Sheina harus menelan pil pahit karena laki-laki yang dibencinya dari SMA tiba-tiba menuduhnya sebagai wanita malam, dan membuatnya kehilangan mahkota yang selalu dijaganya. Tak cukup sampai di situ, Sheina juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah hamil tanpa suami.
Akankah laki-laki itu bisa meluluhkan hati Sheina yang sudah terlanjur membatu, demi anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TGM Bab 29
Devan mengejar Sheina yang kembali ke ruangannya untuk mengambil tas dan barang-barang pribadinya. Ruangan Sheina ternyata sudah rapi. Devan sangat terkejut melihatnya.
"Shein. Kamu serius mau resign? Nggak bisakah kamu bertahan sama aku?"
Sheina menggeleng. Ia meraih tasnya juga box berisi barang pribadi yang memang ia bawa ke kantor.
"Bukankah kamu tidak bisa resign mendadak seperti ini?" tanya Devan. Ia berusaha mencegah Sheina pergi darinya.
Pertanyaan Devan berhasil meghentikan langkah Sheina yang sudah siap meninggalkan ruangan kerja ini. Sheina sudah tidak mau berhubungan dengan Devan yang tidak bisa melindunginya dan Gabriel. Ia tidak ingin mendengar hinaan dari nenek tua itu lagi.
"Apa saya harus membayar denda juga? Berapa saya harus membayar denda untuk mengganti waktu kerja saya seminggu ke depan?" tanya Sheina. Meski dalam hatinya merutuki mulutnya yang dengan berani menantang Devan. Kalau Devan benar menyuruhnya membayar denda, dari mana uangnya?
Devan tidak menyangka akan mendapat pertanyaan itu. Padahal niatnya hanya ingin mencegah Sheina pergi, bukan memintanya membayar denda.
"Katakan, Pak Devan! Berapa saya harus membayar dendanya?" tanya Sheina lagi.
"Nggak perlu, Shein. Aku cuma mau kamu di sisiku, bukan meminta uangmu," jawab Devan.
"Maaf saya harus pergi. Terima kasih untuk semuanya." Sheina melangkah menuju pintu ruangannya.
"Shein. Aku mencintaimu," kata Devan.
Sheina menoleh sebentar. Lalu, melangkah pergi.
"Aku akan tetap menemuimu, Shein."
Sheina terus melangkah. Keluar dari tempat kerja yang telah empat tahun ini memberikan banyak kenangan untuknya.
*
*
*
Sheina menjemput Gabriel di tempat penitipan. Bocah tiga tahun itu sangat senang dengan kedatangan ibunya. Setelah menjemput Gabriel, Sheina mengajak anaknya itu jalan-jalan sebentar.
"Mommy, tumben Mommy udah pulang, Mommy nggak kelja?" tanya Gabriel penasaran.
"Mommy lagi pengen jalan-jalan sama Gabriel, makanya Mommy pulang. Gabriel pengen ke mana?" Sheina membantu Gabriel untuk duduk di kursi tambahan khusus anak di motornya. Lalu, ia memakaikan helm kecil bergambar kartun kesukaan Gabriel.
"Biel pengen ketemu Daddy. Mommy bisa telfon Daddy?"
Sheina tidak mungkin menghubungi Bara, karena sampai saat ini ia bahkan tidak memiliki nomor telepon laki-laki itu. Bara selalu datang sesuka hatinya, tanpa berkomunikasi terlebih dulu.
Meski Sheina tahu alamat perusahaan Bara, tapi ia tidak mungkin mendatangi kantornya hanya karena Gabriel ingin bertemu.
"Mommy nggak punya, Sayang. Gimana kalau kita ketemu Onty Key. Onty Key hari ini juga libur kerja," usul Sheina.
Gabriel berpikir dengan gayanya yang lucu. Ia mengetuk kepalanya dengan ujung jari telunjuk. Sebenarnya, ia ingin sekali jalan-jalan berdua dengan mommy dan daddynya, tapi Gabriel juga merindukan tantenya itu.
"Oke. Ketemu Onty Key, Mommy."
Sheina tersenyum, ia bersyukur karena putranya lebih mudah diatur. Lalu, Sheina mengirimkan pesan pada Keyla untuk bertemu di sebuah kafe.
*
*
*
Sheina dan Gabriel sampai di kafe lebih dulu. Keyla datang beberapa menit setelahnya. Tentu saja, Gabriel sangat bahagia bertemu dengan wanita yang dari kecil ikut andil dalam merawat dan membesarkannya.
"Onty Key. Biel punya celita bagus," ucap Gabriel saat Keyla membawanya duduk di pangkuan.
"Oh ya, cerita apa dong Biel. Onty lama nggak dengerin cerita Biel. Pasti soal Cika ya," tebak Keyla. Gabriel biasa bercerita dengannya soal kegiatan bocah itu di Twinkle bersama temannya yang bernama Cika.
"Bukan, Onty. Biel mau celita, kalau Daddy udah pulang."
Keyla sudah tahu karena Sheina sempat bercerita, tapi karena ia sangat sibuk kemarin-kemarin, jadi mereka belum sempat bercerita lengkap.
"Oh ya. Daddy bilang apa?" tanya Sheina, ia melirik Keyla yang menikmati minuman lemon.
"Daddy kelja jauh, balu pulang dan ketemu Biel Onty. Tapi, Daddy punya lumah besal, ada Nenek, ada Oma baik juga. Apa kalena lumah Biel nggak besal ya, makanya Daddy nggak tinggal sama Biel, Onty?"
Pertanyaan Gabriel pada Keyla membuat hati Sheina seperti tersayat. Rasanya menyakitkan saat mendengar putranya yang masih kecil itu mengatakan isi hatinya. Entah apa yang Gabriel pikirkan soal hubungan kedua orang tuanya. Sheina merasakan kesedihan itu dari suara Gabriel.
🥀🥀🥀
Daddy Bara masih tinggal sama Othor Biel. Maafin Othor ya ✌ Ritualnya jangan lupa gaess ☕🥀😘
...****************...