Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.
Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.
Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.
Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.
Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.
Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.
Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. XII. ARMAN MULAI CEMBURU
Dalam pelaksanaan bhakti sosial mereka yang tergabung semua kelompok telah menanam bibit pohon, seperti akasiya, sengon, rambutan, kelapa, durian dan mahoni dan bibit pohon lainnya.
Arman dan kelompoknya sudah mulai menanam bibit pohonnya.Mereka saling kerjasama dalam penanamannya.
" Sini saya cangkul dulu lubangnya." Pinta Arman dengan anggota yang lainnya. Sementara yang lain membantu mengatur jarak jarak dan kecepatan mengikuti bibit-bibit pohon tersebut.
Diva mulai kecapean dan istirahat.Sedngkan Arsyta yang sejak tadi sibuk dengan bibit yang ditanam, ternyata diam-diam memperhatikan Arman dan Diva. Dan benar ternyata ketika Diva sedang berteduh di pepohonan Armanpun menyusul.
" Ini Ton Cangkulnya gantian, ya?" Pinta Arman yang kelihatan kecapean juga.
" Ya, Bang!" Jawab Andi langsung meneruskan mencangkul. Sedangkan yang lain menanamnya dengan penuh semangat.
Sementara kelompok lain juga sibuk menanamnya.
Ketika Diva ditemani dengan Cantyka yang sedang istirahat, Arman tiba-tiba berada di tempat mereka.
" Kenapa Diva?Ada apa?" Arman secara bertubi-tubi menyanyikan keadaan Diva yang sedang istirahat.
" Kamu lelah ya?" Timpal Arman menanyakan lagi tentang kondisi Diva.
* Tidak apa-apa Mas !" Jawab Devi dengan memandang kepada
Dari kejauhan pemandangan tersebut diperhatikan oleh Arsyta. Ia pun segera mau bergegas mendatanginya, namun niat hatinya tidak jadi melangkah.Ia khawatir kalau ia segera kesana suasana akan menjadi tidak nyaman. Disamping itu pula saat ini sedang dalam.kegiatan.Pikir Arsyta dalam.hatinya.
Disaat yang bersamaan dari kelompok lain juga banyak yang istrahat. Hal ini dimanfaatkan oleh Arsyta untuk rehat sebentar. Kelompoknya yang sedang menanam tinggal beberapa lobang yang belum diselesaikan.
Lalu Arsyta segera istrahat menuju pohon yang kelihatannya untuk bisa berteduh. Tak disangka ada lelaki yang selama ini juga menjadi fansnya di kegiatan jambore tersebut .Walaupun tidak setampan dengan Arman tapi orangnya penuh perhatian dan tidak playboy seperti Aman. Kata hatinya yang sedang berkecamuk.
" Hey Arsyta ! Apa khabarmu?" Sapa Rivai sambil mendekatinya.
" Baik Vai! Kamu gimana?" Arsyta balik bertanya.
Tanpa takut dengan Arman Arsyta lanjut ngobrol dengan seriusnya. Mereka saling tawa dan canda.
Sesekali Arsyta melotot kearah Arman dan Devi tersebut.
Walaupun mereka ngobrol berdua, namun ada juga ada beberapa teman cowok dan cewek yang ada disekitar situ.
Akhirnya mereka semuanya membubarkan diri setelah beberapa panitia mengingatkan kembali untuk tanaman pohon yang belum ditanam segera diselesaikan.
" Kepada masing-masing kelompok agar segera menyeselaikan penanaman pohonnya." Ungkap panitia tersebut sambil berkeliling disekitar lokasi tersebut.
Arman segera menuju kelokasi tempat titik penanamannya. Beberapa orng anggota nya sudah mulai kecapean. Melihat itu dia meminta kepada semuanya untuk istirahat.
Disaat bersamaan Arman melihat dengan kedua bola matanya, Arsyta masih asyik dengan lelaki yang selama ini juga menjadi saingannya.
Arman sengaja membiarkannya. Dia terus memasukkan bibit pohon yang masih tersisa. Andi melihat itu tak tega.Dia pun bergegas mendatangi dan membantu Arman.
" Sini bang Aman saya bantu.!" Celetuk Andy ketika sudah mendekatinya.
" Ya..terima kasih! Tinggal beberapa lobang lagi yang belum dan merapikan tanahnya " Jawab Arman selanjutnya.
Tanpa pikir lagi Arman segera mendatangi Arsyta dan Lelaki itu.
" Mas Mas ! Kami masih belum selesai menanamnya.!" Arman tiba-tiba mengatakan begitu .
" Ayo Ta! Kita selesaikan lagi! " Pinta Arman dengan memandang Arsyta yang lagi kaget kedatangannya.
Segera lelaki itu meninggalkan Arsyta dan bergabung dengan kelompoknya. Sementara Arsyta hanya berdiam dan terus berjalan melaju tanpa memperhatikan Arman yang sedang mengiringimya.
Arman merasa cemburu dengan Arsyta. Mengingatkan dia sudah berpaling dengannya. Ia pun kelihatan geram dengan lelaki yang menemaninya. Namun ia juga sadar saat ini sedang dalam kegiatan dan menjaga nama baik organisasi dan daerahnya.
" Arsyta! Kenapa kamu diam!.Cowok itu siapa ? Kenapa lama benar tadi." Tanya Arman secara beruntun yang membuat Arsyta tersentak dan kaget.
Tanpa ada jawaban dari Arysta, ia pun meneruskan menanam pohon yang masih tersisa 3 lobang lagi.
Andi tetap mencangkul dan mendengarkan pertengkaran kecil tersebut.
" Sana datangi Devi Asyik kan tadi. Dikira saya nggak tahu tadi!" Arsyta bergantian membalas dengan pertanyaan yang cukup mengangetkan juga.
" Itu dia tadi kelelahan kalau ada apa-apa bagaimana?" Jawab Arman mencoba jujur dengan Arsyta.
Namun Arsyta tidak perduli dan meneruskan merapikan tanah dari tanamanan pohon.yang sudah dimasukkan kelubang.
Arman hanya tersenyum manis oh itu masalahnya. Padahal niatnya hanya untuk membantu saja dengan Devi. Justru Dia yang merasa marah dan cemburu karena Arsyta sudah mengobrol dengan asyik dengan lelaki itu. Malah jadi sebaliknya dia disalahkan dengan Arsyta.
Akhirnya Arman selalu ketua untuk bhakti sosial tersebut pada kelompoknya mengalah.Walau hati masih kesal tapi dia mencoba menahan amarahnya.Dia pun mencoba merubah suasana dan mengkoordinir kembali tiemnya.
" Okey semuanya kita sudah selesai melaksanakan bakti sosial dan sebanyak 100 pohon kita tanam dengan baik. Setelah ini kita kembali ke tempat! Terima kasih semuanya. Semoga bermanfaat dan tanaman yang kita tanam tersebut subur dan berbuah nantinya." Dengan panjang lebar Arman memberikan apresiasi nya kepada anggota kelompoknya.
Tanpa ada pertanyaan akhirnya mereka sama-sama kembali dan berjalan dengan penuh lelah.
Arman, Arsyta dan Devi berjalan didepan tanpa ada obrolan lagi. Sementara yang lain juga begitu. Paling hanya berbisik-bisik kecil dan ngobrol biasa.