NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Desa

Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengasuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: moms arka

Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

sesampai nya di rumah tuan Arjun aku langsung masuk kedalam, kemudian menuju dapur untuk bantu-bantu bi sum Masak untuk makan siang

"bi sum ada yang bisa saya bantu?" tanyaku pada bi sum.

"tolong potongin sayuran yang ada di baskom itu aja" ucap bi sum sambil menunjuk baskom diatas meja.

kemudian aku mengambil mangkoknya dan mulai memotong sayuran tersebut.

"kok sudah pulang mbak Nurul?, emangnya den Shaka ga di tungguin?" tanya bi sum padaku.

"dia yang nyuruh bi, dia ga mau di tungguin sekolahnya, dia bilang dia udah gede, jadi ga mau di tungguin katanya." ucapku menjelaskan sambil terus memotong sayuran.

"oh gitu" kata bi sum lagi.

"bi ini motong sayur nya udah selesai, sekarang saya bantu apa?" tanyaku pada bi sum sambil memberikan sayuran yang sudah di potong,

"oalah.... bi sum lupa, tadi tuan arjun menyuruh bibi bikinin jus apel, kalau gitu sekarang tolong bikinin jus apel aja buat tuan Arjun, dan tar kalau udah selesai tolong anterin ke ruang kerjanya" ucap bi sum.

"emangnya tuan Arjun ada di rumah bi?" tanyaku sambil mengambil apel untuk di buat jus,

"ada, dia kan ga berangkat ke kantor, dia ada di ruang kerjanya" jawab bi sum sambil membolak balik masakannya.

kemudian setelah selesai membuat jus aku pergi ke ruang kerja tuan Arjun untuk mengantarkannya,

"tok...tok...tok..." aku mengetuk pintu ruangan Arjun.

"masuk" ucap tuan Arjun mempersilahkan masuk.

"kok lama si bi sum jus nya?" tanya Arjun sambil terus fokus ke kerjaannya, tanpa melihat siapa yang datang.

"Iya tuan maaf, tadi bi sum nya lupa kalau tuan tadi minta di buatkan jus apel" jawab aku sambil meletakkan jus di atas meja.

kemudian tuan Arjun melihat kepadaku.

"kok kamu yang nganterin jusnya yank?, emang kamu ga nganterin Shaka sekolah?" tanya tuan Arjun lagi.

"nganterin tuan, tapi Shaka ga mau di tungguin, katanya dia dah gede, dah berani di tinggal" ucapku pada tuan Arjun.

tuan Arjun bangkit dari duduknya dan mendekat padaku, "grep!" tiba tiba dia menarik tubuhku dan memelukku, "Shaka pengertian banget ya pada kita, dia tahu aja kalau kita lagi pengen berduaan" ucapnya di sela sela pelukannya.

"ye...sapa lagi yang pengen berduaan,?" ucapku sambil berusaha melepaskan pelukan tuan Arjun.

"kita" jawabnya sambil tersenyum.

"kita???, kamu aja kali aku mah ga" ucapku sambil terus berusaha melepaskan pelukannya.

"kalau di peluk tuh jangan berontak aja, coba di nikmati, di rasakan gimana hangatnya pelukanku" ucap tuan Arjun sambil mempererat pelukannya.

"tapi tuan aku ga bisa napas" ucapku pada tuan Arjun.

"cup" dia mencium bibirku sekilas, "tuan, tuan, kalau manggil tuh yang bener, tar kalau manggil tuan lagi, ku cium lebih dari yang tadi" ucap tuan Arjun sambil melepaskan pelukannya.

"terus aku harus manggil apa?" tanyaku sambil mengerutkan keningku,

"ya terserah, sayang boleh, cinta boleh, Hanny boleh, ya senyamannya kamu aja yank" ucap tuan Arjun lagi.

"ya udah gimana kalau Abang aja?" tanya ku.

"ga mau ah, kaya Abang tukang bakso aja" ucapnya sambil duduk di sofa.

"kalau manggil nya mas, gimana,? Tanyaku lagi sambil duduk di sebelah tuan Arjun.

"ga ah itu mah umum banget" jawab tuan Arjun sambil menyenderkan kepalanya lagi ke pundakku.

"ya terus apa dong?, aku kan nyamannya manggil tuan, dan udah biasa lagi...." tapi sebelum aku menyelesaikan ucapanku, "cup" dia mengecup bibirku, "satu tuan, satu kecupan" ucapnya sambil memegang mulutnya,

"ih curang, cari kesempatan dalam kesempitan," ucapku sambil mengerucutkan bibir, tanpa di duga dia menyambar bibir ku lagi, dia sedikit melumatnya, aku hanya diam aja, tiba tiba ada yang mengetuk pintu dari luar. "tok...tok....tok...." dan ketukan itu menyelamatkanku, tuan Arjun melepaskan ciumannya, aku pun segera membuka pintu,

"mbak Nurul sudah waktunya jemput den Shaka" ucap mang Udin, dan ya yang mengetuk pintu itu adalah mang Udin,

"oh iya mang, maaf ya mang saya lupa" ucapku sambil akan melangkah keluar, tapi sebelum keluar tuan Arjun sudah berkata kepada mang Udin

"mang Udin biar saya saja yang menjemput Shaka, mang Udin di rumah aja" ucap tuan Arjun sambil menghampiri kami,

tapi sebelum kami berangkat aku mengingatkan tuan Arjun untuk minum jus apelnya.

"jusnya?" ucapku, "apa?" tanya tuan Arjun, "jusnya belum di minum" ucapku mengingatkan, "siapa yang belum minum jusnya?" tanyanya lagi, "kamu" jawabku, "kamu siapa?" ucapnya sambil tersenyum menyebalkan, "ya kamu..." aku menggantung ucapanku dan melirik tuan Arjun yang sedang menempelkan telunjuk di mulutnya, "sayang" ucapku tanpa suara, kemudian aku berjalan secepat mungkin menuju mobil di garasi karena saking malunya, sedangkan tuan Arjun hanya senyum senyum sambil geleng geleng kepala, sebelum berangkat menjemput Shaka, tuan Arjun meminum jus apelnya terlebih dahulu,

Sepanjang perjalanan menuju sekolah Shaka, aku tak berani melihat tuan Arjun, ku palingkan mukaku ke luar,

"emangnya seindah itu apa sih pemandangan di luar, sampai-sampai orang seganteng aku di abaikan" ucap tuan Arjun, aku tak meresponnya, aku tak cukup nyali untuk melihat ke arahnya, "sayang..." ucapnya lagi sambil mencolek pinggangku, aku masih tetap tak meresponnya, "sayang....." sekali lagi dia mencolek ku, "ku hitung sampai tiga nih...kalau sampai tiga tak melihat padaku, maka jangan salahkan aku bila aku akan menciummu di depan umum" ucapnya lagi sedikit mengancam,

"satu........."

"dua.........."

"ti..............." sebelum tuan Arjun menyelesaikan ucapannya, aku segera menengok ke arahnya.

"nah gitu dong.......pemandangan sebelah sini kan lebih indah" ucapnya sambil tersenyum,

"kamu jangan menggodaku terus dong, aku kan malu" ucapku pada tuan Arjun.

"kamu siapa?" tanyanya lagi,

"kamu sayang..........."ucap ku agak kesal.

"siapa? Ga kedengaran" ucapnya lagi mulai menyebalkan.

"kamu sayang, sayang, sayang, sayang....puas" ucapku kesel.

"puas" ucap tuan Arjun sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"nah gitu dong, kalau manggilnya sayang kan enak di dengernya" ucap tuan Arjun lagi.

"iya tapi kalau kita lagi berdua aja yah, kalau ada orang lain aku ga mau, aku belum siap di hujat oleh fans-fans kamu" ucapku

"emangnya kamu malu yah punya pacar aku? Seorang duda anak satu?" ucap tuan Arjun agak melo,

"bukan gitu sayang, aku cuma belum siap aja bila ada yang bilang aku menggoda bos ku sendiri" ucapku menjelaskan.

"yaudah deh terserah kamu yank" ucapnya sambil menghentikan mobilnya, tak terasa kami sudah sampai di depan sekolah Shaka, ku lihat Shaka baru saja keluar kelasnya, segera ku hampiri dia dan mengajaknya untuk masuk mobil.

1
Harlintjes Lakapi
mana kelanjutannya ?
Giselle Bustamante
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Dzakwan Dzakwan
Jelek, bosen.
C S Rio
Wuih, seru abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!