Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu Buta
Keesokan harinya, saat nania membuka kedua matanya ia sudah melihat son yan sudah siap dengan stelan kemeja putih yang semalam dipakai nania.
" Bukannya ini sudah saya pakai tadi malam ?" tanya nania sembari menarik selimut.
" tidak masalah ... lagi pula juga tidak kusut sama sekali" jawab son yan seraya merapikan dasinya.
Drrrt ... drrrrt ...
sebuah notifikasi pesan masuk dari gilang, nania segera membuka pesan yang dikirim tunangannya itu.
" aku sudah sampai di new york sayang, maaf ya kemarin aku tidak bisa bantu kamu ... sekarang kamu bilang sama aku, semua habis berapa akan aku transfer " tulis gilang.
nania tidak berani membalas pesan itu, ia mendadak tidak enak dengan son yan.
" ada apa ?" son yan mulai menyelidik.
" gilang ... mau mengganti biaya pengobatan ibu"jawab nania.
" gilang itu hanya tunangan kamu, sedangkan saya ... adalah suami sah kamu ... yang lebih berhak untuk membantu kamu " kata son yan kemudian keluar dari kamar mereka berdua.
***
Siang itu ibu nania sudah bisa pulang, dan hal ini sangat membuat nania bahagia.
" bagaimana sekarang ... pasti nania tersiksa ... karena berhutang pada tuan son yan yang kasar itu"batin ibu jihan.
" bu ... ada apa?" nania mencoba bertanya pada ibunya.
" nia ... apa kita jual saja panti asuhan ini, kemudian kita kembalikan uang tuan son yan ?" mendadak ibu jihan mengatakan sesuatu di luar dugaan nania.
" ibu ... kenapa bisa berpikiran begitu?" tanya nania.
" bukannya ibu meragukan kamu ... tapi tuan son yan itu ... " ibu jihan tak mampu melanjutkan kalimatnya lagi, karena dihadapannya telah berdiri son yan sembari membawa buah-buahan yang begitu banyak.
" mas ... Yan " nania terkejut saat son yan datang tanpa memberi kabar.
" kakek ingin bertemu kita sekarang "son yan tak bisa berbasa-basi lagi.
" ya sudah ... saya mengantar ibu kedalam dulu "tegas nania.
awalnya ibu jihan melarang nania untuk pergi, akan tetapi setelah mendengar bahwa nania akan menemui kakek billy ibu jihan merasa sedikit lega.
Pukul 13.00 tepat nania dan son yan sampai di desa nelayan, dan mereka sangat terkejut saat kakek billy dan nenek ria diam-diam membelikan rumah untuk mereka berdua.
" nek ... rumah kita kan masih ada " keluh son yan.
" itu rumah ayah kamu ... kali ini spesial rumah kalian berdua " jelas nenek ria.
Dan seperti biasa, mereka tidak bisa menolak pemberian kakek dan nenek son yan, dimana nania dan son yan segera menuju alamat rumah baru mereka.
" astaga ... kenapa alamatnya dekat apartemen kak rena mas "nania mulai mengeluh.
"sepertinya mereka sengaja "sahut son yan kemudian menepikan mobilnya.
" ini tidak bisa ... lebih baik kita menolak rumah ini " nania terlihat sedikit gugup.
" saya tidak bisa melakukannya ... kalau kamu bisa menolak ... kamu saja yang mengabari mereka " son yan kemudian turun daei mobilnya untuk membuka pintu gerbang rumah baru yang baru saja di renovasi itu.
Sementara itu, sosok rena yang siang itu baru saja pulang kerja tidak sengaja melihat mobil tunangannya masuk kedalam rumah kosong yang tak jauh dari apartemennya.
"bukankah itu mobil mas son yan ya ... "rena kemudian mengambil ponselnya untuk menelfon kekasihnya itu.
Drrrrt .... Drrrrt ....!
tut .... tut ...
" hallo sayang ... " son yan memanggil rena sayang didepan nania.
" sayang ... mobil kamu kenapa masuk rumah baru di seberang apartemen aku?" tanya rena menyelidik.
" oh ... iya, aku sedang melihat rumah ini ... siapa tahu cocok untuk kita "son yan seakan ingin menguji perasaan nania.
"ehm ... semoga cocok ya sayang ... karena rumah itu bagus banget " suara rena terdengar sangat manja.
mendengar percakapan rena dan son yan nania menjadi sangat muak, sampai akhirnya dia memberanikan diri menelfon nenek ria untuk mengadu bahwa nania kurang menyetujui rumah baru itu.
" apa kamu cemburu ?" son yan mencoba menebak perasaan nania.
" tidak ... lagi pula aku tidak suka rumah ini ... kalau tuan mau memberikan pada kak rena ... berikan saja" nania mencoba tenang.
"baik ... saya akan memberikan rumah ini pada rena ... " tegas son yan.
" ya sudah ... ! saya pulang sekarang "nania kemudian pergi tanpa berpamitan.
***
Beberapa hari setelah hari itu, nania terlihat murung bahkan tidak konsentrasi.
" Permisi ... " seseorang membuat nania terkejut.
" nia ada yang mencari kamu "kata putra sembari meminta tamu nania duduk di kursi tamu.
" siapa ?"tanya nania pada putra.
" saya sarah ... asisten baru pak son yan, beliau memerintahkan saya untuk memberikan ini pada ibu"kata wanita muda itu seraya memberikan sebuah map bersampul biru.
" surat rumah "nania terkejut.
" kemarin bapak sendiri lho bu ... yang memilih rumah itu, dan kebetulan rumah ini dekat dengan Rumah sakit ini lho bu " jelas asisten baru son yan.
" maksudnya apa ?" nania mencoba berbisik agar putra tidak mendengarnya.
"kata bapak , ibu diminta menemui beliau di rumah ini sekarang "jawab sarah dengan nada suara yang lirih.
Dengan sangat terpaksa nania mengikuti sarah untuk menemui son yan di rumah baru yang tak jauh dari tempat nania bertugas.
30 menit kemudian, nania sampai di kawasan perumahan elit yang berdekatan dengan taman yang menjadi tempatnya nongkrong bersama via dan juga putra saat libur kerja.
" pak son yan membeli rumah berikut cafe dan tamannya bu "bisik sarah.
" bagaimana ... ?" tanya son yan sembari membawa gunting pemotong tanaman.
" ini ... " nania mulai bingung.
" kamu bisa ajak ibu kamu tinggal disini, dan saya bisa carikan pengasuh untuk anak-anak di panti "jelas son yan.
" tolong ... jelaskan ... apa maksudnya semua ini ... dan kenapa anda mengatas namakan rumah ini dengan nama saya ?" tanya nania.
" biar setelah kita cerai ... kamu punya tempat yang layak, kehidupan terjamin ... dan saya tidak merasa bersalah " jawab son yan sembari tersenyum.
"jadi anda sungguh ingin kita bercerai ?" tanya nania lagi.
" bukankah kamu ingin saya segera menikahi kakak kamu ?" son yan mulai membuat nania bingung.
" keterlaluan " nania kemudian pergi tanpa pamit.
***
Sejak hari itu nania mulai memblok nomor son yan di ponselnya, ia juga mulai membeli ponsel dan nomor baru untuk menghindari kakek billy dan juga nenek ria.
Sampai seminggu kemudian, son yan mengalami kecelakaan saat meninjau pembangunan perusahaan barunya di luar kota.
" nia ... aku cemas " rena mendadak mendatangi tempat dinas nania dan memberi kabar tentang son yan yang sedang dirawat dirumah sakit.
tentu saja mendengar hal ini nania merasa bersalah, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghubungi son yan.
"lalu sekarang ... tuan son yan dimana ?" tanya nania.
"dia tidak memberi tahu nia ... aku sangat cemas " rena mulai menangis.
Dari sini nania mulai mendapat keyakinan baru, kalau son yan sedang berada di rumah baru yang baru saja dibelinya.
sehingga ia memutuskan untuk pergi kerumah baru itu sepulang bekerja.