he memerintahkan.

"Anak muda telan ini," ucap Yun he memberikan sebuah pil ke arah Xiohuan.

"Terimakasih ketua," sambil menelan pil yang di berikan Yun he kepadanya.

"Bibi Yun.. , kakak Hyun..,"ucap putri Mey ling salah tingkah.

Hyun mi cha dan gurunya memandangi kedua tangan putri Mey ling yang memegang erat lengan Xiohuan.

"Bawa dia untuk beristirahat dan temui bibi segera," ucap Yun he.

Hyun mi cha memandangi wajah Xiohuan lekat lekat "sangat tampan pemuda ini, tak ada satupun pemuda di sekte es abadi yang dapat menandingi ketampanannya" batinnya.

"Kalung itu," Hyun mi cha terpaku memandangi kalung giok yang melingkar di leher pemuda itu.

"Tunggu panggil Hyun mi cha, siapa nama kamu dan tunjukkan lencana mu," ucap Hyun mi cha.

"Namaku Xiohuan dan ini lencana ku," ucap Xiohuan.

Putri Mey ling bergegas membawa Xiohuan menuju rumah Bibi Lian, dia sungkan berlama lama di tempat itu karena keberadaan Yun he.

"Tak ku sangka balai pengobatan sekte es abadi mempunyai murid se jenius ini di dalamnya," ucap Yun he.

Hyun er kau harus banyak berlatih dan bertambah kuat lagi" ucap Yun he.

"Baik guru" jawab Hyun mi cha.

"Aku meminta maaf karna tidak bisa menempati janjiku, putri," ucap Xiohuan.

"Sebelumnya boleh kah aku memanggilmu dengan panggilan kakak Xio," ucap putri Mey ling.

"Boleh, aku juga akan memanggilmu

Mey er," ucap Xiohuan yang membuat wajah putri Mey ling merona merah dan menjadi salah tingkah kembali.

"Kakak Xio kan bisa mengajakku dilain waktu bukan?" ucap putri Mey ling.

"Ia aku janji," ucap Xiohuan.

"Kakak Xio Satu minggu lagi aku akan ulang tahun yang ke 15, kakak datang ya ke pestaku," ucap putri Mey ling berharap.

"Aku pasti akan menghadirinya," jawab Xiohuan dengan senyuman manis di bibirnya.