Menentang langit, musuh para dewa, pembunuh para iblis.
Huang Xuan, seorang pria muda yang tidak di terima untuk menjadi murid Sekte Pedang Surgawi, karna bakatnya terlalu buruk. Membuatnya tidak dapat berlatih seni bela diri.
Namun, sebuah telur keluar dari tubuhnya, telur itu menetas menjadi seekor bayi naga.
Sejak saat itu, Huang Xuan memulai perjalannya di dunia bela diri, ditemani oleh seekor naga putih.
Menaklukan musuh-musuh kuat, menguasai dunia, bahkan langit pun iri kepadanya.
Ini adalah kisah seorang manusia biasa yang melawan segala rintangan, melawan iblis, melawan makhluk surgawi kuno untuk menemukan jalannya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23
Saat itu, entah apa yang sebenarnya terjadi.
Guntur itu menyambar dengan kekuatan yang sangat begitu mematikan, mendarat tepat menghantam tubuh Huang Xuan dan juga buaya iblis, yang membuat buaya iblis tewas seketika.
Namun, tidak untuk Huang Xuan!
Huang Xuan tiba-tiba memasuki suatu ruang yang sangat begitu gelap, tidak ada sedikitpun cahaya disekelilingnya.
Huang Xuan benar-benar memasuki alam ekstra dimensional, suatu ruang khusus yang dimana itu bukanlah dunia yang sebelumnya ia berada.
Tiba-tiba, didalam ruang gelap itu, seberkas cahaya bersinar terang. Mengeluarkan cahaya berwarna biru yang cemerlang.
Kilatan petir terlihat, cahaya itu perlahan mendekat ke arah Huang Xuan berada. Dan tiba-tiba, semuanya menjadi cukup terang, namun ruang gelap itu nampak tidak berujung.
Huang Xuan sangat begitu terkejut, ia tidak dapat untuk tidak berkata, "Dimana ini!"
Huang Xuan memutar tubuhnya, memperhatikan seluruh wilayah di sekelilingnya. Namun, semua itu hanya ruang gelap yang diterangi oleh kilatan kilatan petir biru.
"Aneh, kenapa aku bisa berada di tempat seperti ibu, dimana ini sebenarnya!" gumam Huang Xuan dengan begitu bertanya-tanya.
Seberkas cahaya yang mengambang di udara, kini telah berada tepat dihadapan Huang Xuan.
Membuat Huang Xuan membuka lebar-lebar kedua matanya, satu tangan memegang dagunya sendiri, ia sangat begitu terheran-heran, dengan seberkas cahaya yang kini berada di depannya.
"Szzzt" suara percikan-percikan petir itu begitu terdengar dengan jelas.
Namun, seberkas cahaya redup itu kini semakin cemerlang dan bersinar terang membuat cahaya yang begitu menyilaukan.
Hingga sosok tubuh arwah yang terlihat seperti terbuat dari gumpalan asap muncul tepat dihadapan Huang Xuan.
Tubuh arwah itu menghela nafas, kemudian ia berkata: "Ternyata, hanya bocah pembukaan gerbang spiritual ketiga yang mendapatkan Jirah petir dan juga pedang petir ku." ucapnya dengan suaranya yang begitu menggelegar.
Mendengar suaranya saja, membuat Huang Xuan merasakan intimidasi yang sangat begitu menekan.
Huang Xuan membungkuk, menumpukkan kedua tangannya di depan, kemudian ia berkata: "Huang Xuan, bertemu dengan senior!"
"Ho hoo, ternyata kau sangat begitu sopan, bocah!" ucap sosok misterius itu kepada Huang Xuan. Disaat ia berbicara, percikan-percikan petir kecil itu keluar dari setiap tubuh asapnya.
Dengan tubuh yang masih membungkuk, Huang Xuan tidak berani untuk menatap sosok misterius itu secara langsung, pandangannya kini tertuju kebawah, kemudian ia kembali berkata: "Maaf senior, siapa anda ini sebenarnya? Dan, dimana ini?" tanya Huang Xuan.
"Kau ... belum memenuhi syarat untuk mengetahui asal usulku. Namun, karna kamu telah di takdirkan berjodoh dengan kedua barang itu, maka aku akan memberimu satu kesempatan." ucap sosok misterius itu dengan tegas.
Huang Xuan pun kembali mengangkat tubuhnya dan berdiri tegap. Kemudian, Huang Xuan kembali bertanya: "Kesempatan! Apa maksud senior?"
Sosok misterius itu kembali menghela nafas panjangnya, "Aishhh ... saat ini kau terlalu lemah. Berkultivasi lah di tempat ini sampai kamu mencapai tingkatan ranah Raja Tempur. Maka saat itu, aku akan memberikanmu hadiah besar."
Namun, Huang Xuan seketika menolak dengan tegas. "Tidak, itu tidak bisa, senior! Aku harus segera kembali, aku harus menyelamatkan saudara-saudaraku di desa hitam." ucap Huang Xuan dengan tegas.
"Ho hoo ... kau pikir, kau mempunyai kemampuan untuk tawar menawar denganku, bocah!" ucap sosok misterius itu sembari mencondongkan tubuhnya, sehingga wajah asap itu berada tepat didepan Huang Xuan.
Huang Xuan berbicara kembali: "Maaf senior, aku tidak bermaksud menyinggung anda. Tetapi, aku benar-benar tidak bisa menunggu waktu selama itu, berada di tempat ini hingga aku mencapai tingkatan ranah Raja Tempur. Itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Desa Hitam adalah tempat dimana aku tumbuh besar bersama saudara-saudaraku, dan warga desa yang sangat begitu baik kepadaku. Saat ini, aku benar-benar harus keluar dari tempat ini, aku tidak tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh senior, aku juga tidak peduli dengan hadiah ataupun lainnya. Aku hanya ingin Desa Hitam tidak dihapuskan dari dataran tengah. Maka, aku harus memenangkan kompetisi ini!" ucapnya dengan pengalaman tekad yang terpatri dari raut wajahnya.
Sosok misterius itu terdiam dan berpikir, 'Kepribadian bocah ini cukup bagus, ia juga mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap satu sama lain, baiklah, aku akan mengikuti keinginannya.' gumam sosok misterius itu didalam hatinya.
Lalu, sosok misterius itu menggunakan kekuatan petirnya, mengangkat pedang yang saat itu berada di tangan Huang Xuan. Sehingga, pedang itupun di lepaskan oleh Huang Xuan dan melayang di udara dengan petir-petir biru yang menyelimuti bilah pedangnya.
Sembari terus mengalirkan kekuatan petir kedalam bilah pedang, sosok misterius itu berkata: "Bocah, aku berikan pedangku kepadamu. Berlatihlah dengan giat, ketika kamu mencapai tingkatan ranah Raja Tempur, kita akan segera bertemu lagi!" ucapnya dengan nada yang begitu tegas.
Namun, Huang Xuan mengabaikannya. Di pikirannya, ia hanya ingin cepat keluar ataupun meninggalkan ruang dimensi itu.
Sesaat kemudian, sosok misterius itu telah selesai mengalirkan kekuatan petir kedalam bilah pedang itu. Namun, tidak ada perubahan yang terlihat sedikitpun, pedang itu tetap berkarat dan usang. Kemudian, sosok misterius itu kembali memberikan pedangnya kepada Huang Xuan.
Lalu, Huang Xuan pun mengambil pedang itu, dan seketika, ia kembali ke tepi sungai suci, tepat disaat ia menggenggam gagang pedang.
"Apa yang sebenarnya terjadi!" gumam Huang Xuan.
Kedua mata Huang Xuan terbelalak, melihat sekitar sungai suci yang berantakan. Dia juga melihat jasad buaya iblis yang hanya menyisakan tulang belulang yang hangus.
Huang Xuan segera menghampiri jasad buaya iblis itu, namun inti binatang monster itu tidak ada. Seseorang telah mengambilnya.
tapi, siapa sebenarnya putri salju itu, dan sepertinya dia sangat kuat dimasa lalunya.
apalagi pas muncul sosok Malaikat Kekaisaran Qin Yi, aku ngebayangin gimana tingkahnya saat itu.
kalo aku jadi Huang Xuan, pasti ngakak ketawa.
tapi, masih penasaran sama putri salju, kemana dia sebenarnya?
dimasa depan, pasti kamu menjadi orang yang hebat /Determined//Determined//Determined/
jadi makin penasaran Thor gimana kelanjutannya.
lanjut up Thor, yang banyak /Grin//Grin//Grin/
suka memandang rakyat kecil dengan sebelah mata /Facepalm/
alurnya mudah untuk dipahami, bahasanya ringan.
Semangat terus untuk author nya /Drool//Drool//Drool/