Rina menemukan pesan mesra dari Siti di ponsel Adi, tapi yang lebih mengejutkan: pesan dari bank tentang utang besar yang Adi punya. Dia bertanya pada Adi, dan Adi mengakui bahwa dia meminjam uang untuk bisnis rekan kerjanya yang gagal—dan Siti adalah yang menolong dia bayar sebagian. "Dia hanyut dalam utang dan rasa bersalah pada Siti," pikir Rina.
Kini, masalah bukan cuma perselingkuhan, tapi juga keuangan yang terancam—rumah mereka bahkan berisiko disita jika utang tidak dibayar. Rina merasa lebih tertekan: dia harus bekerja tambahan di les setelah mengajar, sambil mengurus Lila dan menyembunyikan masalah dari keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Zuliyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Rina
Rina (32 tahun), seorang guru SD yang penuh perhatian, dan Adi (35 tahun), seorang insinyur yang sibuk kerja, sudah menikah selama 7 tahun. Mereka memiliki seorang anak perempuan, Lila (5 tahun). Rumah tangganya terasa damai, tapi sudah lama tidak ada "api" romansa—Adi sering pulang larut, Rina sibuk mengurus rumah dan anak. Satu malam, Rina lupa menutup jendela kamar tidur saat tidur. Di pagi hari, dia melihat tetangga baru, Rio (30 tahun), seorang fotografer yang ceria dan penuh energi, sedang melihat ke arah kamar mereka. Dia malu, tapi Rio tersenyum ramah—itu adalah awal dari semua masalah.
Beberapa minggu kemudian, Adi semakin jarang berbicara dengan Rina. Dia sering membawa pekerjaan pulang, tidur terpisah karena lelah, dan lupa ulang tahun pernikahan mereka. Rina merasa terabaikan, dan ketika Lila sakit demam parah, Adi tidak bisa pulang karena rapat darurat. Saat itu, Rio yang menolong Rina membawa Lila ke rumah sakit. Rina merasakan perhatian yang sudah lama hilang dari Rio—dia mendengarkan cerita Rina, menenangkannya, dan bahkan membawakan makan untuk mereka. Konflik batin Rina mulai tumbuh: dia mencintai Adi, tapi butuh perhatian yang sebenarnya.
Rio mulai sering mengunjungi rumah Rina, membantu memperbaiki peralatan rumah, bermain dengan Lila. Rina mencoba menjauh, tapi rasa kesepiannya terlalu besar. Satu malam, ketika Adi pulang sangat larut dan mabuk, Rio datang membawa bunga untuk merayakan pemulihan Lila. Di tengah emosi yang tertekan, Rina dan Rio bersentuhan lembut—hanya sebatas itu, tapi Rina merasa bersalah sebesar-besarnya. Hari berikutnya, Adi menemukan foto Rio yang tertinggal di meja tamu. Dia marah, menuduh Rina berselingkuhan tanpa mendengar penjelasan. Rina menangis, tapi tidak bisa menyampaikan rasa kesepiannya karena takut Adi marah lagi. Namun, yang lebih mengejutkan: Adi sendiri punya rahasia—dia sedang bekerja dengan rekan kerjanya, Siti (28 tahun), yang sudah lama menyukainya. Siti sering mengirim pesan mesra ke ponsel Adi, dan Rina melihatnya ketika Adi lupa menyimpan ponsel.
Ketika tetangga mulai melihat Rio sering ke rumah Rina, desas-desus beredar. Ibu Rina yang tinggal di luar kota mendengarnya dan datang ke rumah, memarahi Rina karena merusak nama baik keluarga. Ibu Adi juga ikut campur, mengatakan Rina tidak pandai merawat suami dan anak. Lila, meskipun kecil, merasakan ketegangan di rumah—dia sering menangis di malam hari dan menolak ke sekolah. Rina merasa terkurung dari semua sisi: suami yang tidak percaya, keluarga yang memarahi, anak yang sedih, dan Rio yang masih menunggu jawaban dari dirinya.
Siti mendatangi rumah Rina, mengaku bahwa dia dan Adi sudah berkencan selama 3 bulan. Dia meminta Rina untuk cerai agar dia bisa menikahi Adi. Adi tidak menyangkal, tapi berkata dia hanya berselingkuhan karena merasa terabaikan oleh Rina. Rina kecewa parah—dia mau memperbaiki rumah tangga, tapi Adi sudah melangkah jauh. Di sisi lain, Rio mengajak Rina untuk pergi bersama dia ke luar kota, memulai hidup baru. Rina bingung: jika dia pergi dengan Rio, dia akan meninggalkan Lila dan merusak masa depan anaknya. Jika dia tetap dengan Adi, dia akan hidup dalam kesedihan dan tidak percayaan. Lila bahkan sempat mengatakan, "Ibu, ayah, kenapa kalian selalu marah? Saya mau rumah yang bahagia seperti teman-teman saya." Kalimat itu membuat Rina dan Adi terkejut—mereka menyadari bahwa anak mereka adalah korban tersembunyi dari semua konflik.
