Sudah satu tahun berlalu Yuna menjanda, setelah dicampakkan Wawan sang mantan suami dengan alasan telah jatuh cinta pada gadis lain yang lebih cantik dan terawat..
huh.. alasan seperti apa itu..
Yuna mendengus kesal..
tunggu lah pembalasanku.. akan ku lakukan hal yang sama padamu..
kan kubuat kau jatuh cinta lagi kepada ku bukan untuk mencintai mu sekali lagi..
tapi untuk mencampakkan mu..
agar kau tahu seberapa sakit dan hancur nya diriku saat kau tinggalkan..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fennira 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Pertama
Setelah keluar dari ruang bilyar, bukannya pergi nonton, Yuna malah minta anter pulang.. karena memang Sony hanyalah kekasih bayaran yang didapat nya dari internet..
Misi pertama selesai..
Tak butuh waktu lama di kesempatan pertama..Menurut Yuna kesan pertama yang ditinggalkan harus menyisakan sedikit misteri agar Wawan penasaran..
Setelah sampai dirumah, Yuna mempersilahkan Sony masuk terlebih dahulu dan menawarkan secangkir kopi pada Sony sebelum melakukan pembayaran karena sudah bekerja dengan profesional pada malam itu..
Sony cukup ganteng dan berkharisma,Yuna merasa beruntung karena kekasih bayaran nya itu gak malu-maluin dan bisa dipamerkan di hadapan mantan suami nya..
"Silahkan diminum dulu kopi nya,saya akan menyiapkan uang cash sesuai permintaan anda..! "
Sony menyeruput kopi yang masih terlihat mengebul uapnya..
"Gak usah buru-buru mbak.. bagaimana
kalau kita ngobrol-ngobrol dulu..! "
"Bukan kah adikmu lagi sakit dan kamu sedang butuh uang buat biaya rumah sakit adikmu itu" Yuna mengingat kan Sony, karena memang alasan Sony saat direkrut nya waktu itu karena ingin membayar biaya rumah sakit..
"Oh.. iya mbak..! "
Yuna menggeleng kan kepalanya karena merasa heran dengan kelakuan Sony..
Apa memang setiap laki-laki seperti itu pikir Yuna..
Setumpuk uang berwarna merah diberikan pada Sony..
"Kebanyakan nih mbak..! "
"Sudah...lebih nya kamu ambil ya
untuk adik mu, semoga lekas sembuh..! "
"Bila ada job, saya akan hubungi anda lagi..!
Yuna berdiri dan mempersilahkan Sony untuk pulang..
Sony garuk-garuk kepala, karena jujur sebenarnya dia ingin menghabiskan waktu yang cukup lama dengan gadis cantik dan seksi ini...
Sepulangnya Sony, Yuna masuk ke kamar anak-anaknya, ternyata mereka sudah tidur..
dipandangi nya kedua bocah itu..
Selama setahun ini, tidak sedetik pun Wawan menjenguk mereka, bahkan menelpon pun tidak ,walau hanya untuk sekedar menanyakan khabar mereka..
Dua bulan pertama setelah perceraian, Aisyah masih sering menanyakan papanya tapi makin kesini seperti nya Aisyah sudah lupa dengan Wawan, dia tak pernah menanyakan nya lagi..
Yuna berencana mencari papa baru untuk kedua buah hati nya itu setelah balas dendam nya selesai dengan Wawan..
Ada beberapa laki-laki yang menaruh hati pada Yuna,tapi Yuna tidak ingin buru-buru meladeni nya..
Saat ini Yuna hanya ingin melihat kehancuran Wawan terlebih dahulu..
Yuna tersentak kaget dari lamunan, nada dering dari ponsel nya membuat Yuna kembali ke dunia nyata... dilirik nya ponsel yang tergeletak di atas tempat tidur persis di sebelah Aisyah..
Dan seketika dia terbelalak saat tahu yang menelpon ternyata Wawan..
"Dibioskop mana Yun..? "
Untuk sesaat Yuna merasa bingung dengan pertanyaan Wawan, lalu tersadar kalau tadi didepan Wawan dia berencana menonton bersama Sony..
Hah... apa mungkin Wawan kini sedang mencoba mencari keberadaan nya sekarang..?? hemmm.. sudah masuk perangkap kayaknya nih buaya..
"Hallo Yun..! " kembali suara Wawan terdengar..
"Buat apa sih nanya-nanya.., ganggu orang ngedate aja..! "
"Wah.. sekarang kok galak ya, gimana khabar anak-anak..? "
"Baik..! " Yuna jengkel.. mengapa setelah tahu kalau kini aku lebih cantik, baru sok-sokan nanyain khabar anak..
huh dasar semprul.. maki Yuna!
"Udah dulu ya,bye..! " Yuna menutup telpon, sengaja dia lakukan agar Wawan merasa lebih penasaran..
Yuna yakin besok Wawan akan kembali menelpon nya..
Yuna kembali kekamar nya, setelah memberikan kecupan selamat malam kepada Aisyah dan Daffa..
Yuna memandangi langit-langit kamarnya..
matanya tak kunjung ingin terpejam, pikiran nya entah melayang kemana..
Yuna merasa kosong dan hampa..
Ponsel nya berdering lagi..
Wawan kembali menelpon, tapi langsung direject Yuna.. rasain kata Yuna dalam hati sambil tersenyum puas..