NovelToon NovelToon
Seina'S Journey Of Revenge

Seina'S Journey Of Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lilachuu

Setelah pembantaian yang terjadi di desanya, dua gadis kecil entah bagaimana bisa selamat.

Setelah itu, karena takut para pelaku akan kembali, mereka diam-diam meninggalkan desa tempat kelahiran mereka.

Namun, sebuah insiden kembali menimpa keduanya yang membuat mereka berpisah.

Sang kakak perempuan 'Seina' memiliki pertemuan misterius yang akan mengubah jalan hidupnya.

Demi balas dendam, demi adiknya, Seina memulai perjalanannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilachuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Transfer

“Goblin, Hound, Vicious Bee, lalu Fierce Bear. Fufufu... Aku tidak menyangka gadis itu akan menjadi begitu sial di ujian tahap pertamanya.” melihat kejadian dari sebuah layar proyeksi, Lumiere tampak cukup bahagia.

Mungkin itu merupakan salah satu hiburan bagi ras berumur panjang seperti dirinya.

Namun kepribadiannya memang sedikit berbeda dengan individu yang berasal dari ras-ras umur panjang lainnya.

Lumiere merupakan individu yang eksentrik, dan tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi di sekitarnya. Namun ada sedikit perbedaan dalam tingkah lakunya jika itu menyangkut Seina. Penerus yang telah lama ia nantikan.

Lumiere benar-benar ingin membuat sebuah mahakarya.

Karena itu dia memberikan pelatihan yang sangat ketat terhadapnya. Begitu juga dengan ujian ini, dia sengaja mengaturnya sebelum membiarkan Seina melangkah ke tahap selanjutnya.

Tentu saja itu tidak akan semudah latihan yang telah diberikan sebelumnya.

Hanya saja, tahap selanjutnya memiliki letak kesulitan yang berbeda.

Jika saat ini Seina difokuskan untuk belajar tentang sihir serangan paling dasar dan pengetahuan tentang monster, maka langkah selanjutnya adalah pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia manusia dan ras-ras berakal lainnya.

“Kau masih memberikannya terlalu sedikit pengetahuan, apakah itu akan baik-baik saja?” Kogane yang berdiri di samping Lumiere mencoba untuk memastikan.

Namun Lumiere menjawabnya dengan ringan. “Itu akan baik-baik saja. Untuk pengetahuan lainnya, aku akan mentransfernya langsung ke dalam ingatannya.”

Mendengar pernyataan tersebut, Kogane sedikit mengernyit.

Ia kemudian bertanya dengan sedikit khawatir. “Apakah itu tidak akan bermasalah? Jika informasi yang diberikan terlalu banyak, maka akan sulit bagi gadis itu untuk mencernanya.”

“Fufu… kau tidak perlu mencemaskannya. Dia telah menerima darahku di dalam tubuhnya. Hanya pengetahuan yang sebatas itu tidak akan bisa membebani dirinya. Daripada itu, bukankah kau seharusnya menyiapkan beberapa barang yang dia butuhkan untuk melangkah ke tahap selanjutnya?”

“Kalau itu aku sudah menyiapkannya.” mengatakan itu, Kogane menjentikkan jarinya, dan sebuah tumpukan barang muncul dengan rapi di sisinya.

“Ara… aku tidak menyangka kau akan bekerja secepat ini.”

“Kau pikir aku ini pemalas?”

“Fufu… aku hanya bercanda.”

***

Berapa jam aku melakukan ini, aku tidak mengingatnya.

Setelah kabur dari koloni Vicious Bee dan Fierce Bear, aku hanya bertemu dengan beberapa monster.

Namun itu berada jauh di bawah level mereka.

Bisa dibilang ini cukup beruntung.

Mengenai batas waktu, aku rasa itu tidak akan lama lagi.

Untuk sekarang aku hanya perlu bersantai dan menunggu hasil akhirnya.

Aku mengeluarkan sisa madu yang kusimpan dan hendak memakannya.

Namun saat itu, sebuah kilatan cahaya yang terang tiba-tiba mengganggu visiku. Aku secara tidak sadar langsung memejamkan mata, dan meski hanya sebentar kurang lebih aku menyadari bagaimana situasinya.

Benar saja, saat aku membuka mataku lagi, pemandangan yang menyambutku adalah tampilan dari lembah emas. 

“Tahap ini telah selesai. Selamat telah menyelesaikan ujian tahap awal.” mengatakan itu, Lumiere-sama menepuk pundakku dengan tenang.

Aku sempat senang dengan perkataannya, namun aku segera sadar setelahnya.

Madu di tanganku telah hilang.

Dan yang telah mengambilnya adalah Lumiere-sama.

“Lumiere-sama, bukankah tidak baik untuk mengambil barang seseorang tanpa seizinnya?”

“Hmm… apa yang kau bicarakan?” Lumiere-sama menyangkalnya dengan tenang.

Namun aku yakin bahwa dialah yang mengambilnya.

“Madu. Bukankah Anda yang mengambilnya dari tanganku secara diam-diam?” aku sedikit menaikkan nada bicaraku.

Namun Lumiere-sama tidak terganggu, malah ia sepertinya terlihat cukup senang.

“Fufufu… aku tahu bahwa dirimu sedikit berbakat. Namun aku tidak menyangka kau bisa menjadi sangat tajam.” mengatakan pujian itu, Lumiere-sama dengan jujur mengakui tindakannya.

Tapi itu bukan berarti bahwa dia akan mengembalikannya.

“Aku akan menganggap ini sebagai bayaran. Bagaimana, apakah kau tidak puas?”

Setelah beliau mengatakannya, aku jadi sadar bahwa aku tidak pernah memberikan apapun kepadanya.

Jadi aku hanya bisa menerimanya.

“Jika Lumiere-sama tidak keberatan, maka aku tidak akan mempermasalahkannya.” aku tidak tahu kenapa, tapi rasanya agak canggung saat aku mengatakannya.

“Ara… kenapa wajahmu memerah? Jangan-jangan, kamu malu-malu?”

“Anda salah!” aku dengan paksa menjauhkan diri dari Lumiere-sama. 

Lagipula aku tidak bisa membaca pikirannya.

Bahkan sampai saat ini, entah sejak kapan dia telah menempelkan wajahnya.

“Ah, jahat sekali… padahal aku selalu melatihmu selama ini.”

“Lumiere, berhentilah menggodanya! Kau tahu dia tidak nyaman bukan?”

“Eh… kalian berdua itu benar-benar membosankan.”

Aku tidak tahu harus membalas apa, jadi pertama-tama aku berterimakasih kepada Kogane-sama.

Tanpa adanya dia, aku pasti sudah menyerah saat dihadapkan dengan tingkah laku Lumiere-sama.

Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang membuatku penasaran.

Itu adalah tumpukan barang yang ada di dekat Kogane-sama.

Jadi aku memutuskan untuk bertanya.

“Kogane-sama, apa tumpukan barang itu?”

Tanpa menoleh ke arah yang kutunjuk, Kogane-sama memberikan jawabannya. “Ini adalah barang yang disiapkan untukmu yang akan menjalani tahap selanjutnya.”

“Eh, tahap selanjutnya? Secepat ini?”

Lumiere-sama menyeringai nakal dan menepuk pundakku sambil menjelaskan.

“Seperti yang dikatakan oleh Kogane-kun, itu adalah barang yang kusiapkan untukmu yang akan menjalani tahap selanjutnya.

“Pada tahap ini, aku akan mengirimu ke dunia manusia yang berada di sisi lain hutan. Dan disana aku akan memberikan beberapa tugas untuk diselesaikan. Tentu saja sebelum itu aku akan memberimu beberapa persiapan.”

Entah kenapa ini membuatku merasa sedikit gelisah. Dunia manusia yang ada disisi lain hutan, itu berarti dunia tersebut berbeda dari dunia yang pernah aku kenal. 

Entah itu peradaban, bahasa, atau seperti apa manusianya, aku mungkin akan kesulitan untuk beradaptasi di dalamnya.

Namun saat memikirkannya kembali, mungkin aku bisa menebak tujuan sebenarnya dari Lumiere-sama.

Itu mungkin untuk meningkatkan tingkat adaptasi lingkungan yang kumiliki.

Atau mungkin itu adalah hal semacamnya, aku benar-benar tidak dapat memikirkan jawaban lainnya.

Karena itu untuk sekarang aku hanya perlu bersiap untuk segala macam kemungkinan.

Beberapa hari kemudian, Lumiere-sama memanggilku ke tempat favoritnya. Itu tidak lain adalah gua yang tersembunyi di balik air terjun.

Hari itu aku dengan hati-hati masuk kesana untuk menemuinya.

Tempat itu masih sama seperti terakhir kali aku melihatnya. Ada kolam kecil di dalamnya, dan beberapa dekorasi yang membuatnya seperti ruangan pada umumnya. 

“Duduklah!” aku belum memanggilnya, namun dia sudah mulai berbicara.

Aku dengan patuh mengikuti perintahnya dan duduk di sebuah kursi yang ada di dalam sana.

Lumiere-sama kemudian mendekat dan duduk di sebelahku.

“Selama ini aku hanya mengajarkanmu tentang cara membatasi gelombang mana dan satu sihir serangan dasar kan? Sebenarnya ada tujuan khusus di balik semua latihan itu.”

“Tujuan khusus?” aku benar-benar penasaran saat mendengarnya.

Kemudian Lumiere-sama menjelaskan.

“Konsentrasi, pengamatan, dan kendali. Tiga hal itulah yang aku ingin kau menguasainya. Karena dengan demikian, akan lebih mudah untuk memberimu kemampuan lainnya.”

“Kemampuan lainnya? Terlebih lagi, apa maksudnya memberi? Bukannya mengajarkan?”

Lumiere-sama tersenyum sedikit dan menjawab: “Persis seperti yang kukatakan. Aku akan memberikanmu banyak keterampilan dan pengetahuan. Disisi lain, kau harus memperlajarinya sendiri. Karena itulah aku akan mengirimu ke dunia manusia. Karena disanalah potensimu untuk berkembang dapat dimaksimalkan.”

“Kalau begitu, bagaimana dengan tugas yang sebelumnya anda bicarakan?”

“Itu mudah. Aku memiliki caraku sendiri untuk menghubungimu.”

“B-begitu ya…” aku bertanya-tanya kenapa aku tiba-tiba merasa sedikit kesepian.

Mungkin karena pertemuan kami yang begitu tiba-tiba, aku sama sekali tidak membayangkan tentang perpisahan. 

Namun dimanapun ada pertemuan, dalam kehidupan tersebut pasti ada yang disebut dengan perpisahan.

Lalu dalam kehidupanku, mungkin inilah perpisahan antara aku dan Lumiere-sama.

“Jangan memasang ekspresi sedih seperti itu. Meski tidak mudah bagi kita untuk bertemu di masa depan, aku akan selalu mengawasimu dari tempat ini. Lagipula kau adalah penerusku. Aku tidak akan membiarkan hal-hal buruk kembali menimpa dirimu!” saat mengatakan kalimat terakhir, Lumiere-sama dengan ringan menempelkan dahinya ke dahiku.

Kemudian dengan sedikit sensasi kesemutan, beragam informasi dengan cepat masuk ke dalam otakku.

Teknik bertarung, sihir, pengetahuan umum, dan kemampuan khusus dari berkat, aku tiba-tiba mengetahui semua itu. 

Mungkin butuh waktu untuk benar-benar mencernanya, tapi aku yakin itu telah tertanam dalam ingatanku.

Disisi lain, mengenai teknik bertarung dan hal-hal semacam itu, aku hanya perlu melatih diriku dan mengumpulkan pengalaman yang cukup. 

1
Aiss Sulastri
Luar biasa
Aero Lisa
Bneran dipenggal nih kepala Seina??
JB
P
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!