NovelToon NovelToon
Jadilah Adik Maduku

Jadilah Adik Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Keluarga
Popularitas:57.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ieie fla

"Jadilah adik maduku Lia!" Satu permintaan Alina kepada Melia yang membuat kisah persahabatan mereka diwarnai dengan perdebatan. Dan dari sinilah kisah mereka dimulai.
Alina terus berusaha mendesak Melia untuk memenuhi permintaannya itu. Berbagai penolakan yang dilakukan oleh Melia membuat Alina menghindarinya. Lalu bagaimanakah Melia menanggapi sikap Alina? Akankah Melia menyetujui permintaan Alina tersebut?
Ikuti terus kisah mereka yang ada dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ieie fla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan permintaan Alina

"Alin percaya Lia Bun, Mas.. Alin tahu Lia bisa diandalkan, dia juga sangat menyayangi Aksa dan Aksa pun juga sangat dekat dengan Lia, bagi Aksa Lia juga Ibunya" Lanjut Alina. 

Semuanya tak bisa disangkal. Aku memang menyayangi Aksa seperti anakku sendiri, ya tentu juga karena aku menyayangi Alina. Malah Aksa lebih sering mengadu padaku apabila Alina sangat tegas kepadanya, maka akulah tempatnya merajuk. Aksa bahkan juga sering menginap ditempatku. Karena bersamaku dia merasa bebas tanpa aturan nya Alina.

"Dan kamu Mas, siapa yang akan melayanimu jika aku tak ada?" Alina menatap lembut suaminya. Terpancar sekali cinta diantara mereka.

"Sayang, aku ya bisa sendiri!" Sergah mas Raka cepat dan mantap.

Alin lalu tersenyum, "kalau begitu katakan padaku, dimana letak dasi dan kaus kaki mu Mas?"

"Itu.. itu.. di dalam lemari lah! Aku.. aku bisa mencarinya sendiri" Mas Raka tergagap karena tidak siap dengan pertanyaan Alina yang tiba-tiba. 

"Lemari yang mana Mas?" kali ini dapat dipastikan bahwa mas Raka tak tahu menjawabnya.

"Lemari yang di sebelah kiri." Jawab mas Raka pelan berusaha mengingat dengan benar.

Aku juga sangat tahu betul jika mas Raka sangat tergantung pada Alina. Sedikit-sedikit dia akan bertanya ini dan itu, dimana letak barangnya.

"Dalam laci lemari tengah Mas. Aku sudah sering memberitahu mu Mas, tapi kamu masih tidak dapat mengingatnya." Mas Raka terlihat lesu di hadapan Alina karena dia telah menjawab dengan salah, yah karena memang begitulah dirinya. Aku juga tak bisa membayangkan mas Raka tanpa Alina.

"Tapi aku juga ingat Mas, saat itu Lia pernah membantumu menemukan ikat pinggang dengan mudah. Apalagi kamu juga tak pernah mengeluh saat makan masakan yang Lia masak. Bahkan kamu bilang enak, walau tak tahu bahwa Lia lah yang memasak. Padahal Kita semua tahu, jika kamu sangat pemilih sekali dengan makanan, Mas.".

Kini aku juga ingat, saat itu Alina baru datang dari rumah sakit setelah melahirkan. Aku ada di sisi Alina ketika mas Raka gusar tak menemukan ikat pinggangnya. Entah bagaimana, karena aku tak mau membuat Alin repot, aku langsung inisiatif membuka sebuah laci lemari dan menemukannya. Mas Raka ternyata juga sering memberi komentar pedas pada makanan yang tak sesuai dengan seleranya. Bahkan hanya dari bentuknya saja, dia akan dapat langsung menilai mana makanan yang pantas ia cicipi atau tidak.

Semua kembali terdiam, tak tahu harus merespon apa. Karena tak ada yang bisa membantah pernyataan Alina.

"Makanya Mas.. Bunda.. alasanku sebenarnya meminta mas Raka untuk menikahi Lia, ya karena aku yakin hanya Lia lah yang mampu merawat dan melayani mas Raka dengan Baik. Aku percaya sama kamu Lia. Aku menyayangimu seperti saudaraku sendiri! Dan aku tahu betapa kamu juga menyayangiku." Kali ini Alina tersenyum kearahku dan meremas jari-jariku, seakan-akan tak ada yang salah dari perkataannya. Dan ya benar, aku sangat menyayangi Alina.

"Dan percayalah Li, Mas Raka adalah lelaki terbaik yang pernah ku kenal selain Ayah dan Papa! Mas Raka akan mampu memuliakanmu sebagai wanita dan istrinya. Aku pastikan bahwa kamu pasti akan bahagia Li!"

Aku menarik nafas dalam, perlahan mengerti akan alasan Alina. Aku membalas senyumannya dan mengelus pipi nya. Bahkan saat sakit pun dia masih memikirkan kebahagian diriku.

"Aku memang menyayangimu Lin, sayang sekali bahkan. Aku juga akan memberikan apa saja yang kamu mau dan merawat Aksa seperti anakku sendiri. Tapi menurutku, menikah bukan lah jalan keluar satu-satunya untuk masalah ini. Aku juga akan senang membantu mas Raka, karena menurutku mas Raka juga sudah kuanggap seperti kakak sendiri." Aku masih mencoba memberikan pengertian pada Alina. Berharap kata bijakku melembutkan hatinya.

"Tapi itu dapat menimbulkan fitnah Li, jika kamu berada di rumah saat bersama Aksa dan mas Raka, sementara akunya tak ada." Kali ini pernyataan Alina ada benarnya. Kalau aku merawat Aksa, sudah dapat dipastikan aku akan sering bertemu dengan mas Raka. Orang-orang pasti akan dengan mudah menyebarkan fitnah, walau kami tak melakukan apapun. Fitnah memang lebih kejam dari pembunuhan.

"Akan lebih baik jika kalian menikah Mas, karena penyakit yang ku derita ini, aku tak akan bisa melayanimu seperti dulu lagi Mas.." Alina terlihat sangat sedih saat mengatakannya, aku sebagai perempuan dapat merasakan apa yang dirasakan Alina.

"Sayang aku akan menerima apapun kondisimu, apapun itu, percayalah padaku!" Mas Raka lekas membantah pernyataan Alina. Sepertinya rasa cintanya pada Alina tak mungkin terkikis hanya karena penyakitnya.

Alina lalu menutup mata dan menarik nafas dalam. Sementara kami memandangnya bersamaan. Kami begitu cemas melihatnya.

"Masih tidak mengerti kah kamu mas? Bahkan jika qadarullah aku bisa sehat kembali, maka tetap saja aku tak akan sama lagi Mas.. Dan bagaimana jika qadarullah aku tak bertahan? Sampai kapan kamu akan sendirian?"  Alin menaikkan suaranya, seakan tertekan karena tak ada orang yang mengerti dirinya.

"Alin.. Nak.. sabar.. Istighfar" Bunda menenangkan putrinya yang tiba-tiba meradang.

"Astagfirullahaladzim.." ucap Alin pelan sambil menetralisir pernafasannya.

Kini kami sama-sama terdiam dalam pikiran masing-masing. Bunda pun sudah memberikan kode untuk menahan diri. Kami juga tak mau membantah Alina lebih lanjut, takutnya kondisi Alina buruk lagi.

Saat ini Alina terlihat sudah agak tenang walau masih belum mau melihat ke arah kami. Mas Raka menatap Bunda, seolah minta izin untuk membuka suara.

Mas Raka mengambil tangan Alina, mengusap dan menggenggam telapak tangannya.

"Sayang, terima kasih sudah memikirkan Mas, Mas mengerti kamu sekarang. Kalau begitu kita cek kondisimu dulu ya supaya kamu bisa lakukan Biopsi." Mas Raka berbicara dengan hati-hati agar Alina tidak kembali meradang.

Alina menatap mas Raka, lalu menggeleng lemah. 

"Aku mau melihat kamu menikahi Lia dulu Mas, baru aku mau melakukan biopsi!" Disaat seperti ini Alin masih mempertahankan egonya.

Kami saling berpandangan tak tahu lagi harus bagaimana menanggapi Alina. Alina lalu juga menarik tanganku dengan tangan kanannya, lalu menyatukan tanganku dengan mas Raka. Cukup kaget rasanya diri ini saat bersentuhan dengan mas Raka, tapi aku takut menyakiti Alina jika kulepaskankan tangannya.

"Tolonglah Mas, nikahi Lia sekarang juga! Aku akan bahagia jika kamu melakukannya. Aku janji demi Allah setelah ini aku akan melakukan semua prosedur pengobatannya, aku akan lakukan apapun itu Mas! Aku mohon Lia!" Alina berbicara dengan penuh permohonan menghadap bergantian antara aku dan mas Raka lalu perlahan menitikkan air mata. Mulut ini kelu rasanya untuk menjawab. Bagaimana bisa aku mengatakan tidak?

...

Bersambung

1
Kartika Zahra Handayani
kenapa tidak ada kelanjutannya?
padahal ceritanya menark
aqil siroj
ini si alina maksa banget sih....
entar tau rasa loh lakinya cinta mati ke lin... ahhh dia egois gak mikirin perasaan temennya bahagia apa enggak
Anis Rohayati: yang salah itu si melia nya yang menye2 kaga tegas mau aja di paksa2 menurut ku airin maksa gitu karna ni novel aja yg buat airin jadi keakter menyebal kan harus nya melia tegas dan cepet ceraikan si raka ini malah nurut2 aja yg ada drama nya ga akan habis2 nya si melia ini model cewe menye2 yg ada hidup ga akan bahagia masuk rumah tangga org
total 1 replies
Anis Rohayati
hayo raka kmu harus tegas cepet ceraikan melia muak liat cowo modelan raka klu menye2 dah tau lo cinta dan syg bgt ke alina istri tercinta lo intinya cepet cerai kan si melia jadi cowo jangan lembek dah jenuh klu smpe liat raka kya krakter cowo nya kya novel2 lain cowo nya menye2
Anis Rohayati
alina raka 😍😍😍
Anis Rohayati
dah melia lupakan si bara dan cepet buat surat cerai untuk si raka ini yang buat hidup kmu tidak akan bahagia jadi cewe harus tegas jangan menye
Anis Rohayati
wah pak bos mulai suka ke melia hayo melia kelarin dan ceraikan raka jangan menye2 yang ada klu kmu ngulur2 waktu ga akan bahagia
Anis Rohayati
lebih seru part alina dan raka ka 😍😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
kmu menye2 melia kmu harus nya cepet ceraikan raka yang dan gua yakin alina akan sembuh ngapain lu nunggu alina sembuh yang ada lu nama nya tidak tegas
Anis Rohayati
alina raka kapan part mereka ka suka senyum2 sendiri gua liat mereka
Anis Rohayati
bagus amelia kmu harus tegas dan jangan mau jadi madu dalam rumah tangga haronis alina dan raka yang ada kmu tidak akan bahagia yg ada kmu menderita
Anis Rohayati
mirip alur di sebelah klu si melia tetep bertahan jadi madu bnr2 jenuh
Anis Rohayati
ko melia kaga sadar juga si kapan minta cerai nya ingat melia kmu tidak akan bahgia di tengah2 keluarga harmonis harus nya kmu klu di paksa sma alina harus nya kmu nolak kmu sebagai perempuan pasti tau
Cookies
next thor
Anis Rohayati
alina raka 😍😍😍😍
Anis Rohayati
alhamdulilah melia ketemu sma bos baru masih lajang lagi bos nya hayo melia cepet minta cerai sma raka dah tau raka tidak cinta sma lo liat raka syg dan cinta bgt ke istri nya alina jadi jangan smpe kmu menghancurkan rumah tangga raka dan alina cuma karna perasaan kaga jls kmu itu melia
Anis Rohayati
hayo melia cepet minta cerai sma raka dah tau raka syg dan cinta nya ke alina jangan smpe kmu suka sma suami alina ingat yg ada kmu tidak akan bahagia ingat kmu akan bahagia setelah melepas kan keluarga bahagia alina dan raka tuh liat bos kmu yang masih lajang pasti suka sma kmu jangan smpe suka sma raka lagi yang ada hidup mu menderita
Anis Rohayati
ka nunggu bgt part alina dan raka seru bgt klu dah baca part mereka berdua
Anis Rohayati
kapan up nya ka aku nunggu bgt aplagi liat sweet nya raka ke alina 😍😍😍😍😍😍
Anis Rohayati
raka alina 😍😍😍
Anis Rohayati
aksa juga ga akan nerima lo jadi ibu nya melia yga ada aksa benci mangka nya cepet minta cerai kaya ga ada cowo aja smpe ga sadar diri suka sma suami org
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!