NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Menjadi Istri Sang Kapten

Reinkarnasi Menjadi Istri Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aira azahra

Wulan masih tidak percaya bahwa dia telah reinkarnasi ke dalam tubuh seorang perempuan yang cantik namun tidak bahagia. Dia adalah istri dari kapten yang tampan dan berkuasa, namun dingin dan tidak peduli dengan istrinya.

Wulan mempunyai janji dengan jiwa aslinya, yaitu mengubah takdir hidup sang kapten agar jatuh cinta dengan tubuh istrinya yang bermana Livia. Tapi bagaimana caranya? Kapten tersebut sangat dingin dan tidak peduli dengan istri.
.
Namun, semakin Wulan mencoba untuk mendekati sang kapten, semakin dia menyadari bahwa kapten tersebut memiliki luka yang dalam dan tidak mudah untuk diobati.

Wulan harus mencari cara untuk menyembuhkan luka tersebut agar sang kapten dapat membuka hatinya dan jatuh cinta dengan Livia.

Bagaimana kelanjutan cerita Wulan? Apakah dia berhasil mengubah takdir hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20

Raut wajah Livia mengeras saat duduk di meja makan, pikiran tentang Alex masih saja menghantui. Suaminya yang seharus menjadi sandaran hati malah membuat segalanya terasa membingungkan. 

Baru kemarin Livia tahu apa yang Alex lakukan di belakangnya, namun kini, suaminya duduk di depan dengan senyuman kecil di sudut bibirnya. 

"Kapan kamu akan pergi dari tempat ini?" tanya Livia tanpa berusaha menyembunyikan nada dingin. 

Alex menatap Livia, senyumannya tidak hilang sama sekali. "Malam ini. Aku harus berlayar selama dua bulan lagi. Jangan nakal, ya, saat aku tidak ada," katanya dengan nada menggoda. 

" Berlayar lagi?" batin Livia merasakan hati sedikit meringis, tapi juga ada kelegaan dalam diamnya. "Berlayar? Apa ini tugas dari atasanmu lagi?" tanyanya dengan tatapan tajam, berusaha mencari jawaban dari lelaki di hadapan. 

"Ah, kapal pesiar masih standar di dermaga KCL. Bukannya aku sudah bilang kemarin? Aku tambah kontrak lima bulan. Mumpung ada waktu libur beberapa hari, aku memutuskan untuk pulang sebentar. Tidak lama, kok," jawabnya dengan santai, senyum itu tetap bertahan di wajahnya. "Kalau kamu rindu, kita bisa video call. Aku bahkan sudah mengajarimu cara melakukannya, kan?" 

Livia merasakan darah mengalir ke wajahnya, rasa marah dan malu bercampur jadi satu. "Mesum!" balasnya sambil menundukkan kepala, suara meninggi dengan amarah yang sulit disembunyikan. Meski begitu, ada satu hal yang membuatnya merasa sedikit bahagia dalam kesengsaraan ini. 

"Aku malah bahagia kamu pergi dari sini. Sekalian saja tambah kontrak satu tahun lagi," kata Livia mengucapkan kalimat itu dengan penuh emosi, berharap kata-katanya menusuk hati suaminya sama seperti rasa sakit yang di berikan padanya dulu. "Kenapa dia selalu membuat semuanya terlihat seolah tidak pernah ada yang salah?" gumamnya dalam hati.

"Nanti aku pikirkan lagi, asalkan kamu ikut denganku di kapal itu. Bagaimana?" Alex menatap Livia dengan senyum penuh arti yang entah kenapa terasa menantang. Senyumnya itu membuat Livia semakin curiga. 

Livia langsung menggeleng cepat, "Aku merasa aneh dengan sikapmu ini, Lex. Dulu kamu sangat dingin padaku, bahkan tidak pernah menoleh sedikit pun. Sekarang malah ... berbeda. Mengapa?" Ia berusaha memahami perubahan dalam diri suaminya, tapi kepala penuh dengan pertanyaan yang tidak kunjung mendapatkan jawaban. 

Alex tiba-tiba menghentikan makannya dan memandang Livia. Senyum kecil muncul di wajahnya, tapi terasa samar, seperti ada sesuatu yang ingin disembunyikan. "Suatu hari nanti, aku akan menceritakannya. Intinya, aku mau memperbaiki semuanya, Livia. Hanya itu," katanya singkat, seakan-akan jawabannya bisa menyelesaikan semua kebingungan. 

"Memperbaiki semuanya?" Perkataannya terus bergema di dalam pikiran Livia. Seolah ada makna yang lebih dalam dari yang dia ungkapkan. "Apa maksudnya? Apa jangan-jangan ... Alex juga mengalami reinkarnasi seperti aku? Ini terlalu kebetulan," pikirnya sambil menyentuh cangkir susu. 

"Ada sesuatu di balik tatapan dan ucapannya, sesuatu yang sengaja disimpan rapat-rapat. Apa sebenarnya yang dia sembunyikan?" batin Livia.  Pandangannya tertuju pada Alex yang beranjak ke pintu. 

Bel berbunyi, memecahkan keheningan ruang makan. Alex memperhatikan sosoknya membuka pintu. "Siapa yang mencarinya pagi-pagi begini?"

Seorang pria muda berdiri di depan pintu, wajahnya tampak cemas dan terburu-buru. "Nona Livia mana?" tanyanya, suaranya bergetar seakan tidak menyangka Alex yang membukakan pintu. "Satu jam lagi, kami harus pergi dan bertemu dengan klien baru. Ini berkas-berkasnya," tambahnya, menyerahkan dokumen dengan tangan yang gemetar. 

Livia hanya bisa duduk di tempat, merasakan keganjilan yang semakin menjadi-jadi. Ada terlalu banyak hal yang tak dimengerti, dan perasaan aneh itu terus menyeruak, seolah-olah dunia di sekitar mulai berubah dengan cara yang tidak terduga. 

Alex mengambil berkas itu tanpa sepatah kata, lalu menutup pintu di belakangnya dengan gerakan yang tampak begitu tegas. Di dalam hati, ada rasa dingin yang mencengkeram. Ia melangkah masuk dan menyerahkan berkas itu pada istrinya.  

Livia tahu, sesuatu sedang membebani pikiran suaminya. "Kenapa dengan raut wajahnya?" batinnya.

"Katanya satu jam kamu dan Reno pergi," ujar Alex dengan nada datar, tapi bisa menangkap secuil nada menekan di balik suaranya. 

Livia hanya mengangguk pelan, berusaha tetap tenang meskipun suasana hatinya membuat udara terasa sesak. "Hmm ... kamu bisa pergi dari sini, Lex. Aku tidak tahu jam berapa pulang nanti," jawabnya, mencoba memberi batasan antara ia dan emosinya yang terlihat jelas. 

Alex menarik napas dalam, lalu menghembuskannya panjang. "Mungkin aku akan pulang ke rumah Mama dulu, setelah itu baru pergi ke dermaga." Ia berhenti sejenak, seolah ingin memastikan Livia benar-benar memperhatikan ucapannya. "Jaga dirimu baik-baik nanti. Jangan sampai aku mendengar sesuatu yang buruk terjadi padamu." Tatapannya membuatku terpaku di tempat istrinya berdiri, penuh dengan emosi yang sulit dijelaskan—entah itu kekhawatiran, amarah, atau kecewa yang bercampur menjadi satu. 

Lalu, kalimat berikutnya muncul dari bibir Alex, seperti peringatan yang menggema. "Aku tahu kamu dan kedua temanmu akan ke klub malam. Jangan pergi ke sana, Livia. Mengerti?" Kata-katanya menggantung di udara, dan Livia merasakan sebuah dorongan berat di dalam dada.

Di balik perintah itu, Livia tahu ada sesuatu yang lebih besar. "Apakah ini kekhawatiran yang tulus atau hanya bentuk kontrol atas kehidupanku? Ia menggigit bibir , mencoba memahami maksud sebenarnya di balik tatapan matanya yang dalam. Tapi satu hal pasti, kata-kata Alex kali ini tidak bisa disikapi sembarangan.

"Kenapa tidak boleh? Bukannya kamu sering melakukan itu, Lex. Kamu kira aku tidak tahu apa-apa, tentang militer angkatan laut? Mereka jauh lebih parah lagi," kata Livia tersenyum smirk.

"Aku bukan seperti itu, Livia. Memang aku pernah pergi ke klub malam, tapi cuman minum-minuman dengan temanku. Tidak sepertimu ini, malah menyewa pria untuk menemanimu." Alex menggeleng pelan. 

"Ka-kamu kenapa tahu? Jangan-jangan .... kamu memataiku?" tanya Livia, menyipitkan bola matanya. "Jawab!"

"Aku banyak kenalan Livia, ke mana kamu pergi dan apa yang kamu lakukan? Jelas mengetahuinya," jawab Alex mencengkeram dagu istrinya. "Makanya jangan macam-macam dengan suamimu ini, paham?"

"Menyebalkan sekali!" Livia menepis tangan suaminya, beranjak dari tempat duduk dan mau siap-siap mau pergi.

Alex membereskan meja makan, sebelum menemui istrinya di kamar. "Tidak perlu berdandan terlalu cantik Livia, ingat kamu sudah punya suami."

"Terserah aku, mau dandan atau tidaknya. Tidak ada sangkut pautnya denganmu," sahut Livia mengoles lipstik ke bibir mungilnya.

Alex menarik lengan Livia dan jatuh ke pangkuannya. "Biarkan sebentar seperti ini, Livia. Aku akan merindukanmu di sana. Maaf, aku pergi meninggalkanmu sebentar."

Deg!

"Lebay!" Livia mengejek suaminya itu. "Sebenarnya kamu Alex, atau bukan? Tiba-tiba pulang, tiba-tiba berubah drastis seperi ini. Kenapa tidak dulu saja, Lex? Di saat aku mencintaimu sangat dalam, kamu tahu? Perasaanku sudah berubah kepadamu saat ini, seakan-akan cintaku bukan untukmu lagi."

Alex mempererat pelukannya. "Akan aku rebut cinta yang hilang itu, Livia. Aku yakin sekali, pasti kembali untukku lagi. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

Livia menghembuskan napas beratnya. "Baiklah, aku memberikan kesempatan lagi. Mau melihatnya dulu, sejauh mana kamu berubah?"

Alex mengangguk pelan, mengusap bibir istrinya dengan lembut. Perlahan menciumnya dengan lembut, pelan-pelan membaringkan tubuh istrinya.

Livia hanyut kelembutan suaminya itu, membalas ciuman dengan mesra. "Jangan. Aku mau pergi menemui klien," katanya menghentikan aksi Alex sudah melepaskan kancing baju istrinya.

Alex menatap kedua manik-manik mata istrinya. "Hanya sebentar."

Glek.

1
Yuliana Tunru
mmg lebih baik.hidupntenang ya dara bekerja dan menghidupi siri sendiri nikmati keserakahan dan kejahatan mu rekha toh kau cuma benalu skrg sok baik padahal pusing..kalah z trs kevin biar zyan tak bisa lg byk tingkah
Yuliana Tunru
bagus livia biar zayn kapok nipu2 orang lg jgn dikasih celah ya
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Dewi Sri
Typonya sangat bertebaran
Mawar Hitam: makasih komen kak, jadi aku perbaiki
total 1 replies
Dewi Sri
Pantas saja jarang yg koment atau suka novel ini, nama nama pemeran nya sering gonta ganti dan salah dlm penulisan.... perbaiki lagi thor
Dewi Sri
ceritanya lumayan bagus tp sepi komentar...tetap semangat ya othor, sy baru nemu cerita ini
Yuliana Tunru
swmua jd aneh saat kubia berubah mertua x jg ikut takut klo livia danbalex cerai pdhl alex cuek bgt eh malah MP ..up lg lah thorr penasaran
Yuliana Tunru
ayo alex jika mmg livia cintamu pertahankan krn samoe bab ini blm jelaa apakahvalex dan mm x mmg benar2 menganggap livia istri dan menatu yg berharga
Mawar Hitam: pengen tabok yakan kak
total 1 replies
Yuliana Tunru
good livia basmi semua penghianant dan orang2 yg penuh.dusta kyat demi hidupmu hg mama mu
Mawar Hitam: sabarr kak 🤣
total 1 replies
Yuliana Tunru
smoga livia yg baru lbh tangguh tak.mudah di tindas tak bodoh lupakan obsesi suami yg tak pernah mengagapmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!