NovelToon NovelToon
Dia, Senja

Dia, Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: liponh

Kisah hidup seorang anak perempuan yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Dia juga berkali-kali di khianati oleh orang yang di cinta. Hingga bertemu dengan cowo yang baik, namun dia takut untuk memulai lagi.

"Aku bukan mati rasa, hanya saja aku takut akan salah orang lagi"
Aruna~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liponh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

"Siapa dia" tanya Fina menyelidik.

Mahendra diam, dia tidak tahu harus mulai dari mana menjelaskan bahwa dia menikah tanpa sepengetahuan orang tua dan istri pertamanya.k

"Dia istriku" ucap Mahendra tanpa menatap kepada orang-orang yang berada di depannya.

Bagai disambar petir di siang bolong. Jantung Fina terasa terhenti kala itu juga. Dia tidak tahu bahwa sekarang dia sedang bermimpi atau ini memang kenyataannya.

"Apa kau bilang mas?" tanya Fina sekali lagi memastikan.

"Dia istriku, aku sudah menikah dengannya beberapa bulan yang lalu. Dan sekarang dia sedang hamil anak kita yang pertama." jelas Mahendra panjang lebar.

Tanpa terasa air mata Fina keluar. Fina tahu dia tidak dapat memberi Mahendra sebuah buah hati, namun apakah itu berarti Mahendra berhak memperlakukan dia seperti ini? Apakah Mahendra masih menganggapnya istri bahkan keputusan sebesar ini Fina pun tidak tahu.

"Kurang ajar kamu!" kata Fina dengan suara yang bergetar hebat. Namun masih bisa terdengar dengan jelas oleh semuanya.

"Gini cara kamu mendidik putra semata wayang mu?" tanya Bagus selaku ayah dari Mahendra kepada yang istri Tina.

Tina diam tak berkutik. Dia sendiri tidak menyangka anaknya akan melakukan hal diluar pemikirannya.

"Apa-apaan ini Hendra" bentak Tina, dia masih tidak habis fikir dari mana sikap Mahendra yang satu ini.

Ana diam tak berkutil sedari tadi. Dia bingung apakah semengejutkan itu kabar pernikahan Mahendra bersama dirinya? Apa karena Mahendra anak semata wayang mereka, jadi mereka marah kepada Mahendra karema tidak di undang saaat pernikahan berlangsung? Atau ada alasan lain?

Kini benak Ana penuh dengan berbagai macam pertanyaan. Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Mahendra sudah beristri.

Fina berdiri dari tempatnya dan berlari ke kamar miliknya. Sementara Tina mengejar menantunya itu.

"ikut ayah!" titah Bagus kepada Mahendra yang langsung dikerjakan oleh Mahendra.

Kini Ana di tinggal sendiri di ruang tamu. Dia bingung dan Mahendra juga tidak menjelaskan apapun kepada dirinya.

"Katakan kepada ku, apa kau sudah gila?"

"Kau membuat keputusan sebesar ini tanpa melibatkan satu orang pun dalam keluarga mu!" bentak Bagas yang sekarang sedang naik pitam.

"Ayah, Hendra tau Hendra salah. Namun mau bagaimana pun Hendra menutupinya pasti suatu saat nanti kalian juga akan tahu" jelasnya membela diri.

"Bukankah ayah menginginkan cucu?" ucap Hendra, dia harap dengan alasan ini ayahnya mau memaklumi dirinya.

"Ana sedang mengandung itu artinya kalian akan segera mempunyai cucu, bukannya Hendra sudah mengabulkan satu permintaan kalian?" tanya Hendra lagi.

Disana Bagas tampak berpikir sejenak. Apa yang dipikirkan oleh Mahendra memang benar. Namun, dia tetap salah karena ini hal besar dan dia bahkan tidak mengundang orang tuanya sendiri ke acara sakral kedua Mahendra.

Sementara dikamar Fina dia membanting semua barang yang berada disana.

"Dasar baj*ng*n tidak tahu malu!"

"Berani-beraninya dia menduakan akuu"

Dengan semua teriakan yang terbilang sangat keras itu, tidak memungkinkan bahwa Ana sama sekali tidak mendengarnya.

Ana wanita itu mendengar helas Fani mencaci maki Mahendra yang kini sudah menjadi suaminya.

"Aghhhhh" teriak Fani dia benar-benar frustasi. Ingin sekali rasanya dia menghabisi Ana saat ini juga, namun Tina menghentikan tindakannya tersebut.

"Bu lepaskan aku, aku ingin membunuh kedua orang sialan itu" ucapnya lagi dengan menatap nyalang pintu keluar yang sudah di kunci oleh Tina.

"Tenangkan dirimu, ibu sendiri tidak tahu kemana jalannya pikiran anak bodoh itu"

Dengan sekuat tenaga Tina menghentikan aksi gila menantunya itu. Bagai seorang pawang ular, sepertinya Tina sudah lihai dalam menjinakkan Fina.

Ana diam mematung kala mendengar Fina berteriak dan memaki dirinya sebagai seorang pelakor. Tanpa terasa air matanya jatuh. Badannya terasa lemas tak bertenaga. Raganya serasa lepas dari tubuh.

"Apa yang kudengar?"

"Siapa Fina? Apa hubungannya dengan mas Mahendra?" Ana bertanya frustasi kepada dirinya sendiri.

Ana menangis sesenggukan di ruang tamu rumah suaminya itu. Sementara sang suami tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

...☞🦋☜⁠  ...

...Helloww the readers👋...

...Timakasiii sudah membaca karyaa ku...

...Aku juga menerima kritik dan sarannya yaa...

...Jangan lupa yaa buatt like♡♡ and coment📝...

...Semoga kalian sehat selaluuu, love youu all💐...

1
Heyhoo
semangat kakak🤗
Anita Jenius
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
fdlalipahh: asiappp makasiii💗💗
total 1 replies
Heyhoo
Semangat Kakak💚
fdlalipahh: trimakacii atass suprott nyaa yaa💐
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!