Deva adalah seorang anak yang selalu mendapat perlakuan tidak adil dari kedua orang tuanya. Dia sering dibedakan dibandingkan dengan adik-adiknya. Suatu hari, Deva dijebak oleh teman-temannya di sebuah diskotek dan diberi minuman keras tanpa sepengetahuannya. Akibatnya, Deva menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pria yang tidak dikenal, yang ternyata merupakan seorang psikopat kejam. Kejadian itu mengubah hidup Deva secara drastis.
Baskara, pria yang telah melakukan tindakan keji terhadap Deva, seringkali menunjukkan perilaku psikopat karena kesepian dan kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya. Rasa frustrasi yang dialami Baskara membuatnya melampiaskan kemarahan kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun alasan tersebut tidak dapat membenarkan perbuatan keji Baskara, namun hal tersebut menjadi cara baginya untuk meredakan emosi dan melupakan kesepiannya.
Apakah Baskara akan berubah setelah kejadian tersebut? Yuk simak terus ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aprilia Agista07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
"untuk apa aku dibwa kesini Bas?" Tanyaku.
"Diam, untuk sementara kamu akan tinggal disini, atau tinggal di kos kosan ku?" Mendengar pertanyaan nya jelas aku kebih baik tinggal disini daripada tinggal di dalam kos ksoan sarang Psikopat.
Setelah itu kami berjalan masuk ke arah hotel, saat kami masuk, kami benar-benar sangat dihormati oleh satpam resepsionis dan juga para karyawan lain nya yang ada di sana.
"Selamat siang tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang resepsionis perempuan dengan sangat ramah.
"Oh iya Linda, tolong siapkan kamar. Untuk perempuan ini yang paling bagus ya, masih ada yang kosong kan? Saya mau perempuan ini tinggal di kamar tersebut sampai batas waktu yang sudah ditentukan oleh saya sendiri!" Aku tercenggang saat aku mendengar permintaan Baskara, apa uang nya sangat banyak? Sampai sampai dia menyuruhku untuk tinggal disini ditempat yang paling bagus pula.
"Baik pak." Lalu setelah itu aku dan Baskara naik ke lantai 25.
"Silahkan tuan." Baskara pun mengangguk dan menyuruhku utnuk masuk ke dalam kamar.
Aku sangat takjub dengan kamar yang aku lihat sekarang, kamarnya begitu indah dengan view kota semarang.
"Kamu akan tinggal disini untuk sementara waktu, aku akan datang setiap hari membawakan apa yang kamu mau, saat kehamilanmu di trisemester pertama pasti kamu banyak ngidam tidak terlaksanakan kan? Maka dari itu aku akan membawakan apapun yang kamu mau mulai dari saat ini.
****
Aku memejamkan mata karena aku sebenarnya sangat tidak setuju jika harus tinggal disini meskipun dengan fasilitas yang sangat mewah, entah mengapa aku selalu merasa nyawamu sangat terancam jika berada di dekatnya.
"Paham tidak?" Herdik nya, dia memperlakukanku seperti seorang musuh tidak ada kembut kembutnya sama sekali.
"Paham." Jawabku singkat.
"Jawab kalo orang ngomong, apakah kupingmu itu sudah tidak berguna? Jika memang sudah tidak berguna lagi lebih baik aku p0t-ong saja, biar orang orang tahu kalo kamu itu budek!" Ucapnya dengan nada melemah namun terkesan sangat menakutkan.
Karena aku sudah muak dengan herdikan nya, aku memutuskan untuk merebahkan diriku di atas ranjang karena aku benar-benar sangat lelah sekali, ketika perutku semakin membuncit aku semakin gampang lelah.
Kring
Kring
"Hallo?" Tiba tiba suara ponsel milik Baskara berbunyi.
"Oke, gunakan formalin dulu saja, sebentar lagi aku akan pergi ke sana, jangan sampai m4y4t itu mengeluarkan bau yang tidak sedap kerena sudah dua hari, setelah sampai sana aku akan mengurusnya entah itu akan aku kubur atau aku jual dagingnya!" Aku terperanjat ketika mendengar Baskara berbicara bahwa akan menjual daging, aku sangat yakin daging yang dia maksud adalah daging m4nus1a.
"Aku pergi dulu, nomor teleponku masih yang lama, kalau butuh apa apa hubungi aku saja" aku hanya mengangguk tidak berniat menjawab ucapannya.
Setelah kepergian Baskara aku terdiam di kasur dan termenung bagaimana nasibku dan anakku ke depannya, aku takut Baskara akan merencanakan sesuatu yang buruk padaku Dan anakku kelak.
Karena aku merasa lelah aku pun memutuskan untuk tertidur, badanku terasa sangat remuk dengan drama yang telah terjadi hari ini benar benar menguras tenaga.
****
Aku terbangun ternyata sudah menjelang tengah malam, ternyata aku tertidur cukup lama, dan saat aku terbangun aku merasakan perutku begitu sangat lapar.
"Aduh, apa pesan makana aja ya?" Tapi caranya gimana ya aku takut jadi norak!" Gumamku dalam hati, mau memesan makanan online aku tidak memiliki saldo dan juga tidak memiliki uang cash.
Mau tidak mau aku pun menghubungi Baskara, karena perutku benar benar sudah sangat lapar, dan bayi yang ada di kandungan ku terus terusan bergerak gerak karena mungkin dia juga merasa lapar.
"Hallo,, kenapa?" Tanya Baskara dengan suara datar, pokusku teralihkan pada suara seornag perempuan yang sedang merintih kesakitan dan meminta ampun, aku yang ingin meminta makan kepada Baskara menjadi tak enak.
"Bicaralah, atau aku menutup telepon nya!"
"Jangan jangan, aku lapar dan aku nggak punya uang, mau uang cash atau uang di ATM aku tidka punya." Aku langsung menahan Baskara agar tidak menutup telepon nya, karena bisa bisa aku dan bayi ku kelaparan sampai pagi jika Baskara menutup telepon nya.
"Baiklah, kamu punya toko orange kan? Sebutkan nomornya aku akan mengirimkan saldo." Lalu setelah itu Baskara langsung menutup teleponnya.
Tanpa berpikir panjang aku langsung memberikan nomor aplikasi orange ku utnuk diisi kan saldo oleh Baskara.
"Tadi Bas lagi apa ya? Aku jadi penasaran apa Bas meni-duri dulu perempuan perempuan yang menjadi korbannya?" Pikiranku jadi Travelling kemana mana, apalagi target Baskara adalah perempuan perempuan nakal yang menju4l harga dir1nya.
Saat aku sedang memikirkan hal-hal yang tidak penting, tiba-tiba saja ponselku berbunyi menandakan ada saldo masuk ke aplikasi orange ku.
"Hah? Banyak banget!" Aku cukup terkejut ketika aku melihat saldo yang ada di aplikasi orange mencapai 5,5 juta.
Aku tidak menyangka perihal ini kepada Baskara, aku bergegas memesan maknan yang ingin ku makan.
"Ahhhh nyaman juga diem disini, tempatnya enak mana mewah lagi, kayaknya untuk tinggal disini selama 20 tahun pun aku tidak akan pernah bosan." Aku menatap kagum pada interior kamar dan juga pemandangan di hotel ini, saat datang pertama kali kesini aku tidak fokus karena aku merasa ketakutan kepada Baskara dan juga saat itu aku sedang merasa lelah.
Dan setelah aku tertidur lalu energiku sudah mulai terkumpul, dan aku langsung bisa menikmati bagaimana nyaman dan indahnya hotel ini.
Setelah hampir satu jam menunggu akhirnya pesanan yang aku pesan sudah datang semua dengan cara diantarkan oleh petugas hotel. Tak lupa aku meminta nomor aplikasi orange nya untuk memberikan tips.
Tok
Tok
Saat aku sedang menikmati makanan yang tersaji, aku mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku, ada rasa sedikit kesal karena aku merasa takut, dan siapaa pula yang mengetuk pintu kamar ku tengah malam seperti ini.
"Hah Baskara?" Aku langsung merasa bimbang ketika melihat orang yang ada di depan pintu itu adalah Baskara, kenapa dia tidak mengirimkan ku pesan terlebih dahulu jika akan datang ke kamarku.
Setelah membukakan pintu untuknya, tanpa basa basi dia langsung nyelonong masuk ke dalam kamar dan membuka jaketnya.
Hoek
Aku langsung ingin muntah ketika mencium aroma tubuh Baskara, saat dia membuka jaket terlihat sekali bahwa banyak bercak d4r4h yang terdapat di baju baskara yang kebetulan sedang menggunakan kaos berwarna putih, bau nya sangat amis dan membuatku ingin memuntahkan seluruh makanan yang ada di dalam perutku.
"Bau amis ya? Kedepannya kamu harus terbiasa dengan aroma amis seerti ini, kamu akan hidup denganku dan kamu harus terbiasa bahkan kamu berkewajiban untuk mencuci pakaian ku yang terkena d4-rah seperti sekarang ini." Ujarnya dengan suara pelan.
"Maksudmu apa?" Tanyaku, aku masih menutup hidung dan juga mulutku agar tidak muntah.
"Tidak, sudahlah lanjutkan saja makan mu, aku mau bersih bersih di kamar mandi" lalu tanpa rasa berdosa Baskara pun masuk ke dalam kamar mandi.
Aku memandang makanan yang tersaji di atas meja, sebenarnya perutku belum kenyang namu selera makan ku benar benar sudah hilang ketika mencium bau amis d4rah ketika Baskara datang.
"Ahhh, tidak selera lagi!" Lalu aku memutuskan untuk berdiam diri di balkon sambil menghirup udara segar agar rasa mual di perutku sedikit hilang dan terminimalisir.
"Ahhhhh segar!" Gumamku.
"Ngapain kamu malam malam diluar? Kenapa makanannya tidak di habiskan?" Setelah mungkin sekitar 20 menit aku duduk di balkon, Baskara menyusulku dan duduk di sebelahku.
"Sudah tidak nafsu, di dalam sangat bau amis, aku jadi ogah Untuk makan!" Jawabku.
"Jangan manja...!"
Saat Baskara sedang berbicara, tiba tiba ada panggilan telepon masuk dari instagram ku, dan saat aku lihat ternyata Deka lah yang menelponku lewat Instagram.
"Siapa?"
"Adikku!"
Aku sempat terdiam sejenak memikirkan apakah aku harus mengangkat panggilan ini atau tidak, aku punya firasat bahwa Dela menghubungi ku pasti akan memberika kabar buruk bukan ingin memberikan kabar kebahagiaan.
"Kenapa tidak diangkat? Siapa tahu memang adikmu sedang butuh sesuatu darimu!" Ujar Baskara, aku pun menghalang nafas panjang untuk bersiap mendapatkan kabar buruk dari Dela.
"Kenapa?" Tanyaku singkat.
"Kak, kamu ini kemana saja si? Aku sering ya menghubungi mu tapi kamus seperti tidak mau menjawab panggilanku, cepat pulang, lusa aku akan menikah dan ditambah Bapak juga sedang sakit, katanya bapak kangen sama kamu dan ingin sekali bertemu kamu.
Aku langsung memutuskan panggilan dari adikku tersebut, tak lupa aku memblokir akun sosial medianya agar dia tidak bisa menghubungiku lagi, aku juga mengatur privasi Instagram ku agar tidak bisa dihubungi oleh sembarangan orang.
"Ada apa? Kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya Baskara.
"Tidak ada apa apa, Bas kamu mau pulang jam berapa? Aku sudah ngantuk lagi dan ingin tidur." Ujarku pada Baskara yang sedang duduk nonton tv di kamarku.
"Gaakan pulang, aku mau tidur disini, kenapa emang nya?" Jawab Baskara acuh.
Aku membuang nafas kasar, dia ini tidak peka atau gimanaa, jelas aku merasa risih jika tidur satu kamar dengan pria asing dan belum menjadi muhrim ku.
"Bas, kita ini belum menikah, dan aku juga tidak terbiasa tidur dengan pria asing, apalagi ini ranjangnya hanya ada satu, aku nggak mau ya tidur bareng sama kamu." Ucapku langsung menolak mentah mentah keinginan Baskara.
"Kenapa tidak boleh? Kita kan pernah tidur bersama sampai kamu hamil malahan, udah nanggung jangan jaim kaya begitu. Cetusnya dengan enteng.
Jika dilihat dari kacamata orang awam, maka apa yang dikatakan oleh Baskara memang benar adanya, tapi kan pada kasusku ini aku dijebak oleh teman temanku.
#sesuai request san temen temen aku up lagi ya heheh, semoga kalian terhibur😍❤️
semangat nulisnya
yakinkan deva bas kalau kamu bisa berubah jadi orng yg lebih baik
jangan sampai sikap mu membuatmu jauh dari deva
di tunggu kelanjutannya thor😊
makasih up nya 🤗
semangat thor ditunggu up.nya