Follow IG : renitaria7796
Zivana adalah seorang pelayan di Rumah besar keluarga Pradipta. Karena memiliki wajah yang sangat cantik, Zivana sengaja menyembunyikan kecantikan wajahnya. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian laki-laki.
Suatu hari karena sebuah insiden, Zivana di kejar oleh seorang penjahat. Zivana di tolong oleh pemuda tampan bernama Sean Pradipta. Zivana tidak mengetahui jika Sean adalah majikannya.
Sean Pradipta mempunyai calon istri bernama Rissa. karena suatu insiden Rissa tidak hadir di acara pernikahannya bersama Sean. Untuk membantu agar reputasi Sean tidak hancur, Ziva lalu mengantikan Rissa menjadi istri dari Sean.
Namun Zivana tidak mengetahui ada rahasia besar yang telah di sembunyikan oleh Sean. Lalu bagaimana nasib pernikahan Sean dan Zivana di saat kehidupan masa lalu Sean dan Ziva muncul menghadang?
Season 2
Menceritakan kisah Angel anak dari Sean Pradipta. Angel menyukai Jimi sang asisten orangtuanya. Namun Jimi mempunyai kekasih dan akan segera menikah.
Bagaimana cara Angel menaklukkan hati Jimi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Ziva naik ke ranjang tempat tidur. Tidak lupa Ziva juga menaruh guling sebagai pembatas antara dia dan Sean. Sedang Sean melotot saat guling sudah berada di tengah-tengah.
Ini adalah malam pengantin bagi mereka. Seharusnya mereka saling bermesraan. Ini malah Ziva memberi batasan untuknya.
Sean naik ke atas tempat tidur menyusul Ziva. Sean membuang guling sebagai pembatas itu ke bawah. Ziva melotot pada Sean, lalu meletakan bantal ke tengah-tengah.
Sean lalu membuangnya lagi ke bawah. Ziva kembali meletakan bantal yang lain. Sean kesal lalu membuang semua bantal ke bawah.
"Kenapa semua bantalnya di buang?" kata Ziva.
"Kamu itu yang kenapa, ngapain di kasih pembatas segala," tutur Sean.
"Aku hanya ingin memberi batasan saja," ujar Ziva.
Ziva sebenarnya sangat takut pada Sean. Dia belum siap jika harus menyerahkan kehormatan miliknya. Ziva ingin melakukannya jika Sean sudah mencintai dirinya.
"Kamu takut... aku memakanmu?" tanya Sean.
Ziva mengaruk tengkuknya, Sean bisa menebak jalan pikirannya. "A-aku hanya belum siap."
Sean menyeringai. "Jangan-jangan kamu belum pernah melakukannya?" tanya Sean lagi.
Ziva menatap Sean kesal. Tentu saja dia belum pernah melakukanya. Ziva sangat menjaga kehormatannya. Ziva bahkan menyembunyikan wajah cantiknya, agar para pria yang memandang tidak berselera.
Sean malah senyam-senyum akan wajah kesal Ziva. Sean sudah menduga jika istrinya masih perawan. Beruntung sekali nasib Sean dapat istri cantik sudah itu masih suci lagi.
Sean menarik tubuh Ziva ke dalam pelukanya. "Tenang saja, aku akan melakukanya dengan sangat lembut."
"Awwww," teriak Sean.
Ziva mencubit lengan suaminya. Sean mengusap lengan yang di cubit Ziva. "Kenapa mencubitku?"
"Aku belum siap," kata Ziva.
Sean melongo. "Ha... kamu harus siap selalu. Aku ini suami kamu, dosa lho kamu nolak."
Ziva membalikan tubuhnya membelakangi Sean. Suaminya itu malah punya ide jahil untuk mengerjai Ziva. Sean masuk ke dalam selimut yang membungkus Ziva.
Sean mengelus kaki jenjang istrinya. Jari-jari tangannya menjengkal sedikit-sedikit naik ke atas. Sean menyibak kemeja Ziva dengan bibirnya. Ziva mendelik akan perbuatan Sean.
Bugh... !
"Awwww," teriak Sean.
Sean mengelus perutnya yang terkena tendangan sang istri. Ziva menyibak selimut dari tubuhnya. Sean menyengir memandang Ziva.
"Mesum... kamu tidak capek, seharian habis acara masih saja mau nyosor," ucap Ziva.
Sean terkekeh. "Untuk hal ini, tidak ada kata capek."
Ziva melipat tangan di dada. Kali ini tidak ada rasa takut pada Sean. Yang ada hanya rasa kesal pada tingkah Sean.
"Aku tidak mau, kapan-kapan saja," kata Ziva.
Sean mendelik mendengar ucapan Ziva. Bagaimana mungkin dia bisa tahan. Ziva saja begitu sangat menggoda. Kulit putih mulus itu begitu sayang untuk tidak di jamah.
"Sayang... ayolah, sebentar saja. Aku sudah tidak tahan melihatmu."
Sean memelas pada istrinya. Ziva jadi tidak tega melihat wajah melas Sean. Ziva berpikir sejenak, apakah akan menuruti kemauan Sean.
Aku masih ragu akan perasaan Sean. Gimana kalau dia sudah mendapatkan diriku, dia lalu pergi meninggalkan aku, batin Ziva.
Ayolah Ziva sayang, serahkan dirimu padaku. Setelah itu, kamu akan aku tinggal pergi, batin Sean.
"Hubby...."
Sean sudah tersenyum penuh kemenangan. Mungkin saja Ziva sudah berubah pikiran. Ziva akan menyerahkan mahkotanya pada Sean malam ini.
"Iya sayang," sahut Sean.
"Maaf... aku tidak bisa. Aku mau tidur sekarang," kata Ziva.
Ziva mengambil bantal di bawah, menarik selimut lalu memejamkan matanya. Sean menganga tidak percaya, dirinya di tolak. Seorang Sean, pria tampan dan kaya di tolak. Hanya Ziva yang berani menolak Seorang Sean.
Sean mengusap wajahnya lalu menghela. "Hah... sabar-sabar."
Kita lihat saja nanti Ziva, kamu akan bertekuk lutut padaku, batin Sean.
Sean mengambil bantal yang dia buang untuk tidur. Sean mendekatkan tubuhnya memeluk Ziva. Sean memeluk tubuh Ziva dengan erat.
Ziva sudah tertidur, karena memang sudah sangat lelah dan mengantuk. Sean bangkit dari tidurnya lalu melambaikan tanganya di wajah Ziva. Sean menyeringai dan mulai membalikan tubuh Ziva perlahan.
Sean membuka kancing kemeja istrinya. Sean merasa sangat takjub melihat keindahan di depannya. Pemandangan yang benar-benar menggoda.
"Aku akan memberi tanda di kulit putihmu itu," gumam Sean.
Sean mulai menyusuri leher dan bagian depan Ziva. Bagian yang menonjol itu sangat pas di pegang oleh tanganya. Sean tidak membuang waktu lagi dan mulai melakukan aksinya. Sean memberikan tanda-tanda cinta di sekitar leher, d*da dan perut Ziva.
Setelah puas, Sean kembali merapikan kemeja Ziva. Sean kembali berbaring di samping Ziva dan memeluknya. Sean akan menantikan reaksi Ziva sangat terbangun.
*****
Waktu sudah menunjukan larut malam. Rissa terbangun dari tidur panjangnya. Orang suruhan Sean, memberinya bius yang kuat. Rissa baru sadar sangat sudah larut malam.
Rissa masih merasakan pusing di kepalanya. Di tatapnya kamar yang berbeda dan bajunya juga sudah berganti. Dia ingat saat seorang pelayan telah membius dirinya.
Rissa membuka knop pintu kamar. Kamar itu masih terkunci. Rissa berteriak dan mengedor pintu kamar hotel. Rissa sangat kesal, siapa yang telah membuatnya pingsan dan mengurungnya.
"S**l... kerjaan siapa ini. Aku gagal menikahi Sean," gumam Rissa.
Rissa menelepon bagian receptionist dengan telepon kamar hotel. Rissa ingin mereka membuka pintu untuknya. Rissa tidak membayangkan betapa malunya Sean sangat dia tidak jadi menikah.
Rissa tidak tahu saja jika acara pernikahanya tetap berlangsung. Rissa tidak tahu jika calon suaminya sendiri yang menyembunyikan dan membius dia.
Petugas hotel datang membukakan Rissa pintu kamar. Rissa langsung saja berlari menuju ballroom tempat di adakan acara pernikahan. Suasana sepi, acara sudah selesai.
Rissa lalu bertanya pada pelayan yang masih membersihkan sisa-sisa dari acara. "Apa acara pernikahannya di batalkan?"
"Tidak Nona, acara pernikahanya sudah selesai tadi sore," jawab pelayan.
Rissa sedikit kaget. "Maksud kamu?"
"Acara pernikahanya berlangsung meriah tadi," kata pelayan.
Rissa tersentak, bagaimana mungkin acara tetap berlangsung. Calon mempelai wanitanya saja menghilang. Rissa tidak percaya, mungkin saja orang lain yang menikah.
"Yang menikah, apakah Sean Pradipta?" tanya Rissa lagi.
Pelayan itu mengangguk. "Iya Nona, pengantin wanitanya sangat cantik. Mereka sangat serasi sebagai pasangan."
Rissa mengepal geram, siapa yang berani mengantikan posisi dirinya. Rissa tidak bisa menerima ketidakadilan ini. Rissa akan membuat perhitungan dengan Sean mau pun wanita yang sudah menjadi istri Sean.
Rissa pergi menuju bagian receptionist untuk menyanyai kamar Sean. Rissa yakin jika Sean sudah menyewa kamar yang berbeda dari sebelumnya.
"Aku ingin tahu, di mana kamar Sean Pradipta?" tanya Rissa.
Wanita yang menjaga bagian receptionist tidak ingin memberitahu kepada Rissa. "Maaf Nona, saya tidak bisa memberitahu Anda."
Rissa semakin kesal saja. "Akhhhh...."
Rissa berteriak frustrasi, Sean telah mempermainkan dirinya. Rissa akan membalas semua perbuatan Sean.
To be countinue
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.
bukannya GK bisa ya di agama lain semisal krist*n atau selain Islam (kalau Islam kan di anjurin, prmpuan di Islam itu murahan kesannya) menikah 2x mksdnya nggak sah..