NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GUDANG HOROR?

Tubuh Allesya bergetar bukan main, perutnya sakit. Perlahan dia luruh dilantai. tubuhnya yang tadi digunakan untuk menggedor-gedor pintu terasa tak kuat lagi.

Dia memeluk tubuhnya, terasa tubuhnya semakin melilit beberapa hari ini dia memang kurang menjaga pola makan. Dia makan jika sudah terasa sakit, dan kali ini sepertinya efek dia yang menyepelekan itu semua.

"Kak Ares tolong Alle." gumam gadis itu sebelum akhirnya matanya memburam dan semuanya terasa hitam dan kepalanya menghantam ember dengan suara nyaring.

******

Saat istirahat, Ares sedikit tak tenang memikirkan Alle yang tidak ada kabar sama sekali.

"Gue ke kamar mandi bentar yah." pamit Leo.

"Yah ke kamar mandi aja, ya kali disuru ngantar kayak betina aja." sindir Andre, membuat Leo geram ingin menjitak kepala temannya itu.

Leo pun berjalan ke arah kamar mandi, namun saat melihat cewek-cewek dilain arah dia memutuskan untuk memutar, setidaknya dia bisa tebar pesona disana. Memang meskipun tidak seterkenal Ares dan si Misterius Tico, Leo dan Andre merupakan idola kampus, dan cukup terkenal dikalangan kating ataupun Mahasiswi dibawahnya.

"Ekh, Kak Leo mau kemana?" genit salah satu wanita yang dilewati Leo yang tadinya telah duduk mengerumpi.

"Iyah, kak Leo kok sendirian, yang lainnya mana kak?" sambung yang lain.

"Oh, gue mau jalan-jalan aja, teman-teman gue udah pada ke kantin." Leo berusaha bersikap cool dan agak sombong.

"Oh Iyah, kak Leo udah punya pacar belum? Kalau belum mau dong, ngantri jadi pacar kakak." genit salah satu diantaranya, membuat Leo tersenyum miring dan mengabaikan mereka.

Memang, selain lemes Leo juga cukup iseng dan gabut.

Leo pun segera mempercepat langkahnya saat perutnya terasa sudah mendemo minta ingin diisi, namun saat sampai didekat gudang, di terkejut saat tiba-tiba mendengar dering ponsel. Baru saja dia mencari sumber suara, tiba-tiba dia mendengar suara gedubrak dari dalam gudang. Seketika membuat Loe terjengkit kaget.

Leo yang merinding mempercat langkahnya, karna gudang itu jarang sekali dikunjungi, dia takut gudang itu dihuni makhluk lain diluar dunia manusia, dan suara itu adalah ulah makhluk itu.

"Ish, nyesal gue lewat tempat ini." gumamnya sembari menoleh ke kanan ke kiri, alhasil dia tak jadi ke kamar mandi dan langsung ke kantin. Rasanya untuk buang air kecil hilang seketika.

"Kenapa muka Lo pucat gitu?" Andre menatap Leo yang baru saja duduk itu heran.

"Gue takut di tempelin." bisik Leo pada teman-temannya.

Seketika ketika temannya itu menatap Leo heran.

"Maksud Lo apa sih?" tanya Ares heran.

"Tadikan gue lewat mutar ke fakultas Sastra, gue ngelewati gudang kosong. awalnya gue dengar suara ponsel pas gue cari eh malah ada suara kayak benda jatuh gitu di dalam gudang, jadingue gibrit lari." terang Leo membuat Andre tertawa terpical-pical.

"Itu Kunti mau genit sama Lo kali, Lo lewat situkan karna genit sama cewek-cewek ganjen di tangga fakultas Sastra itu kan?"

Meskipun kesal dengan Andre, Leo tetap mengangguk.

"Mana ada hantu di siang bolong Leo, paling juga tikus atau yah kenak angin aja." Ares mencoba menenangkan temannya itu.

"Tapi kenapa ada suara ponsel juga, apa itu hantu pengen minta tolong kali yah." pikir Leo semakin melantur, membuat Ares menghela nafas lelah. Sedangkan Andre sibuk tertawa sejak tadi.

"Ngak ada hantu bisa main ponsel Yo." rasanya Ares lelah menjelaskannya. "Mungkin suara ponsel mahasiswa atau mahasiswa yang ada disana."

"Tapi Res, ngak ada Orang sama sekali Disana, Lo tau kan, gudang di pojok penyimpanan barang-barang bekas seni tari dulu, itu kan cukup jauh sama kelas lain." kekeh Leo lagi.

"Lagian juga salah Lo, ngpain mutar sampai sejauh itu." Andre kambali menyambar ucapan Leo, dia rasanya lelah sekali tertawa, mulut temannya itu lemes tapi takut juga sama hantu.

"Yah biasanya juga ngak papa kok."

"Yah, seperti yang gue bilang mungkin kuntinya lagi iseng godain Lo."

Ares terdiam mikirin ucapan Leo barusan, tiba-tiba saja dia mengingat Alle, apakah?

Begitu selesai memakan makanannya, Ares pun bangkit.

"Gue ke kamar mandi sebentar." pamitnya namun tiba-tiba saja tangannya ditahan Leo.

"Sebentar gue juga mau ikut, tapi ngabisi bakso ini dulu." cegahnya sambari memakan baksonya dengan terburu-buru.

"Gue udah kebelet Yo." tolak Aras sembari melangkah pergi.

Ares melangkah cepat ke gudang yang Leo ceritakan, saat Melawati tempat perkumpulan para betina yang tadi menggoda Leo, Ares mendapatkan godaan yang serupa namun lebih ekstrim. Bahkan ada yang ingin meminta foto, namun Ares tak peduli, dia ingin segera ke gudang itu untuk membuktikan apa yang dipikirkannya benar.

Saat sampai di gudang itu, dia mengetuk pintu beberapa kali namun tak ada sahutan dari dalam sana sama sekali.

"Al, Lo ada didalam?" ujar Ares pada akhirnya, namun sama tetap ngak ada balasan sama sekali.

Ares frustasi, dia berpikir mungkin saja Memang tadi saat Leo lewat hanya kebetulan, suara yang ditakutinya itu hanya tikus saja.

"Al, Lo ngak ada didalam kan? firasat gue tiba-tiba ngak enak." gumam Ares pada akhirnya, dia pun hendak melangkah meninggalkan gudang itu namun telinganya mendengar dering ponsel.

Sepertinya dia tak asing dengan nada suara yang ditimbulkan saat ada panggilan telefon, namun dia lupa itu milik siapa, karna penasaran Ares mencari sumber suara itu. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah ponsel di tempat sampah.

Buru-buru Ares mengambilnya, dan sesuai dugaannya itu adalah milik Alle dan panggilan itu tertera nama Suster Riri. Merasa mengenal nama itu Ares mengangkatnya.

"Al, kenapa baru di angkat, sejak 3 jam yang lalu kakak telpon." suara Sus Riri di seberang sana terdengar khawatir.

"Ini Sus Riri?"

"Ares?" rupanya Sus Riri langsung mengenal suara Ares. "Kok kamu yang angkat, Alle dimana?"

"Alle ngak ada kak, ponselnya ada di dalam sampah."

"Hah, bagaiman bisa?" Sus Riri merasa firasat buruk terjadi pada Alle.

"Ngak tau Sus, ini aku mau cari dulu, udah dulu yah Sus."

Setelah panggilan terputus, Ares menyimpan ponsel Alle ke dalam kantongnya, tatapannya mengarah ke gudang dia merasa Alle ada di dalam sana.

Buru-buru Ares berusaha mencari kunci tak ada sama sekali ada disana, tak ada pilihan lain akhirnya Ares memutuskan mendobrak pintunya saja.

______

"

______

______

1
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!