setelah berusaha ikhlas melepas nya,aku merasa bahwa aku selama ini seperti di butakan oleh cinta, selalu menuruti kata-kata nya,tunduk padanya,dan setelah ku bayangkan ternyata aku seperti hidup dalam penjara,dan sekarang baru bisa keluar dan menghirup udara segar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryasakdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.12
Hari ini di kantor kelurahan Sahril datang menemuiku empat mata,dia menanyakan kalau aku benar-benar siap jadi istri ke duanya, sepertinya perempuan itu memberi tahu Sahril tentang percakapanku dengannya kemarin,Sahril berkata bahwa dia bakalan nikahin aku namun dia tidak ingin hidup bersamaku,karena saat ini istrinya sedang mengandung,"lalu mengapa dia tidak jujur padaku kalau dia sudah menikah dengan Sahril,mengapa wanita itu tidak jujur kalau dialah istrinya Sahril walaupun aku sudah mengetahuinya
Sahril menunggu keputusan dariku,aku tidak menjawab semua pertanyaan Sahril,aku tidak dapat menyembunyikan air mataku,aku masih tidak percaya bahwa selama ini aku menjalin hubungan dengan laki-laki yang berstatus suami orang,Sahril menyembunyikan pernikahannya dengan wanita itu,banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ingin aku ajukan padanya,namun dada ini serasa sesak bahkan bibirku bergetar ketika ingin mengeluarkan kata-kata,
Suasana canggung di ruangan ini begitu sepi,aku hanya terdiam tanpa bisa berkata-kata,begitu juga dengan Sahril,dia hanya diam seribu bahasa.aku mulai menghela nafasku dan ingin menyelesaikan semua ini.
"mengapa kamu tidak jujur padaku ril kalau kamu sudah menikah"tanyaku terbata-bata
"aku tidak ingin menyakitimu Ray,aku takut kamu bakal melakukan sesuatu hal "
"namun semua ini sungguh menyakitkan bagiku,kau benar-benar mempermainkan aku"
"aku minta maaf Ray"
"maaf tidak akan pernah mengubah segalanya ril,aku benci sama kamu,"
"maafkan aku Ray,,"
"kata maaf tidak akan merubah takdir ini ril,sudahlah aku akan menerima semua ini dengan lapang dadaku ril,namun aku sungguh kecewa padamu ril,semoga kamu tidak akan pernah merasakan betapa sakitnya hatiku ini,
"aku minta maaf raya"
"pergilah ril hubungan kita sudah selesai,kita akan kembali ke masa di mana aku tidak akan pernah kenal denganmu,aku tidak ingin mengenalmu lagi Sahril"
"bagaimana dengan kata-katamu yang ingin menerima lamaranku raya?"
"sudahlah Sahril itu semua tidak benar adanya,aku hanya ingin memancing istrimu agar berkata jujur tentang hubungan kalian,namun mulutnya seperti bungkam tidak ingin mengatakan yang sebenarnya "
"itu semua karena aku yang minta,aku menyuruhnya untuk diam dan tidak mengatakan apa-apa padamu"
"kamu memang tidak pernah berubah Sahril,dari dulu kamu memang orang yang selalu menekan keadaan "
"tidak ada pernikahan di antara kita berdua Sahril,aku tidak ingin jadi istri ke duamu,aku menjalin hubungan denganmu begitu lama namun pada akhirnya aku jadi orang ke 3 di rumah tanggamu, lupakan semua itu,biarkan aku hidup sendiri,jangan pernah menggangguku lagi,semua sudah berakhir,bahkan sudah lama kisah ini sudah berakhir.
Terima kasih atas semua luka yang kau torekan di hati ini,aku akan melanjutkan hidupku dengan caraku sendiri,jangan pernah lagi hadir menampakan wajahmu di hadapanku,aku tidak ingin melihat wajahmu,aku benar-benar benci padamu Sahril, seandainya aku tidak pernah mengenal mu maka rasa hancur ini tidak akan pernah ada,mungkin inilah takdir hidupku,aku akan menerima dengan hati yang ikhlas.
Aku pergi meninggalkan Sahril yang mematung ,aku pergi ke rumah untuk menenangkan diriku,aku mengurung diri di kamar, untuk saat ini aku tidak ingin berbicara dengan siapa pun,aku mengeluarkan airmataku yang ku tahan beberapa hari ini,aku berusaha tegar,selama ini, namun hariku begitu hancur berkeping keping.
