NovelToon NovelToon
Sayangi Aku

Sayangi Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: SunFlower

Sayangi aku.. Dua kata yang tidak bisa Aurora ucapkan selama ini.. Ia hanya memilih diam saat mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang- orang di sekitarnya bahkan keluarganya. Jika dulu dia selalu berfikir bahwa kedua orang tuanya itu sangat menyayangi dirinya karena mereka yang tidak pernah memarahi bahkan menuntut dirinya untuk melakukan apapun dan sangat berbanding terbalik dengan perlakuan ke dua orang tuanya pada kakak dan adiknya.. Tapi semakin dewasa Aurora menyadari bahwa selama ini ia salah.. Justru keluarganya itu sedang mengabaikan dirinya.. Keluarganya tidak peduli dengan apapun yang ia lakukan ...


INGAT !!! Ini hanya cerita fiksi dimana yang mungkin menjadi tidak mungkin dan yang tidak mungkin menjadi mungkin..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#12

Happy Reading...

.

.

.

"Atau kalian sudah putus?" Tebak Rora.

"Putus? Aku? Dengan Lyra?" Rora yang menganggukkan kepalanya membuat Dika mengerutkan keningnya karena semakin tidak paham. "Berpacaran saja tidak lalu kenapa kita harus putus sih Ra." Ucap Dika.

"Malam itu aku tidak sengaja melihat kalian berdua. Bahkan kamu memeluk Lyra." Ucap Rora.

FLASH BACK ON

Malam itu Rora memutuskan untuk berjalan- jalan di sekitaran Vila tempat dimana mereka semua menginap saat tidak menemukan keberadaan sahabat- sahabatnya. Langkah kakinya terhenti saat melihat dua orang yang sangat di kenalnya sedang berjalan bersama. Rorapun memutuskan untuk mengikuti mereka berdua.

Dika meraih tangan Lyra dan menggenggamnya. Ia menarik nafasnya perlahan lalu menghembuskannya secara perlahan.

Rora tidak bisa mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan, tapi yang pasti ia dapat melihat dengan jelas Dika tersenyum senang lalu memeluk Lyra. Rora memundurkan langkahnya secara perlahan lalu mempercepat langkah kakinya untuk segera menjauh dari sana. Ia menghentikan langkah kakinya setelah merasa sudah jauh dari tempat dimana Dika dan Lyra berada.

FLASH BACK OFF

Dika ingat sekarang. "Kamu salah paham Ra. Aku memeluk Lyra sebagai ucapan terima kasih." Jelas Dika. "Apa kamu tahu Ra? Sebenarnya nanti saat malam terakhir acara kita menginap aku ingin menembak kamu.. Aku ingin kamu menjadi kekasihku..Tapi karena kamu memilih untuk pulang lebih awal jadi rencana ku gagal."

Dika meraih tangan Rora. "Dan perlu kamu tahu, setelah kamu memutuskan untuk pulang lebih awal, aku dan anak- anak juga memutuskan untuk ikut pulang." Ucap Dika.

"Sebenarnya aku dan anak- anak yang lain ingin langsung menemui kamu tapi kami urungkan karena aku pikir untuk memberi kamu waktu dulu. Setelah beberapa hari anak- anak memutuskan untuk menemui kamu tapi ternyata kami tidak bisa menemukan kamu." Lanjut Dika.

"Kamu tahu Ra? Aku waktu itu sudah berusaha untuk mencari kamu saat aku mendengar kamu memutuskan untuk cuti dari kuliah. Aku langsung pergi ke rumah kamu, berulang kali aku kesana tapi tidak pernah bertemu kamu. Setelah dua bulan aku baru tahu kalau ternyata kamu dan keluargamu pindah. Aku juga sudah mencoba untuk menghubungi nomormu, mengirimkan berpuluh- puluh pesan yang tidak pernah terbaca sampai sekarang. Kamu yang tiba- tiba menghilang tanpa kabar membuat aku merasa takut Ra.. Aku takut bagaimana kalau aku tidak bisa bertemu lagi dengan kamu." Dika menatap Rora. "Ra.. Dengarkan aku.. Aku dan Lyra hanya sebatas sahabat, tidak pernah lebih. Dari dulu yang aku cintai itu kamu bukan Lyra.. Bahkan Rasa itu sampai sekarang masih tetap sama. Tidak berkurang sedikitpun.." Jelas Dika.

Melihat Rora yang masih terdiam membuat Dika menghela nafasnya. "Dari dulu aku selalu menunggu kamu, aku selalu berharap bisa bertemu kembali dengan kamu.. Dan aku sekarang benar- benar bersyukur karena penantianku selama ini tidak sia- sia." ucap Dika.

Mungkin jika itu dulu, Rora pasti akan senang mendengar ucapan Dika. Tapi tidak untuk sekarang. Keadaannya sudah berubah. Ia sudah tidak seperti dulu. Sekarang dirinya hanya perempuan cacat yang tidak bisa melakukan apa- apa tanpa bantuan orang lain.

"Rora." Panggil Dika sambil menggenggam tangan Rora. "Jadi kekasihku ya." Ajak Dika.

Rora menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa.. Maafkan aku.. Sungguh aku tidak bisa." Tolak Rora dengan kedua mata yang berkaca- kaca.

"Kenapa?" Tanya Dika. "Apa kamu sedang menyukai orang lain?"

Lagi- lagi Rora menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku..."

"Tidak apa- apa. Kamu tidak harus menjawabnya sekarang. Aku masih bisa menunggu lebih lama lagi." Ucap Dika sambil mengusap pipi Rora.

.

.

.

Setelah melalui drama bujuk membujuk akhirnya Rora pun ikut untuk berlibur bersama dengan keluarga Bara. Bahkan ada Dika dan Alana yang ikut serta karena ajakan dari Bara. Untuk berlibur kali ini Elina memilih untuk menggunakan pesawat terbang dari Surabaya ke Jakarta, lalu setelah itu mereka menaiki mobil untuk menuju kota Bandung. Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam lebih dari Bandung. Aluna berulang kali berdecak kagum karena sepanjang jalan menuju Vila adalah perkebunan teh yang hijau ditambah dengan udara yang sejuk, menambah suasana keindahan alam yang indah. Berbanding terbalik dengan Rora yang hanya bisa menghela nafasnya.

Situ Patenggang adalah danau yang terletak di kawasan objek wisata alam yang berada di Bandung Selatan tepatnya di Ciwidey. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik. Situ patenggang juga memiliki pemandangan alam yang asri dengan hamparan kebun teh. Sedangkan Vila yang mereka tempati sekarang terletak tidak begitu jauh dari Danau Patenggang.

Rora berulang kali menghela nafasnya karena bingung melakukan apa.

Dika mendorong sebuah sepeda yang di pinjamnya dari Devano. Ia berniat untuk membawa Rorauntuk menuruni bukit dengan bersepedah. Dika dengan senang hati dan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya berjalan menghampiri Rora.

"Dika." Teriak Rora karena terkejut saat ada seseorang yang tiba- tiba saja menggenggam tangannya.

"Bagaimana kamu tahu itu aku?" Tanya Dika. Pasalnya ia memang sengaja ingin membuat Rora terkejut dengan berjalan sambil mendorong sepedahnya perlahan.

"Siapa lagi yang akan menggangguku kalau bukan kamu." Jawab Rora Jutek.

"Ikut aku yuk." Ajak Dika sambil menarik kembali tangan Rora tapi di tahan. "Ayolah."

"Kemana?"

"Kita bersepedah turun bukit ya."

"Berdua? Aku tidak mau.. Aku tidak mau sampai kelelahan.. " Tolah Rora.

"Aku tidak menerima penolakan. cepatlah.. Aku akan membonceng kamu." Ucap Dika sambil menaiki sepedah lalu menarik tangan Rora dan menuntunnya menuju sepedah bagian belakang. "Ayo cepat naik."

"Tapi Dik?" Rora tampak sedikit ragu.

"Tidak apa- apa, aku ini kuat.. Ayo cepatlah!! Aku tidak akan membuat kamu terjatuh." Ucap Dika sambil menarik kembali tangan Rora.

"Ah.. Berhenti untuk menarikku.. Iya.. Iya aku naik..

Pada akhirnya Rora memilih menyerah dan menuruti ucapan Dika untuk duduk di jok belakang sepedah yang akan di kendarai Dika.

"Tunggu.. Tongkatku." Ucap Rora menghentikan Dika yang akan mulai mengayuh sepedahnya.

"Biarkan saja.. Ada aku, jadi kamu tidak akan memerlukan itu."

"Ck.." Dika berdecak. "Apa kamu tidak pernah di bonceng?"

"Tentu saja pernah.. Memang kenapa?"

"Lalu kenapa cara berpegangan kamu begitu?" Protes Dika.

"Bukankah ini sudah benar? Aku sudah duduk dengan tenang, lalu aku juga sudah berpegangan. Lalu apa lagi?"

Tanpa basa- basi Dika menarik tangan Rora yang berpegangan pada ujung jaketnya lalu melingkarkan tangan tersebut ke perutnya. Akhibat perbuatan Dika kepala Rora, Dika membuat kepala Rora membentur punggungnya.

"Ah.. Kamu kenapa menarikku keras sekali?" Keluh Rora sambil mengusap keningnya. Memang tidak terlalu sakit tapi sungguh punggung Dika sangat keras sekali.

"Aku hanya ingin membuat kamu berpegangan dengan benar." Ucap Dika mengabaikan keluhan dari Rora.

Dika mengayuh sepedah dengan menaikkan sedikit kecepatannya membuat Rora yang duduk di belakangnya semakin mengeratkan peganggannya pada perut Dika yang membuatnya merasa semakin puas.

DEG..

DEG..

DEG..

Jantung Rora kembali berdegup kencang...

Jangan lupa tinggalkan jejak...

1
🦁 R14n@
Typo kah koq ada mark dan haechan
🦁 R14n@
Bijaksana bener nih keluarga dika sdh tak melihat phisik dan status Rora, mereka terlalu menyayangi Rora
🦁 R14n@
Bisa juga km ya rora romantis wkwkkwkk
🦁 R14n@
Jgn berpaling dik, lbh baik bersahabat sm lyra pertahankan dan yakinkan lyra jgn sampai dia membenci rora
🦁 R14n@
Kan kan salah paham kan, Rora Rora km. Pantas utk dicintai
🦁 R14n@
Salah paham nih, jgn sampai ya thor ttp dika sm rora
🦁 R14n@
Akhirnya cinta dika tdk bertepuk sebelah tangan jgn pisahkan mereka thor ttp hubungannya aman Damai, bara buat menyesal dan kesakitan krn ulah pacarnya 🫢😃
🦁 R14n@
Sedih ikut berkaca kaca
🦁 R14n@
Salah lah moso km ga sadar awas km cemburu bila dika dekat sm Rora
🦁 R14n@
Knp yq mata Rora ternyata Rora sempat kuliah dan penglihatan bagus penasaran kelanjutannya
🦁 R14n@
Sedih smoga tante dan keluarganya baik sm Rora dan diperlakukan layak seperti anak tapi aku takut jadi beban gegara buta dan apa maksud dibalik dipilihnya Rora 🤔
🦁 R14n@: Semoga tidak ya
Suanti: jgn pula di jadi kan pengemis kasian kali
total 2 replies
guest1053527528
bikin penasaran Thor siapa ya kira2 semoga yg DTG bukan pencuri hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!