CINTA TUAN MAFIA
ATTENTION!
Hanya untuk pembaca 18+
Mohon pertimbangkan sebelum membaca novel ini ! Karena ada banyak umpatan, adegan kekerasan, dan konten dewasa.
Selamat Membaca.
...----------------...
"Hamburg, DE"
Di perusahaan miliknya, Marco berdiri di depan jendela kantornya, menatap gedung-gedung tinggi yang menjulang di cakrawala. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, posturnya santai namun ekspresinya penuh konsentrasi. Ia tampaknya sedang memikirkan sesuatu dengan intens, mata yang tajam membara di balik kaca mata hitamnya, menatap pemandangan kota yang dinamis di bawahnya. Sebenarnya, sedari tadi dirinya sedang menunggu kedatangan seseorang yang begitu ia nantikan.
Dan di luar gedung, seorang pria tampan baru saja keluar dari dalam mobil bermerek Rolls-royce Boat Tail. Dengan langkah yang lebar, ia segera memasuki perusahaan milik daddy-nya dengan di ikuti beberapa bodyguard di belakangnya.
Selama perjalanan menuju ruangan sang daddy di lantai dua puluh, para karyawan yang berpapasan dengannya seketika menundukkan kepala sebagai tanda hormat.
Setibanya di depan pintu President Directur, asisten sang daddy yang bernama Roy, lebih dulu menyapanya, "Selamat datang tuan muda, Tuan Marco sudah menunggu anda di dalam." Ujarnya sopan, sambil membukakan pintu dan mempersilahkannya masuk.
Dengan senyum dingin dan tatapan tajam, Alex melangkah masuk ke dalam ruangan President Director, di mana Marco memang sudah menunggu. Alex melangkah lebih dekat ke meja kerja Marco, matanya yang tajam terus mengamati setiap detail di ruangan itu. "Dad!" Panggilnya, dengan suara dalam dan tenang.
Mendengar suara putranya, Marco berbalik dan menyambutnya, "Ah, akhirnya kau datang juga!" Ia mendekat dan memeluk putranya sekilas.
Marco melepas kaca matanya, "Hey, sudah sepekan kita tidak berjumpa, tapi kenapa wajahmu terlihat biasa-biasa saja, hah!" ucapnya lagi dengan suara tegas.
Alex memilih duduk di sofa meski belum di persilahkan, "Lalu seharusnya wajahku berekspresi bagaimana?" tanyanya datar.
Marco menarik napasnya dalam, "Setidaknya, tunjukkan wajah rindumu kepada Daddy."
Alex memutar bola matanya, "Aku tidak ingin berbasa-basi, kenapa Daddy memintaku datang. Jika tidak ada suatu hal yang penting, aku akan segera pergi!"kata Alex dengan nada dinginnya, sedangkan yang di tanya malah larut dalam lamunannya.
Alex menaikkan alisnya, "Dad, kau mendengarku?" panggilnya, suaranya tegas memecah keheningan. Setelah mendapatkan perhatian penuh dari Marco, Alex melanjutkan dengan nada yang sama tegasnya, "Berikan aku kekuasaan untuk menggantikanmu. Aku sudah sangat siap untuk mengambil alih."
Marco memperhatikan wajah putranya dengan tatapan yang tajam, lalu tersenyum sinis. "Sebegitu inginnya kau menggantikan ku?" Tanyanya datar, sambil menggelengkan kepala. "Hey, aku masih kuat memimpin klan Lex. Jangan terburu-buru, Nak." Nada Marco menunjukkan bahwa dia tidak akan mudah menyerahkan kekuasaannya.
Alex berdecak, "CK,, kau sudah cukup tua, Dad. Seharusnya kau sudah pensiun dan menghabiskan banyak waktu bersama mommy," ucapnya dengan santai, tapi tatapan matanya yang tajam menunjukkan bahwa dia tidak hanya sekadar bercanda.
Marco memukul meja, "Menghabiskan banyak waktu kepalamu !! Seharusnya disaat aku menghabiskan waktu kau sudah menikah dan memberikanku cucu!!" Bentaknya, kesal.
Alex memijat pelipisnya. "Ah, ayolah, jangan mulai seperti kakek. Telingaku panas mendengarnya."
Setelah hening beberapa saat, terdengar suara Marco berkata, "Aku akan menyerahkan kepemimpinan ku padamu, tapi-"
Alex menaikkan alisnya, "Tapi apa?" dibalik wajah tenang nya, sebenarnya ia penasaran.
"Dengan satu syarat," Marco menyeringai setelah berkata.
Alex mendengus, "Mengapa harus ada syarat? Bukankah aku satu-satunya putramu? Sudah seharusnya aku yang menjadi penerusmu bahkan tanpa syarat, bukan!" katanya dengan nada datar namun penuh dengan ketegasan. Matanya menatap tajam ke arah Marco, menantang daddy-nya untuk memberikan penjelasan yang masuk akal.
Marco menyunggingkan sudut bibirnya, "Tetap harus ada syarat, bagaimana kau menyanggupi tidak? Kalau tidak mau yasudah-"
Alex menghela napas kasar, "Baiklah, jadi apa syaratnya?"Putusnya kemudian.
Marco menatapnya dengan tatapan yang tajam, "Cari seseorang untukku. Dan sebelum kau berhasil menemukan orang yang kumaksud, kau tidak akan bisa menggantikan kedudukan ku," katanya dengan nada yang dingin dan penuh penegasan.
"Berikan informasi tentang orang yang kau maksud, aku akan mencarinya, segera!"
Marco mengendikkan bahunya dengan ekspresi datar, "Aku tidak punya informasi apapun, hanya saja orang tersebut berada di Indonesia."
Mendengar itu, mata Alex membelalak tidak percaya, dan mulai terpancing emosi. "Apa Daddy sudah gila ! Mencari seseorang tanpa jejak yang pasti itu sangat mustahil!" bentaknya.
Bentakan Alex hanya membuatnya tersenyum sinis, "Tapi Daddy yakin kamu bisa mencarinya."ucap Marco penuh keyakinan.
Alex mendesah frustasi, "Ayolah dad, aku hanya ingin menggantikanmu dan meringankan pekerjaanmu, percayalah padaku. Jangan menjebakku dengan dalih mencari seseorang yang tidak ada!"
Marco menatap Alex, "Daddy serius Lex, Daddy sangat ingin bertemu dengannya,"ujarnya sendu.
Alex membalas tatapan Marco dengan tajam, menyelami bola mata Daddy-nya, tapi ia tidak menemukan kebohongan disana. Melainkan hanya tatapan sendu yang menyiratkan kerinduan mendalam. Alex sedikit terkejut dengan ekspresi yang ditunjukkan daddy-nya, karena baru kali ini ia melihatnya seperti itu.
"Sebenarnya siapa yang Daddy cari? Jika Daddy sampai bermain gila dan menyakiti mommy, Alex tidak segan-segan untuk menembak kepala Daddy!" Desisnya tajam.
Hening sejenak, Marco terdiam, membuat Alex begitu geram menunggunya membuka suara. Hingga akhirnya, Marco menegakkan kepalanya dan berkata dengan nada yang tegas, "Dia adikmu, adik kandungmu." Kata-kata itu terdengar seperti petir di siang bolong, membuat Alex terkejut dan tidak percaya mendengar penuturan Daddy nya.
Alex Joseph Moralez, selama ini dikenal sebagai satu-satunya putra dan pewaris sah dari pasangan Marco Moralez dan Margaretha Conti. Namun, apa yang baru saja ia dengar dari mulut sang Daddy, ia memiliki adik ? Bahkan adik kandung!
Alex terkekeh sinis, "Apa! Adik? Yang benar saja, Dad. Lelucon macam apa ini, sangat tidak lucu!" Raut wajahnya berubah menjadi gelap.
"Dan Daddy juga sedang tidak ingin melucu, Lex!"kata Marco menekan kalimatnya.
Alex terperangah, sebenarnya ia tahu Marco sedang tidak membual.
"Apa! Aku punya Adik?" batin nya masih belum mempercayai semua ini.
...----------------...
...CERITA INI HANYA FIKTIF DAN HANYA HASIL DARI KEHALUAN PENULIS YANG MISKIN ILMU,, MOHON MAAF BILA ADA KEKURANGAN🙏🏻BILA ADA YANG BERKENAN MENAMBAHKAN IDE, BISA COMENT,...
...TERIMAKASIH READER'S....
...DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK, LIKE, COMENT 🖤 KARENA DUKUNGANMU SANGAT BERARTI UNTUKKU 🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
NurAzizah504
hai, kakak. aku mampir nih. kalo ada kesempatan, jgn lupa mampir di lapakku, yaa
2025-05-30
2
Aksara_Dee
Hai Kaka aku hadir di novel terbarumu, semangaat...
2025-04-30
1
Muliana
Hai kk,, aku hadir ya...
Masih jadi misteri tentang siapa adik Alex, dan jika adik kandung, kenapa bisa sampai berpisah
2025-05-27
1