NovelToon NovelToon
CINTA TUAN MAFIA

CINTA TUAN MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aquarius97

Dalam pusaran dunia mafia yang gelap, Alex, putra mahkota dari klan Moralez, dihadapkan pada ultimatum ayahnya, Marco Moralez, seorang mafia kejam tanpa belas kasihan.

Untuk membuktikan dirinya layak memimpin klan, Alex harus menemukan adiknya yang bertahun-tahun hilang, sebagai syarat.

Namun, di tengah pencarian nya terhadap sang adik, Alex justru bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya, gadis yang mampu menggetarkan hatinya setelah lama mati.

Akankah dia berhasil menemukan adiknya dan memimpin klan ? Dan bagaimanakah kisah cinta akan mengubah arah hidupnya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POKOKNYA CARI GADIS ITU

Di dalam asap tebal yang perlahan mulai menghilang, Dahlia Smith berjalan mendekat pada kekasihnya sambil terbatuk-batuk karena asap yang menusuk tenggorokannya. Setelah asap mulai tipis, mereka menyadari bahwa Alex sudah tidak ada di sana. "Hah, kemana dia?" kemarahan dan kebingungan bercampur dalam dada Dahlia.

Kekasih Dahlia meninju udara. "Sial! Dia berhasil kabur," ia mengumpat, amarahnya semakin memuncak melihat anak buahnya masih berada disana. "Apa yang kalian lakukan?! Cepat cari dia sampai ketemu! Jika kalian tidak berhasil menemukannya, aku akan menembak kepala kalian satu per satu!" ancamnya dengan nada keras dan tegas.

Sebenarnya, segalanya memang sudah direncanakan dengan matang. Dahlia sengaja kembali ke kota Hamburg, untuk mencari kedua orang tuanya yang ia yakin tengah di sandera oleh Alex karena kepergiannya. Dahlia tidak merasa takut, karena ada sang kekasih di belakangnya yang mendukung sepenuhnya. Dahlia merasa yakin, kekasihnya memiliki kekuatan dan kekuasaan yang seimbang dengan Alex. Dan kekasihnya sudah berjanji untuk membantu menangkap Alex dan menemukan keberadaan orang tuanya. Tanpa Dahlia tahu, kekasihnya juga memiliki motif tersembunyi di balik kesediaannya membantu.

Mereka telah menyusun rencana dengan membiarkan Dahlia muncul sebagai umpan untuk memancing Alex. Dan berhasil, beberapa anak buah Alex telah masuk ke dalam perangkapnya. Sejak pagi, mereka membiarkan anak buah Alex mengawasi dan menguntit mereka.

Hingga malam hari tiba, seperti yang telah diprediksi, Alex benar-benar datang di club malam tempat Dahlia berada.

Dahlia dan kekasihnya berkomunikasi lewat earpiece yang terhubung dengan perangkat komunikasi, sehingga kekasih Dahlia bisa memantau situasi dan memberikan instruksi secara langsung dari jarak jauh. Sebenarnya, Dahlia sudah melihat Alex sejak kedatangannya, dan ia segera memberitahu kekasihnya. Dengan intruksi kekasihnya, Dahlia berjoget di dance-floor dengan gerakan santai mengikuti alunan musik. Hingga akhirnya ia pura-pura berbalik, seolah baru melihat Alex dengan tatapan terkejut.

Kekasih Dahlia kembali mengintruksi, meminta supaya menggiring Alex ke tempat yang sepi, dan terjadilah dimana Alex di tembak lalu dipukul. Anak buah Alex tidak ada disana, karena sebelumnya mereka semua sudah di tangkap oleh anak buah kekasih Dahlia setelah berhasil di kelabuhi.

Mereka sudah senang, karena berpikir telah berhasil melumpuhkan Alex. Namun, nyatanya malam itu Dewi Fortuna tidak berpihak pada mereka. Tanpa sepengetahuan siapapun, ada campur tangan seorang gadis misterius yang membantu Alex.

Sebelum pesta usai, Alvin meminta maaf dan izin pamit undur diri pada Tuan Anderson dengan alasan ada keperluan mendesak. Dengan langkah cepat, Alvin segera meninggalkan ballroom, menuju alamat yang sudah dikirimkan oleh seseorang lewat ponsel Alex.

***

Pagi-pagi sekali di langit Jakarta, mendung kelabu menyelimuti kota, seakan menahan matahari untuk bersinar. Rintik hujan mulai jatuh, membasahi jalan-jalan yang semula kering. Tak lama rintik hujan semakin deras, terlihat seorang gadis berlari kecil sambil melindungi kepalanya dengan kedua tangan, menuju rumah megah yang sudah terasa seperti rumah kedua baginya, tempat perlindungan yang hangat dan nyaman.

Begitu sampai, ia nyelonong masuk dan langsung menuju meja makan. "Good Morning, Everybody!" sapanya dengan ceria kepada dua orang yang sudah duduk di sana.

"Morning, sayang," balas Bunda Almira dengan senyum merekah, sedangkan Leon hanya berdecak melihatnya.

"Sini sayang, kita sarapan." Ajak Bunda Almira, sambil menepuk kursi di sampingnya.

Dengan senang hati, Elzatta kemudian duduk, dan membalik piring di depannya, siap untuk sarapan.

"Seperti tidak punya rumah saja, pagi-pagi sudah ada disini." Ketus Leon dengan wajah datar menyindir Elzatta.

"Bundaaaaaaa, Leon.........." rengek Elzatta sangat manja.

Bunda Almira menegur putranya, "Leon, jangan begitu dong." Ucapnya lembut, sambil mengusap rambut Elzatta dengan penuh kasih sayang.

Elzatta memasang wajah sedih menatap Bunda Almira, "Maaf ya, Bunda. Aku merepotkan Bunda terus. Aku hanya tidak ingin sarapan sendirian di rumah."

"Tidak kok, kamu tidak merepotkan sama sekali. Bunda malah senang, sayang."

Elzatta tersenyum senang, dan menjulurkan lidahnya mengejek Leon. "Cih, drama!"Ujar Leon sambil menggigit ujung sandwich nya.

Bunda Almira menggelengkan kepala, menyaksikan Elzatta dan Leon kembali terlibat dalam perdebatan kecil, seolah sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang menghibur.

Elzatta mendengus pelan, "Kalau tidak dengan kalian, dengan siapa lagi aku sarapan bersama? Ayah sedang sibuk di luar kota dan ibu...." ia berdecak pelan. "CK, kalian tahu ibu tidak pernah mempedulikanku, dia bahkan lebih menyayangi mu!" Ucap Elzatta menatap Leon dengan tajam, lalu menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

Bunda Almira mengusap punggung Elzatta dengan lembut, "Sabar, sayang. Ibu sebenarnya menyayangimu, hanya saja beliau mungkin tidak bisa menunjukkan perhatiannya." Suaranya lembut, mencoba menenangkan hati Elzatta.

"Tidak, Bunda. Elza tau kok-"

"Sudah-sudah, iya kau boleh sarapan di sini setiap hari, sepuasmu. Sudah ayo makan dulu." Leon dengan cepat memotong ucapan Elzatta dan mengakhiri obrolan.

"Bunda, setelah ini boleh tidak Elza mengajak Leon ke butik? Mau ngecek gaun pengantin." Tanya Elzatta setelah sarapan selesai, tapi mereka masih berada di ruang makan.

Leon segera menyahut, "Nggak, ngapain ngajak-ngajak! Calon suamimu kemana?!"Kata Leon dengan suara datar.

"Iya, Za. Juan kemana, kenapa malah ngajak Leon?" Tanya Bunda Almira.

"Dia sedang sibuk bekerja, Bunda."

"Aku tidak mau, yang mau menikah siapa? Yang repot siapa!" Leon menolak dengan tegas.

"Ayolah, Le. Mumpung hari weekend, nanti ku traktir mi ayam deh." Bujuk Elzatta sambil mengedip-ngedipkan kelopak matanya.

"Oh, atau kau memang ada rencana jalan dengan Betty ? Kalau begitu tidak papa, it's okay."Ucapnya lagi.

"Hah, siapa Betty?" Tanya Bunda Almira sedikit terkejut, tapi tetap bernada lembut.

"Betty itu, kekaa-"

Leon terbelalak, dengan cepat ia berdiri dan membungkam bibir Elzatta dengan tangannya. "Bukan siapa-siapa, Bun. Elza membual, bahkan Leon tidak sedang dekat dengan siapapun kok."

Bunda Almira lalu bergumam, "Hmm... Yasudah, cepatlah bersiap dan temani Elza ke butik, Nak."

"Baiklah,"ucap Leon sambil menarik tangannya, dan Elzatta menyeringai puas.

"Awass kau,"ujar Leon menatap Elzatta, sedangkan yang di tatap kembali menjulurkan lidahnya.

...💣💣💣💣💣...

Siang itu, Alvin datang ke penthouse milik Alex, membawa hasil penyelidikannya tentang insiden semalam. Setiap kali ingin menenangkan diri, Alex selalu pergi ke penthouse miliknya yang tersembunyi dari hiruk pikuk dunia luar. Hanya Alvin dan Fedrick yang tahu tentang keberadaan tempat ini. Penthouse ini tidak pernah terjamah oleh wanita mana pun, bahkan Dahlia, wanita yang sangat dicintai Alex, tidak pernah diizinkan menginjakkan kaki di sini.

Alvin menghampiri Alex yang tengah duduk di sofa, terlihat sedang mengusap dan mengamati perban di lengannya. "Selamat siang, Tuan. Bagaimana kondisi anda sekarang?" Tanya Alvin, dengan formal.

"Hmm, aku sudah baik-baik saja. Bagaimana kau sudah menemukan gadis itu?"

Alvin menunduk, "Maaf, Tuan. Saya sudah menyelidiki dengan detail, tapi identitas penyewa kamar pada saat Anda berada di sana ternyata hanya seorang wanita paruh baya, bukan wanita muda seperti yang Anda ceritakan."

"Lalu, menurutmu aku berhalusinasi? Apakah mungkin seorang wanita paruh baya bisa bertindak secerdik itu?" Kata Alex dengan kesal.

Alvin masih menunduk, "Maaf, Tuan, saya tidak bermaksud meragukan persepsi Anda, tapi hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kemarin penyewa kamar memang hanya seorang wanita paruh baya, dan tidak ada selain dia." Ia menjawab dengan hati-hati.

Alex berdecak sebal, "CK,, pokoknya cari dia sampai ketemu!"Titahnya tidak bisa di bantah.

"Baik, Tuan." Alvin mengangguk patuh, lalu berkata lagi dengan serius. "Ada hal yang lebih penting, Tuan. Ternyata selama ini, Nona Dahlia berada dalam perlindungan seorang pemimpin dari klan Black Blitz. Dia juga pria yang telah mengambil kesuciannya, karena itulah Nona Dahlia begitu cinta mati kepa-"

Alex menatap Alvin dengan tatapan tajam, seperti duri yang menancap di lehernya. Alvin pun menyadari kesalahannya dan mengusap tengkuknya "Eh-hem, maafkan saya, Tuan."

"Ternyata, Nona Dahlia memang sengaja kembali ke sini untuk mencari orang tuanya. Mereka juga sengaja membiarkan anak buah kita mengawasinya dan masuk ke perangkap mereka. Dan kenapa anak buah kita tidak ada saat Anda kesulitan, karena mereka semua di tangkap dan di bunuh oleh kekasih Nona Dahlia, Tuan." Jelas Alvin panjang lebar.

"Brengsek !!!"

"Siapa pria itu?! Berani-beraninya bermain-main denganku!"

"Lihat saja, aku tidak akan membiarkan kalian hidup!" Ucap Alex dengan penuh dendam.

...----------------...

Bonus Visual Dokter Leon deh, untuk mendukung perhalaun kita, heheheh. Maaf kalau tidak sesuai dengan yang reader's bayangkan.

1
IndiraCiss
hmm, ada masalah apa Alex dan Juan, pasti bukan hanya ttg Dahlia kan? semakin kepoo
R 💤: yupss Kaka betull sekaliii
total 1 replies
IndiraCiss
hidup Alex memang gelap, dan hanya kamu yg mampu memberi warna eehh/Sneer/
R 💤: eakkk...eakkk /Joyful/
total 1 replies
IndiraCiss
Dia calon menantumu yg sesungguhnya Tuan /Chuckle/
IndiraCiss
sa ae Eljataaa mah/Joyful/
R 💤: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
IndiraCiss
aduhhh 🙈
IndiraCiss
selalu aja, maen nyosor /Shame/
Teteh Lia
Kamu siapa kata na, Lex... wkwkwk /Facepalm/
R 💤: gak dianggap /Smirk/
total 1 replies
Teteh Lia
Aku malah merasa betah kaya na di tempat itu. asal AC nyala mah. adem pokok na...
apa aku aneh ya? 🤔
R 💤: kek nya kita sama-sama introvert deh ka wkwk
total 1 replies
Teteh Lia
Alex, udah Mateng banget persiapan na... ampun dah.
Drezzlle
jangan cari kesempatan ya kamu
R 💤: /Grin//Grin/aman kak
total 1 replies
Drezzlle
keren juga
Lolamoza
Aku ngebayangin fedrick begitu tersiksa saat ini /Doubt/ tapi mf fed, knp aku pengen ktawa /Joyful/
R 💤: kasihan dia, takutt tiba-tiba di dor /Facepalm/
total 1 replies
Lolamoza
/Joyful/kalau kau tembak dia, hilang sudah cintamu Lex /Facepalm/
R 💤: benar kak /Proud/ dia juga yg rugi hhh
total 1 replies
Aksara_Dee
aku tertib kok ka, selalu nunggu update darimu
R 💤: hehez iya kak aku tau kok 🤗
total 1 replies
Aksara_Dee
setuju, aku paling takut kamar mandi kayak gini.
Aksara_Dee: makanya parno bgt toilet remang-remang gt
R 💤: wakakakaka, itu lebih menyeramkan
total 4 replies
Aksara_Dee
hey Mr. dominan
Aksara_Dee
nyalain itu pake kedipan mata Zatta
R 💤: wkwkwkwk, dia raba-raba dinding /Grin/
total 1 replies
Aksara_Dee
terkesan banyak nyamuk kalau gelap semua warnanya
R 💤: setuju kak /Facepalm/
total 1 replies
Muliana
iklan macet thor, hanya bisa 2 tambah /Rose//Rose/ ini aja ya /Heart/
R 💤: Ya ampuun makasih banyak kak, lancar teros rezekinya 😍🙏🏻
total 1 replies
Muliana
Nah kan, pasti Alex udah tahu siapa dalang yang membuat Ellzata pingsan tempo hari
R 💤: Langsung di eksekusi tuh kak, makanya /Casual/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!