Sania terlahir dari keluarga sederhana, Ia merupaka anak ke 2 dari 3 bersaudara. kakaknya bernama rena dan adiknya bernama hani, perlakuan ibunya sangat buruk kepadanya. tidak seperti kepada saudara saudaranya.dinikahi oleh seseorang yang sangat tampan dan baik hati juga kaya harta itu bukanlah salah satu mimpinya, tapi tuhan berkendak lain......
ikuti perjalanan hidup sania..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy lila lalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bintangnya ada disebelahku
Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda Gilang membonceng Shania dengan hati hati, sambil menikmati Kesunyian malam dan angin yang berhembus.
"Mas kita mau kemana...?" tanya sania dengan melihat lihat jalanan sekitar
"seperti yang aku bilang tadi Sania, untuk sementara waktu kita ke kolong jembatan untuk berteduh ya. Kamu nggak keberatan kan sayang...?" tutur gilang ke sania
"Iya mas tidak apa-apa, aku kira kamu tadi cuma bercanda hehehe." jawab sania sambil tersenyum dengan tangan di pinggang gilang
"Maaf ya Shania aku belum bisa membahagiakan kamu." ucap gilang sambil mengelus tangan sania yang ada di perutnya.
"Mas ini bicara apa sih, Orang aku kenal kamu aja aku udah bahagia.sekarang aku sudah merasa ada yang temenin aku, perhatiin Aku, sayang sama aku, dan kemanapun tujuan Mas Gilang aku akan ikut. asal aku selalu bersamamu dan terus di sampingmu." Jawab sania dengan nada yang semangat dan gembira
Disela obrolan mereka berdua tiba-tiba motor butut gilang mogok, dan mendadak berhenti di tengah Kesunyian malam. dengan jalanan yang sangat sepi sekali karena memang cuaca hari itu agak nggak mendukung.
"Waduh gawat nia." ucap gilang panik
"Kenapa mas Apanya yang gawa, Terus kenapa kita berhenti disini.? terus jembatannya mana mas kok aku nggak melihat ada jembatan disini." ucap sania dengan celingukan
"Motor Mas mogok nia gimana ya...?" Ucap gilang sambil mengajak sania turun dari motor
"Ya sudah Mas kita dorong aja pelan-pelan nanti juga akan sampai kok. kita kan berdua jadi bisa dorong sambil ngobrol, kalau capek kita bisa istirahat sebentar di pinggir jalan. Seru kan mas." Hibur sania agar gilang tidak emosi
"Tapi ini mau hujan loh nia Coba deh tengok ke atas. nggak ada bintang satu pun di atas sana karena bintangnya udah di sampingku." Ucap gilang dengan menunjukan tangannya ke arah langit.
"Gombal terussss" balas sania dengan malu disertai wajah yang memerah
"Tapi iya juga ya Mas, kayaknya bentar lagi hujan deh. tapi nggak apa-apa kita dorong aja." Imbuh sania dengan Semangat.
"Sebentar ya sayang."Ucap gilang sambil menunjukan hp nya
"Mas mau menghubungi siapa.?" tanya sania dengan bingung
"ini aku mau Coba hubungi teman kerjaku, mungkin saja dia masih ada di sekitar sini." jawab gilang
"Oh Iya Mas." Jawab sania sambil manggut manggut
Setelah telepon temannya.Gilang pun kembali ke tempat dimana sania sedang duduk sambil menatap langit.
"Gimana mas, Bisa dia menolong kita.?" tanya sania yang melihat gilang menuju ke arahnya.
"Iya sayang bisa, kita tunggu aja ya di sini.!" jawab gilang yang menyusul duduk di samping sania.
"Oke Mas.tapi aku sangat lapar." rengek sania
"Sabar ya Nia.! nanti kita beli makan yang sangat enak." hibur gilang
Setelah cukup lama mereka berdua menunggu di pinggir jalan, akhirnya ada juga kendaraan yang lewat. Tapi menurut Sania itu bukan temannya Gilang Karena itu adalah mobil mewah. meskipun sania heran tapi sania memakluminya saja. Karena memang jalanan yang di buat mereka istirahat jarang dilewati pengendara mobil. Apalagi mobil semewah itu.
"Wah mobilnya bagus ya Mas."ucap nia menatap takjub mobil yang melintas di depannya
"Iya nia bagus banget, Kamu mau beli mobil seperti itu..?" tanya gilang serius
"Ah Mas ngaco deh, daripada buat beli mobil mending buat kontrak rumah. kita bisa berteduh. Itupun kalau ada uangnya haha." tertawa sania yang memang tidak pernah membayangkan punya mobil, Apalagi mobil mewah.
"Kirain kalau kamu ada uang banyak mau beli mobil kayak gitu hehe." goda gilang
"Mas Gilang bisa saja. Tapi gapapa kita amin.i saja.. eh Mas kok mobilnya mundur ya Mas. kenapa ya kira kira...?" bingung sania saat melihat mobil mewah itu mundur
"Aku juga nggak tau nia. kita lihat aja dulu mungkin mau tanya jalan." putus gilang
"Ooooh iya ya.Hehehe." cengir sania
Dan saat mobil itu berhenti di depannya, sania pun dibuat terkejut dan terheran melihat seseorang berpenampilan rapih turun dari mobil dan langsung membukakan pintu penumpang dengan berkata.
"Silahkan Tuan.. Nyonya.. "Ucap miko dengan hormat
"lho mas kita naik mobil ini...?" tanya sania karena merasa dibohongi oleh gilang
"Oh iya ini temenku Nia.ini mobil milik bosku Ayo masuk cepet masuk keburu hujan.!" ucap Gilang sambil berusaha meyakinkan sang istri
"Terus motornya Gimana mas.? masa ditinggalin di situ sih, sayang loh meskipun jelek gitu, Tapi itu milik kita satu-satunya." Ucap sania khawatir
"Iya nia nggak papa, nanti akan ada yang ambil motor itu, kamu jangan khawatir ya sekarang kita masuk dulu ke mobil." bujuk gilang, lalu sania pun nurut akan perkataan gilang.
Merekapun masuk dan duduk dengan tenang di mobil itu, meskipun sania masih terus berpikir keras tentang mobil yang ia naiki.
"maaf tuan kita akan kemana...?"tanya miko yang sedang berada di bangku kemudi.
"untuk sementara kita langsung ke apartemen saja Soalnya lebih deket dari sini." tegas miko
"baik Tuan" jawab miko dengan anggukan kepala
"Ini ngomongin apa sih Mas kok aku enggak paham." Bisik sania pada gilang yang bercampur dengan rasa penasaran.
"sudah kamu tidur aja kamu dari tadi belum istirahat kan.! nanti kalau udah sampai aku bangunin.Apa masih sakit perutnya...?" khawatir gilang
"Sudah enakan kok mas perutnya."Setelah menjawab nia pun tertidur dengan lelap, karena memang mobilnya sangat nyaman
selang beberapa menit Mereka pun sampai di depan gedung apartemen
"Heiii nia sayang bagun, kita udah sampai" Gilang membangunkan sania dengan lembut
Sania yang sudah membuka mata, lalu di tuntun gilang untuk langsung turun dari mobil. Saat turun , Ia pu terkejut melihat bangunan yang sangat tinggi dan megah, yang biasanya cuma bisa ia lihat di gambar-gambar internet saja.
"Mas katanya kita ke kolong jembatan Kenapa kita di sini, Apakah kita mau tidur di depan sini.?" Tanya bingung sania sambil menunjuk area depan lobi apartemen.
"Kamu ini ada-ada saja Sania Sania,,udah ayo masuk." Ajak gilang kepada sania tapi sania hanya diam tidak bergerak sama sekali
"Ini kita dipinjami apartemen oleh Bos. Dia itu orangnya sangat baik Sayang.Udah Ayo kita masuk." bujuk gilang untuk kedua kalinya.
Di sini Sania yang belum paham pun hanya manggut-manggut saja sebagai jawaban iya, lalu mereka pun memasuki lift untuk menuju ke unit apartemen yg dituju. Setelah sampai gilang langsung membuka pintu dengan menggunakan password.
"Wah bagus banget ya Mas dalamnya aku enggak nyangka bisa masuk ke sini."Ungkap sania sambil menatap takjub ruangan tersebut..
"kamu suka ..?"
"iya lah mas aku suka banget, Padahal tadi aku udah bayangin tidur di kolong jembatan hehe dan ternyata tuhan sayang kita." cengir sania
"Ya udah, kamu katanya lapar, mau makan apa.? biar aku pesenin. Tawar gilang
"Terserah mas gilang aja yang penting kenyang." putus sania
"sambil menunggu makanan datang ,Kamu kalau mau ganti baju Silahkan. di lemari sudah ada baju untuk kamu."
"baju siapa mas kok ada baju perempuan.?" heran sania
"udah nggak papa Pakai aja, kamu pilih-pilih mana yang cocok buat kamu, disitu banyak Kok bajunya." tutur gilang
Gilang pun mengantarkan Sania untuk ke dalam kamar guna bersih-bersih badan dan pakaian
🔥Sania kok nggak curiga ya gaes heran dehhh jadi gemes aku....
Like,komen,subscribe,dan vote.
Maaf up.malem malem mumpung si bocil lagi bobok